Part 8| Awal Dari Semua

*Menangis tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Menangis dan meratapi sesuatu bukanlah sesuatu kunci yang dibutuhkan. Menghindar dan mengunci diri bukanlah suatu hal yang bijak.

Menghadapi suatu masalah seharusnya dengan berfikir terbuka dan berani melangkah dari zona nyaman.

"Pisah?! Lebih baik kita pisah saja. Aku tidak mau menjadi orang bodoh yang mencintai laki-laki yang tidak mencintaiku lagi" ucapnya dengan seruan jantung yang berdetak tidak karuan dan hati terasa tersayat dan pedih.

"Aku tahu, aku hanya benalu bagimu. Hanya beban bagimu dan aku tahu aku salah karena mencintaimu. Untuk itu aku ingin pisah darimu, supaya kamu bisa bebas dari semua ini. Aku tahu kamu mencintainya. Tapi, karena aku kamu rela meninggalkannya. Aku ingin pisah dari mu dan ingin melihatmu bahagia dengan pilihanmu" ucapnya kembali. Laki-laki itu hanya terdiam dan mendengarkan seruan dari wanita itu.

.

.

.

.

.

#Flashback

Dua Tahun sebelumnya....

"Kapan saya nyusahin kamu? Bisa-bisa nya kamu bilang seperti itu didepan kak Revan!"kesal Zania yang baru saja sampai di apartemen dan langsung memarahi Rizky karena pembicaraan nya tadi dengan Revan.

"Memang benar kamu nyusahin. Saya nggak salah"jawab Rifky dengan nada khas dinginnya.

"Dengar ya tuan Rifky, jangan berusaha sok akrab deh, karena kita nggak sedekat itu, paham!"ucap Zania yang malah di cuekin oleh Rifky.

"Kamu dengar nggak sih, jangan pura pura tuli deh. Kamu harus ingat dengan isi kontrak yang kamu buat itu. Tidak mencampuri urusan orang lain, kamu terlalu ikut campur selama ini. Untuk sekali ini, saya tidak akan ambil pusing. Tapi, jangan pernah kamu sok merasa dekat dengan saya karena saya tidak ingin dekat dengan kamu"teriak Zania ketika mengingat kelakuan Rizky di depan kakaknya dan Bella saat mencium pipinya.

"Saya ingat, tapi jika didepan keluarga kita harus berakting mesra. Kamu tidak ingin ini semua terbongkar bukan?!" ucap Rifky yang berhadapan begitu dekat dengan Zania.

Zania menatap kearah wajah Rifky yang juga menatapnya dingin.

"Kak Rifky gila, minggir"kesal Zania yang segera menghindari tatap mata Rifky.

Rifky yang melihat tingkah menggemaskan Zania pun tersenyum dibuatnya.

"Kamu memang Nia yang ku kenal"ucap Rifky tersenyum melihat Zania masuk dengan segera ke kamar.

Zania memegangi dadanya dan mendengarkan detakan jantungnya yang berdebar kencang tidak karuan.

"Sadar Nia, sadar. Jangan tergoda olehnya, jika kamu tidak ingin tersakiti" ucap Zania sambil menarik napas dalam kembali.

***

Tidur di ruangan yang sama dengan ranjang yang berbeda itu yang selama ini mereka jalani. Berbagi ruangan dengan seseorang yang masih asing. Suara handphone berbunyi dan membangunkan Zania. Ternyata itu suara handphone Rizky dan orangnya masih tertidur pulas. Zania yang merasa risih karena mendengar deringan ponsel itupun langsung menghampiri Rizky untuk membangunkannya.

"Kak, oh maksudku, Rifky bangun. Handphone mu bunyi terus itu. Rifky...."kesal Zania duduk disamping ranjang dan membangunkan Rifky yang tumben tidur di rumah saat ini.

"Saya hitung sampai 3, kalau kamu nggak bangun, jangan salahkan saya, jika handphone kamu saya buang!. 1 2 3. Rifky, kak. Ih ngeselin tahu nggak sih, ya sudah terserah kamu, pengganggu orang tidur"ucap Zania mencoba bangkit dari duduknya tapi tangannya tiba tiba ditarik.

"Tolong ambilkan handphonenya"ucap Rifky yang masih memejamkan matanya.

"Kamu merintah saya, tidak punya tangan atau apa sih"gerutu Zania yang menghela nafasnya kasar sambil mengambilkan handphone tersebut dan memberikannya ke Rifky. Tidak tahu kenapa dia malah menurut begitu saja.

Rifky menjawab telphon tersebut dengan tangan yang tiba-tiba memeluk perut Zania. Zania terkejut akan tindakan tiba tiba yang dilakukan Rifky padanya.

"Ok.."

"............"

"Iya, besok tolong disiapkan..."

".........."

"Oke..oke..,"ucap Rifky di telphon mengakhiri panggilan.

"Tangannya bisa dikondisikan. Lepasin nggak!"ucap Zania yang malah dibalas senyum oleh Rifky,

"Kenapa?. Jantungmu berdebar karena posisi kita seperti ini"goda Rifky ke Zania yang tidak tahu mengapa telinga nya memerah.

"Mustahil, mungkin jantungmu yang berdebar karena posisi ini. Saya bisa mendengar dengan jelas detak jantung kamu yang begitu cepat seperti habis maraton" ucap Zania membalas perkataan Rifky sambil mencoba melepaskan tangan Rifky dari perutnya. Tapi, Rifky mempererat pelukannya dan membuat Zania tertidur disampingnya.

Rifky memandang Zania dalam. Entah mengapa, dia melakukan hal seperti ini.

"Kamu mengingatku"ucap Rifky memeluk erat Zania dalam pelukannya. Zania mencoba melepaskan pelukan itu, tapi Rifky semakin mempereratnya.

"Tidak..., Siapa kamu? kamu laki-laki yang tiba-tiba datang dan mengusik hidupku. Mengikatku dengan pernikahan ini. Siapa kamu? aku tidak mengenalmu"ucap Zania menatap tajam Rifky

"Jika tidak mengingatku, kenapa kamu memanggilku kakak"ucap Rifky lagi, menggoda Zania yang mulai jengah.

"Apaan sih lepasin nggak!"ucap Zania mengalihkan pembicaraan.

"Cium dulu"goda Rifky lagi dan semakin membuat Zania kesal dibuatnya.

"Jangan membuat saya melakukan hal yang akan membuatmu menyesal tuan Rifky"kesal Zania.

"Ok. Jangan marah dong" ucap Rifky yang langsung melepaskan pelukannya dan duduk melihat Zania berdiri.

"Dan sekali lagi saya ingatkan, jangan menggodaku seperti itu, kamu tidak inginkan memberikan saya sebuah harapan yang tidak bisa saya gapai terhadapmu"ucap Zania yang kembali tidur keranjangnya membelakangi Rifky yang masih menatapnya.

"Benarkah, kamu tidak mengingatku, Nia. Atau kamu hanya pura pura. Maafkan aku"ucap Rifky dalam hati.

Rifky menatap Zania yang membelakanginya. dia merasa bersalah telah membawa Zania dalam kehidupannya. Dia tahu jika selama ini dia menyakiti Zania, perempuan seceria dia harus masuk dalam sebuah permainan yang dia buat. Rifky juga merasa bersalah kepada Revan teman dan sahabatnya itu karena mempermainkan adiknya. Rifky tahu Zania perempuan yang berpura-pura tegar dihadapannya, dia tahu semua itu.

"Maafkan aku Nia" ucap Rifky yang langsung menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap pergi dengan pakaian rapi serta membawa koper kecil, entah itu suatu perjalanan bisnis atau lainnya.

***

Zania bangun dari tidurnya dan melihat ranjang Rifky yang sudah rapi dan melihat ada sebuah kertas di mejanya yang bertulisan bahwa Rifky ada perjalanan bisnis di luar negeri kurang lebih 1-2 bulan lamanya.

Zania tersenyum masam melihat hal itu.

"Baguslah kalau begitu, Aku tidak perlu menghindarimu lagi"ucap Zania tersenyum miring. Tapi ada rasa yang tidak bisa dia jelaskan akan semua ini.

Zania pun bangkit dari tidurnya dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke tempatnya bekerja.

#Dua bulan sudah.....

Rifky belum kembali dari perjalanan bisnisnya itu. Ada rasa khawatir dari diri Zania. Tidak tahu kenapa dia merindukan sosok laki-laki tersebut. Ingin dia menelphon dan menanyakan kabar tapi dia terlalu gengsi untuk hal itu.

"Harusnya dia yang nelphon dong, kenapa aku yang jadi gini sih!?"ucap Zania memainkan stetoskop yang dipegangnya.

Terdengar pintu ruangan diketok dan terbuka. Terlihat seorang perawat menghampiri Zania.

"Dok, ada pasien ingin konsultasi"ucapnya dan Zania mempersilahkan untuk masuk.

Zania melihat pasien yang masuk itu dan ternyata adalah Bella, kekasih Rifky. Bella langsung duduk berhadapan dengan Zania sambil tersenyum ramah. Zania pun mempersilahkannya duduk dan menanyakan keluhannya.

"Ingin konsultasi apa?"tanya Zania seramah mungkin.

"Saya terkadang merasa mual di pagi hari dan pusing juga. Apa karena saya lelah, ya?"ucap Bella menatap Zania ramah.

#Next on gaes

Mohon bantuannya berbagi like', comment, apalagi kalau kalian berbagi vote

terima kasih untuk para pembaca setia

saya harap ceritanya gak jelimet (Bahasa apalagi ini)😁

Alur maju mundur cantik ya gaes

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

pasti hamidun

2021-08-11

0

Anonymous

Anonymous

hamil itu

2021-04-06

0

Nurulfajriyah

Nurulfajriyah

rival

2021-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1| Awal Dari Kisah Ini
2 Part 2| Sebelum Kejadian
3 Part 3| Hal Yang Tidak Terduga
4 Part 4| Pernikahan
5 Part 4 & 5| Pernikahan & Honey Moon
6 Part 6| Pagi Buta
7 Part 7| Mengontrol Diri
8 Part 8| Awal Dari Semua
9 Part 9| Awal Dari Semua II
10 Part 10| Kenyataan Itu Pahit
11 Part 11| Kenyataan Itu Pahit II
12 Part 12| Perpisahan
13 Part 13| Awal Pertemuan Dengannya I
14 Part 14| Awal Pertemuan Dengannya II
15 Part 15| Apa Maumu?
16 Part 16| Ingin Memulainya lagi
17 Part 17| Pertama Kali Bertemu
18 Part 18| Rindu
19 Part 19| Keadaan Yang Tidak Bisa Di Ubah
20 Part 20| I Want To Forget
21 Part 21| Aku Ingin Mengenalnya
22 Part 22| Aku Ingin Mengenalnya II
23 Part 23| Bella Stevani
24 Part 24| Forget
25 Part 25| Bertemu Dengannya
26 Part 26| Mimpi Itu
27 Part 27| My Memory
28 Part 28| My Memory II
29 Part 29| Ketika Cinta Itu Datang
30 Part 30| Ketika Cinta Itu Datang II
31 Part 31| Ingin Melihatnya Bahagia
32 Part 32| Just For You
33 Part 33| Abercio Revan Pratnoejoe
34 123 Aku Ikut Bahagia
35 Apa Yang Ku Lihat Tidak Ingin Ku Ingat
36 Segala Yang Terucap...
37 Kenyataan Itu Pahit III
38 Keegoisan
39 Hari Pertunangan Riri Dan Kevin
40 Hari Pertunangan Riri Dan Kevin II
41 Rahasia
42 Derren Sanjaya
43 Derren Sanjaya II
44 Ingatan Masa Lalu
45 Ingatan Masa Lalu II
46 Ingatan Masa Lalu III
47 Ingatan Masa lalu IV
48 Ingatan Masa Lalu V
49 Ingatan Masa Lalu VI
50 IML (Diantara Dua Pilihan)
51 IML (Aku Tidak Mengerti)
52 IML (Pertemuan Dengannya)
53 Perjodohan kembali
54 Siapa Dia
55 Hanya~
56 Apakah kamu bisa bersamaku?
57 Rahasia I
58 Rahasia II
59 PENGUMUMAN
60 Ku mau dia
61 Kejujuranmu
62 Itu tidak mungkin lagi
63 3 laki-laki
64 Harapan
65 Apa caraku salah dengan mencintainya?
66 Akhir
67 IML (Kesalahanku)
68 Akhir II
69 Akhir III
70 Season 2|Part 1| Dia Pergi
71 PENGUMUMAN!!!
72 PROMO!!!
73 Don'T Forget Me
74 JUST LIMITED
75 I Miss You But That'S Wrong
76 Season 2|Part 2| Sebelum Dia Pergi
77 Season 2|Part 3| Kenapa Harus Bertemu Lagi
78 Season 2|part 4| Senang Melihatmu Menderita
79 Seoson 2|Part 5| Apa mau kamu sebenarnya?
80 Seoson 2|Part 6| Merencanakan Sesuatu
81 Seoson 2|Part 7| Bimbang
82 Season 2|Part 8| Problematika
83 Seoson 2|Part 9| Problematika II
84 Seoson 2|Part 10| Pernikahan Riri
85 Seoson 2|Part 11| Indah Pada Waktunya
86 Seoson 2|Part 13| Apakah Itu Kamu
87 Harus Memilih 3
88 Pengumuman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Part 1| Awal Dari Kisah Ini
2
Part 2| Sebelum Kejadian
3
Part 3| Hal Yang Tidak Terduga
4
Part 4| Pernikahan
5
Part 4 & 5| Pernikahan & Honey Moon
6
Part 6| Pagi Buta
7
Part 7| Mengontrol Diri
8
Part 8| Awal Dari Semua
9
Part 9| Awal Dari Semua II
10
Part 10| Kenyataan Itu Pahit
11
Part 11| Kenyataan Itu Pahit II
12
Part 12| Perpisahan
13
Part 13| Awal Pertemuan Dengannya I
14
Part 14| Awal Pertemuan Dengannya II
15
Part 15| Apa Maumu?
16
Part 16| Ingin Memulainya lagi
17
Part 17| Pertama Kali Bertemu
18
Part 18| Rindu
19
Part 19| Keadaan Yang Tidak Bisa Di Ubah
20
Part 20| I Want To Forget
21
Part 21| Aku Ingin Mengenalnya
22
Part 22| Aku Ingin Mengenalnya II
23
Part 23| Bella Stevani
24
Part 24| Forget
25
Part 25| Bertemu Dengannya
26
Part 26| Mimpi Itu
27
Part 27| My Memory
28
Part 28| My Memory II
29
Part 29| Ketika Cinta Itu Datang
30
Part 30| Ketika Cinta Itu Datang II
31
Part 31| Ingin Melihatnya Bahagia
32
Part 32| Just For You
33
Part 33| Abercio Revan Pratnoejoe
34
123 Aku Ikut Bahagia
35
Apa Yang Ku Lihat Tidak Ingin Ku Ingat
36
Segala Yang Terucap...
37
Kenyataan Itu Pahit III
38
Keegoisan
39
Hari Pertunangan Riri Dan Kevin
40
Hari Pertunangan Riri Dan Kevin II
41
Rahasia
42
Derren Sanjaya
43
Derren Sanjaya II
44
Ingatan Masa Lalu
45
Ingatan Masa Lalu II
46
Ingatan Masa Lalu III
47
Ingatan Masa lalu IV
48
Ingatan Masa Lalu V
49
Ingatan Masa Lalu VI
50
IML (Diantara Dua Pilihan)
51
IML (Aku Tidak Mengerti)
52
IML (Pertemuan Dengannya)
53
Perjodohan kembali
54
Siapa Dia
55
Hanya~
56
Apakah kamu bisa bersamaku?
57
Rahasia I
58
Rahasia II
59
PENGUMUMAN
60
Ku mau dia
61
Kejujuranmu
62
Itu tidak mungkin lagi
63
3 laki-laki
64
Harapan
65
Apa caraku salah dengan mencintainya?
66
Akhir
67
IML (Kesalahanku)
68
Akhir II
69
Akhir III
70
Season 2|Part 1| Dia Pergi
71
PENGUMUMAN!!!
72
PROMO!!!
73
Don'T Forget Me
74
JUST LIMITED
75
I Miss You But That'S Wrong
76
Season 2|Part 2| Sebelum Dia Pergi
77
Season 2|Part 3| Kenapa Harus Bertemu Lagi
78
Season 2|part 4| Senang Melihatmu Menderita
79
Seoson 2|Part 5| Apa mau kamu sebenarnya?
80
Seoson 2|Part 6| Merencanakan Sesuatu
81
Seoson 2|Part 7| Bimbang
82
Season 2|Part 8| Problematika
83
Seoson 2|Part 9| Problematika II
84
Seoson 2|Part 10| Pernikahan Riri
85
Seoson 2|Part 11| Indah Pada Waktunya
86
Seoson 2|Part 13| Apakah Itu Kamu
87
Harus Memilih 3
88
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!