Pagi Hari
-Rumah Kakek Nui-
Aldi berangkat ke sekolah bersama Alex yang menginap dirumahnya.
~Ringring
nada suara HP Aldi berbunyi.
“Ada apa Shie?” kata Aldi setelah mengangkat panggilan.
“Maaf Aldi, aku tidak bisa mengikuti ujian sekolah hari ini,” kata Shie dengan suara yang tampak khawatir.
“Baiklah, jaga nenek Hui dengan baik,” kata Aldi.
“Ada apa Aldi?” tanya Alex melihat Aldi yang menghela nafas.
Dengan gerakan menutup panggilan Aldi berkata, “Shie tidak akan ikut ujian tahun ini karena nenek panti asuhan sedang sakit.”
“Apa boleh buat,” kata Alex sambil menghela nafas.
-Sekolah Dasar Kebonsari-
~TengTeng bel tanda ujian akan segera dilaksanakan.
Alex memasuki ruangan yang berbeda dengan Aldi karena Alex merupakan tahun kedua sedangkan Aldi tahun pertama.
“Kamu sendiri, Aldi?” kata ketua kelas.
“Iya, Nona Han, Shie sedang menjaga neneknya,” kata Aldi.
“Semoga neneknya cepat sembuh,” kata Han.
“Wah si Udik sendirian dimana Anak Ular?” ejek Elisabeth.
Elisabeth berani memprovokasi Aldi karena ayahnya menerima peningkatan jabatan di kota Pare.
“Hah” Aldi menghela nafas tidak menjawab provokasi Elisabeth.
“Hai, Udik pindah kursi ini punyaku,” kata Roy dengan penuh provokasi.
“Baiklah,” Aldi tidak mau memperkeruh permasalah dengan para anak ini.
Aldi berjalan ke kursi paling depan sebelah ketua kelas
“Mohon bantuannya Nona Han,” kata Aldi
“Iya aku juga, Aldi,” kata nona Han.
Waktu ujian dimulai kertas soal mulai diedarkan. Setelah melihat soal Aldi tampak kaget.
“Apa? Bukankah soal ini sungguh terlalu mudah?” dalam hati Aldi bingung.
Aldi tidak mengetahui jenis pengetahuan disekolah dasar karena jarang masuk kelas. Sebenarnya buku yang dibaca Aldi adalah pelajaran tahun terakhir di sekolah dasar. Dia sudah menguasai semua pelajaran sekolah dasar sehingga pertanyaan ini seperti pertanyaan anak-anak.
Waktu untuk mengerjakan soal adalah 90 menit. Setelah 30 menit Aldi sudah menyelesaikan semua soalnya. Tanpa sadar nona Han memperhatikan Aldi yang tampak bosan dan tidak mengerjakan soalnya.
~Tengteng bunyi bel tanda ujian sudah selesai.
“Aldi, apa kamu tidak mengerjakan soalnya?” kata nona Han.
“Aku menyelesaikannya,” kata Aldi dengan tenang tampak bosan.
“Berapa kepastian mu menjawab benar,” kata nona Han dengan penasaran.
“Aku tidak tau, hanya melakukan yang terbaik,” jawab Aldi dengan senyum ringan.
Tidak berasa 4 hari ujian sudah selesai. Sekarang adalah waktu untuk melihat nilai hasil ujian. Seperti yang di harapkan dari ketua kelas dia rangking 3 dari semua murid. Aldi tidak terlalu memikirkan rangking tapi dia masih penasaran.
Aldi terkejut melihat papan pengumuman hasil ujian.
Rangking 1 Nui Aldi
Rangking 2 Zhu Tian
Rangking 3 Rou Han
“Apa bukankah aku hanya mendapat nilai 8?” Aldi bingung dengan hasil ujian ini.
“Selamat Aldi kamu peringkat pertama,” kata nona Han.
“Haha, aku hanya sedikit beruntung, Nona,” kata Aldi membalas nona Han.
“Sepertinya aku telah meremehkan sekolah ini bahkan dengan nilai 8 di setiap ujian aku masih mendapatkan rangking 1,” gumam Aldi sambil menghela nafas.
Ada seorang perempuan mendekati Aldi itu adalah Zhu Tian.
“Aldi?” kata nona Tian dengan sedikit provokasi.
“Iya, ada yang bisa aku bantu nona Tian?” kata Aldi.
“Kau pasti curang!” kata nona Tian sambil menunjuk Aldi.
“Nona Tian tolong jangan menuduh tanpa bukti seperti itu,” balas Aldi.
“Kalau tidak curang berarti kau hanya beruntung," kata nona Tian sambil memalingkan wajahnya.
Zhu Tian adalah anak seorang guru. Ayahnya guru di sekolah atas terkenal di kota Pare sedangkan ibunya guru di sekolah cukup terkenal di kota Pare. Wajar jika dia mempunyai harga diri yang sangat tinggi. Zhu Tian masih berusia 7 tahun seumuran dengan Alex.
“Hai, Aldi” sapa Alex yang berdiri dibelakangnya.
“Hai, Alex, bagaimana dengan ujiannya,” tanya Aldi.
“Berjalan lancar walau tidak masuk 10 besar tapi aku tetap lulus,” jawab Alex dengan percaya diri yang berlebihan.
“Haha, sang panda ternyata pintar juga rangking berapa?” desak Aldi ingin mendengar jawaban Alex.
“49, lumayan dengan total nilai 25” kata Alex sedikit malu karena Aldi mendapat total nilai 32.
Tangan Aldi langsung merangkul Alex “Haha, jangan malu seperti itu panda,” kata Aldi sambil tertawa.
Panda adalah panggilan Alex karena melihat kantong matanya seperti panda.
~Ringnotnot nada suara panggilan HP Aldi.
“Halo, Shie ada apa? ” kata Aldi dengan ceria.
“Aldi ... Nenek ...” kata Shie sambil menangis tersedu-sedu.
“Shie, tenanglah aku dan Alex akan segera di sana,” kata Aldi tidak memberi kesempatan Shie menyelesaikan kata-katanya.
“Alex ikut aku ke panti asuhan,” kata Aldi dengan ekspresi serius.
“Ada apa? ” Alex tampak bingung
“Nenek Hui, penjaga panti asuhan mengalami musibah,” kata Aldi.
Aldi tau penyakit nenek Hui sudah sangat parah sehingga tinggal menunggu waktu untuknya meninggalkan dunia ini. Dengan mengendarai sepeda buntut kesayangannya Aldi melaju dengan kecepatan penuh membonceng Alex dibelakangnya.
-Panti Asuhan Kebonsari-
Panti asuhan sudah banyak orang yang berkumpul termasuk kakek Nui di sebelah pintu. Orang-orang ini adalah penduduk sebelah panti asuhan. Aldi dan Alex masuk panti asuhan
“Kakek, kenapa ramai sekali?” kata Aldi.
Kakek Nui menggelengkan kepala dan berkata “Temani Shie yang sedang berduka.”
Mereka berdua bukanlah anak bodoh dia tau apa yang terjadi.
“Shie aku turut berduka cita semoga semua alam baiknya dapat mendapatkan surga,” kata Aldi dengan pelan sambil merangkul pundak Shie.
Shie menangis di depan mayat nenek Hui. Nenek Hui adalah satu-satunya keluarga yang membesarkannya dari kecil. Dia sudah menganggapnya sebagai nenek kandungnya.
Tanpa pikir panjang Alex juga merangkul sahabatnya itu.
“Shie kamu masih punya kita,” kata Alex dengan pelan.
“Benar, Shie semua awal pasti juga punya akhir hanya masalah waktu yang menentukan,” kata Aldi dengan suara pelan tanpa dapat di dengar orang sekitar hanya Shie dan Alex yang mendengarnya.
“Terima kasih, Aldi, Alex” kata pertama yang muncul setelah Shie berdiam diri begitu lama.
-Pemakaman Desa Kebonsari-
Awan menjadi gelap setelah pemakaman nene Hui warga sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Tinggal Shie, Aldi, kakek Nui, Alex, paman Hu, paman Shu dan bos Elios mereka masih berdiri di belakang Shie yang menghadap kuburan nenek Hui.
Setelah beberapa saat hujan mulai turun kakek Nui, paman Hu, paman Shu dan bos Elios berjalan meninggalkan pemakaman. Shie masih duduk di depan makam nenek Hui sedangkan Aldi dan Alex berdiri dibelakangnya.
Hujan sangat deras disertai petir dan angin yang bertiup. Mereka tetap di depan makam nenek Hui tanpa memperdulikan cuaca. Tidak seperti Aldi yang berdiri tegap Alex kedinginan sampai menggigil di situasi ini.
“Makan ini” Aldi memberikan pil penghangat tubuh sekaligus pil kesehatan.
Alex memakannya tanpa pikir panjang. Pil itu dapat menghangatkan tubuh Alex serta dapat memperbaiki tubuhnya yang kurang sehat.
Hujan sudah mulai reda dan awan sudah mulai terang. Matahari sudah terlihat menyinari tanah makam.
“Shie mari kita pulang,” kata Aldi.
“Sebentar Aldi pulanglah duluan, di panti asuhan sudah tidak ada orang,” kata Shie.
“Apa yang kamu katakan Shie kita akan pulang ke rumah kakek Nui,” kata Aldi.
“Hah,” bingung Shie mendengar kata-kata itu.
“Aku mendengar dari kakek Nui bahwa nenek Hui menitipkan kamu, jadi secara otomatis kamu tinggal bersamaku,” kata Aldi.
“Kita bertiga bagai saudara,” kata Alex.
”Terima kasih,” kata Shie sambil berdiri memeluk mereka berdua.
Hari ini adalah hari berduka untuk Shie dia tidak tau siapa orang tuanya. Dia hanya tau nenek Hui sebagai nenek satu-satunya. Ketika dia bayi nenek Hui menemukannya didepan pintu panti asuhan dengan selembar kain dan keranjang di bawah langit yang mendung. Dia tidak mempunyai teman sejak kecil karena fisik tubuhnya yang seperti ular tapi nenek Hui tetap menganggapnya cucu. Setelah itu datanglah Aldi dan Alex yang mewarnai harinya sampai sekarang.
Menempelkan kedua telapak tangannya menghadap makam nenek Hui Shie berkata “Semoga nenek Hui diterima di surga."
“Semoga nenek Hui diterima surga,” mengikuti Shie Aldi dan Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
John Singgih
sekarang shie kehilangan orang yang dianggap nenek kandungnya sendiri tetapi punya saudara baru sekarang
2022-12-05
0
seneng moco
👍👍👍
2022-06-24
0
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2022-06-17
1