Keesokan harinya,
Mayra baru saja selesai memasak, kini ia kembali ke kamar untuk mandi.
"Aa mau kemana? Kok sudah rapi?" Tanya Mayra heran.
"Jualan bakso! Ya jelas mau ke kantor, masa jualan bakso!" Ketusnya.
"Jangan dulu ke kantor, kondisi Aa masih belum fit!" Mayra melarangnya.
"Aku sudah sehat! Lihat ini!" Rafka mengangkat tangannya menunjukkan ototnya sudah benar-benar kuat.
"Ke kantornya besok saja ya? Kemarin lusa katanya kita libur ngantor dua hari! Kok sekarang beda lagi?" Mayra mengingatkannya.
"Apa masalahmu? Mengapa kamu melarangku pergi?" Rafka menatap sinis Mayra.
"Okelah sekarang terserah Aa saja! Mau pergi ke kantor atau tidak, aku tidak peduli!" Mayra menekankan perkataannya sembari berlalu ke kamar mandi.
Brughh!!
Mayra menutup pintu kamar mandi dengan keras,"Hei jangan asal membanting pintu! Itu pintu mahal!" Teriak Rafka.
"Pintu saja yang difikirkan! Perasaan aku tidak!" Sahut Mayra dari dalam kamar mandi.
"Dasar tengil! Labil!" Umpat Rafka.
"Dasar songong! Besar kepala!" Balas Mayra tak mau kalah.
"Perasaan kepalaku tidak besar." Rafka menjahili Mayra.
Mayra terpaksa membuka sedikit pintu kamar mandi,"Itu pribahasa!" Tukas Mayra geram.
"Kalau berani jangan mengintip di pintu! Ayo sini hadapi lawanmu!" Rafka membuka lebar pintu kamar mandi tersebut.
Betapa terkejutnya Rafka saat melihat Mayra hanya menggunakan handuk saja,"Gadis tengil apa yang kamu lakukan?!" Rafka segera mengalihkan pandangannya.
"Siapa suruh membuka pintu dengan lebar!" Mayra segera menutup lagi pintunya,"Aku mau mandi! Kalau Aa mau pergi ke kantor sana pergi!" Mayra mengusirnya.
"Tadi menahanku untuk tidak pergi, sekarang mengusirku! Dasar aneh!" Rafka menyindirnya.
"Kalau pergi ya pergi saja! Itu malah bagus!" Mayra mendapat ide baru.
"Bagus bagaimana?" Rafka mencoba mencerna ucapan Mayra.
"Ya bagus sebab jika Aa tidak di rumah itu artinya aku bisa mengajak pacarku kesini!" Mayra terkekeh di kamar mandi.
"Baru dua hari menikah sudah berani macam-macam!" Sindirnya.
"Sikap aku tergantung sikap Aa." Tegas Mayra.
"Mengapa jadi kamu yang mengancamku?" Gerutunya.
Mayra tak lagi mengubrisnya, ia hanya fokus mandi.
Rafka jadi berfikir dua kali untuk memutuskan pergi ke kantor atau tidak.
Mayra baru saja keluar dari kamar mandi dengan telah berpenampilan cantik.
Sepertinya dia tidak main-main dengan ucapannya! Fikir Rafka.
"Mayra! Kamu tahu tidak hukumnya seorang istri yang memiliki lelaki lain di luaran?" Tanya Rafka,"Itu sama dengan zina muhsan!" Lanjutnya menjelaskan.
Mayra tak mengubrisnya,"Dan zina itu termasuk dosa besar!" Rafka menceramahinya.
"Selamat Bapak CEO! Anda berhasil saya prankk!!" Mayra tertawa dengan puas.
"Dasar tengil! Jadi dari tadi kamu hanya mengerjaiku?" Tukas Rafka.
"Jangan terlalu serius! Nanti cepat tua! Hahaa...." Mayra tertawa lagi.
"Dasar kurang kerjaan!" Ejeknya.
"Makanya jadi orang jangan keras kepala! Kalau aku bilang jangan ya jangan! Nanti kalau kamu sakit lagi aku juga yang repot!" Mayra menyindirnya.
"Jadi kamu tidak ikhlas merawatku?" Simpul Rafka.
"Ikhlas sekali...Tapi yang dirawat tidak bisa dikasih tahu! Maunya keras kepala terus!" Sindirnya.
"Ah sudahlah! Aku sudah malas membahasnya! Aku juga sudah tidak mood berangkat ke kantor!" Rafka membuka lagi jasnya.
"Tadi katanya kalau berani harus hadapi orangnya! Sekarang sudah dihadapi ehh malah nyerah duluan!" Mayra mengejeknya.
"Kamu bukan tandinganku!" Tegasnya.
"Waahh...Sikap songongnya merajalela lagi!" Sindir Mayra.
Karena Rafka sudah benar-benar kesal, akhirnya ia terus menimpuk Mayra dengan bantal-bantal yang ada di sofa.
.
.
.
Morning💕Selamat beraktivitas😄😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Perjuangan cinta Tuan Muda
kocak bgt mayra dan rafka. makin seru thor critanya. semangat upnya. aq udh ksh 3 jempol lg nih. salam dr Asisten Pribadi Tuan Muda.
2021-04-21
1
ayue
si rafka ni g doyan perempuan y koq g ada aliran listrik ny sih sekamar Ama istriny🤔
2021-02-12
1
Hanyfatul Sofia
lanjuuuuutttt
2020-12-18
1