Meskipun dalam keadaan masih takut karena mimpinya, Wulan tidak bisa pungkiri bahwa dia sedang sangat berdebar sekarang. Dia tidur sambil dipeluk oleh orang yang sangat dia cintai. Jika bisa membuat pilihan, ia ingin mengehentikan waktu supaya bisa terus seperti ini.
Hem wangi Kak Shine masih sama ya. Apa dia masih pakai minyak kayu seperti dulu??. Oh bentar, dengan begini aku bisa dengar detak jantung Kak Shine dengan jelas. Ternyata dia juga gugup ya, hehe imut. "Kak" Kata Wulan memecahkan kesunyian mereka. "Iya Tan" "Em, apa Kakak punya pacar selama kita gak bertemu, ya mungkin aja kan kita bakal nikah dan dia datang bilang aku pelakor lagi" "Pft" Kevin berusaha menahan tawanya.
"Kok ketawa sih. Aku serius nih. Pokoknya kalau ada, bakal kulabrak biar gak ganggu Kakak lagi" Kata Wulan serius. "Habis Tante sih, nanya kek gitu. Ya gak ada lah, tau sendiri aku gak tertarik hal begituan, merepotkan aja" Jawab Kevin santai. "Jadi hubungan kita bakalan merepotkan Kakak dong yah" Kata Wulan dengan Nada sedikit kesal yang dibuat - buat berusaha untuk menggoda Kevin.
"Eh gak gitu. Tante sama sekali gak merepotkan buat aku. Tante kan tante aku jadi aku punya tanggungjawab buat jaga Tante." "Haha, Kak Shine mudah banget sih aku kerjain. Becanda loh Kak, serius amat nanggapinya" Wulan mengatakannya sambil tertawa di pelukan Shine. "Oh begitu, kayaknya Tante udah gak takut lagi nih" Jawab Kevin sambil melonggarkan pelukannya.
"E e... becanda loh Kak, aku masih takut ini. Jangan lepas ya, minimal setelah aku tidur aja please, hem?" kata Wulan, Kevin kembali memeluk Wulan seperti semula.
Hangat. Itulah yang dirasakan Wulan saat ini. Kejadian buruk yang dialaminya di masa lalu bisa menjadikan dia berada dalam keadaan seperti ini. Ternyata hal buruk ada gunanya juga. Batin Wulan bersyukur untuk kejadian hari ini. Malam itu mereka saling berbagi kehangatan dalam pelukan masing - masing.
Tidak lama setelah Wulan terbawa mimpinya, Kevin pun tertidur. Pagi hari pun tiba berusaha membangunkan siapapun dengan cahaya nya yang masuk ke celah rumah. Kevin terbangun ketika ia merasa silau dimatanya. Sempat ia kaget mendapati dirinya sedang tidur dengan seseorang yang tidak lain adalah tantenya.
Wulan masih terlihat lelap sambil memperbaiki posisi tidurnya dengan nyaman di dada bidang Kevin. Sejak kapan ya, Tante kelihatan cantik. Apa dia memakai parfum jeruk?? Aromanya segar. Atau itu aroma tubuhnya. "Arrgh, aku mikiran apa sih. Sejak kapan aku mesum begini coba." Kata Kevin lirih mengutuki pikirannya yang mulai menerawang. "Tante kapan bangunnya ya. Gak enak juga kalau dibangunin."
Kevin membayangkan kejadian semalam saat Wulan bermimpi buruk sampai menangis sejadi - jadinya. "Bagaimana caranya supaya kejadian semalam tidak terjadi lagi. Kasihan Tante kalau begini terus. Tapi anehnya..." Kevin mulai menelaah kejadian semalam "Saat aku peluk Tatnte udah gak mimpi gitu lagi, bahkan tidurnya pules banget." Kevin hanyut dalam pikirannya.
"Hng, Kakak udah bangun??" Kata Wulan membuyarkan lamunannya. "Ah iya, Tante gimana tidurnya apa masih mimpi seperti semalam??" Tanya Kevin yang dijawab Wulan dengan menggelengkan kepalanya. "Ah, pasti Kakak gak bisa bangun ya karena aku. Sebentar ya" Kata Wulan sambil berusaha bangun. Kepalanya yang berada ditatas dada Kevin memang tidak bisa membuat Kevin bergerak bahkan bangun karna takut membangunkan Tantenya.
Entah karna masih pagi dan tenaga belum terkumpul sepenuhnya, tiba - tiba saja Wulan kehilangan keseimbangan dan jatuh kembali ke atas Kevin. Kedua tangan nya bertumpu di dada kekar Kevin. Mata mereka bertemu. Deg deg deg. (ceritaya jantung mereka berdebar kencang ye) Duh gimana nih, kok Kak Shine tampan banget walau masih pagi, jadi pengen cium nih. Marah gak ya?? Batin Wulan *Emang ya si Wulan ini agak extream. Ia gak readers??
Dddrrtttt, getar handphone Kevin mebuat mereka berdua terkejut. Kevin membantu Wulan duduk dan kemuadian ia bangun dari baringnya. "Siapa Kak?" "Kakek ternyata nelpon dan chat aku dari semalam. Pasti khawatir sama keadaan Tente yang langsung pergi. Aku juga gak sempat ngasi kabar. Nanti aku antar Tante pulang ya. Sekaligus.... membicarakan pernikahan kita" "Iya Kak" Penuturan Kevin barusan membuat Wulan tersenyum malu sekaligus berdebar.
Aku gak nyangka Kak Shine akan jadi pendamping aku nantinya. "Tante biasa sarapan apa? Aku soalnya cuman punya telur sama roti tawar aja, belum sempat belanja juga" Tanya Kevin "Ah, aku apa aja oke Kak" Jawab Wulan yang ditanggapi anggukkan oleh Kevin.
Kevin yang sudah terbiasa tinggal sendiri saat ia kuliah hingga sekarang membuat dia menjadi mandiri dan memasak makanannya. Ia tidak mempekerjakan orang untuk mengurus rumahnya, semua dilakukannya meskipun hanya sekali seminggu. Toh tidak akan terlalu kotor karna ia hanya seorang yang tinggal di situ.
Sarapan mereka sudah siap hanya omelet dan roti tawar tidak lupa susu hangat tersedia di depan Kevin dan Wulan saat ini. Untung aja aku udah kursus masak, masak ya kali Kak Shine yang selalu masak buat kami nanti, itu hanya akan menjatuhkan nilai ku nantinya.
Ya Wulan memang benar - benar matang untuk mengejar pujaan nya itu. "Maaf Tan, hanya ada ini aja" "Gak apa kali Kak, ini aja udah cukup, makasih buat sarapannya hehe" Jawab Wulan dengan senyum manisnya yang dibalas senyum singkat oleh Kevin. Saat itu, hanya ada suara garpu dan sendok yang sesekali berbentur.
Begitulah mereka melewatkan pagi mereka setelah drama melelahkan yang telah terjadi semalam.
Hi hi, aku post 2 episode ya buat hari ini. Anggap aja hadiah natal. Wkwkw
Titangnia E.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Astri Khusaini
di bab sebelum nya... pas di halte katanya mereka tidak membawa handphone dan dompet...kok ini pagi hp Kevin bunyi 🥱🥱
authornya lupa 🙈🙈
2022-10-22
0