Dini hari seperti biasa Aldi melakukan latihan beladiri nya serta memasang formasi di sekitar rumahnya. Pemasangan formasi ini agar banyaknya energi yang terkandung di dalam formasi dan membuat mahluk hidup di dalamnya lebih sehat termasuk Aldi dan Kakek Nui serta tanamannya yang ia rawat. Ketika Aldi menyelesaikan gerakan latihannya Shie datang dengan berkeringat itu menjelaskan bahwa dia sudah berlatih di pagi hari seperti dia.
“Sepertinya sekarang waktunya kita memanen sayuran untuk di jual ke paman,” kata Aldi.
“Ayo!” Shie menjawab dengan semangat yang belum pernah dia tampilkan didepan orang lain.
Panen hari ini menghasilkan 10kg Cabai, 15 ikat Sawi, 15 ikat Kangkung, 10 ikat kacang panjang, 10 ikat seledri, 3kg terong dan 3kg Jahe. Hasil panen itu mereka bungkus dengan pastik putih untuk memperlambat sayuran layu. Jahe yang ditanam Aldi sudah bisa dipanen dan melebihi kebutuhan hariannya. Banyaknya sayuran yang dia panen hari ini membuat keranjang sedang yang dia beli penuh.
“Bantu aku menaikkan sayuran ini ke sepeda kita akan berboncengan ke rumah Alex,” kata Aldi sambil memegang keranjang sayuran yang sudah penuh.
“Baiklah” Shie menjawab seperti biasa dengan tenang dan singkat.
Aldi yang didepan untuk mengayunkan sepedanya sedangkan Shie menahan keranjang agar tidak jatuh di boncengan belakang sepeda. 25 menit waktu untuk menuju rumah Alex dalam perjalanan mereka berhenti 2 kali untuk istirahat Shie karena dia tidak pernah mengangkat beban yang cukup berat. Keranjang itu kira-kira beratnya adalah 20 kg jadi wajar jika Shie merasa kesusahan di umurnya yang masih 6 tahun.
Sepeda Aldi dan Shie sudah berhenti didepan toko serba ada pagi-pagi sekali sehingga toko itu belum buka. Melihat mereka datang pemilik toko menghampirinya.
“Nak, apa yang kamu bawa?” tanya pemilik toko.
“Saya membawa sayuran hasil panen kebun hari ini,” jawab Aldi dengan sopan.
Tiba-tiba Alex keluar dari pintu rumahnya.
“Kamu sudah datang, ayah ini yang aku ceritakan kemarin dia ingin menjual sayurannya,” jelas Alex ke Ayahnya.
“Baiklah, biar aku periksa bagaimana kondisi sayuran itu, ” kata ayah Alex.
Setelah memeriksa semua sayuran itu wajah ayah Alex tampak tercengang.
“Sayuran yang sangat baik dan sehat, bagaimana dia mendapatkannya?” dengan bingung ayah Alex berfikir.
“Sayuran yang sangat baik, bagaimana kamu mendapatkannya?” tanya ayah Alex.
“Jujur tuan saya menanamnya secara pribadi dan memanennya dari kebunku,” jawab Aldi dengan sopan.
“Jangan panggil aku tuan itu berasa sedikit aneh, sebut saja Paman Hu, Hu Ali” kata paman Hu.
“Baiklah, Paman Hu.”
“Berapa sering kamu dapat menghasilkan panen seperti ini.”
“Dalam 3 hari sekali, jika penjualan sayuran ini tetap berlanjut aku bisa menambahnya setelah 1 bulan,” jelas Aldi.
“Bagus itu adalah pemasok yang sabil” kata paman Hu dengan antusias.
“Sebenarnya aku sudah bisa memasok lebih banyak dari ini jika paman Hu menginginkannya saya bisa memanen lebih banyak,” terang Aldi.
“Berapa banyak yang bisa kamu tambahkan?”
“Penambahan 2kg Jahe, 2kg Terong, 5 ikat kacang panjang dan seledri serta jika paman menghendaki aku bisa menjual temulawak 1 kg setiap transaksi.”
“Baiklah aku ambil semua jika memungkinkan tambahkan semua sayuran yang bisa kamu keluarkan dengan syarat kualitas sayurannya kurang lebih seperti ini.”
“Yakin lah paman kualitas sayuran ku sangat baik. ”
Keranjang yang sudah di turunkan dibawa ke mobil bak Paman Hu.
“Paman Hu, jika memungkinkan bagaimana kita melakukan bisnis bayar dimuka?” tanya Aldi.
“Bayar dimuka?” dengan heran paman Hu menanggapi
“Jadi begini paman Hu membeli bahan dari saya dan dijual ke pasar sedangkan harganya saya yang menentukan dan harga jual paman yang menentukan,” usul Aldi.
“Bagaimana jika tidak laku sayuran ini?” tanya Paman Hu.
“Inilah indahnya berbisnis paman saya sudah hampir 1 tahun bolak balik pasar Pamenang, jadi secara garis besar saya tidak akan merugikan paman Hu bahkan saya sudah mempunyai beberapa penadah tetap di pasar itu.”
“Keuntungan paman Hu akan lebih besar sedangkan apa keuntunganku?”
“Yaitu aku bisa memutar uang lebih cepat, ” jelas Aldi.
Paman Hu mengerutkan alisnya dan berfikir sesaat.
“Baiklah aku terima penawaran itu,” jawab paman Hu.
“Jadi berapa yang kamu minta dari sayuran ini?”
“2 Perak, bahkan jika paman Hu menjual dengan harga murah itu akan menghasilkan lebih dari 2,5 perak jika paman menjualnya dengan harga pasar akan menghasilkan 3 perak,” kata Aldi
Dalam bingung paman Hu berfikir “Bagaimana dia bisa menghitung dengan akurat aku pun juga menghitung seperti itu.”
“Baiklah, sepakat!” Paman Hu menyetujuinya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
“Terimakasih, Paman Hu” sambil tersenyum Aldi menjabat tangan paman Hu.
Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 mereka bergegas ke sekolah. Setelah menerima pembayaran paman Hu uang Aldi mempunyai lebih dari 3 koin perak. saat sekolah mereka beraktifitas seperti biasa bedanya Aldi dan Shie pulang lebih cepat meninggalkan Alex tetap di perpustakaan.
Aldi dan Shie menuju ke peternakan yang ada di desa. Ketika mereka sampai di depan peternakan ada seorang yang mendekati mereka.
“Saya, Shu Aling ada yang bisa saya bantu?” dengan ramah orang itu menyapa mereka.
“Salam paman Shu, saya Aldi berniat membeli beberapa ekor ayam petelur dan beberapa bahan peternakan,” jawab Aldi dengan sopan.
“Sangat jarang orang membeli ayam biasanya mereka langsung membeli telurnya,” kata paman Shu.
“Jujur saya mau membudidayakan ayam agar bertelur paman.”
Dengan kerutan di alisnya paman Shu menjawab, “Apa kamu mencoba bersaing dengan peternakan ini?”
“Tentu tidak Paman Shu, malah saya berniat membantu dengan pasokan telur yang lebih banyak.”
“Haha, jangan menganggapnya serius jika memang kamu mendirikan Peternakan makan bersaing dengan kualitas.”
“Terima kasih paman Shu saya hanya berniat untuk menghasilkan telur lebih,” dengan senyum Aldi menjawab pernyataan paman Shu agar dia tidak tersinggung.
“Anak yang menarik, berapa yang ingin kamu beli?”
“Sebenarnya jika memungkinkan saya ingin membeli 10 ekor ayam dan mungkin bisa membelinya lagi di bulan depan”
“Wow, modal yang cukup besar jika saya menawarkan 1 ekor ayam seharga 8 tembaga apakah kamu menerimanya?”
“Penilaian Paman adalah yang terbaik saya secara sukarela akan menerimanya.”
Aldi tidak ingin menawar harga ayam itu karena ingin memberikan kesan baik kepada paman Hu karena mungkin saja dia ingin membeli lagi. Aldi juga memilih bambu yang baik untuk membuat kandang ayamnya serta makanan dan obat-obatan ayam supaya sehat dan dapat menghasilkan telur tanpa pembuahan. Pembelian ini menghabiskan total sebesar 2 koin perak itu setara dengan penjualannya hari ini. Barang yang dia beli akan dikirimkan menggunakan mobil peternakan jadi Aldi pulang terlebih dahulu dan besok pagi akan sampai dirumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Kav
Coba di dunia nyata bisa semulus ini
2023-10-15
2
John Singgih
MC masih kecil tapi ulet sebagai pedagang ya ....
2022-11-27
0
seneng moco
👍👍
2022-06-24
0