JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, AND VOTE
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
"Zahra, bagaimana pendapat kamu tentang CEO kita" Tanya Dwi setelah menghabiskan makan siangnya.
"Hem entahlah aku juga tidak tau, katanya gak boleh ngegosip" sindir Zahra dengan kekehan pelan
"Hehehe aku kan tanya bukan gosip" alibi Dwi cengengesan
"Udah yuk balik jam makan siang udah mau selesai, ngapain juga ngomongin suami orang" ajak Zahra
"Suami orang? Kamu gak tau CEO kita itu duda lebih tepatnya duren alias duda keren"
"Duda?" Beo Zahra memastikan
"Iya, istri pak Breyen udah meninggal lima tahun lalu pasca melahirkan anak pertama mereka. Tapi yang bikin gue kagum dari pak Breyen sampai sekarang gak ada yang bisa gantiin posisi alm. Istrinya, emang ya pak Breyen itu idaman banget udah ganteng, kaya, setia lagi" puji Dwi dengan semangat 45
"Aku juga kalo jadi pak Breyen pasti hancur sehancur hancurnya, di mana hari bahagia kelahiran putri mereka dia juga harus kehilangan sosok belahan jiwanya" sahut Zahra menanggapi cerita Dwi
"Jelas dong sakit dan hancur karena cuman Bu Mey yang berhasil menaklukkan pak Breyen, wajar juga sih sampe sekarang belum ada yang bisa gantiin posisi beliau secara kan beliau cantik, muda, baik, humbel banget lagi"
***
" saya akan pergi ke singapura selama tiga hari jadi selama itu juga kamu yang hendel jadwal pak Breyen,
Jangan sampai ada kesalahan sekecil apa pun apalagi yang akan merugikan perusahaan" ucap David yang di angguki Zahra dengan pelan.
"Kamu jangan sampai lupa siapkan materi metting besok pagi" sahut Breyen yang sedari tadi menyimak.
"Baik pak"
"Oh iya satu lagi apa kamu bisa pakai soflen?" Ucap Breyen tanpa menoleh ke arah sang empu.
Bukan karena apa Breyen hanya merasa kurang nyaman melihat manik mata teduh milik sekretaris selingan David itu, manik mata hitam teduh dengan iris mata sedikit kecokelatan milik Zahra kembali mengingatkan Breyen kepada pemilik hatinya.
"Soflen? Tapi saya tidak rabun sama sekali pak?" Protes Zahra yang menurutnya sedikit aneh dengan permintaan bosnya itu.
"Saya tidak suka melihat manik mata kamu, jika perlu kamu bisa melakukan operasi. Manik mata kamu sangat jelek sehingga membuat penglihatan saya terasa sakit" ketus Breyen yang berhasil membuat David menyeringai.
"Ba baik pak, mulai besok saya akan memakai soflen seperti yang bapak perintahkan" jawab Zahra dengan sedikit terbata bata.
"Bagus sekarang kamu boleh pergi" setelah kepergian Zahra David langsung memberikan kalimat sakat mat
"Gak usah ngelak gue tau lu takut jatuh ke pesona Zahra terlebih lagi lu akan terobsesi sama manik mata hitam itu, ngaku aja gue bukan orang asing ya bisa lu boongin seenak jidad"
"Lu men___"
"Ayah..... papi...." teriakan dengan suara cempreng itu sudah lebih dulu memutuskan kalimat Breyen.
"Hei katanya tadi udah pulang?" Tanya Breyen yang sudah memangku Mayra
"Iya tapi Mayra udah kangen lagi sama ayah jadi kesini lagi deh" jawabnya dengan tangan yang sibuk bergerak mengelus rahang tegas Breyen
"Mayra cuman kangen sama ayah doang nih ceritanya?" Timpal David
"Papi gak asyik gak mau beliin Mayra es krim"
"Ayah tadi om Willi telepon katanya nenek mau jemput Mayra" cerita Mayra
"Ikut nenek? Jadi Mayra mau ninggalin, papi, ayah, mami sama kak Ahmad?" Bukan Breyen yang menyahuti tapi David
Tidak ada jawaban dari gadis berkuncir kuda itu hanya galengan pelan yang ia berikan lalu menyandarkan kepalanya di dada Breyen.
"Lu urus gih si tuan putri, gue mau balik ke ruangan gue dulu sekalian mau ngasih kisi kisi materi metting besok sama Zahra" pamit David yang sama sekali tak di tanggapi oleh Breyen lantaran ayah satu anak itu sibuk mengamati wajah Cantik putri semata wayangnya.
Tak tak tak
Langkah kaki David berhasil membuat Zahra menghentikan aktivitasnya yang tengah fokus pada layar komputer.
"Selamat sore pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Zahra ramah
"Kamu tau kenapa CEO menyuruh kamu memakai soflen? Karana mata kamu mirip dengan mata pemilik hatinya" ucap David to the poin
"Maksud bapak?"
"Kamu tau betul apa yang saya maksud jadi tidak usah berpura-pura polos" sinis David
"Saya benar-benar tidak mengerti?"
"Akui jika kamu menyukai CEO perusahaan ini"
"Ti tidak pak sa saya.."
"Kamu bisa saja memanfaatkan keadaan karena memiliki kemiripan dengan Mey, tapi jangan pernah mengambil jalan tikus karena itu akan menjadi bumerang untuk kamu di kemudian hari" peringat David lalu pergi meninggalkan Zahra.
BERSAMBUNG!!
NEXR OR STOP
DUA TIGA BAB LAGI MEY COME BACK!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
siti munahwaroh
cepat sembuhkan mey thooor
2021-04-06
3
siti munahwaroh
waahbjdi degdegan ples aja nyesek takut brayen jatuh cinta ma zahraaa
2021-04-06
2
Marlina mart Mart
aku bcanya jd was was thor takut bryan keburu jatuh cinta sm zahra
2021-04-04
1