Setelah kepergiannya dari kantor Rifky, Zania pun langsung mendapatkan sebuah surat perceraian yang diantarkan langsung oleh pengacara dari suaminya tersebut. Harus digaris bawahi lagi bukan suami tapi calon mantan suami kontrak. Senyum getir terlukis di wajahnya ketika menerima surat itu.
Dewi yang melihat keadaan anaknya seperti itu merasa khawatir karena diamnya Zania hal yang tidak pernah dia temui selama ini. Dewi pun mendekati anaknya itu yang masih berdiri didepan pintu dan mengajak Zania untuk kembali duduk diruang tamu.
"Sayang, kamu gak apa-apakan?"tanya Dewi khawatir dengan keadaan Zania. Zania pun menoleh kearah Dewi dan tersenyum kearahnya. Dewi bisa melihat senyum yang diberikan Zania itu adalah senyum kecemasan.
"Nia baik-baik saja kok ma"ucap Zania yang lalu menatap amplop coklat yang masih dipegangnya itu. Dewi pun ikut melirik arah mata Zania yang menuju amplop itu.
"Nia, apakah yakin dengan pilihanmu sayang"tanya Dewi lagi dan mendapatkan anggukan kepala dari anaknya itu.
"Jika itu yang terbaik untukmu nak, mama akan tetap mendukungmu"ucap Dewi yang langsung Zania memeluknya itu.
"Terima kasih ma, Karena hanya mama yang bisa mengerti Nia saat ini"ucap Zania yang masih memeluk Dewi dan Dewi pun mencoba menenangkan anaknya itu.
"Ma. Apakah Nia boleh ke London?"tanya Zania dan diangguki oleh Dewi.
"Boleh sayang. Jika itu hal yang bisa menghiburmu dari semua masalah ini, kenapa tidak?"ucap Dewi keanaknya itu.
"Dan boleh Nia titip surat ini ke Rifky. Nia akan segera menandatanganinya. Apakah mama bisa membantu Nia. dan Nia bingung menghadapi papa. Nia takut Papa akan murka. Aku takut ma, karena telah mengecewakan kalian dan mempermalukan keluarga kita. Nia tidak bermaksud seperti itu ma, Nia hanya ingin membuat papa bahagia dengan menerima perjodohan itu, tapi malah jadi seperti ini" ucap Zania yang langsung di peluk lagi oleh Dewi ibunya.
"Maafkan mama yang selama ini tidak bisa membantumu sayang. Mama menghargai segala keputusanmu sayang, kamu pergilah. Mama yang akan berbicara dengan papamu. Kamu jangan mengkhawatirkan hal itu ya sayang. Semua ini bukan hanya salahmu, coba tenangkan dulu dirimu dengan berlibur, oke" ucap Dewi lagi yang dibalas anggukan dari Zania yang masih dalam pelukan Dewi.
"Terima kasih Ma. Maafkan Nia, yang tidak berani menghadapi masalah ini. Maafkan Nia mengecewakan mama dan papa. Maafkan Nia..." ucap Zania berada dalam pelukan Dewi.
"Sudah, Nia harus dengar ini semua bukan salah Nia. Semua yang terjadi selama ini, bukan kita yang mau bukan. dan hal ini pasti ada solusinya. Nia jangan menyalahkan diri sendiri lagi ya. Mama harap setelah berlibur ke London. Nia kembali menjadi anak mama yang ceria dan rame seperti dulu. Bukan Nia yang cengeng"ucap Dewi ke Zania yang menggangukan kepalanya sambil tersenyum tulus.
"Nia janji Ma, Nia akan kembali menjadi Nia yang ceria" ucap Zania tersenyum melihat Dewi.
***
#Di Bandara...
Zania pun sudah membeli tiket untuk keberangkatannya dan dia diantarkan oleh Kevin dan juga Riri yang sudah setia menjadi teman dan sahabat ceritanya.
"Berliburlah, tenangkan fikiranmu. Jadilah Nia yang aku kenal selama ini, bukan Nia yang cengeng. Jelek tahu kalau nangis terus. Kayak anak itik yang lagi cari induknya"ejek Kevin yang malah disikut perutnya oleh Zania karena kesel akan ucapan laki-laki itu.
"Aw...nih bocah sumpah, tahu saja titik tersakit"runtuh Kevin memegangi perutnya karena ulah Zania.
"Makanya jangan sok puitis begitu. Pasti habis buka-buka buku di perpustakaan deh nih orang. Biasa saja kali, Vin. Kayak tahu masalahnya saja kamu" ucap Zania yang memang sudah akrab dengan Kevin yang sekarang bekerja di Rumah Sakit tempat Zania bekerja.
"Tahulah, masuk diberita Hot News, padahal belum ketok palu, wkwkwk. Namanya juga paparazzi ya, berita dua anak pengusaha sukses harus jadi berita hot dong. Sudah tayang saja lagi beritanya. Kelihatannya masih muda, nyatanya janda, wkwkwkwk"goda Kevin yang tidak kalah kurang ajarnya dari Zania kalau soal membully teman.
"Apa kamu bilang Kevin!?, Mulutmu kayak ibu ibu komplek tahu gak. Lemes!? Tunggu pembalasanku nanti. Untung saja disini ramai kalau tidak, habis kamu,...huft.,"ucap Zania kesal dengan Kevin yang langsung menggaruk belakang lehernya karena salah bicara. Setelah itu datanglah Riri dari belakang mereka. Riri melihat teman-temannya yang seperti itupun menegurnya.
"Haduh...duh...duh.., dua orang ini kayak bocah saja sih. Cukup deh, malu-maluin tahu gak. Tidak usah bercanda atau ngambek- ngambekan. Inget umur dan kamu Nia, inget setalah libur cutimu ke London selesai, kamu harus balik kerja dan kembali ke keadaan semula, gak ada melow-melow an, drama-drama an, tangis-tangis an, semua itu basi tahu gak. Banyak laki- laki yang mau sama kamu yang penting jangan sama yang ini. Aduh mikir dua kali deh, kalau aku jadi kamu" ucap Riri menunjuk ke Kevin dan yang di tunjuk pun malah berlagak.
"Kalau sama aku memang kenapa? cemburu?, atau kamu nya saja yang sama aku"ucap Kevin balik menggoda Riri yang malah di ketawai Zania. Kevin senang melihat Zania kembali bahagia seperti itu karena perdebatannya dengan Riri.
"Sudahlah, kalian jadian sana. Jangan kode-kode an terus, takut khilaf. Kalau begitu, sampai bertemu lagi, see you teman-teman somplak aku yang bakal ngangenin" ucap Zania pamit ke kedua sahabatnya itu.
"Awas kamu ya Nia, Jangan sampai kepincut cowok bule, tidak ikhlas aku. Karena mereka itu stoknya buat aku"ucap Riri disela candaannya yang hanya di gelengin kepala oleh Zania yang terus berjalan.
"Apaan sih bule-bule. Gantengan juga pribumi. Tidak perlu jauh-jauh bukti nyata gantengnya orang pribumi, nih(menunjuk dirinya sendiri)" ucap Kevin tersenyum bangga. Namun, hal ini malah membuat Riri ilfil melihatnya.
"Maksudnya kecuali kamu begitu. Kalau itu sih, aku percaya" ucap Riri mengejek Kevin.
"Apa kamu bilang?, hem lama-lama cinta kamu ntar sama aku. Kamu sukakan sama aku, makanya godain terus. Jangan kode-kode an lah, jujur saja. Aku orangnya tidak peka soalnya" ucap Kevin menggoda Riri lagi dan membuat Riri naik darah karenanya.
"Idih, PD amat sih kamu Vin. Kamu kali yang suka sama aku. Tidak usah ngeles deh. Kamu duluan yang suka godain, kode-kode an seperti anak kecil lagi. Tapi maaf ya Vin, kamu tuh bukan tipe aku. Kamu tuh dibawah standar tipe-tipe cowok idaman aku deh. Jadi mending kamu mundur dari pada sakit hati kan"ucap Riri menjulurkan lidahnya mengejek ke Kevin dan berlari. Kevin yang mendengar celotehan dari Riri hanya tersenyum dan mengikuti Riri dari belakang.
***
Zania duduk manis dalam pesawat dengan membuka- buka lembaran majalah disana, dan terkejutnya dia ketika ada seorang laki-laki duduk disampingnya dan laki-laki itu adalah...
.
.
.
.
.
# Next on
macam mana ini ya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nurulfajriyah
rifky
2021-01-24
0
Ahsanti Azalia Putri
Semangatt Thour...💪🏻
2020-10-25
1
Alifianur Azizah
smangat Thor... saya mendukungmu
2020-05-31
6