Zania pun membuka dan melihat isi amplop yang diberikan Rifky kepadanya. Ternyata isi amplop itu adalah sebuah perjanjian tentang perjodohan mereka. Zania menatap Rifky untuk meminta penjelasan akan semua ini.
"Kamu kitmra, hanya kamu saja yang tidak menyetujui perjodohan ini. Saya juga tidak menyetujuinya. Tetapi dilain sisi, saya tidak ingin mengecewakan ayah saya dengan mengatakan 'tidak'. Karena kita memiliki visi yang sama untuk tidak mengecewakan orang tua kita. Jadi, menurut saya perjanjian ini bisa menguntungkan"jelas Rifky langsung to the point tanpa bertele-tele.
Rifky melihat Zania yang sedang memikirkan perkataannya itu. Hingga tangan lentik itu mengambil kembali isi amplop yang berupa kertas dan membacanya secara detail.
4 point' isi perjanjian yang membuat Zania tersenyum kecut :
Mereka akan menyetujui permintaan kedua orang tua mereka untuk menikah tapi hanyalah sebuah pernikahan selama 2 tahun.
Tidak adanya hub. fisik maupun menggangu urusan pribadi masing masing.
Untuk nafkah akan tetap diberikan dan mendapatkan segala fasilitas yang ada. dan
Bercerai secara baik baik tanpa ada tuntutan. Zania tersenyum miris membaca perjanjian itu.
"Konyol. Saya tidak pernah berfikir untuk bertindak sampai sejauh ini. Kenapa anda bisa bertindak sejauh ini tuan Rifky yang terhormat. Kalau saya beri saran nih, lebih baik kita jujur ke kedua orang tua kita tentang penolakan perjodohan ini. Tidak perlu repot repot melakukan nikah kontrak. Enak saja, pernikahan dibuat mainan. Tolong jangan samakan pernikahan dengan masalah kerja anda tuan Rifky" ucap Zania melempar kertas itu di depan meja. Rifky masih tenang namun dengan tatapan yang tajam menatap Zania.
"Kamu kira ini konyol"ucap Rifky menatap Zania dingin.
"Saya tidak pernah main main dengan apa yang saya lakukan"ucap Rifky lagi.
"Terus..., ini apa. Anda tidak perlu repot repot membuat perjanjian kontrak bodoh ini. Saya akan tetap dengan pendirian saya, menolak pernikahan ini, paham"ucap Zania sarkas yang langsung pergi meninggalkan Rifky. Rifky menatap sendu Zania yang telah menjauh itu.
"Dan semua itu tidak akan bisa kamu cegah, Nia. Karena ini yang terbaik untuk kita"ucap Rifky yang membuat Zania berhenti dan menoleh kearah Rifky sambil menatapnya tajam.
"Saya tidak perduli"ucap Zania yang berlalu setelahnya.
***
#Kediaman keluarga Pratnojoe
"Papa harap Nia menerima perjodohan ini dan tidak ada kata bantahan. Ini untuk kebaikanmu sayang"ucap Beno ke anaknya itu ketika mereka selesai makan malam.
"Nia tetap menolak. Nia tidak mau dijodohin, titik" ucap Zania bangkit dari duduknya.
"Papa bilang tidak ada bantahan bukan!. Tanggal pernikahan kalian pun sudah papa dan om Mario tentukan, maka kamu tidak bisa menghindarinya, Nia"ucap Beno sarkas ke anaknya itu yang mulai kesal.
"Kenapa papa nggak tanya dulu ke Nia!?. Nia nggak mau nikah sama dia pa, kenapa papa nggak ngertiin Nia. Nia bilang nggak mau ya nggak mau"ucap Zania mulai menangis. Dewi menenangkan anaknya itu.
"Sayang itu demi kebaikan kamu, karena keluarga om Mario itu keluarga yang baik."ucap Dewi menambahkan. Zania pun merasa kesal karena tidak ada yang mendengarkan suaranya itu. Dia pun langsung pergi meninggalkan ruang makan itu menuju kamar dan menguncinya.
"Kenapa mereka jahat sama aku. Aku merindukanmu Dev, please pulang, help me dari permasalahan ini"ucap Zania menatap fotonya bersama seorang laki laki disampingnya.
***
Beberapa Minggu kemudian setelah pertemuannya dengan Rifky, akhirnya Zania bertemu lagi dengan pertemuan yang lebih resmi. Benar, hari ini adalah pertunangan Zania dan Rifky. Zania tidak bisa menentang perkataan papanya itu, hingga pertunangan ini terjadi dan sebuah cincin telah melingkar manis dijari lentik Zania.
"Kenapa!"ucap Zania yang sebenarnya merasa frustasi karena Rifky menatap.
"Saya sudah pernah bilang bukan. Semua ini akan tetap berlanjut meski kamu menentangnya"ucap Rifky dan Zania hanya diam malas menjawab pernyataan yang menyebabkannya kesal itu.
"Jadi bagaimana dengan negosiasi itu, coba kamu pertimbangkan lagi. Saya harap kamu menyetujuinya. Karena saya tidak bisa terikat denganmu"ucap Rifky lagi. Zania hanya terdiam dan menatap Rifky kembali.
"Kenapa kamu tidak ingin terikat, sungguh pertanyaan konyol yang ingin aku tanyakan padanya. Pasti karena wanita yang dia cintai"ucap Zania dalam hati.
"Baiklah, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik tuan Rifky"ucap Zania yang langsung berjalan duluan meninggalkan Rifky yang menatap Zania sendu.
"Maafkan aku Nia"ucap Rifky yang langsung menyusul Zania dan merubah ekspresinya kembali dingin.
***
Zania saat ini mulai sangat sibuk mengurus perlengkapan akan pernikahan kontraknya itu. Dan perlu digaris bawahi, dia melakukan semua itu sendiri tanpa ada campur tangan dari Rifky, karena banyaknya alasan yang dia buat.
"Kenapa seribet ini sih menikah?! Laki laki kurang ajar itu enak bener santai santai terima jadi. Terus aku yang mengerjakan ini semua. Berasa aku yang ngebet pingin nikah sama dia tahu nggak."gerutu Zania pada dirinya sendiri.
Saat menuju ke parkiran untuk pulang kerumah tanpa sengaja Zania melihat Rifky keluar dari mobil dan bergandengan tangan dengan seorang wanita yang lumayan cantik dan manis. Zania pun berpapasan dengan Rifky, tanpa menyapa atau melihat kearah Rifky dan terus berjalan menuju ke mobilnya. Sedangkan Rifky sekilas melihat kearah Zania dan kembali berbincang dengan perempuan yang menggandeng tangannya dengan mesra itu.
"aku, capek-capek ngurusin pernikahan konyol ini. eh.. dia malah asik-asik berkencan. huft.....sabar, nikmati kehidupanmu sekarang Zania, sebelum kamu masuk ke kehidupan drama. Ternyata itu alasannya minta pernikahan kontrak ini, dasar munafik"ucap Zania lagi pada dirinya sendiri di mobil.
***
Kesokan Harinya Rifky langsung menelphon Zania...
"H-2 hari pernikahan kita. Semua persiapan sudah kan?, atau ada yang perlu saya bantu?" tanya Rifky
"Gak ada sudah di serahkan ke WO, jadi santai ajalah, seperti pernikahan beneran saja. Lebih baik anda menikmati kencan buta anda yang mengairahkan dengan kekasih anda"ucap Zania asal bicara, karena teringat ketika dia berpapasan dengan Rifky dan kekasihnya.
"Jaga mulut kamu" ucap Rifky dingin dan Zania yang mendengar itu tersenyum sinis.
"Kenapa!, gak perlu mengelak deh. Jadi karena perempuan itu tuan Rifky terhormat melakukn perjanjian kontrak"ucap Zania menyindir tajam disetiap perkataannya.
"Cukup, tidak perlu membahas privasi saya"tekan Rifky ke Zania yang mendapatkan tawaan setelahnya.
"Oke, selamat akan kehidupan baru ini tuan Rifky"ucap Zania yang langsung mematikan sambungan itu karena kesal.
"Kenapa semua ini terjadi padaku Tuhan!, kenapa hidupku menyedihkn seperti ini"ucap Zania sangat frustasi karena 2 hari lagi dia harus menikahi laki-laki yang tidak di cintai nya itu.
***
Hari dimana sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Sebuah hari yang sangat bahagia bagi orang orang yang saling mencintai, saling berbagi pendapat dan lainnya. Tapi, menurut Zania ini adalah hari terburuk dan ingin sekali menghapusnya dari ingatannya ini.
Zania sedang menunggu di sebuah kamar. Kamar yang telah disulap menjadi sangat indah yang dipenuhi banyak rangkaian bunga yang menurutnya sungguh kekanakan.
"Haish!!!, boring....."keluh Zaina yang didengar oleh Dewi.
"Ih...calon pengantin harusnya tersenyum dong sayang. Kamu bahagiakan menikah dengan Rifky nak?"tanya Dewi yang sebenarnya tahu jika anaknya ini terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya.
"Eh..ba..bahagia kok ma"ucap Zania memaksakan senyumnya.
"Maaf ya sayang, mama tidak bisa bantu kamu untuk menolak perjodohan ini. Kamu tahu sendiri papa kamu gimana kan?, Semua yang keluar dari mulutnya harus sesuai"ucap Dewi yang hanya diberi anggukan oleh Zania.
Mereka pun keluar dari kamar itu dan ijab Kabul pun di lakukan. Sekarang Zania sudah resmi menjadi isteri Rifky.
Resepsi pernikahan pun diadakan disebuah gedung hotel bintang 5 dan sangat meriah. Zania merasa lelah karena menyalami para tamu yang menurutnya kolega dari perusahan papa dan mertuanya itu.
"Kapan selesainya sih? lama banget!"ucap Zania mengeluh dan Rifky yang mendengar celotehan Zania hanya tersenyum.
Dan kejadian itu pun terjadi, ketika resepsi sudah selesai dan para tamu sudah pulang. Zania dan Revan menginap di hotel tempat acara pernikahan dilakukan. Mereka masih dalam satu kamar. Tiba-tiba ada yang menekan mengetuk kamar mereka. Zania pun membuka pintu itu dan melihat seorang wanita yang tidak asing menurutnya, cantik dan manis menurut Zania.
"Cari siapa?" tanya Zania jutek ke wanita itu.
"Rifky ada" tanya wanita itu semanis mungkin.
"Dia lagi mandi"ucap Zania santai yang langsung mendapatkan tatapan intimidasi dari wanita itu.
"Saya kekasihnya Rifky. Nanti bilang ke dia, Bella tunggu di kamar sebelah" ucap wanita itu yang berada di mode mad tanpa sebab. Zania hanya tersenyum melihat raut muka wanita itu yang langsung pergi.
"Saya kekasihnya Rifky dan bilang, Bella tunggu dikamar sebelah hahahaha, sakit perutku. Kayak drama saja sih, hahaha"ucap Zania menirukan ucap Bella yang malah membuat perutnya kram.
Zania pun langsung menutup pintu dan melihat Rifky sudah berpakaian rapi. Zania duduk di depan kursi rias sambil menghapus make up nya sebelum mandi.
"Kekasihmu tadi datang, ditunggu di kamar sebelah, mungkin sudah rindu belaianmu" ucap Zania tersenyum mengejek Didepan kaca yang dapat dilihat Rifky dengan jelas.
"hem"ucap Rifky sambil merapikan rambutnya.
"Gak kesana? takut salah paham loh. Dikira saya macam macam sama kamu" lanjut Zania yang sudah selesai membersihkan wajahnya dan akan masuk ke kamar mandi.
Rifky tidak menjawab pertanyaan Zania. Zania pun sudah masuk ke kamar mandi dan berendam untuk menenangkan fikirannya.
"Pernikahan bodoh, gila, gila........."ucap Zania sambil memukul-mukul air tempatnya berendam. Rifky pun mendengarkan teriakan Zania dikarenkan dia belum keluar dari kamar itu. Setelah itu dia pergi dari kamar itu entah kemana, menemui kekasihnya mungkin.
Zania pun keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono dan melihat sekeliling sudah tidak adanya suami kontraknya itu. Tiba-tiba air matanya keluar tanpa permisi.
Dia merasa seperti orang bodoh yang menikah karena bukan keinginannya. Pernikahan gila menurutnya, sebuah pernikahan yang seharusnya sakral malah dibuat permainan olehnya dan laki-laki itu.
.
.
.
.
NEXT ON, DITUNGGU KELANJUTAN CERITANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Alya Yuni
Keluarga baik ko
prnihan di jdikn kontrak
bpanya Nia terllu bodoh
2022-08-04
0
Umatul Aida
waaaahhhhh lanjut
2022-04-14
0
Nurulfajriyah
kontrak
2021-01-23
0