Pundung

Seusai sarapan Mayra dan Rafka menonton tv sebab Minten memaksa Mayra untuk tidak membereskan semuanya karena dirinya sendiri yang akan menyelesaikan semuanya dan jelas Mayra hanya bisa menurut.

"Buatkan saya teh! Jangan terlalu manis nanti saya diabetes!" Suruh Rafka.

"Oke." Mayra segera ke dapur.

Beberapa saat kemudian,"Tehnya sudah jadi!" Mayra menyodorkannya dan langsung diterima oleh Rafka.

Byuuurrr!!

Rafka menyemburkan teh yang baru saja ia minum.

"Kamu ini sebenarnya bisa tidak sih buat teh?" Rafka memarahinya.

"Bisa, itu buktinya!" Tegas Mayra.

"Teh macam apa ini? Teh tanpa gula iya!" Tukas Rafka.

"Tadi Aa bilang gulanya sedikit kan? Nah itu aku kasih sedikit gula sesuai permintaan! Sekarang salah aku dimana?" Mayra menekankan perkataannya.

"Tapi tidak seperti ini juga!" Bantah Rafka.

"Aamah memang tidak pernah menghargai usaha orang lain ya! Sekarang terserah Aa mau minum atau tidak tehnya! Aku tidak mau tahu!" Ketus Mayra.

"Bukannya minta maaf malah ngajak perang!" Sindirnya.

"Aa yang selalu ngajak perang! Sudahlah, akumah mau pundung saja!" Mayra berjalan cepat ke arah kamar.

"Pundung? Artinya apa ya?" Rafka mengernyitkan keningnya.

Beberapa saat kemudian,"Oh! Oma Vita pasti tahu jawabannya! Pundung itu pasti bahasa sunda!" Seru Rafka sangat yakin.

Kini ia langsung menelpon Vita dan tak butuh waktu lama untuk menunggu Vita menjawabnya telponnya.

Rafka : Assalamu'alaikum Oma...

Vita : Wa'alaikumsalam...Cucu bungsu Oma bagaimana kabarnya? Sehat?

Rafka : Alhamdulillah...Oma pundung itu apa sih?

Vita : Kamu menelpon Oma hanya untuk menanyakan itu?

Rafka : Hehee...Iya Oma.

Vita : Pundung itu sama dengan ngambek.

Rafka : Ngambek?

Vita : Iya, memangnya kenapa tiba-tiba kamu menanyakan itu? Jangan bilang kamu bertengkar dengan Mayra?!

Rafka : Tidak kok Oma! Aku sedang main tebak-tebakan dengan dia! Berhubung Mayra sedang ke toilet jadinya aku tanya Oma supaya jawabanku benar!

Vita : Kalian ini ada-ada saja! Bukannya memikirkan kapan akan pergi bulan madu eh malah main tebak-tebakan!

Rafka : Hehe...Aku tutup telponnya ya Oma! Mayra sudah datang! Assalamu'alaikum...

Vita : Wa'alaikumsalam...

Panggilan terputus.

"Aku terpaksa berbohong untuk menutupi aib rumah tanggaku." Gumam Rafka.

Kini ia segera menyusul Mayra ke kamar.

Sesampainya di kamar, Mayra terlihat sedang terdiam di jendela dekat balkon.

"Mayra? Kamu ngambek?" Rafka memastikannya.

Jangankan menjawab, melihat ke arah Rafka pun tidak.

"Jawab aku! Kamu punya mulut kan? Atau sekarang kamu bisu?" Rafka mengejeknya.

Ishh dasar songong! Kalau bicara seenaknya saja! Batin Mayra menggerutu.

"Baiklah aku salah, aku minta maaf ya!" Rafka mengakui kesalahannya namun Mayra masih tak mengubrisnya.

Mayra berlalu dari hadapan Rafka. Kini ia menyalakan tv dan duduk santai di sofa kamar.

"Hei! Tadi katanya sayang! Kok sekarang mendadak berubah!" Rafka mengingatkannya.

Perempuan kalau ngambek ternyata susah dibujuk ya! Batin Rafka frustasi.

Rasanya ingin sekali ia marah tapi ia mencoba menahannya sebab kondisinya sedang tidak memungkinkan untuknya marah.

Oh iya aku tahu! Waktu itu aku melihat sebuah konten di youtube cara menghadapi perempuan yang sedang ngambek itu salah satunya harus dibujuk dengan sesuatu yang membuat moodnya jadi kembali baik lagi! Fikir Rafka.

"Kamu mau seblak? Bakso mercon? Ice cream? Coklat? Atau apa? Ayo katakan! Aku akan membelikannya!" Rafka mulai melakukan tips yang ia lihat di youtube.

Mayra tetap tak bergeming, ia terus saja fokus pada sinetron yang sedang ia tonton.

Sepertinya tips ini gagal! Sekarang aku harus bagaimana lagi ya? Batin Rafka frustasi.

Ayo dong A Rafka semangat! Perbaiki lagi semuanya😂😂

Minta tolong dong readers🙏Cobain kasih Author Tip✌Author pengen tahu itu sebenernya gunanya buat apa gitu😆Apa berpengaruh pada penghasilan? Bingung aku memikirkannya😂Tolong ya! Please🙏Cuma mau eksperimen😂😃