Saat itu sekitar 5 tahun yang lalu, tepatnya saat Kevin berusia 19 tahun dan Wulan masih 16 tahun. Waktu itu, Kevin yang sudah mulai kuliah semester tiganya, memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah dan tinggal sendiri, lantaran jarak rumahnya agak jauh dari kampus. Wulan yang mendengar Kevin akan pindah dan tinggal sendiri, khawatir dan merengek pada Papa Bimo untuk tinggal bersama Kevin di sana. Alhasil Wulan berhasil mendapatkan harapannya.
"Kak Shine!!" Teriak Wulan setelah membuka pintu rumah Kevin saat itu. "Ta-Tante kenapa bisa ada disini?." "Shine sebelumnya Kakek minta maaf, tapi kalau kamu tidak keberatan... apa kamu mengijinkan Wulan untuk tinggal bersama kamu disini. Katanya dia ingin tinggal sama kamu" Kata Bimo yang ikut mengantar Wulan saat itu. Kemudian ia kembali berbicara setengah berbisik "Kamu kan tahu, kalau keinginannya tidak dikasih nanti dia suka buat aneh - aneh." Lanjut Bimo dengan penuh harap.
"Tapi Kek, bagaimana pun, aku laki - laki. Apa Kakek tidak keberatan putri Kakek tinggal seatap bersama seorang pria" Jawab Kevin berusaha membantah. "Kakek percaya sama kamu. Kalau gitu Kakek pergi dulu ya, titip Wulan" Jawab Bimo berlalu sebelum mendengar jawaban Kevin. Sejenak Kevin menghembuskan nafas kemudian melihat Wulan, yang matanya sudah berbina - binar.
"Jadi, aku boleh tinggal bareng Kak Shine kan?" Tanya Wulan yang dijawab anggukan pasrah oleh Kevin, kemudian dia membimbing Wulan ke kamar yang berada disebelh kamarnya. "Ini kamar Tante, kalau butuh apa - apa panggil aku. Aku dikamar sbelelah." Kata Kevin "Aku akan keluar sebentar buat belanja keperluan, Tante dirumah baik - baik ya". Sebelum Kevin beranjak dari pintu rumah, Wulan sudah menahan tangannya.
"Apa lama, aku ikut ya?" Kata Wulan memohon. "Tante pasti lelah, mending langsung istirahat saja kemudian merapikan bawaan Tante." "Aku masih kuat kok. Lagian kita kan udah lama gak ketemu Kak." Jawab Wulan, padahal baru seminggu lalu ia datang ke rumah Kevin sebelum ia pindah ke kontrakan yag sekarang. Yaudah lah aku juga gak enak ninggalin Tante di hari pertamanya disini batin Kevin.
Setelah mereka sudah membeli keperluan yang mereka butuhkan menurut Kevin, "Apa Tante masih perlu hal lain dari yang kita beli?" Tanya Kevin pada Wulan. "Aku pengen ice cream, boleh kan?" Tanya Wulan kembali. "Baiklah. Tante suka yang vanila kan?" Kata Kevin yang dijawab anggukan oleh Wulan.
Kevin kembali membawa ice cream rasa vanila pesanan Wulan dan rasa taro kesukaannya. "Makasih" Kata semangat Wulan menyambut ice creamnya dan muai memakannya setelah membuka penutupnya. Karna saking semangatnya Wulan memakannya, banyak ice cream yang menempel di pipi dan sudut bibirnya. "Pelan - pelan Tan" Kata Kevin sambil mengelap nya dengan sapu tangannya. Tanpa sadar, tersenyum melihat Tante mungilnya itu. Ia tahu kalau sebenarnya Wulan menyukainya.
Namun ia menganggapnnya sebagai rasa kagum saja terhadap seorang lelaki. Setelah mereka menghabiskan ice cream mereka, mereka pun bergegas kerumah. Wulan yang cukup lelah dengan perjalanannya langsung istirahat dikamarnya dan Kevin kedapur untuk memasak makanan malam mereka.
Sebenarnya jarak antara kontrakkan Kevin ke sekolah Wulan dan rumah Wulan ke sekolahnya adalah sama. Namun ia, tetap bersikeras untuk tinggal bersama Kevin alasannya ia lelah dengan perjalannya ke sekolahnya. Padahal, ia tiap hari diantar jemput kecuali ia ingin membawa kendaraan sendiri.
Titangnia E.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments