My Beautiful Bodyguard 16

Vote sebelum membaca 🌻

.

.

"Apa lo lagi ada masalah sama Kim?"

Aksa menghentikan menyuapkan tiramisunya ke dalam mulut mendengar pertanyaan Rafel, tapi pria itu hanya mengedikkan bahu acuh dan kembali fokus pada makannya.

"Kim? Siapa?" Tanya Janna menatap penasaran kedua pria itu.

"Ituloh yang jadi pasangannya Aksa saat datang ke pertunangan kita."

"Ah iya aku baru ingat, namanya Kimberly kan?"

"Iya."

Janna menatap jahil Aksa. "Aku tak menyangka kau punya kekasih secantik Kimberly, padahal sebelumnya kau belum pernah berpacaran."

Aksa memutar bola matanya malas. "Ck dia bukan pacarku!"

"Hah? Tapi saat itu-"

"Aku bohong!"

"Hh dasar!" Janna memutar-mutar sedotan minumannya di gelas. "Tapi kalian terlihat sangat cocok satu sama lain, Kimberly juga terlihat wanita baik-baik. Jika dia bukan pacarmu, lalu siapa?"

"Bodyguard."

Kembali Janna dibuat terkejut. "Bodyguard?"

"Hm."

"Yang benar saja, Kim wanita dan bagaimana bisa dia menjadi bodyguardmu!"

"Mana kutahu!"

"Dasar lemah, masa kau dijaga seorang wanita!"

Mendengar ledekan itu, Aksa langsung menatap tajam Janna. "Hei aku juga tidak mau punya bodyguard!"

"Ya sudah jangan. Kau sudah tua Aksa, masa tidak bisa menjaga diri sendiri?!"

"Mau bagaimana lagi, Mom keras kepala. Dia selalu memaksa untuk memberikanku bodyguard."

"Tapi kau bisa menolaknya."

"Kau tidak tahu saja bagaimana sifat Ibuku."

Yasmin adalah wanita keras kepala. Setiap apa yang diinginkan harus dilaksanakan, tak ada penolakan. Yasmin tidak mau kalah, sekeras apapun Aksa menolak tetap saja Ia akan kalah. Bahkan Daddynya saja sampai pusing dengan sikap Ibunya itu.

Mengingat sifat keras kepala, kembali membuat Aksa teringat pada seseorang. Kimberly.

Aksa memang sedang ada diluar kota bersama Rafael dan Janna, tanpa Kimberly. Tentu saja Aksa yang menolak mengajak Kim, dengan dalih tidak mau diganggu wanita itu. Mereka sedang mendatangi undangan pernikahan salah satu teman sekolah.

Dua minggu ini Aksa bersikap dingin dan seenaknya sendiri, jujur Ia selalu tak enak hati. Aksa merasa bersalah telah memperlakukan wanita itu sesuka hati. Tapi bukankah ini keinginan Kim juga? Bersikap profesional. Aksa mengabulkan keinginan wanita itu, tapi hatinya menolak.

Aksa ingin seperti dulu, hubungannya dengan Kim baik-baik saja. Tanpa malu bersikap, tak seperti sekarang. Entah apa yang Kim rasakan, tapi Aksa selalu berharap Kim merasa kehilangan dengan sifatnya dahulu.

"Kita akan pulang siang ini."

"Secepat itu? Gak bakal besok?"

Rafael menggeleng pelan. "Gak, soalnya aku dan Janna akan pergi ke Singapura besok pagi."

"Untuk?"

"Tentu saja kami akan berlibur."

"Heh kalian itu belum menikah, jangan dulu honeymoon segala!"

"Ck siapa yang akan honeymoon Aksa." Desah Janna. Wanita itu memang harus ekstra sabar menghadapi sifat bossi Aksa. "Aku dan keluarga Rafael yang akan berlibur, anggap saja ini adalah silaturahmi yang sebentar lagi akan menjadi keluarga besar."

"Berapa lama?"

"Satu minggu."

"Kenapa lama sekali?!"

"Tentu saja lama, kau bayangkan saja kami itu pergi bersama keluarga besar. Pasti banyak tempat yang akan kita kunjungi disana."

Aksa mendengus sebal, mereka berdua ini memang selalu memojokannya. Kenapa juga Aksa harus punya sahabat seperti mereka?

"Kalian tak akan mengajakku?"

"Tidak."

"Kenapa?!"

"Karena kau bukan keluarga kita!" Jawab Rafael dan Janna bersamaan. Kedua orang itu tak bisa menyembunyikan tawa melihat wajah masam Aksa.

****

Aksa masuk kedalam rumahnya yang terasa sepi, tapi saat mendengar suara bising dari arah dapur membuat pria itu merasa penasaran. Dari belakang saja Aksa sudah tahu jika wanita yang sedang memasak itu adalah Ibunya, dengan perlahan Ia berjalan mendekat dan memeluk tubuh Yasmin dari belakang.

"Astaga!"

Yasmin menoleh kesamping, terlihat Aksa yang sedang menumpukan kepalanya dibahu kanannya sambil tersenyum lebar. "Kamu buat Mommy kaget aja!"

"Hehe maaf."

Aksa memperhatikan wanita itu yang sedang menggoreng ayam diwajan panas. Ibunya ini memang jago memasak, bahkan Yasmin yang selalu memasak, sedangkan pekerjaan lain diberikan pada pembantu.

"Udah ah lepasin, Mommy lagi masak ini!"

Dan dengan terpaksa Aksapun melepaskan, Ia beralih duduk dimeja makan sambil tetap menatap Ibunya. Lalu salah satu pembantu datang, dan menawarkan minuman padanya. Aksa meminta untuk dibuatkan jus jeruk.

"Kamu baru sampai?" Tanya Yasmin ikut bergabung dimeja makan. Masakannya Ia berikan pada salah satu pembantu.

"Hm."

"Terus kemana Rafael dan Janna? Kenapa mereka gak mampir dulu kesini?"

"Mereka langsung pulang, soalnya besok mau ke Singapura."

"Singapura? Untuk?"

"Honeymoon."

Yasmin menatap tak percaya Aksa. "Beneran? Tapikan mereka belum menikah. Kenapa mau honeymoon?"

"Gak tahu, dia emang bandel sih Mom."

Aksa meminum jusnya sambil tersenyum sinis. Ia memang sengaja membohongi Ibunya, mau bagaimana lagi, Aksa masih sebal pada mereka berdua. Oh Tuhan kenapa Aksa bisa punya sahabat jahil yang suka meledeknya? Menyebalkan.

Berbagai masakan kini sudah tersedia dimeja makan, dan hampir semua adalah makanan kesukaan Aksa.

"Daddy mana?"

"Dia belum pulang, mungkin agak malaman."

Aksa mengangguk-anggukan kepalanya, sebenarnya ada yang menggangjal dipikirannya sekarang. Dari pertama masuk ke rumah, Ia tak melihat seseorang, Kimberly. Ingin sekali Aksa bertanya pada Ibunya, tapi wanita itu pasti akan meledeknya mengatakan yang tidak-tidak. Tapi jika tak bertanya juga Aksa merasa penasaran.

"Ekhem kemana dia?"

Yasmin terlebih dahulu menyimpan piring yang sudah ada nasi juga berbagai lauk pauk didepan Aksa. "Siapa?"

"Kim."

"Ah Kim, diakan pergi."

Deg!

Jantung Aksa terasa berdetak cepat, walaupun Ia memang belum mendengar penjelasan dari Ibunya tapi entah kenapa hatinya merasa tak enak.

"Maksudnya?"

"Dia pulang. Saat kamu pergi ke Depok kemarin, sorenya Kim minta ijin sama Mom untuk pulang."

Aksa menatap wajah Ibunya lekat, tak ada kebohongan disana. Membuat rasa khawatirnya semakin kalut.

"Kenapa aku gak tahu?"

"O ya? Mom kira kamu tahu." Yasmin menghembuskan nafasnya sejenak. "Kemarin bahkan sempat berpamitan pada Mom dan Dad. Mom gak tahu apa Kim bakal kesini lagi atau nggak, tapi Mom berharap dia kesini lagi.

Padahal Mom suka banget Kim yang jadi bodyguard kamu, dia baik dan sopan. Tutur kata lembut dan berbudi luhur."

'Aksa juga suka sama dia Mom, Aksa gak mau dia pergi. Aksa bahkan udah jatuh cinta sama Kim dari semenjak pertama bertemu.'

Sial rasanya Aksa ingin sekali berkata seperti itu, tapi tidak mungkin, hanya bisa Ia sembunyikan didalam hatinya saja. Mana berani Ia mengatakan itu pada Yasmin.

"Aksa ke kamar."

"Tapi kamu belum makan!"

Aksa tak menghiraukan perkataan Ibunya, lagi pula Ia sudah tak nafsu makan. Pria itu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur menatap langit-langit kamarnya kosong.

Kim pergi?

Kenapa?

Apa karena wanita itu sudah tak kuat menghadapi sikap bossinya?

Entah kenapa Aksa merasa sangat menyesal sedalam-dalamnya. Kini Kim sudah pergi dan tak tahu apakah akan kembali lagi. Jikapun Kim pergi, sungguh Aksa sampai kapanpun tak akan siap.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

makanya berbuat baiklah selagi masih ada..

2023-01-02

0

Frando Kanan

Frando Kanan

lo aja yg kekanakan 🙄 jdny Kim pergi plg rmh 🙄

2022-07-07

0

Tarmi Hariyanto

Tarmi Hariyanto

kan nyesel kan.. kan...kan...

2021-11-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!