14

Setelah Keadaan lebih tenang, Harlan lalu berbicara padanya

"anak muda tadi kan, yang kemarin sempat kamu tanyakan ?" Tanya Harlan pada Andre yang sedang bersantai di Ruang keluarga

"iya Lan, itu anaknya. tapi kita tidak sempat berkenalan dengannya" Keluh Andre pada Harlan

"sepertinya tidak asing juga di benakku. aku juga tidak begitu banyak tau tentang dirinya" Jawab Harlan yang juga mulai menyadari karena Dia sangat sibuk di pesta pernikahan kemarin sehingga tidak begitu memperhatikan David

"Arindi" Panggil Andre pada putrinya

"iya Pi" jawab Arindi sambil menghampiri Ayahnya

"siapa nama anak mudah yang membantumu tadi" tanya Andre pada Arindi berharap Dia tau nama anak muda itu

"Rindi gk tau pi" Jawab Arindi sambil menggelengkan kepala

"Ko bisa kamu gk tau nama orang yang sudah menolongmu, Rin ?" Tanya Andre keheranan sengan putrinya

"habisnya tadi Rindi panik dan juga takut jadi gk sempat berpikir untuk berkenalan pi. Dia juga sepertinya lebih peduli untuk menyelesaikan masalah tadi ketimbang mengajak Rindi kenalan pi" curhat Arindi

"apa kamu punya nomor telelponnya ?" tanya Andre lagi

"gk pi. kami juga gk sempat bertukar nomor telepon" jawab Rindi sambil menggelengkan kepalanya

"apa kamu tidak ingin membalas kebaikannya Rin" tanya Harlan sedikit heran dengan ponakannya itu

"gk tau Paman. Aku juga bingung harus mencarinya kemana" Curhat Arindi yang kelihatan begitu lelah dan juga pucat

"kemarin di pesta pernikahan, mama perhatiin kamu terus memperhatikan cowok itu giliran sudah di pertemukan berdua malah kamu sia - siakan Rin" Goda Dara yang sudah ikut bergabung bersama mereka

"ah sudahlah.... pusing bun. Rindi ke atas ya bunda" Jawab Arindi yang terlihat Pucat dan langsung berjalan menuju kamarnya

Andre yang melihat Arindi Pucat dan lesuh langsung menelpon dokter keluarga mereka untuk datang memeriksa Arindi.

Andre kwatir dengan keadaan putrinya. Dia takut jika terjadi sesuatu pada putrinya sewaktu kecelakaan yang baru saja di alami tadi.

Setelah di periksa, ternyata dugaan Andre benar, Arindi mengalami Shock ringan dan juga sedikit terguncang akibat kecelakaan tadi sehingga Dia butuh istrahat.

Benturan tadi juga cukup keras sehingga membuat Arindi Geger otak ringan namun tidak akan terganggu untuk kesehatannya.

Arindi hanya perlu beristrahat untuk memulihkan kembali keadaannya. Kata dokter, kecelakaan ini mungkin baru pertama kali terjadi pada Arindi sehingga membuatnya Syock.

Dara menyuruh Harlan mencari tau Laki - laki yang telah menolong putrinya serta mengundangnya makan malam bersama mereka.

Dara dan Andre ingin berterima kasih pada Pemudah itu. Rasanya tidak etis jika harus memberikan Uang pada pemuda itu sehingga mereka mengundangnya untuk makan malam bersama.

Harlan yang mendapat perintah dari adenya segera menyuruh orang suruhannya untuk mencari tau tentang Andre.

Namun anak buah Harlan tidak kunjung menemukan keberadaan pemuda itu karena ada beberapa pihak yang sengaja menyembunyikan keberadaannya.

Hal itu tentu saja membuat Rasa penasaran Andre dan Harlan semakin bertambah pada pemuda yang selalu di tutupi keberadaannya hingga mereka saja tidak bisa menemukannya meskipun mereka tinggal satu kota.

Arindi yang sudah pulih dari traumanya ikut mencari tau keberadaan orang yang telah menolongnya kemarin. Dia ingin berterima kasih pada pahlawannya itu.

Namun Dia sedikit bingung karena tidak tau nama orang yang menolongnya kemarin, apalagi tempat tinggalnya.

Arindi yang sementara berpikir langsung teringat akan Bengkel tempat mereka menitipkan mobil yang rusak akibat kecelakaan kemarin.

Arindi Sempat mendengar orang yang menolongnya kemarin mengatakan jika Bengkel itu merupakan bengkel langganannya sehingga sudah pasti mereka mengenalnya dan menyimpan Kontaknya.

Arindi langsung bergegas turun dan Pamit ke orang tuanya untuk pergi sebentar

"ayah.... Arindi pamit mau pergi sebentar" Ijin Arindi pada Ayahnya

"gk boleh. kamu baru saja kecelakaan kemarin" jawab Dara melarangnya

"bun.... Arindi cuma sebentar perginya" mohon Arindi pada ibunya

"Memangnya kamu mau kemana ?" tanya Andre pada Arindi

"mau ke bengkel mengecek mobil kemarin" Jawab Arindi pada ayahnya

"Biar itu menjadi pekerjaan Anak buah Harlan. Kamu tidak perlu mengurusnya lagi" jawab Dara yang masih tidak ingin membiarkan Arindi pergi

"Bunda.... Arindi sekalian ingin melacak keberadaan orang yang membantuku kemarin. waktu itu aku gk sempat save nomornya dan Dia mengatakan jika itu bengkel langganannya. Aku akan mencoba bertanya pada mereka tentangnya. aku ingin berterima kasih padanya. Ayah... tolong bantuin Rindi" Keluh Arindi sambil meminta bantuan Pada ayahnya

"Dar... gk usah terlalu mengekang putri kita yank. Ya sudah, ayah ijinkan. asalkan bawa serta sopir bersamamu, ayah gk ijinin kamu menyetir mobil sendirian" Jawab ayahnya

"jangan lama - lama dan Cepat kembali" Lanjut Dara menanggapi jawaban Andre

"terima kasih Ayah, Bun. Arindi pamit" Jawab Arindi senang

"iya Nak, semangat" Goda Andre pada putrinya

Setelah mendapat ijin dari ayah dan ibunya, Arindi langsung bergegas ke depan dan meminta sopir untuk mengantarnya ke bengkel tempat mereka menitipkan mobil yang kecelakaan kemarin.

Di sana Arindi langsung menghampiri pegawai bengkel yang kemarin berbicara dengan orang yang menolongnya kemarin dan meminta nomor Pria yang mengajaknya kesini kemarin.

Awalnya pemilik bengkel itu menolak karena David merupakan salah satu Klien VIP'nya sehingga Dia tidak boleh sembarang membongkar identitasnya.

Namun karena Arindi terus memaksa dengan berbagai Alasan hingga sopir yang mengantarnya ikut membantu, Pemilik Bengkel akirnya mengalah dan meberikan kontak David pada Arindi.

Arindi yang mendapat nomor telepon David sangat senang dan juga girang. Dia langsung Berterima kasih pada pemilik bengkel dan mengajak sopirnya pulang.

sebelum pulang Arindi berpesan kepada pemilik bengkel untuk secepatnya menyelesaikan mobil yang di tabraknya kemarin di balas anggukan oleh pemilik bengkel.

"Huft" Arindi menarik napas panjang sambil duduk di samping ayahnya ketika sudah tiba kembalo di kediaman keluarga Herlambang

"apa kamu berhasil ?" tanya Dara pada putrinya

"iya Bun. meskipun sedikit kesulitan, aku berhasil mendapatkannya" jawab Arindi senang

"Hebat putri ibu. Kamu sudah mengalahkan ayahmu dan juga pamanmu" puji Dara pada Arindi

Arindi hanya terkekeh - kekeh mendengar pujian dari ibuny berbeda dengan Andre yang mengatakannya

"jangan lupa hubungi Dia dan ajak Dia makan malam bersama kita" sambung Andre

"Iya ayah, aku akan mengundangnya. semoga Dia menerima undangan kita" jawab Arindi sedikit malu - malu pada ayah ibunya

"hmmm.... apa kamu butu bantuan ibu" tanya Dara pada putrinya

"gk bun. aku yang akan mengundangnya bu" jawab Arindi yakin

"ok.... baiklah. aku serahkan hal ini padamu" Jawab Dara pada Arindi

"iya bu, terima kasih" jawab Arindi sekaligus Pamit ke kamarnya

Arindi langsung bergegas ke kamarnya karena Dia sudah tidak sabar untuk menghubungi David dan berterima kasih padanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!