#Zania Pov'
Hampir seminggu aku mengurung diri di kamar. Aku merasakan kehilangan yang sangat menyakitkan ini. Aku merasa bersalah akan semua yang telah terjadi. Jika waktu bisa di ulang, ingin aku yang menggantikan posisi anakku yang malang itu.
"Maafkan mama sayang, maafkan mama yang tidak bisa menjagamu. Maafkan mama yang membuatmu tidak bisa melihat dunia ini, maafkan mama"ucapku diselingi tangisanku ini.
Aku tidak bisa berhenti menangis dan menyalahkan semuanya pada diri sendiri. Ini semua kesalahanku yang tidak bisa menjaga diriku sehingga berimbas ke anakku yang belum sempat melihat dunia itu seperti apa.
Dewi mamaku selalu mendukungku, menyemangatiku, selalu perhatian padaku. Tapi aku tahu mama menahan sedih karena aku. Mama selalu ada disaat aku terpuruk seperti ini. Aku merasa beruntung ada seseorang yang menyayangiku disaat seperti ini.
"Kamu anak mama, kamu kuat sayang. Kamu harus ikhlas, mungkin dedek lebih nyaman disana"ucap mama melihat kearah atas. Aku mencoba menghapus air mataku itu namun tetap saja mengalir tidak berhenti. Mama memelukku dang mengelus pundakku memberi kehangatan seorang ibu.
Ingin aku melupakan semua ini dan mengulang kembali dan membuka sebuah lembaran baru. Tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku selalu mengingatnya.
Entah kenapa aku tidak bisa melupakannya dan semakin merasa bersalah karena kehilangannya. Aku sangat depresi karena mengalami keguguran itu, kehilangan anak yang belum sempat melihat dunia itu seperti apa?.
Papa memanggil seorang psikiater untukku. Aku merasa tidak terima karena hal ini. Tapi aku tahu Papa mengkhawatirkan kondisi mentalku yang mulai down. Karena sampai saat ini aku menolak untuk namanya makan dan lebih berdiam diri dikamar.
"Kamu tidak bersalah Ni, bukan kamu yang menginginkan semua ini terjadi!?. Karena segala hal di dunia ini Tuhan yang mengatur. Jangan sedih berlarut-berlaru, kamu ingin anak kamu bersedih, melihat ibunya seperti ini. Lihatlah keadaanmu saat ini, sangat menyedihkan!?"ucap orang itu padaku yang ternyata adalah Riri, dokter psikiater yang dipanggil oleh papa untuk memulihlanku.
"Kamu tidak tahu apa-apa ri, kamu tidak pernah merasakan seperti apa mengandung. Ketika kamu merasakan ada kehidupan lain di rahimmu. dan menantikan kehadiran didunia ini. Ingin mendengar suaranya, tatapannya, dan geraknya. Dia belum sempat menatap dunia ri, tapi apa yang aku lakukan, aku telah membunuhnya....!!!"ucapku menangis histeris dengan mengacak-acak seisi kamarku.
Riri meminta papa dan mama keluar ruangan dan tinggalah aku dan Riri di kamar itu. Riri tidak tega melihat mama yang menangis dalam pelukan papa, sehingga meminta mereka untuk keluar dari kamarku ini.
"Aku memang belum pernah mengalami apa yang kamu bilang Ni, tapi satu yang harus kamu ingat. Semua yang kamu lakukan dengan menyiksa dirimu sendiri itu salah, anakmu pasti tidak menginginkan hal seperti itu, maka bangkitlah. Hidup dengan benar supaya anakmu tersenyum melihatmu bahagia. Apa dengan menyiksa dirimu sendiri ini, semua akan berubah, tidak Nia!!! "ucap Riri dan semakin membuatku menangis tak terkendali.
Riri pun mendekat kepadaku dan memelukku sambil berkata hingga menenangkanku.
"Kamu adalah seorang ibu terhebat, kamu harus ingat itu. Yang bisa merawat anak seorang diri, mungkin aku nggak akan bisa seperti kamu Ni, yang bisa kuat menjalani kehidupan seperti itu. Tidurlah...tenangkan fikiranmu. Aku tahu kamu lelah, tidurlah. Kamu ibu yang hebat Nia dan ibu yang sangat baik"ucap Riri yang menahan tangisnya melihat keadaanku seperti ini.
Aku pun melakukan pemulihan untuk menghilangkan rasa bersalah dan sedih ku yang berkelanjutan itu. Hampir satu tahun aku melakukan pemulihan itu dan...
#Zania Pov' end
***
#Flashback
6 Tahun lalu...
"Namaku Nia dari fakultas kedokteran, kamu?" tanya Zania mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tentunya.
"Saya Rifky"jawab Rifky memperkenalkan diri.
"Terima kasih ya, padahal kamu nggak kenal saya"ucap Zania malu-malu karena wajah laki-laki itu sungguh tampan, hingga dia melupakan seseorang yang membuatnya sedih beberapa minggu ini.
"Saya kenal kamu, kamu adiknya Revan FEB kan"ucap Rifky yang membuat Zania mengerutkan keningnya.
"Kok kamu kenal kak Revan, kamu siapa sih?"tanya Zania sambil melihat ke kanan dan kiri dia takut ada yang mendengar percakapan mereka saat ini.
"Saya teman kakakmu dan ini semua yang minta kakakmu buat bantuin kamu dari laki-laki tadi"ucap Rifky sambil tersenyum.
"Masa sih, saya nggak percaya deh, mana mungkin kak Revan begitu!, oh iya jangan bilang ke orang-orang kalau saya adiknya kak Revan. Tahu sendiri kan dia banyak banget fans girls nya, mampus saya kalau cewek-cewek alay itu pada tahu"ucap Zania yang was-was dan membuat Rifky tersenyum lucu. Karena bukan hanya Revan yang populer dikampus itu. Dia pun termasuk laki-laki populer disana.
"Kenapa malah senyum gitu sih, mulai gaje deh kamu" ucap Zania yang malah rambutnya diberantakin oleh Rifky.
"Nggak sopan manggil saya dengan sebutan kamu. Saya lebih tua dari kamu loh"ucap Rifky dan Zania menatap kearah Rifky.
"ih....berantakan tahu, iya-iya kakak senior. Terima kasih sekali lagi untuk bantuannya. See you next time" ucap Zania sembari bertingkah centil ke Rifky sembari meninggalkan Rifky.
"Ky...."panggil seseorang dan Zania dari kejauhan menoleh dan melihat ada seorang wanita yang menghampiri Rifky sembari memeluknya erat dan menangis.
"Pacarnya ya! Aku kira jomblo, siapa tahu dia jodohku"ucap Zania ketawa sendiri dengan perkataannya dan kembali melanjutkan jalannya dan biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa.
Dimobil perjalanan pulang...
"cie...cie..."ucap Revan tiba-tiba dan malah membuat Zania bertanya-tanya dengan tingkah aneh kakaknya itu.
"Kakak obatnya habis, mampir ke apotek kalau gitu kalau gitu?"ucap Zania sambil memainkan handphonenya.
"Jangan ngajak ribut deh dek"kesal Revan ke adik ya itu. Zania masih saja fokus dengan handphone nya.
"Pura-pura nggak tahu nih. Oke lah, kakak denger-denger kamu habis di tembak cowok. Sudah main belakang nih ya, kesempatan pacarnya jauh"ucap Revan yang berhasil mengalihkan Zania dari gadgetnya itu.
"Apaan sih kak, mati dong kalau di tembak, kenyataanya masih hidup ini Nia. dan perlu kakak garis bawahi, Nia tidak berbuat seperti apa yang kakak tuduh "ucap Zania menatap Revan tajam yang malah mendapatkan godaan Revan lagi.
"Pura-pura bodoh adik kakak yang paling cantik ini. Iya deh terserah kamu saja"ucap Revan fokus menyetir.
"Terima kasih memang Nia cantik dari lahir kak"ucap Zania yang malah diketawain Revan.
"Pede boros juga ya"ucap Revan sembari mereka ketawa bersama.
"Adiknya siapa dulu"ucap Zania dan mereka tertawa lagi. Karena sifatnya sama sama pede boros.
Zania pun menceritakan bagaimana kejadian yang dia alami ke Revan, hingga ketika Rifky datang membantunya karena pinta dari Revan. Revan pun hendak berfikir akan hal itu.
"Kakak saja baru tahu kalau kamu di tembak cowok dek"ucap Revan sembari tersenyum melihat tingkah adiknya.
"Masa?"tanya Zania melihat gelagat kakaknya dan tidak ada kebohongan disitu.
"Jangan jangan...." ucap Revan yang langsung keluar dari mobil membuat Zania bertanya-tanya.
"Jangan-jangan apa sih kak? Kalau bicara jangan gantung dong, main tebak-tebakan saja sih" ucap Zania menyusul Revan.
"Cari tahu sendiri sajalah, kakak nggak mau ikut campur. Yang pasti Rifky cowok yang baik, tapi cuek. Tapi kamu harus ingat, ada hati yang perlu kamu jaga" ucap Revan yang meninggalkan adiknya ke kamar.
Zania memfikirkan maksud dari perkataan kakaknya itu yang membuatnya banyak berfikir.
"Tebak-tebakan kayak kuis saja sih, mending mandi, terus makan lanjut bobo cantik. Dan yang terakhir, Nia pasti ingat kak" ucap Zania tidak berlalu setelahnya.
***
Terima kasih atas dukungannya yang gengs. Terima kasih sudah berbagi like', coment dan votenya. semua itu sangat membantu bagi penulis demi perkembangannya cerita novel ini. semoga ceritanya dapat menghibur kalian.
Next on and see you next time.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
kok balik lg ceritanya dati nol
2022-09-01
0
Lili Adelia
benar tuh ceritax bolak balik gk seru
2022-06-03
0
Aya Saleh
Aduh thorrrr mumet ak hhhhh tp ak tuch klau dah bc hrs tuntas walau kau putar2 macam gangsing pun tetap akan ak tuntaskan bc novel mu..😀
2022-01-17
0