Part 19 - Penyesalan

"Bentar" ucapku

"Sekarang jam berapa? Udah tidur sana. Bakalan aku jagain" ucapku

Aku menutup kedua matanya itu dengan tanganku, "Jagain dari nyamuk. Jagain dari hantu. Jagain dari mimpi yang buruk. Terus. Jagain dari lainnya"

"Pokoknya aku jagainlah dari semuanya" ucapku

Telapaknya menutupi wajahku, sembari dia tersenyum, "Susah mau tidur. Berisik. Ngomong terus kamunya"

Tapi. Kugerakkan itu telunjukku, seakan terus menasehatinya, padahal aku tidak mengucapkan apapun,

"Diem. Jarinya. Coba" ucap Tanaya

Kututup pintu kamarnya dengan perlahan. Aku berjalan menuju kosanku dan bulanpun seakan bergerak mengikuti perjalananku, kemudian jalanan yang terkenal dengan kemacetannya, tapi, ditengah malam itu terlihat begitu sunyinya, digangpun juga hanya aku sendirian tanpa ada seorangpun yang berada didepan ataupun dibelakangku. Malam yang sunyi. Aku menyelimutinya setelah dia tertidur, kemudian pergi meninggalkannya dan sampailah aku dikosan, aku melihat pemandangan dari jendela yang ada dikamarku, kemudian, aku membaringkan tubuhku dikasur, lalu, menatap langit kamarku sembari benakku melayang dengan tidak karuan. Melamun tentang kehidupan.

Pukul 02.30,

Masihlah aku terjaga. Aku melihat fotonya galeri dihandphoneku, kemudian aku susah untuk melepaskan pandangan dari fotonya dan wajah cantiknya yang sering dikirimkannya kepadaku itu mengalihkan duniaku, lalu, aku mematikan layar handphoneku sebelum tertidur. Terlalu cantik dirinya. Aku terbangun saat matahari hampir tinggi, kemudian aku merapikan kasurnya dan membuka sedikit gordenku agar cahaya matahari, serta angin masuk dalam kamarku, lalu, aku langsung bergegas mandi untuk persiapan kuliahku, perjalanan menuju kampus itu begitu membosankan karena pada hanya terdiri dari satu mata kuliah, terlebih dijam yang mataharinya sudah berada diatas kepala itu pastinya membuat semua orang mengantuk, apalagi disaat materi pembelajaran itu tidak begitu dimengerti oleh kebanyakan orang dikelas. Suasana tidak mendukung.

...*********...

"Tadi dicariin kamu" ucap Tanaya

Aku menatapnya lekat, kemudian menahan senyuman, "Aku? Siapalah yang nyariin? Dicariin kayak penting"

"Beneran" ucap Tanaya

"Sama?" ucapku

"Tanaya nu geulis" ucap Tanaya

Aku sedikit kesal, dan menyipitkan kedua mataku,

"Beruntung udah dicariin. Banyak orang susah banget nemuin" ucap Tanaya, memalingkan wajah

"Susah banget nemuin, soalnya, kamu menghindar terus" ucapku

"Biarin" ucap Tanaya

Dikejauhan. Aku tidak sengaja melihat Ferdi, dan karena Tanaya yang duduk berhadapan denganku atau membelakanginya, wajarlah dia tidak bisa menyadarinya, kemudian aku juga tidak ingin memberitahukan kepadanya tentang apa yang kulihat saat itu, lagipula, Ferdi langsung menghilang setelah aku melihatnya dalam beberapa waktu. Terdiam aku dibuatnya. Ferdi menghilang diantara kerumunan orang yang melintas ditaman, aku masih tidak percaya bisa melihat dirinya setelah apa yang terjadi, dan waktu telah berlalu, lagipula apa yang sedang dilakukannya itu, aku menatap kedepan serta memikirkannya terus menerus, angin yang berhembus ditaman membuatku teringat akan semuanya yang pernah kita lalui dulunya.

...Penyesalan...

...Waktu dimana kita terus memikirkan apa yang sudah terlewati, dan kita tidak bisa mengubah, atau, memperbaiki apapun saat itu....

...Terjadi sepanjang riwayat...

Mungkin dia menyesal. Apa yang dilakukan olehnya itu adalah suatu hal yang mengubah tajam hidupnya, dan sebenarnya aku tidak ingin mencampuri hubungan diantara mereka berdua, walaupun begitu aku merasa terlibat karena sudah menjadi penghubung atas semua yang terjadi. Terpikirkan. Banyak daun berguguran dan terdapat satu daun yang jatuh, lalu, menempel diatas rambutnya, kemudian aku mengambil daun yang menempel dirambutnya itu, tapi, setelahnya aku mengacak rambutnya yang membuatku tertawa melihat raut wajahnya, dia merapikan rambutnya sembari menatap tajam kepadaku. Mengerikan.

"Nik" ucap Tanaya

Teringat. Melamun aku karenanya,

"Kenapa?" ucap Tanaya

"Apa?" ucapku

"Lihat apa kamu? Kayak aneh banget" ucap Tanaya, membalikkan badannya

Aku hanya terdiam, dan tidak menanggapinya,

"Beneran aku penasaran" ucap Tanaya

"Lupain" ucapku

...*********...

Aku menyukai semua tempat yang cenderung sepi, tapi, bukan artinya tempat itu tidak ada satupun orang disana, dan seperti contohnya ditaman, suasana yang tenang serta terhindar dari panasnya terik matahari itu membuatku nyaman, terlebih sore hari itu menciptakan warna langit yang menakjubkan. Benarlah. Aku sempat tertidur karena terbawa suasana, perkuliahan itu melelahkan yang membuatku ingin cepat pulang, tapi, malahan aku mengantuk setelah meletakkan kepalaku diatas tumpukan tanganku, lagipula dia mengajakku untuk menemaninya ditaman padahal aku sudah melakukan penolakan terhadap ajakannya, tanganku ditarik olehnya yang tidak mungkin kulepaskan. Aku dipaksa dia.

"Nik" ucap Tanaya

Tanaya menyentuh lenganku, "Mau dengerin gak permintaanku apa?"

"Mau. Apa? Bakalan aku dengerin" ucapku

Tanaya memegang dagunya, "Beneran? Aku pengen itu. Bantuin aku ngerjain tugas kuliahlah. Susah"

"Gimana? Bantuin" tambahnya

"Diawal. Aku bilangnya itu cuman dengerin, tapi, gak buat ngabulin permintaanmu itu. Aku bener gak?" ucapku, tersenyum penuh kemenangan

Tanaya lalu terdiam, dan berjalan pergi meninggalkanku,

Aku tersenyum simpul,

"Kesel" ucap Tanaya

Langsung aku beranjak dari tempatku dan berjalan mengikutinya, kemudian aku berpisah dengannya setelah menyebrang jalan dengan susahnya, jalanan itu memang terkenal akan kemacetannya, aku menatap kedepan, lalu, kembali memikirkan seseorang yang tadi kulihat ditaman. Harusnya aku mengabaikan. Sepanjang perjalanan aku memikirkannya terus, dan tanpa sadar, aku sampai dikosanku padahal rasanya itu seperti masih baru keluar dari taman, kemudian aku membuka pintu kamarku, lalu, aku melupakan semua itu setelah merebahkan tubuhku dikasurku, aku mencoba untuk tertidur karena mataku terasa berat, seakan tubuhku ingin memberitahuku tentang kelelahannya.

Dan,

Benarlah,

Langsung aku tertidur.

Terpopuler

Comments

Nami😴

Nami😴

"misi selesai membaca novel sepuluh menit mendapat 8 poin"
yaelah pelit amat 20 poin kek😭

2021-04-29

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1 - Tunjuk Satu Bintang
3 Part 2 - Bintang dilangit malam
4 Part 3 - Haknya
5 Part 4 - Kepercayaan
6 Part 5 - Dunia Penuh Tanya
7 Part 6 - Hati
8 Part 7 - Teorinya Sangat Berbeda
9 Part 8 - Setiap Orang Itu Punya Cerita
10 Part 9 - Tuduhan
11 Part 10 - Air Mata Itu
12 Part 11 - Berhak Dalam Bahagia
13 Part 12 - Penilai
14 Part 13 - Manusia Sangat Perasa
15 Part 14 - Hatilah Yang Berjatuhan
16 Part 15 - Apa Maksudnya Itu?
17 Part 16 - Cinta
18 Part 17 - Merendah Dan Mengalah
19 Part 18 - Dendam?
20 Part 19 - Penyesalan
21 Part 20 - Cahaya Dari Lilin Yang Berpijar
22 Part 21 - Kolam
23 Part 22 - Jawaban Dari Perasaan
24 Part 23 - Belajarlah
25 Part 24 - Arah
26 Part 25 - Perhatian
27 Part 26 - Kerelatifan
28 Part 27 - Terjebak Pada Kehidupan
29 Part 28 - Kenangan
30 Part 29 - Terluka Dipecundangi Dunia
31 Part 30 - Berkunjung
32 Part 31 - Penghubung Bumi Dan Langit Dikehadirannya
33 Part 32 - Jangan Lupa Bahagia
34 Part 33 - Membantu Diri Sendiri
35 Part 34 - Tetaplah Mencintai Dengan Seperti Biasanya
36 Part 35 - Bertanggungjawablah
37 Part 36 - Pendapat
38 Part 37 - Penulis
39 Part 38 - Diantara
40 Part 39 - Cerita Yang Indah Dan Bahagia
41 Part 40 - Tertawa Bukan Artinya Tidak Bersedih
42 Part 41 - Kebenaran
43 Part 42 - Bercanda
44 Part 43 - Terlihat Begitu Kuatnya
45 Part 44 - Keadaan
46 Part 45 - Membenci
47 Part 46 - Indahkah Semuanya Yang Terlihat Berkilau?
48 Part 47 - Kesedihan
49 Part 48 - Takut Dan Berani
50 Part 49 - Pengaturan
51 Part 50 - Keajaiban
52 Part 51 - Kegelapan
53 Part 52 - Khawatir Yang Berlebihan
54 Part 53 - Mereka
55 Part 54 - Kesalahan
56 Part 55 - Kisah Tanpa Judul
57 Part 56 - Kembali Seperti Biasanya
58 Part 57 - Kepedulian Bukan Perasaan Yang Sebenarnya
59 Part 58 - Pernyataan
60 Part 59 - Tentangku
61 Part 60 - Teruslah Ada Disampingnya
62 Part 61 - Mendua
63 Part 62 - Menyukai Itu Pilihan
64 Part 63 - Langit Harus Beragam
65 Part 64 - Hujan
66 Part 65 - Benarkah Manusia Itu Merasa Istimewa?
67 Part 66 - Terlalu Bahagia Itu Sangat Melelahkan
68 Part 67 - Keadaan Yang Memaksa
69 Part 68 - Kebahagiaan
70 Part 69 - Didunia Yang Sempurna
71 Part 70 - Kehidupan Suatu Pengulangan
72 Part 71 - Pertemuan Mencerminkan Perpisahan
73 Part 72 - Menghilang Dan Berkesan Itu Keahlian
74 Part 73 - Hitam Dan Putih Itu Warna?
75 Part 74 - Mencintai Itu Secukupnya
76 Part 75 - Sebab Dan Akibat
77 Epilog
78 Pengumuman
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 - Tunjuk Satu Bintang
3
Part 2 - Bintang dilangit malam
4
Part 3 - Haknya
5
Part 4 - Kepercayaan
6
Part 5 - Dunia Penuh Tanya
7
Part 6 - Hati
8
Part 7 - Teorinya Sangat Berbeda
9
Part 8 - Setiap Orang Itu Punya Cerita
10
Part 9 - Tuduhan
11
Part 10 - Air Mata Itu
12
Part 11 - Berhak Dalam Bahagia
13
Part 12 - Penilai
14
Part 13 - Manusia Sangat Perasa
15
Part 14 - Hatilah Yang Berjatuhan
16
Part 15 - Apa Maksudnya Itu?
17
Part 16 - Cinta
18
Part 17 - Merendah Dan Mengalah
19
Part 18 - Dendam?
20
Part 19 - Penyesalan
21
Part 20 - Cahaya Dari Lilin Yang Berpijar
22
Part 21 - Kolam
23
Part 22 - Jawaban Dari Perasaan
24
Part 23 - Belajarlah
25
Part 24 - Arah
26
Part 25 - Perhatian
27
Part 26 - Kerelatifan
28
Part 27 - Terjebak Pada Kehidupan
29
Part 28 - Kenangan
30
Part 29 - Terluka Dipecundangi Dunia
31
Part 30 - Berkunjung
32
Part 31 - Penghubung Bumi Dan Langit Dikehadirannya
33
Part 32 - Jangan Lupa Bahagia
34
Part 33 - Membantu Diri Sendiri
35
Part 34 - Tetaplah Mencintai Dengan Seperti Biasanya
36
Part 35 - Bertanggungjawablah
37
Part 36 - Pendapat
38
Part 37 - Penulis
39
Part 38 - Diantara
40
Part 39 - Cerita Yang Indah Dan Bahagia
41
Part 40 - Tertawa Bukan Artinya Tidak Bersedih
42
Part 41 - Kebenaran
43
Part 42 - Bercanda
44
Part 43 - Terlihat Begitu Kuatnya
45
Part 44 - Keadaan
46
Part 45 - Membenci
47
Part 46 - Indahkah Semuanya Yang Terlihat Berkilau?
48
Part 47 - Kesedihan
49
Part 48 - Takut Dan Berani
50
Part 49 - Pengaturan
51
Part 50 - Keajaiban
52
Part 51 - Kegelapan
53
Part 52 - Khawatir Yang Berlebihan
54
Part 53 - Mereka
55
Part 54 - Kesalahan
56
Part 55 - Kisah Tanpa Judul
57
Part 56 - Kembali Seperti Biasanya
58
Part 57 - Kepedulian Bukan Perasaan Yang Sebenarnya
59
Part 58 - Pernyataan
60
Part 59 - Tentangku
61
Part 60 - Teruslah Ada Disampingnya
62
Part 61 - Mendua
63
Part 62 - Menyukai Itu Pilihan
64
Part 63 - Langit Harus Beragam
65
Part 64 - Hujan
66
Part 65 - Benarkah Manusia Itu Merasa Istimewa?
67
Part 66 - Terlalu Bahagia Itu Sangat Melelahkan
68
Part 67 - Keadaan Yang Memaksa
69
Part 68 - Kebahagiaan
70
Part 69 - Didunia Yang Sempurna
71
Part 70 - Kehidupan Suatu Pengulangan
72
Part 71 - Pertemuan Mencerminkan Perpisahan
73
Part 72 - Menghilang Dan Berkesan Itu Keahlian
74
Part 73 - Hitam Dan Putih Itu Warna?
75
Part 74 - Mencintai Itu Secukupnya
76
Part 75 - Sebab Dan Akibat
77
Epilog
78
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!