Apa Kabar Ibu?

"Jalan saja tidak becus, apalagi kerja lain. Apa yang bisa kamu lakukan Wanita Boneka?"

"Aku akan bisa menaklukkan dirimu Tuan." Tantang Anitha dengan berani.

Perkataan Anitha membuat tawa tuannya menyembur. Anitha sakit hati tetapi ditahannya. Dia kesal selalu dikatai wanita boneka. Kini tuannya malah menertawakan.

"Kamu mau ke mana?"

"Kamar ... bukannya anda alergi sama saya Tuan?" Anitha masih sakit hati ketika dikatakan tuannya tidak becus dalam bekerja.

"Saya tidak izinkan, duduk di sini temani saya."

Anitha tidak takut melawan tuannya, selain dia memegang ucapan nyonya Allea. Apapun yang dilakukan Anitha, tak ada yang bisa mengusir selain nyonya Allea sendiri atau diri sendiri yang keluar dari rumah mewah itu.

"Tapi saya cuma wanita boneka Tuan, bukan boneka cintamu, yang memuaskan hasratmu!" ucapan Anitha tak kala tajam.

Tuan Nansen tidak menggubris kekesalan dan sindiran Anitha. Dia melakukan hal yang membuat Anitha tak berdaya. "Apakah kamu tak ingin menelpon ibumu?" Pancing tuan Nansen sangat tepat sasaran.

Anitha memandang tuannya mencari kebenaran di mata tuannya. "Bapak serius?" Inilah Anitha, jika niat dia serius bukan membalas olokan tuannya dia akan memanggil bapak kepada tuannya dengan hormat.

"Saya serius," ucap tuannya dan mengeluarkan ponsel dari saku baju.

Anitha justru terlihat ragu-ragu. Dia harus waspada dengan tuannya. Dia takut tuannya malah menjebak sama seperti Ajeng dahulu. Anitha belum bisa membaca ke mana gelagat tuannya.

"Tak usah ragu, saya tidak sekejam yang kamu perkiraan." Dia meyakinkan Anitha.

Anitha datang mendekat dan mengambil ponsel yang disodorkan tuannya. "Duduklah di sana." Tuannya menunjuk sofa yang ada di ruang kerjanya. "Jangan sungkan berbicara dengan ibumu. Saya juga tak perduli," ucap tuan Nan kemudian dan menuju meja kerja.

Tuan Nan mulai meminum coklat hangat dan mengambil sebuah pastei keju yang dibuat Anitha. Dia menggigit kecil untuk merasakan apakah wanita di depannya tidak mengerjainya lagi. "Hemmm enak juga kue buatannya. Ternyata tidak wajahnya saja yang dijadikan andalan," batin tuan Nan. Hatinya semakin tertarik pada Anitha.

Anitha beranjak menuju sofa yang ada. Dia mengetik dan menekan nomor ibunya. "Halo ... apa kabar Ibu?" Baru mengucapkan itu saja, suara Anitha sudah terdengar bergetar, penuh menahan rindu.

"Ibu baik Nak. Ibu cemas belum mendapatkan kabar darimu," ucap ibunya di seberang telepon.

"Maafkan aku Bu, sedikit terlambat memberikan kabar pada Ibu."

"Ibu sudah senang Nak, mengetahui kamu baik- baik saja."

"Ibu pasti kangen kampung Ibu bukan? Sabar ya Bu, kata tuan masalah aku sudah selesai di sini. Tuan sudah menyelesaikannya. Tapi aku masih ada kerjaan yang diberi nyonya. Maukah ibu bersabar sedikit lebih lama?" Anitha memohon secara tidak langsung pada ibunya.

"Jangan banyak pikir Nak, ibu di sini baik-baik saja."

"Ibu makan dengan siapa di sana?" Anitha merasa sedih dan bersalah. Di sini dia makan makanan yang bergizi sementara entah apa yang dimakan ibunya. Namun dia sedikit lebih tenang, ibunya ada menerima pensiunan walau hanya dari pegawai dari golongan biasa.

"Ibu makan dengan uang pensiunan dan kakak ayahmu. Pamanmu ada memberi belanja, jangan risau Nak."

"Nanti kalau Anitha terima gaji, Anitha kirim ya Bu." Anitha menangis membayangkan nasib ibunya dan rasa rindu pada ibu tercintanya.

"Jangan menangis Nak, ibu akan menangis jika mendengar kamu menangis." Suara ibunya berubah menjadi serak menahan tangisnya.

"Aku rindu Ibu ... huaaaaahhhh." Dia menangis. Anitha tak bisa lagi memasang topeng kuatnya, pertahanannya runtuh. Tidak peduli lagi dia di mana dan bersama siapa.

"Ibu juga rindu padamu Nak, ibu akan bersabar menanti kamu pulang Nak." Ibunya berusaha menahan tangis mendengar anak kesayangannya menangis.

Tuan Nansen yang melihat tangis Anitha merasa jantungnya seakan diremas. Ini kali pertama dia merasakan kesedihan wanita. Dia tak pernah melihat ibunya bersedih seperti Anitha. Dia selalu melihat senyum bahagia ibunya. Dia juga tak pernah melihat kesedihan nyonya Allea selama jadi istrinya. Nyonya Allea selalu menampilkan wajah tenang dan sikap lembut.

Tuan Nansen tidak konsentrasi dengan pekerjaan yang dikerjakan di rumah. Dia ingin memeluk Anitha. Namun sebagian ego menolak. Dia menghentikan pekerjaannya.

Dengan menyatukan dua tangan dia bertopang dagu memperhatikan interaksi Anitha dan ibunya tanpa Anitha ketahui sedikitpun. Dia sibuk menangis dan bercerita pada ibunya.

"Ya sudah Nak, baik-baik di sana ya." Ibu menutup telepon setelah mengucapkan salam.

Anitha masih tergugu dalam tangis. Seakan hendak melepaskan beban yang menumpuk di hatinya. Anitha memuaskan melepaskan beban dengan tangisan.

Setelah tangisnya mereda, tuannya baru berucap. "Sudah puas?"

Anitha tak ingin berdebat. Emosi yang ada cukup membuat lelah fisiknya. Dia hanya mengangguk.

"Kembalikan ponselku," katanya sambil merentangkan telapak tangan.

Anitha bangkit dari duduknya, dia melangkah ke meja kerja tuannya. "Ini Pak, terima kasih." Anitha tulus mengucapkan.

"Kamu sudah masak untuk malam ini?"

"Belum Pak, tetapi ini mau masak, tinggal di tumis saja Pak, semua sudah saya siapkan." Anitha berkata masih dengan nada sedih dan tak bersemangat.

"Tak usahlah masak kalau begitu, ganti bajumu saya ajak makan di luar." Nada tuannya terdengar lembut di telinga Anitha.

"Apa karena kesedihanku merindukan ibu, nada tuan Nan jadi lembut diterima oleh telingaku? Ah masa bodoh," batin Anitha.

"Mau?" Tuan Nansen terdengar meminta persetujuan Anitha. Selama ini orang lain yang meminta persetujuannya. Jika saja Anitha tahu.

"Tuan serius?" Antara tak percaya Anitha mendengar ajakan tuannya yang jauh berubah hanya dalam 2 hari.

"Saya bukan tipe yang suka main-main dengan ajakan saya." Nada bicaranya terdengar tersinggung dengan pertanyaan Anitha tadi.

"Ya ... saya belum mengenal anda Tuan." Anitha mulai menyerang tuannya. Dia tak mau terlihat rapuh di mata tuannya dan dikasihani. Pantang Anitha untuk dikasihani.

"Makanya kalau mau menaklukkan saya, kenali diri saya!" Tuan Nan mengingatkan misi Anitha yang sebenarnya juga menjadi misi tuan Nan sendiri.

"Iya, saya akan ganti baju Tuan." Anitha jelas tak menolak ajakan ini. Ini kesempatan langka. Tidak langka jika Anitha tahu perasaan tuan Nan sendiri.

Anitha melangkah menuju kamar, sementara tuan Nan sendiri juga kembali ke kamar. Dia ingin menghibur Anitha dan mengambil kesempatan untuk merebut hati Anitha secara halus.

"Jeff, restoran mana yang memberikan suasana romantis untuk menghibur wanita yang bersedih," tanya tuan Nan melalui ponsel.

"Kau tidak lagi salah minum obat Tuan Nansen Adreyan??" ejek Jeffy.

"Aku serius Jeff, cepatlah tak banyak waktuku melayani candaan. Wanitaku bersedih." Nada tuan Nan mulai terdengar tidak sabaran.

Jeffy memberi tahu "the forest by wyl's" sebagai pilihan. Nuansa dan dekorasinya bisa membawa kita menyegarkan mata.

"Oke, thanks Jeff tolong urus ya! Sebentar lagi kami ke sana," tuan Nan memutus sambungan telepon.

Jeffy hanya tidak percaya tuan Nan benar serius dengan janda tanpa anak tersebut. Jeffy tak habis pikir sebanyak ini wanita yang bisa dia taklukkan kenapa janda tanpa anak itu yang harus jadi pilihannya. Jeffy memang belum pernah berjumpa dengan Anitha.

Anitha sudah menanti di ruang tamu, tak perlu lama baginya untuk berdandan. Anitha bukan tipe cewek pesolek. Namun wajah naturalnya sanggup membuat tuan Nansen berdebar.

"Ayoo ...." Tuan Nan berusaha tenang menatap Anitha.

"Ayoo ...." Anitha tersenyum bahagia tanpa dia tutup-tutupi. Anitha bukan gadis yang tak pandai membaca raut wajah seseorang. Dia menyadari reaksi tuan Nan yang berusaha untuk tenang. Namun dia pura-pura tak tahu. Anitha tak ingin menghancurkan harga diri tuannya.

Di mobil mereka saling berdiam diri. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Tuan Nan mengemudikan sendiri mobilnya ke arah restoran yang dimaksud oleh Jeffy. Dia memilih tanpa menggunakan jasa supir.

"Pak ... bolehkah nanti saya beli kartu ponsel?" Tanya Anitha memecah keheningan yang ada.

"Oke," jawabnya singkat.

***/

Terpopuler

Comments

herdaize

herdaize

eeeaaaaa 😀😀😀

2021-08-27

0

Tk Shoes

Tk Shoes

sedih ssdih lucu

2021-06-06

1

IM Lebelan

IM Lebelan

Tuan Nan deg deg serr ya..🤗😍

2021-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pergilah
2 Selamat Tinggal
3 Lepaskan dia
4 Di Jual
5 Asisten Rumah Tangga
6 Setuju
7 Bekerja Untukku Bukan Untukmu
8 Tutup Mulut
9 Menyadarinya.
10 Wanita Boneka.
11 Upik Abu
12 Biarkan Saja Apa Maunya.
13 Apa Kabar Ibu?
14 SEMENTARA SILENT MODE
15 Predator Berbahaya.
16 Seperti Apa Dia!
17 Hidup Butuh Perubahan.
18 Makan Malam
19 Tanggung Bohong Berdusta sekalian
20 Tukar Posisi.
21 Aku Mencintainya
22 Terakhir Kalinya
23 Pengalaman Pertama
24 Selagi Bumi Berputar di Porosnya
25 Jual Memori
26 Aku Bisa Mencintaimu
27 Debar Manis di Hatinya
28 Jatuh Hati Padamu
29 Aura Yang Menggelap
30 Tiba-tiba Gelisah
31 Menguasai Diri
32 Memancing Dia Muncul
33 Menumpang Kasihku
34 Hanya Upik Abu
35 Aku Akan Membantu
36 Original Black Card
37 Ingin Memiliki Tanpa Cinta
38 Hati Kosong Anitha
39 Menyerahkan Hatimu Padaku
40 Malam Naas
41 Membuka Tabir Masa Lalu.
42 Bisa Aku Menjumpaimu
43 Melarikan Diri
44 Kehilangan Jejak Anitha
45 Siksa
46 Apa Kabar Sayang?
47 Kembali Ke Masa Lalu
48 Buktinya Surat Perceraiannya
49 Posisi Nyonya CEO
50 Kau Ada Ide?
51 Berhak Atas Dirimu
52 Aku Pasti Melenyapkanmu
53 Melampaui batas
54 Ditawarkan Jadi CEO
55 Pantai Air Manis Saksi Bisu
56 Cara Yang Sama Menghancurkannya
57 Nostalgia Singapura
58 Double Date Berkesan
59 Rencana Perkenalan
60 Perkenalan dan Penolakan
61 Semua Ada Hikmahnya
62 Mengenalkan Dunia Malam
63 Penyesalan Terdalam
64 Respon Anitha
65 Hukuman Untuk Nyonya Bangsawan
66 Hukuman Untuk Nyonya Bangsawan.
67 Sekelumit Penjelasan Bab 65 66
68 Membangun Mimpi
69 Tak Ada Faktor Kebetulan
70 Ambisi di Balik Gaun Pengantin
71 Harusnya Jadi Artis Bukan CEO
72 Atas Dasar Latar Belakang
73 Maafi Diriku Readers
74 Rahasia Hati Anitha
75 Ujian Terakhir Cinta Nansen
76 Meminta Memajukan Hari
77 Rintangan Setelah Lamaran
78 Tuan Nan Tercengang
79 Bermain-main Dengan Penghianat
80 Ijab Kabul dan Resepsi
81 Planning Honeymoon
82 Rembulan Malam
83 Tali Nyawa
84 Tak Disangka-sangka
85 Tak Berubah
86 Kabar Terbaru Sahrul
87 Beri Satu Kesempatan
88 Sehati Sejiwa
89 Cemburu Pertama
90 Posesif
91 Tuan dan Wanita Boneka
92 Rencana Pengalihan
93 Anitha Berlapang Hati
94 Cemburu Itu Masih Berlanjut
95 Anitha Memanggil Ajeng
96 Mengajak Ajeng Berbicara
97 Saling Berdamai Dari Masa Lalu
98 Resah
99 Akhir Dari Dendam
100 Wanita Masa Lalu
101 Rencana Ke Dokter
102 Hanya Teman Lama
103 Kesedihan Anitha
104 Menyesal
105 Mujur Belum Bisa Diraih
106 Kesedihan Dalam Diam
107 Rindu Tiada Bertepi
108 Rahasia Jeffy
109 Bersatu dan Saling Menerima
110 Memulai Program
111 Uang dan Kebahagiaan
112 Bukan Karena Bawaan
113 Buah Hati
114 Baby Blues
115 Berlarut dan Berhalusinasi.
116 Postpartum Depression
117 Kesempurnaan Bukan Milik Kita
118 Prinsip
119 Menyambut Suami
120 Kepanikan Tuan Nan
121 Rencana Akhir Pekan.
122 Kabar Bahagia
123 Buat Readers ter love.
124 Mampir donk Sayang. Hihaaaa
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Pergilah
2
Selamat Tinggal
3
Lepaskan dia
4
Di Jual
5
Asisten Rumah Tangga
6
Setuju
7
Bekerja Untukku Bukan Untukmu
8
Tutup Mulut
9
Menyadarinya.
10
Wanita Boneka.
11
Upik Abu
12
Biarkan Saja Apa Maunya.
13
Apa Kabar Ibu?
14
SEMENTARA SILENT MODE
15
Predator Berbahaya.
16
Seperti Apa Dia!
17
Hidup Butuh Perubahan.
18
Makan Malam
19
Tanggung Bohong Berdusta sekalian
20
Tukar Posisi.
21
Aku Mencintainya
22
Terakhir Kalinya
23
Pengalaman Pertama
24
Selagi Bumi Berputar di Porosnya
25
Jual Memori
26
Aku Bisa Mencintaimu
27
Debar Manis di Hatinya
28
Jatuh Hati Padamu
29
Aura Yang Menggelap
30
Tiba-tiba Gelisah
31
Menguasai Diri
32
Memancing Dia Muncul
33
Menumpang Kasihku
34
Hanya Upik Abu
35
Aku Akan Membantu
36
Original Black Card
37
Ingin Memiliki Tanpa Cinta
38
Hati Kosong Anitha
39
Menyerahkan Hatimu Padaku
40
Malam Naas
41
Membuka Tabir Masa Lalu.
42
Bisa Aku Menjumpaimu
43
Melarikan Diri
44
Kehilangan Jejak Anitha
45
Siksa
46
Apa Kabar Sayang?
47
Kembali Ke Masa Lalu
48
Buktinya Surat Perceraiannya
49
Posisi Nyonya CEO
50
Kau Ada Ide?
51
Berhak Atas Dirimu
52
Aku Pasti Melenyapkanmu
53
Melampaui batas
54
Ditawarkan Jadi CEO
55
Pantai Air Manis Saksi Bisu
56
Cara Yang Sama Menghancurkannya
57
Nostalgia Singapura
58
Double Date Berkesan
59
Rencana Perkenalan
60
Perkenalan dan Penolakan
61
Semua Ada Hikmahnya
62
Mengenalkan Dunia Malam
63
Penyesalan Terdalam
64
Respon Anitha
65
Hukuman Untuk Nyonya Bangsawan
66
Hukuman Untuk Nyonya Bangsawan.
67
Sekelumit Penjelasan Bab 65 66
68
Membangun Mimpi
69
Tak Ada Faktor Kebetulan
70
Ambisi di Balik Gaun Pengantin
71
Harusnya Jadi Artis Bukan CEO
72
Atas Dasar Latar Belakang
73
Maafi Diriku Readers
74
Rahasia Hati Anitha
75
Ujian Terakhir Cinta Nansen
76
Meminta Memajukan Hari
77
Rintangan Setelah Lamaran
78
Tuan Nan Tercengang
79
Bermain-main Dengan Penghianat
80
Ijab Kabul dan Resepsi
81
Planning Honeymoon
82
Rembulan Malam
83
Tali Nyawa
84
Tak Disangka-sangka
85
Tak Berubah
86
Kabar Terbaru Sahrul
87
Beri Satu Kesempatan
88
Sehati Sejiwa
89
Cemburu Pertama
90
Posesif
91
Tuan dan Wanita Boneka
92
Rencana Pengalihan
93
Anitha Berlapang Hati
94
Cemburu Itu Masih Berlanjut
95
Anitha Memanggil Ajeng
96
Mengajak Ajeng Berbicara
97
Saling Berdamai Dari Masa Lalu
98
Resah
99
Akhir Dari Dendam
100
Wanita Masa Lalu
101
Rencana Ke Dokter
102
Hanya Teman Lama
103
Kesedihan Anitha
104
Menyesal
105
Mujur Belum Bisa Diraih
106
Kesedihan Dalam Diam
107
Rindu Tiada Bertepi
108
Rahasia Jeffy
109
Bersatu dan Saling Menerima
110
Memulai Program
111
Uang dan Kebahagiaan
112
Bukan Karena Bawaan
113
Buah Hati
114
Baby Blues
115
Berlarut dan Berhalusinasi.
116
Postpartum Depression
117
Kesempurnaan Bukan Milik Kita
118
Prinsip
119
Menyambut Suami
120
Kepanikan Tuan Nan
121
Rencana Akhir Pekan.
122
Kabar Bahagia
123
Buat Readers ter love.
124
Mampir donk Sayang. Hihaaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!