Semua yang ada diruang tamu keluarga besar itu merasakan kebahagiaan, apa lagi buat Wulan, itu adalah saat - saat yang ia nantikan. Pria yang ia cintai melamarnya di depan orangtuanya. Namun tidak untuk Rara, entah sejak kapan ia juga menaruh perasaan pada Kevin, tapi ia tidak terang - terangan seperti Wulan. Ada suatu ketika ia mengutarakan perasaannya pada Kevin saat wisuda kelulusan Kevin untuk gelar Sarjananya, namun Kevin menolaknya dengan halus, mengatakan
"Maaf Tan, tapi gue sama sekali gak memiliki perasaan apapun sama Tante Rara. Sama seperti Tante Wulan dan Tante Tanisya, gue menghormati kalian sebatas Tanteku saja. Gue akan menganggap gak pernah mendengar hal barusan. Gue harap hubungan kita tidak rusak karena ini, dan seperti biasa."
Itulah yang dikatakan Kevin yang kembali teringat dalam ingatan Rara. Hah, katanya gak ada perasaan, tapi apa ini. Kalau dia bisa sama Wulan, itu artinya aku juga punya peluang kan?? itulah yang terpikirkan pada Rara saat itu.
"Baiklah semuanya, karna sudah diputuskan minggu depan akan digelar acara penikahannya, sebaiknya persiapan kalian juga harus secepatnya bukan?? Papa akan menghubungi rekan kerja Papa. Dia punya usaha penyedia WO yang sudah terkenal bahkan sampai luar negeri. Papa ingin pernikahan kalian dipersiapkan sebaik mungkin" Jelas Papa dengan bersemangat.
"Ok Pa, Aku sama Kak Shine setuju kok, ia kan Kak" Jawab Wulan sambil menatap Kevin. "Ha? ah, ia Kek kami nurut aja" Jawab Kevin sambil memberikan senyumnya meyakinkan, ya meskipun agak kikuk.
"Ok kalau begitu, kalian hari ini harus melihat baju pengantin kalian yang cocok. Nanti Papa kasikan alamatnya" Kata Bimo yang dijawab anggukan oleh Wulan dan juga Kevin.
Setelah sekitar satu jam perjalanan, Kevin dan Wulan sampai di tempat mereka untuk fitting baju pengantin mereka.
Tempat itu terlihat megah terdiri dari tiga lantai. Setelah memastikan identitas dan janji temu, mereka di bawa oleh penerima pelanggan ke ruangan VIP yang dimana telah disiapkan berbagai jenis baju pengantin di sana. Sesampainya mereka dipersilahkan duduk di sofa yang terlihat mahal, tidak lupa disuguhkan minuman dan makanan ringan.
"Selamat siang Nona dan Tuan, Mr. Bimo telah menghubungi saya sebelumnya. Baiklah langsung saja kita akan mencoba gaun untuk pengantin wanita terlebih dahulu, karena biasanya akan memakan waktu lama" Kata Manager WO itu yang dijawab manggut-manggut oleh Kevin dan Wulan dengan ekspresi masih bingung.
Setelah lima belas menit, ruang ganti baju tirainya terbuka, tampak Wulan yang sudah memakai gaun pengantin yang mewah dengan hiasan permata di setiap inci kainnya. Kevin yang melihatnya ternganga, bukan karna perhiasan itu. Ia akui tantenya itu terlihat cantik dengan gaun itu. Tapi ia merasa risih dengan desain gaun itu yang sedikit aneh menurutnya.
Bagaimana tidak, menurutnya, bagian depan gaun itu menurutnya belahan dadanya terlalu dalam dan bagian belakanya terlalu mengekspos tubuh Wulan pikirnya sambil mengelengkan kepanya. "Kok Kak Shine lihanya gitu amat, kenapa aku cantik kan pakai gaun ini. Aku mau ini aja kalau gitu hehe." Respon Wulan
"Justru sebaliknya Tan. Tante gak lihat gaunnya itu.. itu maksudku pakainnya itu terlalu terbuka. Emang Tante gak kedinginan pakai gitu nanti pas acara pernikahan??" Kata Kevin "Gak tuh, aku gak bakalan kedinginan. Nanti aku bakal nempel terus disamping Kakak, biar hangat kalau boleh.." Wulan memberi kode untuk mendekat, yang dengan polosnya diikuti oleh Kevin "Aku mau peluk Kakak sepanjang acara" "Uhuk uhuk, tante ngomong apa sih ha ha ha" Kevin yang tersedak tanpa makan apapun dirasakan lucu oleh Wulan membuat ia tersenyum lebar melihat tunangannya itu.
"Pokoknya. Kakak tenang aja serahkan semua padaku. Oh iya aku juga udah pilihkan untuk Kakak, dicoba ya" Kata Wulan sambil tersenyum nanis. Entah mengapa, belakangan ini Kevin merasa kalau tantenya itu terlihat menggemaskan. Argh aku jadi mikir yang aneh - aneh lagi. Tidak butuh waktu lama, akhirnya Kevin keluar dari ruang ganti.
Wulan melihatnya dengan mata terpana, Uh ganteng nya kebangetan nih, gimana dong nanti kalau begini bakal banyak yang ngincar Kak Shine. Ah gak boleh terjadi.
"Kak, ganti. Em, kurasa ini gak cocok deh sama Kakak, coba kalau yang itu aja hem??" Kata Wulan dengan cepat. "Gak cocok gimana Tan? Menurtku ini ok kok. Tinggal kemejanya aja kekecilan. Kan tinggal ganti aja nanti. Seperti Tante yang gak mau dengerin aku tadi, aku juga akan tetap pakai ini, hehe" Jawab Kevin penuh kemenangan
"Loh ini beda loh Kak. Coba deh lihat" Kata Wulan sambil membuat Kevin sedikit berputar ke kiri dan samping "Kakak itu ganteng banget pakai ini, kalau ada yang bawa kabur nanti gimana??" "Pfftt, hahahaha. Tante ngomong apa sih, yang gak mungkin lah aku di bawa kabur. Pokoknya aku tetap pakai ini aja juga Tante pakai yang itu juga deal kan??" "Ok deal, tapi awas aja ya. Aku bakal lihatin Kakak terus sampai akhir acara"
Manager yang melihat mereka geleng - geleng kepala tak habis pikir Ampun deh kalau mau romantisan apa bisa, tidak didepan jomblo seperti saya ini
Begitulah fitting baju melelahkan namun terasa menyenangkan bagi Wulan. Setelah itu mereka ke sebuah restoran yang biasa dikunjugi oleh Wulan dan Kevin terus mengekor. Wulan yang tahu Kevin yang tidak suka bawang, memesan pasta kesukaan Kevin tanpa ditaburi bawang seperti biasa.
Begitulah Wulan yang sangat menyukai Kevin mengetahui setiap detail tentang Kevin. Setelah makan, mereka pun pulang kerumah Papa Bimo untuk mengantar Wulan, setelah itu Kevin pamit untuk pulang kerumahnya.
Titangnia E.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Sujaandy
oh jadi ada yang mau jadi pelakor yak?
2021-01-22
1