3 Bulan Kemudian.
-Rumah Kakek Nui-
“Bukankah kau terlalu fokus Alex?” kata Aldi melihat Alex yang memandangi Komputernya.
“Komputer ini sangat mengagumkan” kata Alex yang sedang melihat buku Programnya.
“Memang mempelajari suatu yang baru sangatlah susah, lakukanlah yang terbaik," kata Aldi sambil mengangkat jempolnya.
Pagi hari seperti biasa Alex yang sedang berfokus dengan Komputernya dan Shie yang membantunya di Kebun serta latihannya. Satu minggu lagi adalah pembukaan jalur Desa ke jalan besar. Jalur itu menghubungkan 5 desa disekitarnya serta mempunyai 6 gedung registrasi masuk. Jalan yang mereka buat bisa di lalui oleh orang lain dengan membayar 3 tembaga untuk personal dan 10 tembaga untuk kendaraan bisnis. 5 tembaga setiap jalan untuk biaya angkut roda 3 yang mereka sediakan.
Toko HP dan Komputernya sudah beroperasi 1 bulan lalu walau sekarang masih tampak sepi tapi sudah banyak warga yang ingin membeli HP dan komputer. Bulan kemarin setelah pembukaan toko hanya dapat menjual 10 HP dan 2 Komputer. Toko itu mempunyai 3 orang pekerja yang digaji 50 Tembaga setiap Minggu. Jam buka toko mulai 09.00 sampai 19.00 waktu setempat.
-Peternakan Bos Elios-
“Salam, Paman Shu,” kata Aldi dan Shie yang sekarang sudah mulai terbuka dengan orang-orang sekitar.
“Wah kalian berdua sudah disini taruh Trey nya di sebelah meja,” kata paman Shu sambil menunjuk meja.
“Bos Elios, ada dimana?” tanya Aldi setelah menaruh Trey telur disebelah meja.
“Bos sekarang sedang ada di gedung pemerintah Pare untuk mengurus bisnis kalian,” jawab paman Shu sambil menaruh bahan obat ayamnya.
Bisnis yang mereka jalankan di pimpin bos Elios sehingga semua kebutuhan dia yang mengurus. Pembagian hasil bisnis dilakukan setiap 1 tahun sekali dan 25% dari untung bersihnya. 15% untuk bos Elios dan 10% untuk Aldi sementara modalnya 75% modal Aldi dan 25% bos Elios. 75% keuntungan bisnis untuk pengembangan bisnis mereka. Menurut perhitungan Aldi dari bisnis Transportasi dia bisa menghasilkan 5 Emas setiap tahunnya sedangkan Toko bisa menghasilkan 3 Emas setiap tahunnya.
-Perpustakaan Sekolah-
“Lihat ada, Anak Ular,” ejek Brune.
“Aku tidak menyangka dia belajar di perpustakaan sepanjang hari,” lanjut Elisabeth.
“Apa masalahmu?” tanya Shie dengan tatapan ancaman.
“Haha, lihat dia marah hati-hati ular bisa memakan manusia,” lanjut Roy di sebelah Elisabeth.
“Ayolah kawan-kawan kalian membuat perpustakaan menjadi gadung,” kata Aldi yang sedang duduk santai dengan bukunya yang menumpuk lebih dari 10 buku.
“Sepertinya kamu sudah sedikit berubah dilihat dari pakaianmu, Anak Udik," ejek Elisabeth.
Saat ini Aldi mengenakan pakaian yang lebih bagus karena ketika ada waktu dia mengunjungi pasar dan membeli berbagai macam barang. Menurutnya pakaian adalah salah satu faktor untuk memperbaiki kesan kepada rekan bisnis. Aldi juga banyak mendapat informasi tentang kemajuan transportasi dan teknologi.
“Hemm,” dengan senyum ringan Aldi menjawab Elisabeth.
“Anak Ular, keluar kau dari perpustakaan! ujian besok pasti kau tidak lulus!” kata Roy sambil menunjuk pintu keluar.
Mendengar kata itu Shie langsung berdiri dan mencoba keluar dari perpustakaan tanpa mengembalikan buku. Tindakan Shie di hentikan Aldi dengan memegang tangannya.
“Bagaimana kau bisa tau dia tidak lulus?” kata Aldi yang memegang tangan Shie.
“Sudah pasti dia itu bodoh sejak di panti asuhan,” kata Roy dengan naga yang keras.
“Mau bertaruh? Jika Shie lulus ujian kamu akan minta maaf sambil bersujud?” ancam Aldi melihat Roy.
“Ini...” bingung Roy ingin menjawab.
Ketika taruhan Aldi dilontarkan tiba-tiba dia tidak mempunyai keyakinan bahwa Shie tidak lulus. Dia melihat Elisabeth yang tampak cuek dan Brune yang sedang bersiul tidak jelas.
Ketidakpercayaannya bukan tanpa dasar melihat perkembangan nilai Shie yang selalu menjadi juara kelas setiap bulan.
“Jika tak berani lupakanlah,” kata Aldi setelah itu dia melanjutkan membaca bukunya.
Senang melihat Roy yang tidak percaya diri seperti itu. Shie selalu menjadi juara kelas bukan berarti Aldi adalah anak yang bodoh tapi dia sengaja membuat nilainya tidak sempurna. Hal itu dilakukan agar dia tidak terlalu mencolok di sekolah karena banyaknya bisnis membuatnya memilih untuk lulus sekolah Dasar dengan santai.
Brune, Elisabeth dan Roy akhirnya duduk di meja sebelah. Mereka tidak ingin memprovokasi Aldi karena ayah Elisabeth memperingatkannya. Ayah Elisabeth bernama Zhu Wedong adalah kepala desa yang bekerja untuk pemerintahan kota Pare. Sebagai pegawai pemerintah Aldi adalah anak yang sangat berpengaruh khususnya di desa ini serta dukungan dari bos Elios yang mempunyai pengaruh di kota Pare.
“Wah-wah suasana disini tampak tentram,” tiba-tiba Alex datang dengan santainya.
Karena kebanyakan begadang matanya tampak seperti panda.
“Hi, Mata Panda, biarkanlah duduk dan belajarlah kau sudah 2 tahun sekolah tapi belum lulus sama sekali,” kata Aldi tanpa melihat Alex.
“Haisszz," gumam Alex tanpa sedikitpun rasa kesal.
“Alex bagaimana perkembangan program mu?” tanya Shie dengan pelan.
“Seperti biasa berjalan dengan lancar,” kata Alex
“minggu depan datanglah ke rumahku,” kata Aldi melihat Alex yang duduk tanpa 1 pun buku.
“Aku setiap hari akan ke rumahmu jadi jangan khawatir, xixi,” dengan tawa nakal Alex membalas Aldi.
Aldi menyiapkan model bisnis yang membutuhkan Teknologi jadi dia bermaksud untuk menyewa Alex. Membangun aplikasi yang bisa di manfaatkan untuk jalur perdagangan dan Tokonya.
“Apa kamu berniat lulus ujian Aldi?” tanya Shie.
“Yah, aku akan lulus ujian pertama tahun ini,” jawab Aldi dengan tenang sambil menatap buku didepannya
-Rumah Kakek Nui-
Sepulang sekolah Shie bermain di rumah Aldi dan membersihkan kandang ayam.
“Aldi, aku pulang dulu ya,” kata Shie tampak khawatir.
“Apa yang terjadi Shie?” kata Aldi.
“Nenek Hui sedang sakit," kata Shie.
Nenek Hui adalah pengasuh di panti asuhan Shie tinggal.
“Baiklah rawat nenek Hui jika membutuhkan bantuan hubungi aku lewat HP,” kata Aldi dengan muda serius.
“Baiklah,” Shie pergi meninggalkan Aldi.
Aldi membersihkan kandang dan kebunnya sendiri sampai sore hari. Dia berlatih beladiri nya dan meminum pil yang dia buat setiap kali habis. Akhirnya tubuh Aldi sudah cukup untuk meningkatkan Peringkatnya.
Di kebun Aldi duduk di batu besar menghadap bulan yang hari ini bersinar terang dan berbentuk bulan sempurna. Aldi mengedarkan teknik Prinsip Jiwa bersiap untuk bermeditasi. Beberapa saat telah berlalu tiba – tiba angin datang berhembus dengan tenang. setelah angin datang langit awan di sekitar mulai padat seperti akan hujan. Energi yang dipancarkan Aldi mulai memancar berwana Ungu.
Sambaran petir terdengar menandakan hujan akan datang. Aldi masih mengedarkan teknik Prinsip Jiwa sampai Energi berwarna Ungu gelap menyelimutinya. Hujan akhirnya turun tapi tidak mempengaruhi sedikitpun posisi Aldi.
“Lepaskan!” Aldi berteriak.
Petir mulai menyambar ke segala arah menandakan hujan yang sangat lebat akan datang. Raut wajah Aldi mulai berubah suhu tubuhnya naik sangat panas Energi disekitarnya dia serap dengan kecepatan tinggi.
“Duaar” batu yang dia duduki pecah.
Aldi menghela nafas dan berkata, “Akhirnya aku naik peringkat ke 4,” dengan senyuman di wajahnya.
Aldi masih kelelahan dibawah hujan yang deras. Dia mengambil pil dan mulai bermeditasi untuk menstabilkan Energinya.
Peringkat 4 Dapat mewujudkan Energi artinya dia bisa memotong objek dalam radius 3 meter darinya. Ketika dia peringkat 3 Energinya harus di sekitar tangannya dan jaraknya tidak lebih dari 1 meter. Peningkatan kali ini sangat bermanfaat sebagai contohnya dia dapat memanen cabai di kebun dalam 5 menit. Di samping itu dia dapat memilih cabai yang berkualitas serta mengambil sayurannya yang biasanya membutuhkan 90 menit bersama Shie sekarang bisa sekitar 30 menit sendirian.
Aldi mencoba teknik tempur Tangan Hayalan. Keluar 4 tangan transparan berwarna ungu muda dari belakang punggungnya.
“Wow, seperti yang diharapkan dari Prinsip Jiwa, bisa mempelajari teknik ini dengan cepat,” gumam Aldi pada dirinya sendiri.
Tangan Hayalan tidak bisa dilihat orang biasa sehingga yang dapat melihatnya hanya orang yang mempunyai teknik khusus.
“Aldi, apa yang kamu lakukan di luar?” Alex berteriak melihat Aldi.
“Bukan apa-apa hanya mencari inspirasi,” kata Aldi sambil melepas teknik tempurnya.
“Apa yang terjadi dengan pakaianmu?” melihat pakaian Aldi yang sobek – sobek.
“Iya setelah berlatih beladiri tadi ternyata pakaianku terlalu kecil,” jawab Aldi dengan tenang.
“Aku baru tau ternyata kamu sebesar ini padahal umur kita terpaut 2 tahun,” kata Alex melihat Aldi lebih tinggi darinya.
“Baiklah mari belajar besok ada ujian sekolah” kata Aldi sambil memegang pundak Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
isla僕和かわい
"nada" yaa bukan "muda"
2023-06-21
1
isla僕和かわい
"nada" bukan "naga" :)
2023-06-21
0
Penjelajah
termashk novel wuxia??
2022-12-08
0