“Bos Elios, sebenarnya saya juga menawarkan sebuah bisnis lain,” kata Aldi sambil memperlihatkan hasil telur yang sudah dibersihkan dan mempunyai kulit warna yang sangat sehat.
“Berapa kamu menjualnya nak?” tanya bos Elios.
“Untuk sekarang saya hanya bisa menghasilkan 10 telur tapi bulan depan akan digandakan sesuai ayam yang telah aku bisa beli hari ini, menurutmu berapa harga yang bisa di jual dengan kualias telur yang seperti ini?” tanya balik Aldi.
Perlu diingat harga telur biasa adalah 2 tembaga sedangkan untuk telur berkualitas bisa di jual seharga 5 tembaga perbutir. Telur yang dibawa Aldi melebihi kualitas termahal itu dapat dilihat besarnya telur dan warna cangkang telur. Telur berkualitas super sangat sulit di cari karena ayam yang di budidayakan harus sehat dan berkualitas.
“Bagaimana dengan 3 tembaga per telur?” kata bos Elios.
Bos Elios sebagai pedagang wajar jika dia menawar dengan harga murah.
“Bagaimana setiap telur seharga 4 tembaga?” balas Aldi dengan senyum ramahnya yang khas.
Aldi sering membaca buku dan mencari barang di pasar jadi dia mengetahui harga pasar, sehingga menawarkan harga yang dapat menguntungkan semua pihak.
“Ini....” bos Elios bingung ingin menjawab.
Sebelum bos Elios melanjutkan, Aldi tidak memberinya kesempatan dan langsung berkata “Aku yakin bos Elios dapat menjual lebih dari 5 tembaga bahkan para bangsawan itu mungkin bisa membelinya dengan 7 tembaga.”
“Baiklah, aku setuju jadi bulan depan kamu bisa memberikan 60 telur setiap hari?” kata Bos Elios dengan senyum canggung.
Setelah berpikir beberapa saat Aldi mengusulkan permintaan, “Sebenarnya saya sedikit mempunyai permintaan bos.”
“Apa itu?” bos Elios bertanya dengan penasaran.
“Sebenarnya saya ingin membeli lebih dari 50 ekor ayam lebih tepatnya 90 ekor ayam. Tapi modal ku sekarang belum mencukupi untuk langsung membeli 90 ekor bagaimana jika aku meminjam dulu nanti setelah penghasilanku lebih stabil sekitar 2 minggu lagi aku aku bayar?”
Dengan cara itu dia dapat menghemat modal dan memutar pengeluaran uangnya lebih cepat.
Sebenarnya Aldi mempunyai lebih dari 15 perak cukup untuk membeli langsung tapi dia mempertimbangkan akan membeli komputer. Dia yakin bahwa teknologi akan berkembang paling pesat dalam beberapa tahun dibanding dengan sektor lain.
“Teman kecil sepertinya kamu masih belum berusia cukup mampu, berapa usiamu?” kata bos Elios penasaran melihat wajah Aldi yang masih seperti anak kecil.
Dengan senyum Aldi menjawab, “Sejujurnya saya masih berumur 5 tahun bos.”
“Wow masih muda tapi mempunyai bisnis yang menjanjikan baiklah aku akan memberikan 90 ekor ayam,” kata bos Elios menyetujui perjanjian.
“Terima kasih bos, saya juga membutuhkan pakan ayam dan obat-obatan,” kata Aldi.
Menunggu beberapa saat ayam, pakan dan obat-obatan sudah di siapkan di mobil pengangkut untuk di kirim ke rumah Aldi.
“Bos Elios, tanpa mengurangi rasa hormatku sebenarnya besok saya akan muju ke pasar jika memungkinkan saya akan mencari informasi tentang mobil yang hilang,” kata Aldi dengan sopan.
“Hah, jadi kamu mendengarnya baiklah semoga menyusahkan mu, Nak, ” kata bos Elios.
“Aku bersama teman-temanku jadi aku tidak dapat menjamin dengan pasti," kata Aldi.
“Lakukanlah yang terbaik, aku sudah mencari informasi tapi belum mendapatkan hasil. Padahal aku sudah mengerahkan banyak pencari,” kata bos Elios dengan lesu.
Ketika Aldi akan meninggalkan peternakan bos Elios memberikan kartu nama. Kartu nama itu terdapat nomor HP yang bisa di telepon, jadi untuk memberitahunya hanya perlu menelpon.
Ternyata Elios bukanlah orang yang berpikiran sempit karena dia dapat meredam emosinya di depan bisnis. Mental seperti ini akan membuatnya menjadi orang kaya raya.
“Totalnya 1 perak,” kata paman Shu menagih pembayaran.
Setelah memberikan 1 Koin perak kepada paman Shu. Aldi berjalan pulang menggunakan sepedanya dan diikuti mobil yang di kendarai paman Shu karena sopir kemarin menghilang entah kemana.
Sampainya di depan rumah Shie sudah sadar dan melihat tampilannya sepertinya dia sudah mencapai Peringkat 1.
“Tolong Bantu aku memasukkan ayam ini ke dalam kandang Shie,” kata Aldi.
“Ini temanmu yang dulu bersamamu? Dia sudah tampak dewasa,” kata paman Shu.
“Terima kasih paman Shu,” kata Shie.
“Bolehkah aku melihat kandang yang sudah diatur?” tanya paman Shu.
“Tentu paman lihatlah tolong sambil masukkan ayamnya ke kandang” kata Aldi
Melihat rancangan penempatan kandang ayam yang sangat bagus dan teratur membuat paman Shu tercengang. Sudah 10 tahun dia bekerja di peternakan dan tidak memikirkan rancangan seperti ini. Jika dia membuat rancangan seperti ini dapat meningkatkan kualitas ayamnya. Karena peternakan paman Shu berfokus pada daging ayam bukan telur ayam
“Paman Shu, jika berfokus pada daging ayam jangan menggunakan rancangan kandang ini,” kata Aldi.
“Kenapa? Bukankah bagus jika menggunakan kandang ini?” tanya paman Shu dengan Bingung.
“Ini di rancang khusus untuk ayam yang ingin bertelur,” sahut Shie.
Mengambil buku tulis Aldi menggambar kandang ayam yang lebih bagus untuk dagingnya.
“Cobalah rancangan ini paman itu akan membantu pertumbuhan daging ayam,” kata Aldi sambil menyerahkan selembar kertas dengan gambar kandang ayam.
“Kenapa kau memberikan rancangan ini?” tanya paman Shu dengan heran.
“Kita sebagai pedagang harus saling menguntungkan jika aku mendapat ayam yang berkualitas itu mengurangi beban ku membudidayakan ayam itu,” jelas Aldi.
“Haha baiklah," kata paman Shu sambil tertawa.
Setelah paman Shu pergi Aldi melihat bahwa Shie sudah tumbuh bukan hanya tinggi badannya tapi auranya sudah berubah.
“Sudahkan kau menembus peringkat 1," tanya Aldi.
“Yah, aku merasa Energi di dalam diriku lebih tebal dari pertama kali aku mengedarkan teknik Prinsip Jiwa,” jawab Shie dengan ekspresi senang.
“Ingat persyaratan nomor 1 adalah mutlak jangan mencoba menulisnya apapun yang terjadi bahkan sebelum kamu menulis hanya dengan niat menulis akan sangat menyiksamu," peringatan Aldi.
“Aku tau itu” jawab Shie.
Aldi menepuk pundak Shie, "Jika kamu ingin membaca dengan kecepatan seperti yang aku tunjukan di perpustakaan naikkan peringkat mu ke 3."
“Setelah itu, aku akan mengajarkan teknik yang lebih lengkap Teknik Baca Cepat, tapi ingat ini terburu-buru hanya menghasilkan sampah potensi mu sangat luas jangan sia-siakan itu," kata Aldi dengan ekspresi serius.
“Baiklah, akan selalu aku ingat itu,” kata Shie dengan serius.
“Kerena besok hari libur sekolah mari kira ke Pasar Pamenang, datanglah lebih pagi karena kita akan berangkat ke pasar pukul 5," kata Aldi.
“Siap komandan!” dengan bercandaan Shie sambil sikap hormat ke Aldi.
Mereka tertawa bersama. Melihat perkembangan Shie yang sudah mulai membuka diri membuatnya senang.
Shie pada awalnya sangat pendiam. Dia anak yang hanya mempunyai nenek pengasuh di panti asuhan. Tertawa merupakan hal yang sangat jarang dia lakukan. Kehidupannya penuh dengan kehampaan tidak ada teman yang datang untuk bermain dengannya sebelum Aldi datang.
Setelah sampai di depan rumah kakek Nui dia tanpa sadar tersenyum bahagia dia mengingat semua kehidupannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
isla僕和かわい
"semoga tidak menyusahkan mu nak"
yah, bos elios itu baik kok ga jahat
2023-06-20
0
Audya
'dia' tanpa sadar sama 'dia' mengingat,
'dia' di sini tuh kakek Nui atau Aldi?
2022-12-17
0
John Singgih
bahagia berkat Aldi
2022-11-27
0