Seleksi Calon Menantu

Pagi ini semuanya tengah berkumpul di meja makan untuk melangsungkan sarapan.

"Kamu kok sudah rapi sih dek?" Tukas Syafa,"Kamu mau ke kantor?" Lanjutnya memastikan.

"Hmm..." Jawabnya singkat.

"Hari inikan kita akan mencari pasangan ta'aruf untukmu! Jadi kamu jangan ke kantor dulu!" Seru Syafa memperingati.

"Aku tidak ada waktu mengurusi hal ini! Pekerjaanku di kantor banyak! Aku serahkan semua ini pada yang lebih senior!" Sahut Rafka diiringi ejekan.

"Jika begitu,kamu harus setuju juga saat kami telah mantap pada sesorang pilihan kami!" Syafa menegaskannya.

"Iya! Kak Syafa ini dari dulu cerewet sekali! Aku langsung berangkat! Assalamu'alaikum..." Rafka seolah menghindar.

"Wa'alaikumsalam...." Jawab mereka.

"Aku juga pamit bekerja sekalian mengantar anak-anak sekolah." Ucap Ahnaf.

"Aku juga sama." Ucap Fahrizal.

"Abi juga ada janji dengan Dosen senior untuk rapat hari ini." Tutur Nizam.

Para lelaki kini telah pergi ke tempat tujuan masing-masing.

"Kini kita hanya tinggal bertiga." Ucap Syifa,"Apa yang akan kita lakukan?" Lanjutnya bertanya.

"Aku sudah menyebar informasi lewat media sosial untuk pencarian calon Rafka. Kita hanya tinggal menunggu sekitar setengah jam lagi kita akan buka acaranya." Jelas Syafa.

"Oh baiklah..." Balas Syifa.

*

Rafka baru saja tiba di kantor,ia merasa mood bekerjanya jadi hilang karena memikirkan persoalan tadi.

"Pagi Pak bos!" Rebecca menyapanya.

"Ehm...Pagi." Balasnya.

"Kamu kenapa Raf? Kenapa wajahmu kusut sekali?" Tanya Rebecca.

Mereka mengobrol sembari berjalan,"Kita bicarakan di ruanganku." Jawabnya.

Kini mereka telah berada di ruangan Rafka dan duduk di sebuah sofa panjang yang ada di ruangan ini.

"Jadi kamu kenapa?" Rebecca mengulangi pertanyaannya.

"Keluargaku sedang melakukan pencarian jodoh untukku." Jelas Rafka.

"Benarkah?" Rebecca seolah tak mempercayainya.

"Hmm..." Jawabnya.

"Kalau begitu aku mau ikutan!" Serunya antusias.

"Tidak bisa,salah satu kriterianya harus menutup aurat!" Tegas Rafka.

"Maksudnya harus yang memakai hijab dan pakaian syar'i begitu?" Tanya Rebecca.

"Kurang lebih begitu." Jawab Rafka.

"Kamu tidak perlu khawatir! Itu masalah sepele! Aku bisa berpenampilan seperti itu!" Seru Rebecca dengan percaya diri.

"Aku bilang tidak usah!" Tegas Rafka,"Pokoknya kamu tidak perlu ikutan." Lanjutnya.

"Kenapa?" Raut wajahnya berubah sendu.

"Lebih baik kita jadi teman saja." Jawab Rafka santai.

"Kita sudah kenal lama Raf! Aku sudah banyak mengeńal kepribadianmu begitupun sebaliknya kamu juga sudah mengenal kepribadianku." Tukas Rebecca.

Masalahnya keluargaku tidak menyukaimu Re! Aku tidak mau menambah masalah ini menjadi rumit! Aku juga hanya menganggapmu teman tak lebih! Jadi aku tidak ingin kamu terlalu berharap padaku karena aku tidak memiliki perasaan lebih padamu. Batin Rafka.

"Keluar dari ruanganku! Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Rafka mengalihkan pembicaraan.

"Kamu mengusirku?" Tukas Rebecca.

"Tolong mengertilah Re! Aku sedang pusing jadi jangan tambah lagi beban fikiranku!" Ucap Rafka lesu.

"Baiklah aku akan keluar." Rebecca segera berlalu.

Rafka mengusap wajahnya dengan kasar.

Tok...Tok...

"Heh! Siapa lagi itu?" Rafka mendengus kesal,"Masuk!" Lanjutnya.

Mayra segera masuk setelah mendapat izin,"Maaf Pak,saya ingin memberikan laporan keuangan bulan ini." Jelas Mayra.

"Oke." Jawabnya sembari menerima berkas yang diberikan Mayra.

Tiba-tiba ponsel Mayra berdering,"Permisi Pak saya izin angkat telpon dulu." Ucapnya.

"Hmm..." Jawab Rafka.

Mayra segera keluar dari ruangan Rafka dan mengangkat telpon tersebut.

Beberapa saat kemudian setelah mengangkat telpon Mayra masuk lagi ke ruangan Rafka.

"Maaf Pak,apa saya boleh izin pulang?" Tanya Mayra.

"Mau apa kamu pulang?" Rafka balik bertanya.

"Ibu saya masuk rumah sakit saya harus segera kesana!" Jelas Mayra dengan panik.

"Oke kamu boleh pergi tapi setelah makan siang kamu harus sudah ada disini lagi!" Tegas Rafka.

"InsyaaAllah Pak." Balas Mayra,"Terimakasih! Saya langsung pamit! Assalamu'alaikum..." Lanjutnya kemudian pergi.

Di kediaman keluarga Rafka,twins girl dan Aqeela kini sedang melangsungkan penyeleksian calon istri untuk Rafka.

Setiap peserta dipanggil sesuai nomor urutan mereka.

"Mengapa kamu memakai kerudung yang tidak menutup dada?" Tanya Syafa.

"Ini adalah salah satu tutorial hijab kekinian." Jawabnya.

"Maaf kamu kami eliminasi."

Peserta selanjutnya,

"Tujuan kamu berta'aruf karena apa?" Tanya Syifa.

"Karena ingin berpacaran secara islami." Jawabnya.

"Di dalam ta'aruf itu ada yang namanya pacaran. Ta'aruf itu artinya saling mengenal dengan melibatkan perantara dari setiap yang akan melakukan ta'aruf." Bantah Aqeela,"Tidak ada pacaran yang islami jika masih berkhalwat (berdua-duaan) kecuali pacaran setelah menikah." Lanjut Aqeela menegaskan.

Peserta ini dieliminasi dan selanjutnya,

"Apakah kamu bisa memasak?" Tanya Aqeela.

"Di zaman yang sudah canggih akan teknologi seperti sekarang ini kita tidak perlu bisa memasak! Pesan go-food lebih instan atau tinggal memperkerjakan cheff pribadi jauh lebih simple!" Jawabnya.

"Lalu dari mana kamu akan meraih ladang pahala sebagai seorang istri yang harus bisa melayani suami secara lahir jika semua urusan rumah kamu serahkan pada ART? Masih baik jika suamimu ridho,kalau tidak bagaimana?" Aqeela menanyainya lagi.

"Aku tidak suka yang ribet!" Jawabnya.

Akhirnya mereka mengeliminasi lagi peserta ini hingga peserta berikutnya karena belum ada satu peserta pun yang masuk ke kategori menantu idaman mereka.

*

Kini jam makan siang sedang berlangsung,Rafka tengah menikmati makan siangnya di sebuah restoran yang jaraknya lumayan dekat dengan kantor.

Drrrttt...Drttt...

Ponselnya berdering,di layar ponsel tersebut tertera nama Umi dan Rafka pun segera mengangkatnya.

Rafka : Assalamu'alaikum...ada apa Umi?

Aqeela : Wa'alaikumsalam...Yang daftar sudah banyak Raf,tapi belum ada satupun yang cocok.

Rafka : Aku kan sudah bilang di zaman sekarang ini mau mencari dimana perempuan yang Umi idamkan itu!

Aqeela : Umi yakin masih ada! Umi akan tutup pencarian jodoh kamu ini dalam waktu seminggu! Jika tidak ada yang cocok juga maka Umi menyerah.

Rafka : Baik Umi! Sudah dulu ya? Aku sedang makan siang.

Aqeela : Iya,assalamu'alaikum...

Rafka : Wa'alaikumsalam...

Panggilan berakhir.

Setelah makan siang Rafka kembali ke kantor namun ia tak menemukan sosok Mayra di meja kerjanya.

Ayya mendekati Rafka,"Maaf Pak,ini Mayra mau bicara!" Seru Ayya sembari menyodorkan ponselnya pada Rafka.

Rafka : Mengapa kamu tidak kembali ke kantor?

Mayra : Maaf Pak,sepertinya saya memang tidak bisa kembali ke kantor! Kondisi Ibu saya semakin memburuk! Pak Rafka boleh memotong gaji saya sebagai gantinya atau jika Bapak sudah tidak bisa menoleransi saya,saya tidak masalah jika Bapak memecat saya! Yang terpenting sekarang adalah Ibu saya.

Rafka : Oke,saya akan memberikan kamu toleransi kali ini! Semoga Ibu kamu cepat sembuh.

Mayra : Aamiin...Terimakasih banyak Pak.

Panggilan suara berakhir,"Sebenarnya Ibunya Mayra sakit apa?" Tanya Rafka.

"Saya kurang tahu Pak." Jawab Ayya.

"Yasudah lanjutkan pekerjaanmu!" Suruhnya.

"Baik Pak." Ayya kembali lagi ke ruangannya.

Rafka termenung di ruangannya,fikirannya melenceng jauh kemana-mana.

Ia masih frustasi memikirkan bagaimana jika keluarganya memilihkan pasangan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Kini ia hanya bisa berharap semoga keluarganya gagal menemukan calon istri untuknya supaya nanti ia bisa memilihnya sendiri.

.

.

.

Segini duluu❤❤Tunggu kelanjutannya nanti❤Selamat beraktivitas😃😃

Terpopuler

Comments

꧁༺Asyfa༻꧂

꧁༺Asyfa༻꧂

Rafka ayo lirik mayra😉😉😉,,,

2021-01-08

1

Azzalea Hermawan

Azzalea Hermawan

keren bgt othor ceritanya

2020-12-26

1

💐

💐

Ceritanya sangat bagus kk tetep semangat aku selalu setia menunggu kk😘😘😘

2020-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Staf Baru
2 Didesak Segera Menikah
3 Kriteria Menantu Idaman
4 Seleksi Calon Menantu
5 Umi telah Menemukannya!
6 Interview Calon Menantu
7 Kamu Harus Tanggung Jawab!
8 Sebuah Penawaran
9 Kabar Duka
10 Mengkhitbah
11 SAH
12 Gini-gini Saleh!
13 Tidak ada Malam Pertama
14 Akting
15 Alergi Udang
16 Membuatku Khawatir!
17 Ganteng-ganteng Ingusan!
18 Jangan Keras Kepala!
19 Aku menyusahkanmu!
20 Pundung
21 Nangis sambil Makan
22 Harus Rukun
23 Agak Jaim
24 Satu Sama
25 Jangan Egois!
26 Bukan Tipeku!
27 Ada Aku disini!
28 Harimau Vs Kelinci
29 Menyenangkanmu
30 Aku tidak romantis!
31 Gadis kecil yang cerdik
32 Mendadak Salting
33 Setoples Garam
34 Gara-gara Hafsah
35 Bermaafan
36 Jomblo Akut
37 Anti Pacaran
38 Belajar Romantis
39 Harus Terbiasa
40 Jangan ada yang lain!
41 Aku kecewa padamu!
42 Tandanya Cinta
43 Aku tidak rela
44 Harimau penakut!
45 Hanya kamu
46 Memecatnya
47 Tidak bisa ditentang
48 Membasmi Pelakor
49 Masalah sudah clear!
50 Andai Kamu Tahu;(
51 Jangan terlalu serius
52 Demi Kamu
53 Bandung We're Coming!
54 Anggap saja Pangkes
55 Jadi begini rasanya
56 Cemburu buta
57 Belajar hidup sederhana
58 Kelebihan & Kekurangan
59 Artis Kampung
60 Beda cara Beda rasa
61 Nyaman di sini
62 Akhirnya...
63 Hadiah Untukmu
64 Semakin Mesra
65 Jangan Lebay!
66 Tidak mengenal tempat
67 Pengusaha atau Ustadz?
68 Ditinggal sendiri
69 Dilanda galau
70 Hanya rindu
71 Berkat Do'a kamu
72 Anakku botak-botak
73 Malam termanis
74 Setan dimana-mana
75 Jadi perantara?
76 Istri baru
77 Aku mau
78 Resign?
79 Rela mengalah
80 Singapur
81 Sensi
82 Lemas dan Lesu
83 Rafka Junior telah hadir
84 Jelajah kuliner
85 Kamu!
86 Libur Bicara
87 Pendarahan
88 Bedrest
89 Memanjakan
90 Over Protektif part 1
91 Over Protektif part 2
92 Buta karena Cinta
93 Sponsor 70%
94 Ngidam
95 Luar Kota
96 Diuji oleh jarak
97 Rindu yang mendalam
98 I'm back Neng sayang
99 Baby boy
100 Ganteng Banget
101 Anak Papa Mirip Mama
102 Ada maksud tertentu
103 Terjebak Perjodohan
104 Tidak bisa dirubah!
105 Dasar Songong!
106 Kesepakatan
107 Tak lebih dari Settingan
108 Suami Istri?
109 Hanya halusinasi
110 Strong Man
111 Sepupu?
112 Pindah ke Apartemen
113 Dijadikan boneka
114 First day
115 Panggil Aku Aa!
116 Suami Istri settingan
117 Aku bukan supirmu!
118 Aku tidak peduli!
119 My Dika?
120 Luar Negeri
121 Pasang mata-mata
122 Berani-beraninya!
123 Mengapa kamu marah?
124 Dingin
125 Jangan pedulikan aku!
126 Deg-Degan
127 Stay at home
128 Curhat
129 Kesal atau cemburu?
130 Apa iya?
131 Dasar Buaya darat!
132 Pingsan
133 Tersadar
134 Aku salah menilai
135 Bolehkah aku tidur di sini?
136 Kehilangan semangat
137 Kuungkapkan
138 Sayang-sayangnya
139 Jangan takut
140 Jodoh itu Rahasia Allah
141 Momen Hujan
142 Kita ngaji bareng yuk?
143 Aku juga bisa
144 Rubah penampilanmu
145 Shopping
146 Aku akan belajar
147 Apa saja?
148 Jangan menilai dari cassing
149 He is my husband
150 Terjadi juga
151 Jangan dibahas!
152 Bagaimana dengan kita?
153 Memang dasar killer
154 Menginap
155 Terima apa adanya
156 Taat pada suami
157 Resep dari Mama mertua
158 Saya minta maaf
159 Saling Memaafkan
160 Yang baik untuk yang baik
161 Meresahkan
162 Suamiku!
163 Lebih dari Suami
164 Otw cari kado
165 Sama-sama sibuk
166 Mau dijadikan menantu?
167 Pak Bimo?
168 Tragis juga
169 Gara-gara panggilan sayang
170 Langkah awal
171 Dengan sahabat
172 Mengapa harus dia?
173 Terpaksa Jujur
174 Aku ada untuk kamu
175 Wedding Zeze
176 Diskusi
177 Mau dilamar
178 Dari hati ke hati
179 Will you marry me?
180 Rayuan tengah malam
181 Mengesalkan Vs Judes
182 Kurang sehat
183 Ayo ke dokter!
184 Calon suamiku
185 Apa dia jodohku?
186 Sama-sama jomblo
187 Langsung lamar
188 Garis Dua
189 Mama muda, Papa tua
190 Anti Modus
191 Bukti Keseriusan
192 Tidak harus persis kriteria
193 Terlalu banyak larangan
194 Butuh waktu berdua
195 Senangnya jadi nenek
196 Lima Couple
197 Berbagi itu indah
198 Calon CEO
199 Mengulas memori lama
200 Detik-detik menegangkan
201 Info Karya Baru
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Staf Baru
2
Didesak Segera Menikah
3
Kriteria Menantu Idaman
4
Seleksi Calon Menantu
5
Umi telah Menemukannya!
6
Interview Calon Menantu
7
Kamu Harus Tanggung Jawab!
8
Sebuah Penawaran
9
Kabar Duka
10
Mengkhitbah
11
SAH
12
Gini-gini Saleh!
13
Tidak ada Malam Pertama
14
Akting
15
Alergi Udang
16
Membuatku Khawatir!
17
Ganteng-ganteng Ingusan!
18
Jangan Keras Kepala!
19
Aku menyusahkanmu!
20
Pundung
21
Nangis sambil Makan
22
Harus Rukun
23
Agak Jaim
24
Satu Sama
25
Jangan Egois!
26
Bukan Tipeku!
27
Ada Aku disini!
28
Harimau Vs Kelinci
29
Menyenangkanmu
30
Aku tidak romantis!
31
Gadis kecil yang cerdik
32
Mendadak Salting
33
Setoples Garam
34
Gara-gara Hafsah
35
Bermaafan
36
Jomblo Akut
37
Anti Pacaran
38
Belajar Romantis
39
Harus Terbiasa
40
Jangan ada yang lain!
41
Aku kecewa padamu!
42
Tandanya Cinta
43
Aku tidak rela
44
Harimau penakut!
45
Hanya kamu
46
Memecatnya
47
Tidak bisa ditentang
48
Membasmi Pelakor
49
Masalah sudah clear!
50
Andai Kamu Tahu;(
51
Jangan terlalu serius
52
Demi Kamu
53
Bandung We're Coming!
54
Anggap saja Pangkes
55
Jadi begini rasanya
56
Cemburu buta
57
Belajar hidup sederhana
58
Kelebihan & Kekurangan
59
Artis Kampung
60
Beda cara Beda rasa
61
Nyaman di sini
62
Akhirnya...
63
Hadiah Untukmu
64
Semakin Mesra
65
Jangan Lebay!
66
Tidak mengenal tempat
67
Pengusaha atau Ustadz?
68
Ditinggal sendiri
69
Dilanda galau
70
Hanya rindu
71
Berkat Do'a kamu
72
Anakku botak-botak
73
Malam termanis
74
Setan dimana-mana
75
Jadi perantara?
76
Istri baru
77
Aku mau
78
Resign?
79
Rela mengalah
80
Singapur
81
Sensi
82
Lemas dan Lesu
83
Rafka Junior telah hadir
84
Jelajah kuliner
85
Kamu!
86
Libur Bicara
87
Pendarahan
88
Bedrest
89
Memanjakan
90
Over Protektif part 1
91
Over Protektif part 2
92
Buta karena Cinta
93
Sponsor 70%
94
Ngidam
95
Luar Kota
96
Diuji oleh jarak
97
Rindu yang mendalam
98
I'm back Neng sayang
99
Baby boy
100
Ganteng Banget
101
Anak Papa Mirip Mama
102
Ada maksud tertentu
103
Terjebak Perjodohan
104
Tidak bisa dirubah!
105
Dasar Songong!
106
Kesepakatan
107
Tak lebih dari Settingan
108
Suami Istri?
109
Hanya halusinasi
110
Strong Man
111
Sepupu?
112
Pindah ke Apartemen
113
Dijadikan boneka
114
First day
115
Panggil Aku Aa!
116
Suami Istri settingan
117
Aku bukan supirmu!
118
Aku tidak peduli!
119
My Dika?
120
Luar Negeri
121
Pasang mata-mata
122
Berani-beraninya!
123
Mengapa kamu marah?
124
Dingin
125
Jangan pedulikan aku!
126
Deg-Degan
127
Stay at home
128
Curhat
129
Kesal atau cemburu?
130
Apa iya?
131
Dasar Buaya darat!
132
Pingsan
133
Tersadar
134
Aku salah menilai
135
Bolehkah aku tidur di sini?
136
Kehilangan semangat
137
Kuungkapkan
138
Sayang-sayangnya
139
Jangan takut
140
Jodoh itu Rahasia Allah
141
Momen Hujan
142
Kita ngaji bareng yuk?
143
Aku juga bisa
144
Rubah penampilanmu
145
Shopping
146
Aku akan belajar
147
Apa saja?
148
Jangan menilai dari cassing
149
He is my husband
150
Terjadi juga
151
Jangan dibahas!
152
Bagaimana dengan kita?
153
Memang dasar killer
154
Menginap
155
Terima apa adanya
156
Taat pada suami
157
Resep dari Mama mertua
158
Saya minta maaf
159
Saling Memaafkan
160
Yang baik untuk yang baik
161
Meresahkan
162
Suamiku!
163
Lebih dari Suami
164
Otw cari kado
165
Sama-sama sibuk
166
Mau dijadikan menantu?
167
Pak Bimo?
168
Tragis juga
169
Gara-gara panggilan sayang
170
Langkah awal
171
Dengan sahabat
172
Mengapa harus dia?
173
Terpaksa Jujur
174
Aku ada untuk kamu
175
Wedding Zeze
176
Diskusi
177
Mau dilamar
178
Dari hati ke hati
179
Will you marry me?
180
Rayuan tengah malam
181
Mengesalkan Vs Judes
182
Kurang sehat
183
Ayo ke dokter!
184
Calon suamiku
185
Apa dia jodohku?
186
Sama-sama jomblo
187
Langsung lamar
188
Garis Dua
189
Mama muda, Papa tua
190
Anti Modus
191
Bukti Keseriusan
192
Tidak harus persis kriteria
193
Terlalu banyak larangan
194
Butuh waktu berdua
195
Senangnya jadi nenek
196
Lima Couple
197
Berbagi itu indah
198
Calon CEO
199
Mengulas memori lama
200
Detik-detik menegangkan
201
Info Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!