Rafka menatap sinis Mayra yang terus terdiam tanpa mengubris amarahnya.
"Jawab! Jangan diam saja!" Bentak Rafka.
"Kemarin Pak Beno tiba-tiba mengajak saya pergi,saya kira atas perintah Pak Rafka jadi saya menurutinya! Dia bilang ada yang mau bertemu dengan saya! Kemudian saya dibawa ke sebuah restoran lalu ditinggal disana berdua dengan Umi." Akhirnya Mayra memberanikan diri menjelaskannya.
"BENO...!!" Rafka memperlihatkan wajah kesalnya.
Mayra menjadi takut melihat ekspresi Rafka yang kini sudah seperti macan,"Pak Rafka baik-baik saja kan?" Tanyanya memastikan.
Aku harus menyelidikinya terlebih dahulu! Aku tidak ingin salah faham pada gadis tengil ini! Batin Rafka.
"Pak Rafka mendengar saya?" Mayra memastikannya lagi.
"Telinga saya tidak mengalami gangguan jadi masih normal." Jawabnya sinis.
"Ya maaf...Habis Pak Rafka dari tadi saya tanya tidak menyahut terus!" Tukas Mayra.
"Yasudah sana kembali ke meja kerjamu!" Titahnya.
Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengajukan permintaan peminjamanku pada Pak Rafka! Fikir Mayra.
Mayra mematung,"Hei! Sebenarnya yang memiliki gangguan telinga disini itu kamu!" Rafka menyindirnya.
"Ada yang ingin saya bicarakan Pak." Sahut Mayra.
"Ini jam kerja bukan jam ngobrol!" Rafka memperingatinya.
"Saya tahu Pak tapi saya rasa ini adalah waktu yang tepat berhubung sekarang saya sedang menghadap Bapak jadi sekalian saja." Bantah Mayra.
"Yasudah katakan! Saya beri waktu 10 menit." Tegasnya.
"Jadi begini...."
Drtt...Drtt...Dering di ponsel Rafka membuat ucapan Mayra terhenti.
"Sebentar!" Seru Rafka kemudian mengangkat telponnya.
Rafka : Assalamu'alaikum Umi...
Aqeela : Wa'alaikumsalam...Bagaimana? Kamu sudah memberitahu Mayra belum?
Rafka : Memberitahu apa?
Aqeela : Memberitahu kamu akan segera mengkhitbahnya!
Rafka : Umi jangan mengada-ada deh!
Aqeela : Kamu yang mengada-ada! Umi kan sudah bilang segeralah beritahu dia! Jika kamu masih menganggap Umi ini Umi kamu berarti kamu harus menuruti perintah Umi! Namun jika tidak menganggap lagi berarti kamu telah durhaka!
Rafka : Umi jangan berbicara seperti itu! Aku tidak mau dicap sebagai anak durhaka! Baiklah hari ini juga aku akan memberitahunya!
Aqeela : Ini baru putra Umi! Selamat berjuang sayang! Assalamu'alaikum...
Rafka : Wa'alaikumsalam...
Panggilan suara terputus.
Rafka kembali ke tempat duduk asalnya dan menunjukkan ekspresi binngungnya.
Sekarang aku harus mulai darimana? Batin Rafka.
"Ehemm...Pak Rafka?" Mayra menegurnya.
"Iya." Sahutnya cepat.
"Bisa dilanjut obrolan yang sempat tertunda tadi?" Jelas Mayra.
"Oh iya silahkan!" Jawabnya.
"Mohon maaf sebelumnya,saya tidak bermaksud lancang! Sebagai seorang staf baru saya sadar bahwa tidak selayaknya saya melakukan ini." Mayra berbasa-basi terlebih dahulu.
"Langsung to the point saja! Saya tidak suka seseuatu yang bertele-tele!" Tegas Rafka.
"Jadi saya ingin mengajukan pinjaman pada Pak Rafka." Mayra memperjelasnya.
"Berapa?" Tanyanya.
"10 juta." Jawab Mayra.
"Untuk apa uang sebanyak itu?" Rafka mengintrogasinya.
"Untuk biaya operasi Ibu saya Pak." Mayra merasa sedih karena teringat Ibunya.
"Operasi? Memangnya Ibu kamu sakit apa?" Rafka masih belum berhenti bertanya.
"Batu ginjal." Jawab Mayra lirih.
Kasihan juga gadis tengil ini! Batin Rafka.
"Bagaimana sistem pembayarannya? Apa kamu akan potong dari gaji kamu setiap bulan atau bagaimana?" Tanya Rafka.
"Iya Pak,potong dari gaji saya saja." Tutur Mayra.
"Berapa lama kamu akan melunasinya?" Tanya Rafka sombong.
"Sekitar 10 bulanan." Jawab Mayra pasti.
"Lama sekali! Jadi maksudmu setiap bulan kamu akan menyicil satu juta begitu?" Tukas Rafka.
"Iya Pak." Jawabnya.
"Memangnya berapa gajimu?" Tanya Rafka.
"3 juta Pak." Jawabnya,"Nanti 2 jutanya lagi akan saya gunakan untuk biaya hidup sehari-hari." Lanjutnya menjelaskan.
"Saya punya sebuah penawaran untuk kamu!" Seru Rafka.
"Penawaran apa ya Pak?" Mayra terlihat kebingungan.
Maaf Mayra,saya terpaksa melakukan ini pada kamu! Batin Rafka merasa bersalah terlebih dahulu padahal ia belum mengatakan apapun.
"Saya akan memberikan kamu uang 30 juta dan kamu tidak perlu menggantinya dengan syarat kamu harus menikah dengan saya!" Jelas Rafka.
"Jadi maksudnya Bapak membeli saya dengan harga 30 juta begitu? Maaf Pak,saya masih punya harga diri! Jika Bapak tidak mau meminjamkan uang Bapak kepada saya,saya akan mencari pinjaman pada orang lain! Tapi tolong jangan menganggap saya ini gadis murahan!" Mayra merasa harga dirinya direndahkan.
"Mayra! Saya tidak merendahkan kamu ya! Lagi pula siapa yang bilang kalau saya membeli kamu dengan harga 30 juta?! Saya ini bukan tipe lelaki mata keranjang!" Tegas Rafka,"Jika kamu bertanya mengapa tiba-tiba saya meminta kamu menikah dengan saya,maka tanyakan itu pada diri kamu sendiri!" Lanjutnya.
"Maksudnya?" Mayra tidak mengerti apa maksud dari perkataan Rafka.
"Mengapa kamu membuat Umi saya menyukai kamu? Oleh sebab itulah Umi saya meminta saya untuk segera menikahi kamu!" Rafka memperjelasnya,"Sudahlah Mayra! Saya tidak ingin masalah ini berbelit-belit! Jika kamu mau menerima penawaran dari saya silahkan ambil uang 30 juta itu dan kamu tidak perlu menggantinya! Dengan begitu Ibu kamu bisa segera dioperasi! Setelah itu kita menikah! Jadi tidak ada yang dirugikan kan disini? Kita bisa sama-sama untung! Sungguh saya tertarik sedikitpun pada kamu! Jangan pernah merasa kamu ini adalah korban dari semua ketidak adilan ini! Ingat Mayra,saya juga korban disini!" Lanjutnya menekankan perkataannya.
"Tapi mengapa harus saya Pak? Bahkan saya dan Umi baru bertemu sekali! Mengapa Umi bisa menyukai saya?" Tukas Mayra.
"Jangan tanyakan itu pada saya karena saya tidak mengetahui jawabannya!" Tegas Rafka,"Semua keputusan ada di tangan kamu! Saya tidak akan memaksa kamu! Fikirkan dengan otak yang jernih!" Lanjutnya.
Ya Allah bagaimana ini? Satu sisi aku sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mencari uang sebanyak itu! Aku sangat membutuhkan uang itu untuk segera melunasi administrasi rumah sakit supaya Ibu bisa segera dioperasi! Namun satu sisi lain,apakah aku harus menggadaikan harga diriku pada lelaki yang tak aku cintai demi mendapatkan uang itu? Batin Mayra dihadapkan pilihan.
Dering panggilan masuk yang berasal dari saku baju muslimah Mayra menyadarkan ia dari lamunannya.
Ia segera menghapus air matanya lalu mengangkat telpon itu.
Arif : Assalamu'alaikum May...Kamu cepat kesini! Kondisi Ibu memburuk lagi.
Mayra : I-iya Pak.
Mayra segera mengakhiri panggilannya.Kini ia tidak bisa berfikir panjang lagi. Fikirannya hanya tertuju pada uang yang harus segera ia dapatkan hingga ia tak memiliki pilihan lain selain menerima tawaran dari Rafka.
"Kenapa?" Tanya Rafka.
"Saya terima tawaran dari Bapak!" Seru Mayra sembari menangis seolah terpaksa mengambil keputusan ini.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu ini?" Rafka memastikannya.
"Iya Pak,saya tidak ada pilihan lain! Kondisi Ibu saya memburuk lagi! Saya tidak ingin terjadi sesuatu pada Ibu saya." Tegas Mayra.
"Ini cek 30 juta kamu bisa segera mencairkannya di bank." Rafka memberikan kertas kecil pada Mayra yang tak lain adalah sebuah cek.
"Baik terimakasih...Saya harus segera pergi supaya Ibu saya bisa cepat dioperasi karena sekarang saya telah memiliki uang untuk administrasinya." Pamit Mayra kemudian berlalu dari hadapan Rafka.
Keadaanlah yang mendesak keduanya untuk melakukan hal konyol ini. Namun mungkin ini adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah keduanya.
.
.
.
Meweeek sendiri aku nulisnyaa😭😭Syediiihhh😓😢
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Perjuangan cinta Tuan Muda
syuka critanya kak. 8 like dlu ya kak. dkunganku slalu utkmu. salam dari Asisten Pribadi Tuan Muda.
2021-04-07
0
ayue
pelit amat cuma 30 JT secara hoyang kaya gitu lhooo😏
2021-02-12
3
꧁༺Asyfa༻꧂
nano nano nih perasaan ,,
2021-01-08
1