#Part 4| Pernikahan
Zania pun membuka dan melihat isi amplop yang diberikan Rifky kepadanya. Ternyata isi amplop itu adalah sebuah perjanjian tentang perjodohan mereka. Zania menatap Rifky untuk meminta penjelasan akan semua ini.
"Kamu kira, hanya kamu saja yang tidak menyetujui perjodohan ini. Saya juga tidak menyetujuinya. Tetapi dilain sisi, saya tidak ingin mengecewakan ayah saya dengan mengatakan 'tidak'. Karena kita memiliki visi yang sama untuk tidak mengecewakan orang tua kita. Jadi, menurut saya perjanjian ini bisa menguntungkan"jelas Rifky langsung to the point tanpa bertele-tele.
Rifky melihat Zania yang sedang memikirkan perkataannya itu. Hingga tangan lentik itu mengambil kembali isi amplop yang berupa kertas dan membacanya secara detail.
4 point' isi perjanjian yang membuat Zania tersenyum kecut :
Mereka akan menyetujui permintaan kedua orang tua mereka untuk menikah tapi hanyalah sebuah pernikahan selama 2 tahun.
Tidak adanya hub. fisik maupun menggangu urusan pribadi masing masing.
Untuk nafkah akan tetap diberikan dan mendapatkan segala fasilitas yang ada. dan
Bercerai secara baik baik tanpa ada tuntutan. Zania tersenyum miris membaca perjanjian itu.
"Konyol. Saya tidak pernah berfikir untuk bertindak sampai sejauh ini. Kenapa anda bisa bertindak sejauh ini tuan Rifky yang terhormat. Kalau saya beri saran nih, lebih baik kita jujur ke kedua orang tua kita tentang penolakan perjodohan ini. Tidak perlu repot repot melakukan nikah kontrak. Enak saja, pernikahan dibuat mainan. Tolong jangan samakan pernikahan dengan masalah kerja anda tuan Rifky" ucap Zania melempar kertas itu di depan meja. Rifky masih tenang namun dengan tatapan yang tajam menatap Zania.
"Kamu kira ini konyol"ucap Rifky menatap Zania dingin.
"Saya tidak pernah main main dengan apa yang saya lakukan"ucap Rifky lagi.
"Terus..., ini apa. Anda tidak perlu repot repot membuat perjanjian kontrak bodoh ini. Saya akan tetap dengan pendirian saya, menolak pernikahan ini, paham"ucap Zania sarkas yang langsung pergi meninggalkan Rifky. Rifky menatap sendu Zania yang telah menjauh itu.
"Dan semua itu tidak akan bisa kamu cegah, Nia. Karena ini yang terbaik untuk kita"ucap Rifky yang membuat Zania berhenti dan menoleh kearah Rifky sambil menatapnya tajam.
"Saya tidak perduli"ucap Zania yang berlalu setelahnya.
***
#Kediaman keluarga Pratnojoe
"Papa harap Nia menerima perjodohan ini dan tidak ada kata bantahan. Ini untuk kebaikanmu sayang"ucap Beno ke anaknya itu ketika mereka selesai makan malam.
"Nia tetap menolak. Nia tidak mau dijodohin, titik" ucap Zania bangkit dari duduknya.
"Papa bilang tidak ada bantahan bukan!. Tanggal pernikahan kalian pun sudah papa dan om Mario tentukan, maka kamu tidak bisa menghindarinya, Nia"ucap Beno sarkas ke anaknya itu yang mulai kesal.
"Kenapa papa nggak tanya dulu ke Nia!?. Nia nggak mau nikah sama dia pa, kenapa papa nggak ngertiin Nia. Nia bilang nggak mau ya nggak mau"ucap Zania mulai menangis. Dewi menenangkan anaknya itu.
"Sayang itu demi kebaikan kamu, karena keluarga om Mario itu keluarga yang baik."ucap Dewi menambahkan. Zania pun merasa kesal karena tidak ada yang mendengarkan suaranya itu. Dia pun langsung pergi meninggalkan ruang makan itu menuju kamar dan menguncinya.
"Kenapa mereka jahat sama aku. Aku merindukanmu Dev, please pulang, help me dari permasalahan ini"ucap Zania menatap fotonya bersama seorang laki laki disampingnya.
***
Beberapa Minggu kemudian setelah pertemuannya dengan Rifky, akhirnya Zania bertemu lagi dengan pertemuan yang lebih resmi. Benar, hari ini adalah pertunangan Zania dan Rifky. Zania tidak bisa menentang perkataan papanya itu, hingga pertunangan ini terjadi dan sebuah cincin telah melingkar manis dijari lentik Zania.
"Kenapa!"ucap Zania yang sebenarnya merasa frustasi karena Rifky menatap.
"Saya sudah pernah bilang bukan. Semua ini akan tetap berlanjut meski kamu menentangnya"ucap Rifky dan Zania hanya diam malas menjawab pernyataan yang menyebabkannya kesal itu.
"Jadi bagaimana dengan negosiasi itu, coba kamu pertimbangkan lagi. Saya harap kamu menyetujuinya. Karena saya tidak bisa terikat denganmu"ucap Rifky lagi. Zania hanya terdiam dan menatap Rifky kembali.
"Kenapa kamu tidak ingin terikat, sungguh pertanyaan konyol yang ingin aku tanyakan padanya. Pasti karena wanita yang dia cintai"ucap Zania dalam hati.
"Baiklah, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik tuan Rifky"ucap Zania yang langsung berjalan duluan meninggalkan Rifky yang menatap Zania sendu.
"Maafkan aku Nia"ucap Rifky yang langsung menyusul Zania dan merubah ekspresinya kembali dingin.
***
Zania saat ini mulai sangat sibuk mengurus pernikahan kontraknya itu. Dan perlu digaris bawahi, dia melakukan semua itu sendiri tanpa ada campur tangan dari Rifky. Karena Rifky selalu sibuk dengan kegiatannya sendiri.
"Kenapa aku jadi ribet sendiri sih, sial."gerutu Zania pada dirinya sendiri.
Saat akan pulang tidak sengaja Zania bertemu Rifky yang baru saja keluar dari mobil dan setelahnya digandeng mesra oleh seorang wanita yang lumayan cantik dan manis.
"Dia wanita yang kamu maksud itu"ucap Zania dalam hati. Zania pun pura-pura tidak melihat kebaradaan Rifky saat ini dan berjalan melewati Rifky begitu saja tanpa menyapa.
Rifky yang melihat jika perempuan yang berpapasan dengannya itu adalah Zania, ingin menyapa tapi ekspresi wajah Zania membuatnya untuk enggan melakukannya.
"Kenapa dia seperti itu"ucap Rifky dalam hati.
"Dasar laki-laki nggak punya hati. Kenapa aku dipertemukan dengan laki-laki seperti itu Tuhan!!!"kesal Zania lagi pada dirinya sendiri didalam mobil.
***
#Kesokan Harinya Setelah Kejadian Itu
Tidak ada angin, tidak ada hujan. Rifky tiba tiba saja menelpon Zania. Zania yang sebenarnya malas menjawab telpon itu pun, akhirnya terpaksa menjawabnya. Karena Rifky tidak hentinya menelpon.
"Hallo, kenapa lama sekali kamu menjawabnya"kesal Rifky ketika sambungan telpon itu telah terhubung.
"Kenapa, ada yang bisa saya bantu tuan Rifky yang terhormat"kesal Zania.
Rifky menghela napasnya pelan dan mulai kembali pembicaraan itu.
"H-2 hari pernikahan kita. Apakah semua sudah clear?. Atau ada yang kurang?" tanya Rifky.
"Baru tanya sekarang. Terus selama ini kemana?"kesal Zania dalam hati. Ingin sekali dia berkata seperti itu.
"Terima kasih ngga perlu. Semua sudah di serahkan ke WO(wedding organizer). Lebih baik anda menikmati kencan buta anda yang mengairahkan dengan kekasih anda itu, dari pada menanyakan hal tidak penting seperti ini"kesal Zania yang sudah diubun ubun.
"Jaga mulut kamu" ucap Rifky dingin dan Zania yang mendengar itu tersenyum sinis.
"Kenapa!?. Nggak perlu sembunyi sembunyi aku tahu kok. Jadi karena perempuan itu tuan Rifky terhormat melakukan perjanjian kontrak ini bukan"ucap Zania menyindir tajam disetiap perkataannya.
"Cukup, tidak perlu membahas privasi saya"tekan Rifky dan membuat Zania tertawa setelahnya.
"Oke, selamat akan kehidupan baru ini tuan Rifky"ucap Zania yang langsung mematikan sambungan itu karena kesal.
"Kenapa semua ini terjadi padaku Tuhan!, kenapa hidupku menyedihkan seperti ini"ucap Zania sangat frustasi karena 2 hari lagi dia harus menikahi laki-laki yang tidak di cintai nya itu.
***
Hari dimana sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Sebuah hari yang sangat bahagia bagi orang orang yang saling mencintai, saling berbagi pendapat dan lainnya. Tapi, menurut Zania ini adalah hari terburuk dan ingin sekali menghapusnya dari ingatannya ini.
Zania sedang menunggu di sebuah kamar. Kamar yang telah disulap menjadi sangat indah yang dipenuhi banyak rangkaian bunga yang menurutnya sungguh kekanakan.
"Norak, bunga bunga ini membuatku kesal"kesal Zania yang didengar oleh Dewi.
"Kok begitu sih sayang. Senyum dong?. Ini hari bahagia kamu loh, kamu bahagiakan menikah dengan Rifky?"tanya Dewi yang sebenarnya tahu jika anaknya ini terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya.
"Eh..ba..bahagia kok ma"jawab Zania memaksakan senyumnya.
"Maaf ya sayang, mama tidak bisa bantu kamu untuk menolak perjodohan ini. Kamu tahu sendiri papa kamu gimana kan?. Semua yang keluar dari mulutnya harus sesuai"jelas Dewi yang hanya diberi anggukan oleh Zania.
Mereka pun keluar dari kamar itu dan ijab Kabul pun di lakukan. Sekarang Zania sudah resmi menjadi isteri Rifky.
Resepsi pernikahan pun diadakan disebuah gedung hotel bintang 5 dan sangat meriah. Zania merasa lelah karena menyalami para tamu yang menurutnya kolega dari perusahan papa dan mertuanya itu.
"Kapan selesainya sih?. Lama banget!"ucap Zania mengeluh dan Rifky yang mendengar celotehan Zania hanya tersenyum.
Dan kejadian itu pun terjadi, ketika resepsi sudah selesai dan para tamu sudah pulang. Zania dan Rifky menginap di hotel tempat acara pernikahan dilakukan. Mereka masih dalam satu kamar. Tiba-tiba ada yang menekan mengetuk kamar mereka. Zania pun membuka pintu itu dan melihat seorang wanita yang tidak asing menurutnya, cantik dan manis menurut Zania.
"Cari siapa?" tanya Zania jutek ke wanita itu.
"Rifky ada" tanya wanita itu semanis mungkin.
"Dia lagi mandi"ucap Zania santai yang langsung mendapatkan tatapan intimidasi dari wanita itu.
"Saya kekasihnya Rifky. Nanti bilang ke dia, Bella tunggu di kamar sekarang!"ucap wanita itu yang berada di mode mad tanpa sebab. Zania hanya tersenyum melihat raut wajah wanita itu yang langsung pergi.
Zania pun menirukan ucapan Bella yang malah membuat perutnya kram karena merasa lucu.
Zania pun langsung menutup pintu dan melihat Rifky sudah berpakaian rapi. Zania duduk di depan kursi rias sambil menghapus make up nya sebelum mandi.
"Kekasihmu tadi datang, ditunggu di kamar sekarang, mungkin sudah rindu belaianmu"ucap Zania tersenyum mengejek didepan kaca yang dapat dilihat Rifky dengan jelas.
"hem"ucap Rifky sambil merapikan rambutnya.
"Gak kesana?. Takut salah paham loh. Dikira saya macam macam sama kamu" lanjut Zania yang sudah selesai membersihkan wajahnya dan akan masuk ke kamar mandi.
Rifky tidak menjawab pertanyaan Zania. Zania pun sudah masuk ke kamar mandi dan berendam untuk menenangkan fikirannya.
"Pasangan yang cocok, sama gila. Kenapa aku harus masuk dalam lingkaran mereka..."ucap Zania sambil memukul-mukul air tempatnya berendam. Rifky pun mendengarkan teriakan Zania dikarenkan dia belum keluar dari kamar itu. Setelah itu dia pergi dari kamar itu entah kemana, menemui kekasihnya mungkin.
Zania pun keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono dan melihat sekeliling sudah tidak adanya suami kontraknya itu. Tiba-tiba air matanya keluar tanpa permisi.
Dia merasa seperti orang bodoh yang menikah karena bukan keinginannya. Pernikahan gila menurutnya, sebuah pernikahan yang seharusnya sakral malah dibuat permainan olehnya dan laki-laki itu.
#Part 5| Honey Moon
Semua rencana pernikahan dan lainnya telah direncanakan oleh keluarga maupun acara honey moon yang sungguh tidak diharapkan oleh Zania. Mereka di berikan tiket untuk terbang ke Swiss, tempat dingin yang dikelilingi oleh pegunungan dan cocok untuk pasutri yang masih anget-angetnya. Tapi, semua ini hanyalah hayalan belaka untuk Zania, karena Honey moon versi Zania adalah menjadi orang ketiga dari Rifky suami kontraknya dan kekasihnya Bella yang ternyata ikut pergi ke Swiss.
Sesuai perjanjian yang tertera jelas untuk tidak ikut campur urusan pribadi masing-masing, Zania pun menganggap jika honey moon-nya ini adalah liburan kerja atau pariwisata.
Kamar yang seharusnya dia tempati dengan Rifky akhirnya dia tempati seorang diri, sedangkan Rifky pastinya satu ruangan bersama kekasihnya.
Zania pun keluar dari kamarnya untuk menuju restoran yang berada di hotel itu pastinya. Dia memesan sebuah wine untuk menghangatkan tubuhnya dan beff untuk mengisi perutnya yang kosong. Zania menatap kearah jendela dan salju pun turun.
"Ditempat seperti ini, aku seharusnya tidak sendirian, sungguh aku merindukanmu Dev"ucap Zania menaikan ujung bibirnya tersenyum hambar dan langsung menikmati makanannya itu.
Zania menghabiskan satu botol wine itu sendirian dan langsung kembali ke kamarnya. Dia takut, tidak sadarkan diri jika melanjutkannya.
Zania merogoh kantong celananya untuk mengambil card acces untuk masuk kekamar nya. Dia merasa kepalanya yang semakin berat dan merasa sangat pusing.
"Zania sadar, please. Kamu harus masuk ke kamar dulu, baru boleh tepar"ucap Zania kediri sendiri. Pintu itu terbuka seperti ada seseorang yang membantu Zania masuk ke dalam kamar hingga membaringkan Zania di ranjangnya itu.
Zania setengah sadar tapi dia tidak tahu siapa yang menolong dirinya.
"Terima kasih atas bantuannya, anda bisa mengambil tips di dompet saya"ucap Zania meracau yang hanya dibalas senyuman dari orang tersebut yang ternyata adalah Rifky, suaminya.
"Dasar perempuan ceroboh"ucap Rifky sambil menyisir rambut Zania yang menutupi wajah itu.
"Cantik, apa kamu mengingatku Nia?"ucap Rifky kembali yang tanpa aba-aba mencium bibir Zania sekilas. Dia pun langsung tersenyum karena sikap yang dia lakukan.
"Manis"ucap Rifky kembali yang langsung tidur disamping Zania sambil memeluk Zania.
Kenalkan tokohnya dulu ya Gaes...
Rifky : usia sekarang 27 th, seorang CEO muda diperusahaan Erlangga, cukup sukses dan banyak wanita yang mau menjadi isterinya. Kepribadiannya sendiri seseorang yang cukup perfeksionis, perhatian, dingin. Status nya sekarang adalah suami kontrak Zania
Bella : usia 26 th, bekerja menjadi sekretaris Rifky dan juga kekasih Rifky. Kepribadian yang cukup manja, matre tapi berlaga sok lugu polos tak berdosa padahal ada maksud dari semua itu. Menyukai suatu hal yang menurutnya menantang dan perlu ditaklukan.
Balik ke cerita ya gengs..
Zania terbangun dari tidurnya dan masih merasa pusing. Tapi, dia merasa adanya sebuah tangan yang melingkar diperutnya dan hembusan nafas orang lain. Zania pun membalikan badannya untuk melihat siapa orang yang dengan beraninya melakukan hal itu padanya. Saat di tengok betapa terkejutnya Zania orang yang sedang memeluknya itu adalah Rifky suami kontraknya.
"Ya.....a...aa..."teriak Zania ketika mengetahui siapa yang memeluknya. Rifky pun terbangun dan menutup telinganya karena suara nyaring dari Zania.
Zania menatap Rifky dengan tatapan membunuh. Rifky yang melihat hal itu pun mengerti dan menjelaskan apa yang terjadi.
"Bisa dikondisikan tatapannya, ngeri amat. Saya bisa jelasin, saya tidak melakukan apapun ke kamu dan juga saya hanya tidur" ucap Rifky menjelaskan supaya perempuan di depannya ini tidak mengintimidasinya dengan tatapan membunuh itu.
"Kenapa kamu tidur disini!!, kamu punya kamar lainkan dasar laki-laki mesum"ucap Zania yang langsung melempar bantal kearah wajah Rifky dan dia langsung pergi menuju kamar mandi.
Rifky pov'
"Kamu cantik jika marah seperti itu Nia"ucapku yang kembali tidur.
Rifky pov' end.
***
Setelah acara Honey moon itu berakhir. Mereka kembali ke apertemen atau lebih tepatnya apertemen Rifky karena status Zania yang sekarang adalah isterinya. Sedangkan Bella kekasih Rifky tentunya pulang ke apertemennya sendiri. Mereka pun pulang dengan cara berpisah supaya tidak adanya kecurigaan.
"Dimana kamar saya?!" tanya Zania yang sungguh lelah karena liburan yang menurutnya kepanjangan itu.
"Cuma ada satu kamar dan satu ranjang"ucap Rifky yang langsung meninggalkan Zania.
"Jadi kamu mau kita tidur satu ranjang begitu. Aku nggak mau?."ucap Zania sambil merengek yang langsung mengikuti Rifky masuk kekamarnya.
"Sudah kamu lihatkan disini cuma ada satu kamar, satu ranjang dan terserah kamu mau tidur dimana" ucap Rifky yang membuka lemari untuk mengambil pakainya.
"Jangan menguji kesabaran aku Rifky?"ucap Zania mulai kesal.
Rifky pun menatap Zania tajam karena memanggilnya seperti itu.
"Coba ulang lagi!. Saya tidak pernah menguji kesabaran kamu Nia." ucap Rifky yang langsung pergi ke ruang ganti nya.
Zania hanya menghelakan napasnya dengan berat, sungguh dia merasa kesal dengan semua ini.
Rifky pergi meninggalkan Zania yang masih melamunkan diri di kamar. Rifky tidak mau pusing dan langsung meninggalkan Zania yang banyak sekali pertanyaan dikepalanya.
Beberap menit kemudian ada seseorang datang ke aperteman mereka dan ternyata itu adalah asisten Rifky yaitu Hendri. Dia membawa beberapa orang untuk menaruh ranjang yang dipesan oleh Rifky dan ranjang yang sebelumnya pun di bawa keluar oleh mereka.
Zania menatap dua ranjang dikamar itu sambil tersenyum miring. Dia miris melihat keadaannya saat ini. Sungguh menyedihkan.
"Pernikahan macam apa ini?. Pernikahan yang aku impikan malah jadi mainan begini" ucap Zania yang sontak ketawa karena menurutnya dia sedang berada dalam zona permainan seseorang.
Zania melihat kearah jam yang masih berada di jarum 11.00. Zania begitu bosan berada diapertemen itu sendirian. Hingga, dia memiliki ide untuk keliling kota atau bisa ke tempatnya bekerja untuk mengecek keadaan rumah sakit itu. Lebih tepatnya sih, menghilangkan stressnya.
Zania pun menelpon taxi untuk mengantarnya, karena mobilnya berada dirumah orang tuanya. Dalam perjalanan Zania melihat adanya sebuah kecelakaan, dengan sigap Zania meminta sopir Taxi itu untuk berhenti. Zania pun berlari untuk melihat keadaan korban KLL(kecelakaan lalu lintas) tersebut dan betapa terkejutnya Zania ternyata korban tersebut adalah...
Next....
Jangan bosen ya gengs, maaf kalau masih banyak typo yang blepotan dan juga cerita yang sedikit lama alurnya...penulis harap adanya kritik saran yang dapat membangun cerita ini ya gengs....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Alya Yuni
Upnya double
2022-08-05
0
Reanza
Baca sampai sini dulu
2020-07-26
0
Hana II
pelakor betebaran di sini
2020-06-06
9