"Bentar" ucapku
"Sekarang jam berapa? Udah tidur sana. Bakalan aku jagain" ucapku
Aku menutup kedua matanya itu dengan tanganku, "Jagain dari nyamuk. Jagain dari hantu. Jagain dari mimpi yang buruk. Terus. Jagain dari lainnya"
"Pokoknya aku jagainlah dari semuanya" ucapku
Telapaknya menutupi wajahku, sembari dia tersenyum, "Susah mau tidur. Berisik. Ngomong terus kamunya"
Tapi. Kugerakkan itu telunjukku, seakan terus menasehatinya, padahal aku tidak mengucapkan apapun,
"Diem. Jarinya. Coba" ucap Tanaya
Kututup pintu kamarnya dengan perlahan. Aku berjalan menuju kosanku dan bulanpun seakan bergerak mengikuti perjalananku, kemudian jalanan yang terkenal dengan kemacetannya, tapi, ditengah malam itu terlihat begitu sunyinya, digangpun juga hanya aku sendirian tanpa ada seorangpun yang berada didepan ataupun dibelakangku. Malam yang sunyi. Aku menyelimutinya setelah dia tertidur, kemudian pergi meninggalkannya dan sampailah aku dikosan, aku melihat pemandangan dari jendela yang ada dikamarku, kemudian, aku membaringkan tubuhku dikasur, lalu, menatap langit kamarku sembari benakku melayang dengan tidak karuan. Melamun tentang kehidupan.
Pukul 02.30,
Masihlah aku terjaga. Aku melihat fotonya galeri dihandphoneku, kemudian aku susah untuk melepaskan pandangan dari fotonya dan wajah cantiknya yang sering dikirimkannya kepadaku itu mengalihkan duniaku, lalu, aku mematikan layar handphoneku sebelum tertidur. Terlalu cantik dirinya. Aku terbangun saat matahari hampir tinggi, kemudian aku merapikan kasurnya dan membuka sedikit gordenku agar cahaya matahari, serta angin masuk dalam kamarku, lalu, aku langsung bergegas mandi untuk persiapan kuliahku, perjalanan menuju kampus itu begitu membosankan karena pada hanya terdiri dari satu mata kuliah, terlebih dijam yang mataharinya sudah berada diatas kepala itu pastinya membuat semua orang mengantuk, apalagi disaat materi pembelajaran itu tidak begitu dimengerti oleh kebanyakan orang dikelas. Suasana tidak mendukung.
...*********...
"Tadi dicariin kamu" ucap Tanaya
Aku menatapnya lekat, kemudian menahan senyuman, "Aku? Siapalah yang nyariin? Dicariin kayak penting"
"Beneran" ucap Tanaya
"Sama?" ucapku
"Tanaya nu geulis" ucap Tanaya
Aku sedikit kesal, dan menyipitkan kedua mataku,
"Beruntung udah dicariin. Banyak orang susah banget nemuin" ucap Tanaya, memalingkan wajah
"Susah banget nemuin, soalnya, kamu menghindar terus" ucapku
"Biarin" ucap Tanaya
Dikejauhan. Aku tidak sengaja melihat Ferdi, dan karena Tanaya yang duduk berhadapan denganku atau membelakanginya, wajarlah dia tidak bisa menyadarinya, kemudian aku juga tidak ingin memberitahukan kepadanya tentang apa yang kulihat saat itu, lagipula, Ferdi langsung menghilang setelah aku melihatnya dalam beberapa waktu. Terdiam aku dibuatnya. Ferdi menghilang diantara kerumunan orang yang melintas ditaman, aku masih tidak percaya bisa melihat dirinya setelah apa yang terjadi, dan waktu telah berlalu, lagipula apa yang sedang dilakukannya itu, aku menatap kedepan serta memikirkannya terus menerus, angin yang berhembus ditaman membuatku teringat akan semuanya yang pernah kita lalui dulunya.
...Penyesalan...
...Waktu dimana kita terus memikirkan apa yang sudah terlewati, dan kita tidak bisa mengubah, atau, memperbaiki apapun saat itu....
...Terjadi sepanjang riwayat...
Mungkin dia menyesal. Apa yang dilakukan olehnya itu adalah suatu hal yang mengubah tajam hidupnya, dan sebenarnya aku tidak ingin mencampuri hubungan diantara mereka berdua, walaupun begitu aku merasa terlibat karena sudah menjadi penghubung atas semua yang terjadi. Terpikirkan. Banyak daun berguguran dan terdapat satu daun yang jatuh, lalu, menempel diatas rambutnya, kemudian aku mengambil daun yang menempel dirambutnya itu, tapi, setelahnya aku mengacak rambutnya yang membuatku tertawa melihat raut wajahnya, dia merapikan rambutnya sembari menatap tajam kepadaku. Mengerikan.
"Nik" ucap Tanaya
Teringat. Melamun aku karenanya,
"Kenapa?" ucap Tanaya
"Apa?" ucapku
"Lihat apa kamu? Kayak aneh banget" ucap Tanaya, membalikkan badannya
Aku hanya terdiam, dan tidak menanggapinya,
"Beneran aku penasaran" ucap Tanaya
"Lupain" ucapku
...*********...
Aku menyukai semua tempat yang cenderung sepi, tapi, bukan artinya tempat itu tidak ada satupun orang disana, dan seperti contohnya ditaman, suasana yang tenang serta terhindar dari panasnya terik matahari itu membuatku nyaman, terlebih sore hari itu menciptakan warna langit yang menakjubkan. Benarlah. Aku sempat tertidur karena terbawa suasana, perkuliahan itu melelahkan yang membuatku ingin cepat pulang, tapi, malahan aku mengantuk setelah meletakkan kepalaku diatas tumpukan tanganku, lagipula dia mengajakku untuk menemaninya ditaman padahal aku sudah melakukan penolakan terhadap ajakannya, tanganku ditarik olehnya yang tidak mungkin kulepaskan. Aku dipaksa dia.
"Nik" ucap Tanaya
Tanaya menyentuh lenganku, "Mau dengerin gak permintaanku apa?"
"Mau. Apa? Bakalan aku dengerin" ucapku
Tanaya memegang dagunya, "Beneran? Aku pengen itu. Bantuin aku ngerjain tugas kuliahlah. Susah"
"Gimana? Bantuin" tambahnya
"Diawal. Aku bilangnya itu cuman dengerin, tapi, gak buat ngabulin permintaanmu itu. Aku bener gak?" ucapku, tersenyum penuh kemenangan
Tanaya lalu terdiam, dan berjalan pergi meninggalkanku,
Aku tersenyum simpul,
"Kesel" ucap Tanaya
Langsung aku beranjak dari tempatku dan berjalan mengikutinya, kemudian aku berpisah dengannya setelah menyebrang jalan dengan susahnya, jalanan itu memang terkenal akan kemacetannya, aku menatap kedepan, lalu, kembali memikirkan seseorang yang tadi kulihat ditaman. Harusnya aku mengabaikan. Sepanjang perjalanan aku memikirkannya terus, dan tanpa sadar, aku sampai dikosanku padahal rasanya itu seperti masih baru keluar dari taman, kemudian aku membuka pintu kamarku, lalu, aku melupakan semua itu setelah merebahkan tubuhku dikasurku, aku mencoba untuk tertidur karena mataku terasa berat, seakan tubuhku ingin memberitahuku tentang kelelahannya.
Dan,
Benarlah,
Langsung aku tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Nami😴
"misi selesai membaca novel sepuluh menit mendapat 8 poin"
yaelah pelit amat 20 poin kek😭
2021-04-29
2