Setelah Kevin siap memasak untuk mereka, ia menuju kamar Wulan. Tok tok tok. Berulang kali Kevin mencoba untuk mengetok pintu kamar Wulan, namun tidak ada jawaban. Saat ia mencoba membuka pintu dan menekan engsel pintu, ternyata tidak terkunci. Gak apa kan aku masuk? tanya Kevin pada diri sendiri.
Ternyata Wulan sudah tertidur pulas, sepertinya dia kelelahan dengan aktivitasnya hari itu. "Tan, makan yuk udah waktunya. Gak baik kalau makan nya telat" kata Kevin mencoba membangunkan Wulan. "Mmm, Kak Shine apa? Eh bentar" Kata Wulan bangun sambil merapikan rambutnya. "Kok Kak Shine gak bilang mau masuk?" "Maaf Tan, tadi sudah kuketok pintunya, tapi Tante tidak ada respon. Makanya aku masuk, aku gak lakuin apa - apa selain bangunin Tante serius." kata Kevin panjang lebar dengan muka serius ala Kevin
"Bukan gitu Kak, aku bukannya keberatan Kakak masuk ke kamarku. Hanya saja, aku belum rapiin penampilan. Pasti aku berantakan banget sekarang" Kevin mengerutkan keningnya "Ya iya dong Tan, dimana - mana habis bangun pasti berantakan kalau rapian namanya habis make up pan" Katanya sambil angkat bahu. "Aduh, maksudku, Kak Shine jadi lihat sisiku pas aku lagi jelek, kan itu akan nurunin image aku. Aku kan lagi ngejar Kak Shine tahu."
"Tante, aku tuh udah kenal sama Tante pas masih bocah ingusan. Jadi gak ada yang perlu ditutupin lagi. Udah ya, kita makan sekarang keburu dingin kalau kelamaan." kata Kevin barusan membuat Wulan kalah telak dan kehabisan kata - kata. Ah andai aku bisa memutar waktu, aku akan selalu bernampilan cantik di depan Kak Shine batin Wulan sambil mengekor Kevin ke meja makan.
"Kapan Kakak beli ini semua?" Tanya Wulan dengan mata berbinar. Semua masakkan yang ada disitu merupakan makanan favorite nya. Di meja makan sudah terhidang nasi goreng, ayam sambal dan telur gulung. "Aku yang masak" Jawab Kevin sambil mengisi piring mereka dengan nasi goreng. "Ha, Kakak emang bisa masak?" "Iya Tan, tapi ya gak jamin ya sesuai selera Tante. Karena tahu ini makanan kesukaan Tante, jadi kucoba masak" Jawab Kevin. "Wah, emang gak salah aku milih Kak Shine jadi suami aku perfect, udah ganteng, pintar dan pandai masak. Paket komplit pokoknya" Kata Wulan mengacungkan kedua jempol tangannya.
"Tante ini ada - ada aja. Gak mungkin lah kita bisa menikah" "Kenapa Kak?" Kata Wulan sambil menyendokkan makanannya dengan mata tertutup menikmati makanannya. "Kita kan saudaraan. Jadi gak bisa lah" "Aku sih gak peduli, yang penting nantinya aku menikahnya sama Kakak aja." Kevin menghela napas Ya, itu pasti gak akan bertahan lama. Dia cuman kagum aja, karna tidak punya Kakak laki - laki dalam keluarga. Batin Kevin
"Aku juga akan belajar masak kalau gitu" "Apa?" "Aku mau pandai memasak juga Kak" Kata Wulan. "Kok tiba - tiba?" "Iya dong. Biar nanti pas menikah, aku masakin Kakak makanan enak. Kevin tersenyum lepas medengar penuturan tante mungilnya itu. "Wah Kakak makin tampan kalau tersenyum, hehe" "Terserah Tante aja, yang penting buat Tante senang" Kata Kevin sambil mengelus kepala Wulan gemas.
Kevin mencuci piring kotor mereka, yang dibantu Wulan, merapikannya di rak piring bersih. "Kak, aku tidur bareng Kakak ya. Aku takut tidur sendirian" Kata Wulan polos. "Gak bisa Tan. Tidur dikamar masing - masing ya." "Tapi aku takut" "Udah tahu takut sendirian, tapi mau tinggal disini. Kan kalau dirumah Kakek, bisa bareng Tante Nisya dan Tante Rara." "Kan aku pengen deket sama Kakak, makanya kesini." "Apapun alasannya, tetap gak boleh" Kata Kevin berlalu kemudian menutup semua pintu rumah dan jendela kemudian mematikan lampu kemudian berlalu kemarnya. Wulan meihatnya dengan cemberut. Hadeh susah banget sih
Titangnia E.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments