My Beautiful Bodyguard 02

Vote sebelum membaca 🌻

.

.

"... Bodyguard barumu."

Kata-kata terakhir itu terus terngiang di pikiran Aksa. Tunggu, benarkah wanita cantik itu yang akan menjadi bodyguardnya? Bukankah pekerjaan itu biasanya di lakukan oleh laki-laki?

"Hei malah melamun, ayo kenalan dulu."

Aksa langsung tersadar, pria itu berdehem lalu berjalan mendekat, dari jarak dekat ini Ia kembali terpukau. Benar-benar wajah yang sempurna, rasanya bahkan kecantikan Ibunya tidak lebih dari wanita ini.

"Kimberly Ainsley, maaf atas sikap saya tadi yang kurang baik."

Suaranya sangat lembut, apalagi jika saat..

Aksa langsung menggeleng, Ia lalu membalas jabatan itu. Oh tunggu! Tangan ini tak kalah lembut dari suaranya. Bagaimana ya kalau tangan ini saat memanjakan..

Khayalan gila itu kembali Aksa buang, matannya menatap dalam wanita didepannya.

"Aksa."

Ya Aksa tak perlu panjang-panjang memperkenalkan namanya, toh pasti wanita ini juga sudah tahu. Bahkan segalanya, termasuk mungkin biodata lengkapnya sekaligus.

"Ekhem!"

Aksa menoleh dan menatap heran Ibunya, seolah bertanya 'Apa?'

Dan Yasmin langsung menunjuk jabatan tangan mereka dengan dagunya sambil tersenyum sinis. Langsung saja Aksa melepaskan jabatan itu, Ia tadi sangat menikmati tangan halus itu. Sampai tak sadar.

"Ayo kita makan bersama."

"Tidak perlu Nyonya, saya sudah sarapan."

"Benarkah?"

"Iya, lagi pula tidak baik juga seorang bodyguard makan bersama majikannya. Saya disini hanya bekerja."

Aksa mengakui jika wanita itu sangat tegas dan menghormati orang lain, bagus juga ternyata bodyguard barunya ini.

"Em ya sudah, kamu bisa beresin barang kamu dulu di kamar belakang kalau begitu."

"Baik terimakasih, saya permisi."

Aksa menatap lekat punggung itu yang mulai menghilang dipandangannya, aneh Ia merasa ada yang hilang. Apa Aksa tertarik pada wanita kasar itu?

"Hayoo kamu naksir ya sama Dia."

"Ck gak lah, mana mungkin Aksa suka sama cewek kasar kaya gitu." Dengus Aksa lalu melenggang meninggalkan Ibunya.

****

Terdengar hembusan nafas berat dari pemilik bibir itu, Kim tersenyum puas melihat barang-barangnya sudah tertata rapih ditempat. Tak butuh waktu lama, satu jam saja sudah beres.

Memperhatikan seluruh kamar ini, sangat besar untuk seorang pelayan sepertinya. Kamar diasramanya saja dulu bisa ditempati empat orang, dan sekarang Ia bisa disini sendiri.

"Huft."

Wanita itu lalu membawa handphone di saku celananya, menelphone sahabatnya.

"Ada apa?"

"Gue gugup."

"Cie mau jagain anak orang wkwk."

"Huh, nyebelin lo." Kim berjalan mendekati jendela besar, menatap halaman rumah yang ditumbuhi berbagai macam bunga.

"Gue gak nyangka lo yang dikirim buat tugas, tapi ya lo pantas juga sih soalnya udah siap."

"Iyasih gue fine-fine aja, tapi lo tau gak?"

"Apa?"

"Yang gue jagain itu cowok."

"Hm berapa taun tuh masih sekolah dasar atau belum sekolah?"

"Dua puluh delapan tahun."

Terdengar suara kaget disebrang sana, Ia sempat melihat layar handphonenya yang memang masih tersambung.

"Ngaco lo!"

"Gue beneran, gak boong. Makanya gue gugup, masa gue harus jagain orang yang udah gede sih!"

Saat masih asik menelphone Kim langsung mematikan handphonenya mendengar suara ketukan pintu dari luar, dan dengan segera wanita itu membuka pintu.

"Nyonya, apa ada keperluan?"

"Hm iya, malam ini saya dan suami saya akan pergi ke Singapura. Kamu sudah siap kan jagain Aksa?"

"Tentu, saya siap."

"Bagus." Yasmin mengusap bahu Kim. "Kamu sangat cantik, bahkan saya tidak menyangka kamu yang akan menjadi bodyguard anak saya." Ucapnya sambil tertawa kecil.

Dan Kim hanya ikut tersenyum mendengarnya. "Terimakasih, Anda juga cantik Nyonya."

"Kamu ini suka merendah, ya sudah saya harus siap-siap. Sampai bertemu satu minggu lagi."

"Iya hati-hati Nyonya."

Kimberly bersyukur bekerja dikeluarga yang baik, Ia seperti di terima untuk bekerja disini. Semoga saja Ia betah selama bekerja disini, Amin.

Melihat jam ditangannya, sepertinya sekarang lebih baik Ia istirahat dulu. Hari ini memang Ia belum bekerja, besok baru mulai. Rasanya gugup, tapi Ia harus bersikap propesional. Jangan sampai memalukan.

***

Tok tok tok!

Aksa tak memperdulikan suara ketukan di pintu kamarnya, Ia sedang asik bermain game online sekarang, tak bisa diganggu!

Kembali pria itu mendengar suara ketukan dan masih tetap menghiraukan. Sekarang bahkan Ia sudah berteriak tak jelas sambil mengumpat menyumpahi teman se-game nya yang tak becus bermain.

"Tuan sekarang waktunya makan malam."

Saat mendengar suara halus itu, Aksa langsung menoleh. Matanya terbelak melihat wanita yang tak asing, siapa lagi kalau bodyguard barunya. Tanpa memperdulikan Aksa pun kembali melanjutkan gamenya yang belum selesai.

Kimberly menatap tajam pria itu, ternyata sangat keras kepala. Baru satu sifat yang Ia tahu dari pria itu, tak sabar untuk mengetahui sifat apalagi.

"Tuan dan Nyonya sudah berangkat ke Singapura sekitar sepuluh menit lalu, mereka berkata agar saya bisa menjaga Anda dengan baik."

Hening, hanya ada suara game.

"Anda sudah melewati lima menit makan malam, sekarang sudah pukul delapan lebih sepuluh menit."

"Sial noob banget tim gue, liat aja gue laporin nih kalian. Dasar bocil, gak becus maen bisanya toxic doang!"

Maki Aksa sambil melaporkan teman tim mainnya. Setelahnya Ia mengalihkan pandangan pada wanita itu yang masih setia berdiri di samping sofanya.

Malam ini bodyguardnya memakai kemeja putih dengan jeans hitam, sedangkan rambutnya masih dikuncir kuda. Kenapa wanita itu terlihat formal sekali ya, padahal ini sudah malam hari.

"Apa?" Tanya Aksa. Ia ingin menguji kesabaran bodyguarnya ini, ayolah disini Ia adalah seorang Tuan.

"Sekarang waktunya makan malam, anda sudah melewatinya lima belas menit yang lalu."

Aksa melihat jam tangannya, benar juga pantas saja perutnya keroncongan dari tadi. Tunggu dulu, berarti wanita ini juga berdiri selama itu?

"Ekhem saya mau makan malam dikamar."

"Baiklah saya akan membawa makan malam anda kesini."

Kimberly lalu melenggang pergi ke luar, kedua tangannya sudah terkepal dari tadi. Ia kurang menyukai sifat pria itu yang so berkuasa. Walaupun memang Ia hanya seorang bodyguard tapi... Ahh sudahlah, mungkin ini memang resiko pekerjaannya.

"Bi, Tuan Aksa ingin makan malam di kamar."

Seorang pelayan wanita tua itu mengangguk. "Tunggu sebentar ya, saya siapkan dulu."

Di nampan besar itu terlihat dua piring, satu untuk nasi dengan lauk bermacam-macam, sedangkan satunya lagi makanan penutup. Tak lupa juga ada dua gelas, air mineral dengan segelas susu coklat. Untuk gelas yang terakhir itu, Kim sempat merasa aneh.

Setelah mengetuk pintu tiga kali dan mendengar suara dari dalam, Kim masuk lalu menghampiri Aksa yang duduk di sofa tadi namun sedang menonton bola di tv.

Nampan itu Ia simpan di meja. "Saya akan menemani anda makan, sampai habis."

"Tidak usah, kamu kembali saja ke kamar."

"Tidak. Itu sudah menjadi tugas saya."

"Ohh ayolah, kau tak mau mendengarkan Tuanmu?"

Sempat terdiam Kim lalu mengangguk kecil. "Baiklah, tapi anda harus menghabiskan makan malamnya. Itu perintah langsung dari nyonya Yasmin, dan jangan lupa susunya di habiskan."

Aksa meneguk ludahnya susah payah, saat mendengar kata terakhir diucapkan Ia jadi malu. Huh wanita itu pasti menertawainya karena diumurnya yang sudah tua masih minum susu.

Sial!

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

seriusan?😇😇😇

2024-07-03

0

Evi 060989

Evi 060989

up lg

2023-01-10

0

🐊⃝⃟ Fina💕📴line😎

🐊⃝⃟ Fina💕📴line😎

bengek jatoh harga diri abang y😂

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!