JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, VOTE AND KASIH AUTHOR HADIA HAHAHA...
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL....
"Selamat kamu diterima bekerja di perusahaan ini, posisi kamu menggantikan sekretaris David jika beliau sedang berhalangan. Sekarang silakan temui beliau di ruangannya karena beliau sendiri yang akan menjelaskan pekerjaan kamu lebih detail lagi" tutur kepala HRD kepada Zahra.
"Terimaksih Bu, kalau begitu saya permisi menemui pak David" ucap Zahra setelah menjabat tangan kepala HRD perusahaan Wijaya lalu beranjak keluar.
Manik mata hitam pekat itu sedari tadi menelanjangi setiap sudut perusahaan yang kini di injaknya, daebak, daebak, dan daebak sungguh Zahra benar-benar di buat terkagum kagum dengan desain perusahaan Wijaya.
Para karyawan yang ramah, rapi dan tentunya memiliki skil yang luar biasa semakin membuat nama perusahaan melejit di mata publik.
Tok tok tok
Dengan ragu Zahra mengetuk pintu ruangan David yang berada di lantai 17.
"Masuk"
Ceklek
Pandangan yang pertama kali Wanita itu lihat adalah sosok pria dewasa yang tengah memangku gadis kecil yang ia temui tadi pagi, ruangan yang seharusnya rapi dengan tumpukan dokumen kini penuh dengan mainan yang berserakan di mana-mana.
"Silakan duduk" Ucap David dengan sebelah tangan kirinya sibuk menyingkirkan mainan Mayra yang sudah memenuhi meja kerjanya, sedangkan tangan kanannya menyanggah punggung kecil gadis kesayangannya itu.
"Papi ayo beli es krim" rengek Mayra dengan menghentak hentakkan badannya.
"Papi kerja dulu nanti baru kita beli es krim, sekarang Mayra diam jangan ganggu papi" ucap David dengan menghadiahi kecupan singkat di kedua pipi gembul Mayra.
"Papi? Jadi yang di panggil ayah tadi pagi siapa?" Gumam Zahra
"Mayra mau pulang aja papi sama Ayah gak asyik" ucapnya dengan nada merajuk lalu beranjak turun dari pangkuan David.
"Dasar gadis ini" lirih David setelah kepergian Mayra.
"Sekarang silakan perkenalkan diri" ucap David dengan nada datar kepada Zahra.
"Baik pak, sebelumnya perkenalkan nama saya Zahra Aliya, lulusan Universitas lampung jurusan manajemen bisnis, umur saya 23 tahun" tutur Zahra memperkenalkan diri.
"Hem baiklah, ini buku paduan kerja kamu jadi silakan di pahami jika belum ada yang paham kamu bisa bertanya dengan saya"
"Terimaksih pak, kalau begitu saya permisi"
Setelah kepergian Zahra dari ruangannya David ikut beranjak pergi menuju ruangan Breyen yang ada di lantai paling atas.
"Tatapan dari manik mata itu mirip... ah mungkin hanya perasaan ku saja" gumam David pada dirinya sendiri.
****
"Kamu tidak pernah tau betapa terlukanya diriku. Ketika namamu ku hapus paksa dari hatiku, benar kata David ini sudah lima tahun berlalu tapi rasanya hati ini masih menolak kepergian kamu" ucap Breyen pada Foto Mey yang sengaja ia pasang di atas meja ruang kerjanya.
"Gue lama lama jadi ngeri sama lu, suka ngomong sendiri" celetuk David secara tiba-tiba
"Kalau masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu"
"Mayra di mana?" Tanya Breyen lagi setelah ikut duduk di sofa samping David.
"Udah pulang gara-gara gak di beliin es krim. Oh iya lu udah liat sekretaris pengganti Saras belum?"
"Emang pengganti Saras kenapa?" Ucap Breyen balik bertanya.
"Matanya mirip punya mendiang bini lu"
Jderrr
Breyen jadi teringat gadis yang menabraknya tadi pagi.
"Mata yang mirip punya Mey itu cuman ada satu dan itu ada pada buah cinta kami, Mayra"
"Bry gue serius"
"Dan gue lebih serius" kekeh Breyen
"Bry lu itu ganteng, sukses, punya segalanya siapa si yang gak mau sama lu? Meski punya status duda beranak sa__"
"Stop bilang gue harus buka hati buat orang lain, karena sampai kapan pun hati gue cuman punya Mey. Gak akan ada yang bisa gantiin dia di hati gue" serkas Breyen memotong ucapan David.
"Seengganya lu mikir Mayra butuh sosok ibu! Gue gak yakin lu bisa nahan diri dengan pandangan mata sekretaris selingan gue " ucap David menyeringai
"Mayra gak butuh ibu pengganti dia cuman butuh bundanya, yaitu Mey. Ini terakhir kalinya gue bilang sama lu hanya Mey yang akan menjadi istri dan ibu dari anak gue Mayra"
"Dan soal sekretaris selingan lu gue akuin mata sama rambutnya mirip punya mendiang istri gue. Tapi yang perlu lu katahui meskipun dia punya 1001 pesona pun, dia tetap gak akan bisa gantiin posisi Mey" sambung Breyen menatap David dengan tajam.
"Hati-hati lu kemakan omongan sendiri" sinis David lalu meninggalkan ruangan Breyen.
BERSAMBUNG.....
NEXT OR STOP?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Marlina mart Mart
thor jngn sampe brayan jatuh cinta sm zahra kasian may ms slalu menderita
2021-04-03
3
Komek Cutt
thor...breyen ttp dgn mey thor......ya....thor..x mau dgn yg lain....hnya dgn mey je
2021-04-03
1
Deriana Satali
David jgn jadi bumbu penyedap ya
biarkan Breyen sprt itu para reader nanti marah sm kamu Vid soalnya para reader tahu Mey msh hidup cm msh koma, mama Brey ksh tau Brey dong yg mn Mey msh hidup
2021-04-03
3