JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN AND VOTE
FOLLOW IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
"Assalamualaikum" ucap Breyen memasuki rumah utama keluarga Wijaya, di ikuti Zahra
Sepi, sebelum suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah Breyen dan Zahra berdiri.
"Mama" lirih Breyen lalu berhamburan ke pelukan Rani.
"Siapa?" Tanya Rani setelah Breyen melepaskan pelukannya.
"Saya Zahra tante, sekretaris selingan pak David" ucap Zahra dengan senyum kecil menghiasi pipi tirusnya.
"Saya Rani Wijaya, mama Breyen" ucap Rani memperkenalkan dirinya dengan nada datar, lalu meneliti penampilan Zahra dari atas sampai bawah.
"Di mana Mayra?" Tanya Breyen mengalihkan perhatian Rani.
"Sedang Bersiap di kamarnya"
"Bersiap?" Beo Breyen dengan kedua alis berkerut.
"Heem, dia akan ikut mama ke Jerman bersama William"
"APA!!" Pekik Breyen tanpa menghiraukan pandangan jengah dari Rani.
" kamu tunggu dulu di sini, pahami materi mettingnya saya ingin berbicara dengan mama saya sebentar" ucap Breyen sambil menarik tangan Rani menuju kamar Mayra yang ada di lantai tiga.
***
"Princes ayah lagi ngapain?" Tanya Breyen mendekati Mayra yang tengah duduk di pangkuan Krista.
"Mayra mau ikut nenek ketemu om William" jawabnya pelan dengan pandangan mengarah Ke arah Rani.
"Kalo ayah gak kasih izin Mayra ikut nenek gimana hem?"
"Pokoknya Mayra tetap ikut nenek" kekehnya lalu beranjak ke pelukan Rani.
"Mama apa apaan sih pokoknya Mayra tetap di sini, Krista kamu ajak Mayra keluar dulu"
"Mayra ayo Mbak antar ketemu mbak Ina" ajak Krista lalu meninggalkan Rani dan Breyen berdua.
"Siapa gadis tadi? Jangan bilang dia sekretaris yang kamu beri hati! Karana mama tidak akan pernah memberi restu. Ingat hanya mama yang berhak memilih calon pengganti Mey" sinis Rani
"Ma, jangan mengalihkan pembicaraan! Dia bukan siapa siapa. Dia cuman sekretaris selingan David dan aku harap mama berhenti cari pengganti Mey karena sampai pelangi muncul di malam hari pun gak akan ada yang bisa menggeser posisi Mey"
"Hahaha kamu bisa membohongi orang lain tapi tidak dengan mama, pecat gadis itu atau jangan salahkan mama berbuat sesuatu yang tentunya akan merugikan gadis malang sepertinya" lagi lagi kalimat sinis keluar dari mulut Rani.
"Tap__"
"Kamu jangan terlalu santai karena bisa saja kamu terjebak di dalam pesona wanita yang katamu hanya sekretaris selingan, mama tidak bodoh tuan Breyen wijaya yang terhormat. Mata itu, pandangan teduh itu mirip dengan milik menantuku, istrimu!" Serkas Rani yang memang ada benarnya.
"Mama tau betul siapa aku, sampai detik ini tidak ada yang bisa menghapus nama Mey dihati Breyen. Jadi stop ikut campur di kehidupan ku, dan tolong jangan bawa Mayra pergi karena dia putriku dan aku lebih berhak atas dirinya" jawab Breyen dengan nada lirih.
"Dia memang putrimu tapi kamu jangan lupa dia juga cucuku, mama tetap akan membawa dia pergi bersama Wiliam. Jika dia tetap bersamamu apa kamu bisa menjamin memiliki waktu 24 jam bersamanya?"
Diam, tak ada respons dari Breyen. Rani benar-benar pintar untuk memojokkan dirinya.
"Tidak bisakan? Karana kamu terlalu sibuk dengan duniamu sendiri atau mungkin kamu akan sibuk dengan sekretaris selingan David? Intinya Mayra tetap akan ikut bersama mama menemui William!" Final Rani lalu beranjak keluar dari kamar Mayra.
"Mey...maaf" lirih Breyen dengan suara tertahan.
"Maaf aku tidak bisa menepati janji ku yang akan selalu ada untuk putri kecil kita, tapi percayalah tidak ada yang lebih pantas menempati ruang hatiku selain dirimu. Terserah mama atau pun David menilaiku tertarik dengan Zahran nyata itu tidak benar, dia hanya punya mata yang sama denganmu tapi bukan berarti dia pantas menggantikan kamu yang sudah memiliki hati, tubuh bahkan jiwaku" sambung Breyen menatap lekat Foto Mey, dirinya dan Mayra yang terpasang dengan jelas di dinding kamar.
Ya, itu hanya foto hasil editan yang di mana di buat seolah olah Mey tengah menggendong Mayra saat masih bayi. Biar Lah dikata tidak Elit karena hanya bisa memajang Foto hasil editor toh itu terlihat begitu nyata.
Banyak Foto Mey yang disandingkan dengan Mayra kecil layaknya Foto itu memang benar nyata, tujuan Breyen hanya satu agar Mayra tidak lupa atau mungkin akan menyukai wanita lain yang dianggapnya ibunya, ha ha jangan bercanda tidak ada di kamus Breyen bahwa anaknya akan mengklaim wanita lain sebagai ibunya.
Ini bukan dunia novel di mana seorang anak duda atau pun janda yang kepentok memanggil orang tak di kenal mama, anaknya Mayra hanya akan mengenal Mey wanita yang di cintainya sebagai sosok ibu tidak ada wanita lain yang bisa manyandang status itu selain Allmeyra Qinara Zintiya Wijaya.
"Ayah" panjang umur, baru saja Breyen memikirkan gadis kecil dengan seribu tingkah ini sudah lebih dulu menghampirinya.
"Mayra yakin mau ikut nenek?"
"Iya Mayra mau ikut nenek ketemu om Willi, kata nenek om Willi udah nyiapin banyak hadiah buat Mayra di sana" ucapnya riang membayangkan banyaknya hadiah yang akan di berikan William.
BERSAMBUNG
NEXT OR STOP?
SORRY ALL GAK UP KEMARIN SOALNYA AUTHOR KURANG PERHATIAN:B
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
visi Sembiring
satukan mey dan breyen jgn biarkan breyen dg zahra cm mey yg pantas bersanding dg breyen jgn biarkan breyen menghianati mey 🥺🥺
2021-04-08
3
Eksa Rosana
thor jangan buat breyen jatuh cinta sama zahra.
kasian mey...baru sbntr hidup sama breyen udh dibuat mati.
jodoh...rejeki...maut mey&breyen di tangan'mu thor...😢
klo smpe breyen jadian sama zahra...fix aku berenti baca My Best Daddy thor.....#ngancam😁
2021-04-07
1
wei- chan
ayo kak up lagi
2021-04-07
1