Harus Memilih

Harus Memilih

Part 1| Awal Dari Kisah Ini

Merasa lelah dengan takdir

Merasa segala hal yang di lakukan selalu salah

Pernah berfikir untuk lari dari fakta yang ada, tapi saat itu juga, takut akan takdir yang datang

Masalah datang satu per satu dan selalu memikirkan dimana inti awal permasalahan ini dimulai?

Gejolak dan debaran jantung yang tidak seirama selalu terjadi, dikala permasalahan itu mulai muncul kembali.

dan beberapa pihak mulai bersua

Memberikan statement mereka, untuk memecahkan masalah yang tidak ada habisnya

***

Zania Dwi Pratnoejoe, perempuan yang sedang menjadi pembicaraan hangat tanpa dia sadari. Zania selalu merasa ada yang hilang dalam dirinya, tapi dia tidak tahu apa itu.

Dia adalah menjalani hari harinya seperti biasa. Bahkan kadang dia merasa bosan dengan rutinitas yang dia lakukan setiap hari. Karena yang dia lakukan hanyalah kerja, pulang, mandi, makan, tidur dan kerja lagi. Sebuah siklus hidup yang membosankan.

Dengan mata yang masih terpejam, Zania mencoba bangun dari tidur lelapnya, untuk menuju ke kamar mandi tentunya. Dengan rasa enggan, Zania berjalan dengan mata terpejam dan tiba tiba terdengar suara pecahan yang sangat keras dari luar kamarnya. Sontak hal itu membuatnya tersadar sepenuhnya dari rasa kantuknya.

Zania pun keluar dari kamar dan merasa kesal karena hal pertama yang dia lihat adalah sebuah perdebatan antara orang tuanya dan adanya serpihan pecahan piring di lantai disamping Papanya.

"Ada apa sih ma, pa?" tanya Zania yang melihat kedua orang tuannya itu sedang beradu argumen.

Kedua orang tuanya pun melihat ke arah Zania yang sudah berada dihadapan mereka dengan tatapan bersalah. Mama Zania yaitu Dewi menghampiri anaknya dan menggenggam tangan Zania untuk memberikan penjelasan.

"Tidak apa apa kok, sayang. Tadi mama tidak sengaja menjatuhkan piring. Lihat tuh piringnya sudah tidak berbentuk. Terus papa menegur mama buat hati hati. Mama dan papa minta maaf ya, sampai buat kamu khawatir" ucap Dewi menjelaskan.

"Hem... ya sudah, kalau begitu Nia balik ke kamar, mau mandi, siap siap berangkat kerja. dan untuk pecahan piring itu biar di bersihin sama mba Ani, ma" ucap Zania melihat kearah Dewi dan sekilas melihat ke arah Papanya yaitu Beno.

Zania kembali ke kamarnya dan dia sadar akan situasi di rumahnya ini. Dimana mama dan papanya menyembunyikan suatu rahasia darinya. Masalah yang tidak bisa dia masuki begitu saja. Tetapi semua ini menimbulkan banyak pertanyaan dari Zania yang ingin sekali mengetahui rahasia itu yang disimpan rapat rapat oleh kedua orang tua dan kakaknya yang mulai menghindarinya saat ini.

Zania pergi dari rumah tanpa ikut sarapan pagi bersama kedua orang tuanya. Beno, papa dari Zania hanya melihat kepergian Zania tanpa menegurnya.

"Sayang makan dulu!?"panggil Dewi ke anaknya itu.

"Sudah jam segini ma, Nia terlambat nanti!?"jawab Zania menunjuk jam yang ada di tangannya.

"Kalau begitu jangan lupa nanti beli sarapan di kantin ya, sayang"ucap Dewi lagi ke anak perempuannya itu.

"Siap komandan, laksanakan"jawab Zania yang sebenarnya dia menghindari kedua orang tuanya saat ini.

Zania pun mengendarai mobilnya dan melaju cukup kencang. Zania mengetahui salah satu kenyataan yang dia ketahui tadi pagi. Sebuah kenyataan yang mungkin membuatnya semakin merasa sebagai seorang pengecut.

Benar! Dia melupakan sesuatu yang tidak seharusnya dia lupa. Zania mengetahui pertengkaran yang terjadi tadi pagi adalah mengenai dirinya. Namun, orang tuanya menyangkal dan membuat Zania semakin dilanda rasa bersalah.

"Kenapa aku harus melupakan semua itu. Betapa buruknya aku melupakan mereka!. Semua ini salahku, aku yang bodoh dengan gampangnya melupakanmu sayang, maafkan aku, maafkan aku" ucap Zania merasa tertekan dengan keadaan yang selama ini dia alami. Tanpa dia sadari ada sebuah mobil truk melintas dan bruk....mobil Zania menabrak mobil truk itu dan...SKIP

***

#Seminggu setelah kejadian itu....

Zania berada di rumah sakit dan di pasang dengan berbagai alat untuk membantunya tetap bernapas. Beno dan Dewi selalu bergantian menjaga anak bungsunya ini. Ada rasa bersalah dari kedua orang tuanya, apalagi dari Beno.

"Mama pulang saja!?, biar Papa yang gantian jaga Nia. Mama itu perlu tidur!?, Lihat wajah mama?, gimana nanti kalau Nia bangun, melihat wajah mama, seperti itu?!"ucap Beno menepuk pelan pundak isterinya itu.

"Iya sudah, mama pulang dulu ya pa. Kalau ada perkembangan dari Nia, papa kabarin mama ya" ucap Dewi dengan mata yang sayu karena kelelahan. Seharian dia menjaga anak bungsunya yang sudah seminggu ini tidak bersuara itu.

"Iya, mama pulang mandi, makan terus isterahat." ucap Beno.

Dewi pun pulang kerumah dengan diantarkan oleh sopirnya yaitu pak Joko. Dalam perjalanan pulang, dia merutuki semua kesalahannya selama ini dan selalu merasa menjadi orang tua yang gagal yang tidak bisa menjaga anaknya.

"Maafkan mama sayang. Kenapa segala hal malang selalu terjadi padamu sayang?!"ucap Dewi menangis tidak tertahankan meratapi nasib anaknya yang malang.

~Dikediaman keluarga Pratnojoe

Keluarga Zania sudah pasrah akan apa yang terjadi dengan anak bungsunya ini.

"Revan berharap papa dan mama ikhlas akan keadaan Nia. dan apa pun yang akan terjadi dengan Nia nanti" ucap Revan, kakak dari Zania.

Dewi yang mendengarkan ucupan anak sulungnya pun dan langsung di peluk oleh suaminya untuk di tenangkan.

"Kami sudah ikhlas Van. Apa pun yang akan terjadi, kami ikhlas"ucap Beno masih memeluk isterinya yang menangis dalam pelukannya.

Revan pun langsung memeluk kedua orang tuanya dan mencoba menenangkan keduanya untuk musibah yang terjadi di keluarganya.

***

#Satu bulan kemudian

Di Rumah sakit....

Suara detakan bising terdengar dari alat yang terhubung di tubuh Zania. Sontak membuat Beno langsung menekan tombol merah dekat ranjang, untuk memanggil perawat yang berjaga. Mereka pun datang dan mengecek keadaan Zania yang semakin memburuk. Beno menjadi sangat khawatir akan hal tersebut dan selalu berdoa akan keselamatan anak bungsunya ini.

Dokter dan rekan rekannya keluar dari ruang Zania dan memberitahukan bahwa keadaan Zania sudah stabil dari masa kritisnya itu. Beno sangat bersyukur akan hal tersebut dan meminta tolong ke dokter untuk bisa membantu anaknya supaya segera pulih dan bangun dari tidur panjangnya ini.

Beno dengan sabar membersihkan badan anaknya dengan waslap dan tanpa dia sadari air mata nya jatuh tepat di jari jari Zania dan terkejutnya ketika dengan refleks tangan Zania bergerak walau sebentar dan di susul dengan air mata yang keluar dari mata Zania.

***

^^^NEXT ON^^^

SEMOGA CERITA NYA BISA MENGHIBUR YA GENGS

JANGAN LUPA JUGA UNTUK LIKE, COMMENT, AND VOTE. APALAGI KALAU DI SHERE😍

Terpopuler

Comments

niktut ugis

niktut ugis

mampir, penasaran & lanjut simak

2022-08-13

0

Phy Noshylla

Phy Noshylla

nyimak💪💪

2022-02-24

0

Suharnik

Suharnik

Nyaaak Thorrrr

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1| Awal Dari Kisah Ini
2 Part 2| Sebelum Kejadian
3 Part 3| Hal Yang Tidak Terduga
4 Part 4| Pernikahan
5 Part 4 & 5| Pernikahan & Honey Moon
6 Part 6| Pagi Buta
7 Part 7| Mengontrol Diri
8 Part 8| Awal Dari Semua
9 Part 9| Awal Dari Semua II
10 Part 10| Kenyataan Itu Pahit
11 Part 11| Kenyataan Itu Pahit II
12 Part 12| Perpisahan
13 Part 13| Awal Pertemuan Dengannya I
14 Part 14| Awal Pertemuan Dengannya II
15 Part 15| Apa Maumu?
16 Part 16| Ingin Memulainya lagi
17 Part 17| Pertama Kali Bertemu
18 Part 18| Rindu
19 Part 19| Keadaan Yang Tidak Bisa Di Ubah
20 Part 20| I Want To Forget
21 Part 21| Aku Ingin Mengenalnya
22 Part 22| Aku Ingin Mengenalnya II
23 Part 23| Bella Stevani
24 Part 24| Forget
25 Part 25| Bertemu Dengannya
26 Part 26| Mimpi Itu
27 Part 27| My Memory
28 Part 28| My Memory II
29 Part 29| Ketika Cinta Itu Datang
30 Part 30| Ketika Cinta Itu Datang II
31 Part 31| Ingin Melihatnya Bahagia
32 Part 32| Just For You
33 Part 33| Abercio Revan Pratnoejoe
34 123 Aku Ikut Bahagia
35 Apa Yang Ku Lihat Tidak Ingin Ku Ingat
36 Segala Yang Terucap...
37 Kenyataan Itu Pahit III
38 Keegoisan
39 Hari Pertunangan Riri Dan Kevin
40 Hari Pertunangan Riri Dan Kevin II
41 Rahasia
42 Derren Sanjaya
43 Derren Sanjaya II
44 Ingatan Masa Lalu
45 Ingatan Masa Lalu II
46 Ingatan Masa Lalu III
47 Ingatan Masa lalu IV
48 Ingatan Masa Lalu V
49 Ingatan Masa Lalu VI
50 IML (Diantara Dua Pilihan)
51 IML (Aku Tidak Mengerti)
52 IML (Pertemuan Dengannya)
53 Perjodohan kembali
54 Siapa Dia
55 Hanya~
56 Apakah kamu bisa bersamaku?
57 Rahasia I
58 Rahasia II
59 PENGUMUMAN
60 Ku mau dia
61 Kejujuranmu
62 Itu tidak mungkin lagi
63 3 laki-laki
64 Harapan
65 Apa caraku salah dengan mencintainya?
66 Akhir
67 IML (Kesalahanku)
68 Akhir II
69 Akhir III
70 Season 2|Part 1| Dia Pergi
71 PENGUMUMAN!!!
72 PROMO!!!
73 Don'T Forget Me
74 JUST LIMITED
75 I Miss You But That'S Wrong
76 Season 2|Part 2| Sebelum Dia Pergi
77 Season 2|Part 3| Kenapa Harus Bertemu Lagi
78 Season 2|part 4| Senang Melihatmu Menderita
79 Seoson 2|Part 5| Apa mau kamu sebenarnya?
80 Seoson 2|Part 6| Merencanakan Sesuatu
81 Seoson 2|Part 7| Bimbang
82 Season 2|Part 8| Problematika
83 Seoson 2|Part 9| Problematika II
84 Seoson 2|Part 10| Pernikahan Riri
85 Seoson 2|Part 11| Indah Pada Waktunya
86 Seoson 2|Part 13| Apakah Itu Kamu
87 Harus Memilih 3
88 Pengumuman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Part 1| Awal Dari Kisah Ini
2
Part 2| Sebelum Kejadian
3
Part 3| Hal Yang Tidak Terduga
4
Part 4| Pernikahan
5
Part 4 & 5| Pernikahan & Honey Moon
6
Part 6| Pagi Buta
7
Part 7| Mengontrol Diri
8
Part 8| Awal Dari Semua
9
Part 9| Awal Dari Semua II
10
Part 10| Kenyataan Itu Pahit
11
Part 11| Kenyataan Itu Pahit II
12
Part 12| Perpisahan
13
Part 13| Awal Pertemuan Dengannya I
14
Part 14| Awal Pertemuan Dengannya II
15
Part 15| Apa Maumu?
16
Part 16| Ingin Memulainya lagi
17
Part 17| Pertama Kali Bertemu
18
Part 18| Rindu
19
Part 19| Keadaan Yang Tidak Bisa Di Ubah
20
Part 20| I Want To Forget
21
Part 21| Aku Ingin Mengenalnya
22
Part 22| Aku Ingin Mengenalnya II
23
Part 23| Bella Stevani
24
Part 24| Forget
25
Part 25| Bertemu Dengannya
26
Part 26| Mimpi Itu
27
Part 27| My Memory
28
Part 28| My Memory II
29
Part 29| Ketika Cinta Itu Datang
30
Part 30| Ketika Cinta Itu Datang II
31
Part 31| Ingin Melihatnya Bahagia
32
Part 32| Just For You
33
Part 33| Abercio Revan Pratnoejoe
34
123 Aku Ikut Bahagia
35
Apa Yang Ku Lihat Tidak Ingin Ku Ingat
36
Segala Yang Terucap...
37
Kenyataan Itu Pahit III
38
Keegoisan
39
Hari Pertunangan Riri Dan Kevin
40
Hari Pertunangan Riri Dan Kevin II
41
Rahasia
42
Derren Sanjaya
43
Derren Sanjaya II
44
Ingatan Masa Lalu
45
Ingatan Masa Lalu II
46
Ingatan Masa Lalu III
47
Ingatan Masa lalu IV
48
Ingatan Masa Lalu V
49
Ingatan Masa Lalu VI
50
IML (Diantara Dua Pilihan)
51
IML (Aku Tidak Mengerti)
52
IML (Pertemuan Dengannya)
53
Perjodohan kembali
54
Siapa Dia
55
Hanya~
56
Apakah kamu bisa bersamaku?
57
Rahasia I
58
Rahasia II
59
PENGUMUMAN
60
Ku mau dia
61
Kejujuranmu
62
Itu tidak mungkin lagi
63
3 laki-laki
64
Harapan
65
Apa caraku salah dengan mencintainya?
66
Akhir
67
IML (Kesalahanku)
68
Akhir II
69
Akhir III
70
Season 2|Part 1| Dia Pergi
71
PENGUMUMAN!!!
72
PROMO!!!
73
Don'T Forget Me
74
JUST LIMITED
75
I Miss You But That'S Wrong
76
Season 2|Part 2| Sebelum Dia Pergi
77
Season 2|Part 3| Kenapa Harus Bertemu Lagi
78
Season 2|part 4| Senang Melihatmu Menderita
79
Seoson 2|Part 5| Apa mau kamu sebenarnya?
80
Seoson 2|Part 6| Merencanakan Sesuatu
81
Seoson 2|Part 7| Bimbang
82
Season 2|Part 8| Problematika
83
Seoson 2|Part 9| Problematika II
84
Seoson 2|Part 10| Pernikahan Riri
85
Seoson 2|Part 11| Indah Pada Waktunya
86
Seoson 2|Part 13| Apakah Itu Kamu
87
Harus Memilih 3
88
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!