Vote sebelum membaca 🌻
.
.
"Kimberly kamu ajakkan kesana?"
"Hm."
"Tapi dia jadi wanita biasakan? Maksud Mom dia berdandan cantik bukan berpakaian layaknya bodyguard kan?"
"Hm."
Yasmin mendengus mendengar deheman Aksa, wanita paruh baya itu merapihkan jas putranya lalu menatap pria yang tak terasa sudah dewasa.
"Kamu kapan nikah sayang? Mommy dan Daddy sudah tua. Kasihan kami belum menimang cucu."
"Ck Mom Aksa belum mau menikah." Decak Aksa lalu menatap bayangannya didepan cermin. Malam ini Ia sudah rapih dan tampan. Semua pasti akan terpukau padanya, katakanlah Ia percaya diri.
"Tapi Rafael sudah tunangan, sebentar lagi juga dia pasti menikah. Lah kamu kenalin wanita ke Mommy aja belum pernah."
Aksa mengangkat sebelah alisnya melihat pantulan Ibunya dicermin, wanita itu menatapnya aneh. "Kenapa?"
"Kamu gay?"
Seketika itu juga Aksa langsung berbalik kembali menatap Yasmin. "Ya gaklah Mom, jijik aku. Aksa masih normal!"
"Terus kenapa gak pernah kenalin wanita ke Mommy, bahkan Mommy belum pernah denger kamu pacaran."
"Mom tahu dari siapa?"
"Rafael."
Dasar curut kuda!
Aksa lalu membawa kedua tangan ibunya kedadanya. "Aksa belum siap, tapi Mom yang sabar ya. Aksa lagi usaha, semoga wanita yang Aksa kejar bisa luluh dan menerima Aksa."
"Jadi kamu lagi pdkt nih ceritanya?"
"Seperti itulah!"
"Kalau boleh Mom tahu, siapa wanita yang beruntung buat putra tampan Mommy ini jatuh cinta?"
"Rahasia." Kekeh Aksa melihat wajah cemberut Ibunya. Mereka berdua lalu keluar kamarnya. Orangtua Aksa juga diundang ke pertunangan Rafael dan mereka akan berangkat bersama-sama walau di mobil terpisah.
"Tuan Nyonya."
Yasmin memperhatikan penampilan Kimberly, menatap kagum wanita itu dan berjalan mendekat. "Kim kamu cantik bangettt!"
"Terimakasih Nyonya, anda juga sangat cantik."
"Kamu beda banget dari biasanya, dan malam ini kaya wanita sungguhan."
"Emang Kim wanita kaya gimana sih Mom?" Aksa ikut mendekat. Pria itu berusaha keras mengontrol detak jantungnya melihat penampilan Kimberly.
Kimberly memang selalu cantik tapi malam ini lebih cantik. Midi dress berwarna biru toska menjadi pilihan Kim malam ini, kakinya yang jenjang membuatnya tampak cantik dipadukan dengan flat shoes. Kimberly juga berdandan dan rambutnya digerai.
Aneh, Aksa sangat suka melihat penampilan wanita itu seperti ini, dibanding dengan pakaian bodyguardnya. Kim tampak feminim seperti wanita biasanya, tak sangar jika saat bekerja.
"Hayoo kamu terpesona ya sama kecantikan Kim?!"
Mendengar ledekan disampingnya membuat Aksa kembali sadar, pria itu berdehem sebentar sebelum menatap Ibunya. "Ck apaan sih Mom!"
Yasmin terkekeh geli, lalu merapihkan rambutnya yang digelung sebentar. "Kim kamu semobil sama Aksa ya, dan malam ini bersikap layaknya wanita biasa saja. Jangan menjaga Aksa karena dia yang akan menjaga kamu."
"Tapi nyonya-"
"Sudah, lihat kamu sudah cantik masa nanti kamu disana menjaga Aksa kan aneh."
Kepergian Yasmin membuat kecanggungan terasa disana, Aksa menggaruk ujung hidungnya yang tak gatal. Oh Tuhan mereka seperti pasangan kekasih baru yang malu-malu. Malam minggu yang akan pergi berkencan bersama, tapi terdengar bagus juga.
"Ayo kita berangkat!" Ucap Aksa sambil menarik tangan kanan Kim, membuat wanita itu terkejut.
****
Acara pertunangan yang dilakukan disalah satu hotel mewah di Jakarta terlihat mewah, walaupun dengan tamu yang tak terlalu banyak. Rafael memang sengaja karena permintaan langsung dari keluarga kekasihnya. Janna-kekasihnya adalah putri salah satu pejabat di Indonesia. Keluarga itu juga tertutup dan tak suka masuk intertaiment.
"Hai sayang selamat ya untuk pertunanganmu. Padahal tante kira kamu bakal langsung menikahi Janna, kalian sudah berpacaran lama."
"Hehe terimakasih tante cantik, proses, tapi Rafael pasti akan secepatnya nikahin Janna."
"Bagus jangan terlalu lama ya."
Setelah mengucapkan selamat pada Rafael, Yasmin dan suaminya pergi menikmati pesta. Mereka duduk terpisah dari meja Aksa, memang sengaja karena permintaan putra mereka sendiri.
"Akhirnya lo dateng juga!"
Aksa tersenyum tipis lalu memeluk Rafael sebentar. "Iya sorry ya telat."
"Hm gak apa-apa."
Aksa menjabat tangan Janna. "Janna akhirnya kau sudah resmi menjadi pasangan Rafael, aku cemburu!"
"Haha kau ini memang selalu menggodaku Aksa." Kekeh Janna, Aksa hanya bercanda. Mereka memang suka mengejek satu sama lain, begitulah sahabat. Wanita itu lalu menatap seseorang yang berdiri di samping Aksa. "Apa dia pacarmu?"
"Ya!"
"Tidak!"
Janna menatap heran keduanya, Aksa dan wanita itu menjawab secara bersamaan dengan jawaban berbeda. "Aku bingung."
"Dia pacar baruku, kenalkan namanya Kimberly Ainsley."
Kimberly menatap heran Aksa, saat akan menyangkal bahunya malah dipeluk pria itu sehingga posisi mereka sangat dekat.
"Waw kalian pasangan baru yang cocok, tapi aku terkejut karena baru kali ini kau punya pacar Aksa."
"Ck kau dan Rafael sama saja, pasangan yang suka meledek!"
Janna dan Rafael tertawa kecil. Aksa memang begitu, kekanakan dan anehnya mereka sangat suka meledek anak Mommy itu.
"Sudahlah aku mau menikmati pesta ini, ayo sayang tinggalkan pasangan aneh itu."
Kimberly hanya mengikuti kemana Aksa membawanya, mereka lalu duduk di meja bagian depan. Pesta semakin ramai dengan para tamu mulai berdansa menikmati musik.
"Tuan tadi-"
"Aku hanya berbohong Kim, sudahlah jangan diungkit lagi."
Kim merasa aneh, Aksa dari tadi diam sambil menikmati makanannya. Sedangkan Ia hanya minum jus saja sambil memperhatikan sekitar. Mejanya dengan nyonya Yasmin agak berjauhan sedangkan Ia juga Aksa ada di bagian pojok.
"Kau mau berdansa denganku?"
Kimberly mengernyit melihat Aksa sudah berdiri di depannya dengan mengulurkan tangan. Dengan ragu Kim menerimanya dan mereka berjalan kelantai dansa bergabung dengan yang lain.
Kedua tangan Kim masing-masing bertengger di bahu Aksa, sedangkan Aksa memeluk pinggang ramping wanita itu. Jika dilihat seperti ini semua orang juga akan menganggap mereka adalah pasangan kekasih, tapi sayang nyatanya bukan begitu.
Matanya tak terlepas dari wajah cantik Kim, membuat wanita itu menundukan pandangan merasa gugup. Bahkan kini Kim merasa detak jantungnya tak seperti biasa, ada apa dengannya?
"Kau sangat cantik."
"Terimakasih Tuan."
Aksa memutar badan Kim lalu memeluk wanita itu dari belakang, kepalanya Ia simpan di bahu wanita itu. Kedua tangannya memeluk perut Kimberly, posisi itu mampu membuat keduanya gugup dengan perasaan aneh.
"Apa jika aku memintamu menjadi kekasihku, kau akan menerimanya Kim?"
Bisikan disamping telinganya membuat Kim merinding, tapi jantungnya semakin berdetak tak karuan mendengar pertanyaan dari Aksa. Sebelumnya Kim juga belum pernah sedekat ini dengan seorang pria. Kimberly ingin sekali melepaskan diri, tapi pria itu memeluk perutnya erat.
"Tuan-"
"Aku bersungguh-sungguh mengatakannya ingin kau menjadi kekasihku, tak ada yang bohong." Aksa kembali membalikan tubuh Kim, menyatukan kening mereka. "Kimberly Ainsley, maukah kau menjadi kekasihku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Tarmi Hariyanto
woowwwwww...
2021-11-17
0
Rin's
mmmaaauuu dddoonnkkk
2021-07-10
0
fitaghina Prasetio
gercep jg si aksa...
2021-06-10
0