#Flashback On
"Kamu akan menikahinya?!. Kamu akan menikahi wanita lain ky!!! Bagaimana aku dan anakku? bagaimana dengan kami? kamu egois ky, kamu egois!!!" Ucap Bella yang sudah menghancurkan semua barang yang ada di apartemennya. Dia merasa frustasi ketika mendengar kabar bahwa Rifky dijodohkan dengan perempuan lain.
"Sayang, dengarkan aku. Kamu percaya padaku kan. Dengarkan aku baik-baik. Wanita yang aku cintai hanya kamu dan anak kita. Aku tidak akan pernah meninggalkan kalian. Tapi kamu harus paham dengan situasiku saat ini. Ayah sedang dirawat di Rumah sakit. Aku tidak mungkin membuat sakitnya semakin parah karena aku menolak perjodohan ini. Aku janji setelah satu tahun atau dua tahun. Aku akan menceraikannya dan menikahumu, untuk formalitas sayang. Aku tidak mungkin menghianati kalian. I'm promise!!?" ucap Rifky menenangkan kekasihnya itu yang keadaannya sudah acak-acakan.
Bisa dikatakan benar akan yang tertera jelas diatas, jika Rifky sudah memilik anak dengan Bella. Hal itu terjadi karena ada sebuah kejadian yang tidak terduga. Usia anak mereka saat ini baru saja menuju 2 tahun. Rifky tidak menyangka jika dia akan memiliki anak dari Bella. Apalagi hal ini tidak disetujui oleh Ayahnya. Saat mengetahui Bella hamil, Rifky menemui Ayahnya untuk meminta izin menikahi Bella. Namun, Ayahnya menentang dan ingin Rifky memutuskan hubungannya dengan Bella dan menggugurkan anak dalam kandungan itu. Akhirnya demi keselamatan Bella dan anak yang ada dalam kandungan Bella itu, Rifky mengirimkan Bella keluar negeri supaya Ayahnya tidak melakukan hal yang di luar nalar pada Bella dan anaknya. Rifky tahu sikap Ayahnya, Jika tidak menyukai sesuatu. Maka, hal itu akan lenyap.
Tapi kenyataan memang sepahit biji buah duku. Setalah 2 tahun Bella kembali Rifky di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabatnya. Bella yang mendengar itu begitu syok dan tidak menerima kenyataan yang ada. Dia sadar dia wanita yang ambisius akan sesuatu. Tapi keadaan sekarang berbeda, dia memiliki anak dengan Rifky dan dia tidak ingin anaknya menjadi korban karena keegoisan orang dewasa. Atau bisa disebut dia yang sebenarnya yang egois. Author jadi gak paham🤭
***
Rizky pun menjenguk Ayahnya yang sedang di rawat di Rumah sakit. Rifky melihat ayahnya yang berbaring disana dia pun langsung mendekat.
"Ayah" ucap Rizky yang menghampiri Ayahnya yang langsung tersenyum melihat Rifky ada dihadapannya.
"Kamu sudah pulang Ky. Bagaimana perjalanan bisnismu? Apakah semua berjalan lancar?" tanya Mario ayah Rifky. Rifky mengembangkan senyumnya itu ke ayahnya dan memegang tangan ayahnya itu.
"Sukses!? Karena yang pegang anak Ayah yang bisa diandalkan ini, jadi tidak diragukan lagi bukan?!. Ayah sudah merasa baikkan?" tanya Rizky sambil tersenyum.
"Ayah percaya, jika kamu bisa melakukannya dengan lancar Ky. Tapi ayah akan lebih baikan lagi jika kamu menerima perjodohan itu nak. Dia wanita yang baik, ceria dan cantik, pasti kamu akan menyukainya dan dia adalah dokter di rumah sakit ini, ayah harap kamu mengabulkan permintaan ayah ya Ky" ucap Mario kembali dengan senyum terukir jelas diwajahnya. Dia sangat mengharapkan hal yang terbaik untuk anaknya itu. Dia tidak mau jika anaknya itu berdekatan dengan Bella, walaupun dia tahu Bella telah memiliki anak dari Rifky. Tapi tetap saja dia tidak menyukai Bella karena sifatnya yang menurutnya tidak baik itu. Karena menurutnya Bella hanyalah wanita matre.
Rifky merasa ayahnya sangat bahagia ketika menceritakan perempuan yang akan dijodohkan padanya itu. Walaupun dia belum mengtahui perempuan seperti apa itu.
"Nama anak itu Zania Dwi pratnoejo. Dia anak dari sahabat ayah, adiknya Revan temanmu. Ayah harap kamu akan menemuinya hari ini, karena om Beno ingin mengenalkan kalian berdua. Kamu mau ya Ky, Ayah harap kamu mau menemuinya" ucap Mario lagi yang masih dalam posisi berbaring dengan selang infus yang masih bersemayam dilengan tangannya itu.
"Iya Rifky akan menemuinya yah. Ayah tidak perlu mengkhawatirkan hal itu" ucap Rizky tersenyum ke ayahnya. Pupus sudah harapannya untuk memberitahukan kenyataan yang ada. Namun, dia merasa tidak asing dengan nama itu. Nama yang sangat dikenalnya dan dia adik Revan. Rifky tersenyum kala mengingat siapa perempuan itu. Dia Nia perempuan yang pernah merubah hari-harinya dari Bella. "Kita akan bertemu Nia, meskipun harus seperti ini"ucap Rifky dalam hati
***
Rifky pun mendaftarkan dirinya sebagai pasien untuk berkonsultasi kesalah satu dokter di Rumah Sakit tersebut. Dia sudah menunggu beberapa menit untuk menunggu gilirannya diperiksa, hingga akhirnya dia dipanggil untuk masuk.
"Tuan Rifky! silahkan masuk"ucap salah satu perawat mengantarkannya ke ruang dokter tersebut.
"Silahkan duduk, gimana?, kalau boleh tahu keluhannya apa?" tanya dokter tersebut pada Rifky yang dibalas senyumn oleh Rifky ketika mereka bertatapan.
#Rifky Pov'
Saat pertama kali aku masuk keruangan itu. Aku melihatnya masih fokus dengan handphonenya. dan saat mengetahui keberadaan ku itu dia pun melihat kearahku dan tersenyum. Aku pun menatapnya tidak percaya, karena cukup lama aku tidak bertemu dengannya. Aku tidak berhenti memandanginya dan aku tahu dia mulai risih ketika kupandangi.
"Mohon maaf sebelumnya pak, jika bapak tidak ada keluhan atau pertanyaan bapak bisa keluar, karena masih banyak pasien yang menunggu untuk diperiksa" ucapnya tersenyum sangat manis, tapi aku tahu maksud dari perkataannya adalah untuk menyindirku.
Aku pun langsung bersuara untuk menjawab pertanyaan darinya.
"Saya Rifky, saya sering merasa pusing dan lemas. Mungkin karena saya kelelahan perjalanan luar kota. Minggu-minggu ini saya sibuk dengan pekerjaan saya yang harus bolak balik keluar kota. Itu saja sih keluhannya" ucapku yang masih berada ditempat yang sama dan masih memandanginya.
Dia pun memeriksaku dan aku menuruti perintahnya. Setelah itu aku dipersilahkan untuk duduk kembali.
"Ini saya beri bapak Rifky resep obat, setelah itu langsung ke apotek untuk tebus obatnya. Seperti kata bapak tadi, bapak kelelahan jadi saya sarankan untuk isterahat terlebih dahulu satu atau dua hari. Baru bapak bisa melanjutkan kerjanya bapak" ucapnya sambil menuliskan resep obat untukku tebus diapotik.
"Terima kasih, sampai bertemu lagi dokter Zania" ucapku yang membuatnya kikuk mendengar kalimat terakhir yang aku ucapkan.
Aku pun keluar dari ruangnya dan memfikirkan kembali apa yang harus aku lakukan. Di lain sisi aku tidak ingin menyakiti anakku dan ibunya. Namun, aku tidak mungkin membuat Ayahku kecewa dengan menolak perjodohan ini. Tapi, jika aku menerima perjodohan ini, sama saja aku menyakiti dua wanita itu. dan aku tidak mungkin menyakiti Nia, dia adalah perempuan baik-baik.
Terlalu banyak yang aku fikirankan saat ini. Aku bingung harus memilih yang mana, dimana aku tidak bisa menentukan antara yang satu dan lainnya
Rifky Pov' end.
#Ditunggu kelanjutannya😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Retno Wulandari
PT mundur
2021-07-28
0
Sriluciani Sandung
alur mundur?????gak juga gini thor,,muter teruuiuuuus
2021-03-11
3
Nurulfajriyah
pecundang
2021-01-24
0