Ketika Shie datang mereka langsung berkemas membawa sayuran yang di panen. Sampainya mereka di depan rumah Alex hari masih petang sekitar jam setengah 5 pagi. Aldi mengetuk pintu rumah Alex. Saat pintu dibuka itu ternyata adalah paman Hu.
“Paman, saya ingin menjual sayuran seperti biasa tapi kali ini sepertinya terlalu pagi,” kata Aldi sambil membungkukkan badannya menandakan permintaan maaf.
“Kenapa kamu pagi sekali datang kesini?” kata paman Hu.
Dengan senyum ringan Aldi menjawab “Sebenarnya saya ingin mengajak Alex untuk ke Pasar Pamenang."
“Pasar cukup jauh dari sini,” balas Paman Hu dengan khawatir.
“Tenanglah, paman Hu aku sering ke Pasar Pamenang,” kata Aldi.
“Apa yang kamu cari di sana?” kata paman Hu.
“Sejujurnya kita ke pasar mencari beberapa benda elektronik yang dapat kita manfaatkan, mungkin telepon tapi pastinya kita akan mencari komputer,” jawab Aldi.
Setelah menghela nafas paman Hu berkata “Komputer disini sangatlah jarang, Alex sering meminta untuk di belikan komputer tapi aku rasa benda itu belum berguna di desa ini.”
“Maka dari itu kita harus mendapatkan komputer terlebih dahulu untuk meneliti teknologi yang mungkin nanti bisa kita manfaatkan,” kata Aldi dengan percaya diri.
Setelah berdebat dengan Aldi soal teknologi pikiran paman Hu menjadi lebih terbuka. Serta mengijinkan Alex untuk ikut ke Pasar Pamenang. Itu dilakukan paman Hu agar Alex lebih mengenal dunia luar.
“Ini uangmu 3 Koin Perak untuk pembelian sayuran,” kata paman Hu sambil menyerahkan uang perak.
“Kalian mau ke pasar Pamenang?” kata Nyonya Hu.
“Iya, Nyonya Hu,” jawab Aldi dengan sopan.
Dengan khawatir nyonya Hu tetap menyetujui “Baiklah, hati-hati dijalan.”
Mereka bertiga berboncengan menggunakan sepeda buntut milik Aldi. Modal yang dibawa Aldi sebesar 17 koin perak mereka berharap dengan uang itu bisa membeli komputer.
Aldi dalam perjalanan mencari informasi tentang mobil bos Elios yang hilang. Akhirnya sampai pasar pun dia tidak mendapat infomasi yang akurat.
7 jam dilalui tanpa berasa, mereka berbincang dan saling bergantian untuk mengayun sepeda. Sampai di gerbang pasar Shie dan Alex kaget dengan besarnya gerbang. Ini adalah pertama kalinya mereka ke Pasar Pamenang.
Melihat banyak orang dan pedagang di pasar Shie dengan wajah tercengang berkata, “Woah, Pasar yang ramai sekali.”
“Benar lebih besar dari yang aku kira,” ungkap Alex
“Kita tidak mempunyai banyak waktu, sekarang sudah jam 12 siang kita harus pulang maksimal jam 2 kalau tidak jalan akan sangat gelap di atas jam 9 malam,” jelas Aldi melihat Shie dan Alex yang masih tercengang.
“Baiklah, kemana kita akan pergi?” kata Alex.
“Kita akan mencari toko elektronik di pusat pasar,” kata Aldi.
Setelah mereka berjalan 30 menit akhirnya menemukan sebuah toko elektronik. Mereka masuk ke toko dan melihat banyak electronik yang dijualnya
“Paman, apakah ada Komputer disini?” tanya Aldi kepada pemilik toko.
“Tepat sekali, Nak. Komputer terbaru barusan datang,” pemilik toko itu menunjuk barang.
“Ini komputer baru generasi ke 3, sudah berwarna dan lebih cepat dari generasi sebelumnya," lanjut pemilik toko memperkenalkan komputer.
“Bisa aku lihat komputer itu menyala paman?” kata Aldi.
Memilik itu menggerakkan tangannya menandakan supaya mereka masuk untuk melihat komputer “Tentu, sebenarnya juga akan aku tempatkan komputer ini di depan.”
Pemilik toko mengeluarkan komputer dan menatanya agar lebih enak di pandang.
Ketika komputer dinyalakan logo perusahaan Int sebagai pengembang muncul. Setelah komputer menyala dia melihat tampilan yang yang sudah berwarna. Komputer itu memerlukan 1 menit untuk menyala dan 30 detik untuk dapat dioperasikan.
“Woah, keren” kata Alex yang takjub dengan teknologi ini.
“Baiklah, Paman, berapa harga komputer ini beserta monitor yang tipis itu?” tanya Aldi.
Karena komputer sudah generasi ke 3 monitornya pun sudah cukup tipis dibandingkan dengan televisi yang sekarang masih seperti tabung.
“Harganya total 12 perak, Nak” jawab pemilik toko.
Aldi menganggukkan kelapa dan bertanya lagi “Apa disini juga ada HP?”
Pemilik toko mengangguk dan menjawab, “Kamu sungguh beruntung, Nak. Ada Hp pengeluaran terbaru dari perpisahan everX dengan harga yang sangat murah dan sudah berwarna.”
“Baiklah jika di tambah semuanya berapa paman?” tanya Aldi mencoba menawar harga.
“14 Perak sudah aku kasih diskon itu nak?” jawab pemilik toko sambil tersenyum ramah.
Mendengar HP yang murah Shie juga ingin membeli, “Paman, aku juga mau HP seperti itu.”
Uang yang diberikan Aldi selalu dia sisihkan untuk ditabung sebagian untuk menghidupi dia dan bibi panti asuhan.
“Paman, aku juga 1 HP seperti itu” Alex tidak mau kalah dengan mereka karena dia mendapatkan uang saku dari orang tuanya.
“Wah kalian membeli banyak, totalnya 18 perak, Nak,” kata pemilik toko.
Sebenarnya Aldi ingin menawar harganya tapi 18 perak mendapat 1 komputer dan 3 HP sudah sangat murah. Akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk menawar dan segera mengumpulkan uang untuk membayarnya.
Tidak terasa sudah menunjukan jam 2 siang mereka harus bergegas pulang jika tidak maka lampu di jalan arah desa akan di matikan. Jika Aldi dan Shie berjalan sendiri bukan masalah besar karena mereka sudah mengembangkan beladiri yang dapat menguatkan indra mereka sedangkan Alex hanya orang biasa.
Dalam perjalanan mereka mendiskusikan dimana komputer itu akan dipasang. Akhirnya mereka sepakat akan meletakkan komputer di rumah Aldi.
Mereka sampai di rumah kakek Nui jam 9 malam. Komputer itu akhirnya selesai dirakit sesuai dengan prosedur tinggal menyalakan. Alex adalah orang paling senang disini karena dia penggila teknologi khususnya komputer.
“Kau kan sudah punya HP coba hubungi nomor rumahmu?” kata Aldi.
Dalam perjalan pulang mereka tidak lupa membeli kartu identitas pengguna untuk HP 1 kartu seharga 50 tembaga dan mereka sepakat mengisi kartu dengan 50 tembaga. Tidak lama Alex segera menghubungi telepon rumahnya yang baru dipasang minggu lalu.
“Papa, ini aku Alex," Alex berbicara di Hpnya.
“Alex, kamu beli HP baru? Berapa harganya?” kata paman Hu yang malah menghawatirkan harga ketimbang anaknya.
“Haha, aku beruntung cuma menghabiskan 2 perak,” sambil tertawa Alex menjawab.
“Wah dapat HP murah, iya sekarang kamu dimana sudah malam cepat pulang,” kata paman Hu di telepon.
“Aku sekarang ada di rumah Aldi sambil mencoba-coba komputer baru, oh iya hari ini aku akan menginap di rumah Aldi,” kata Alex.
“Heh...” Aldi, Shie bahkan paman Hu kaget mendengar itu.
“Baiklah, ijinkan dia tinggal disini sesukanya,” tiba-tiba Kakek Nui berbicara.
“Oh Kakek Nui, baiklah jika kakek mengijinkannya, nak jangan membuat kakek Nui merasa kerepotan,” kata paman Hu menghormati kakek Nui.
Setelah telepon dimatikan Alex sibuk dengan komputernya sedangkan Shie pulang ke panti asuhan dan Aldi tidur untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
isla僕和かわい
kelapa
2023-06-20
0
John Singgih
tidak pulang karena tergila-gila dengan komputer baru...
2022-11-27
0
seneng moco
👍
2022-06-24
0