Kenalan Pak Rio

sudah hampir 2 tahun David berada di Jakarta. Rasa percaya diri David semakin bertambah seiring bertambahnya waktu Dia menjalani kehidupan di Jakarta.

Pak Rio Berniat memperkenalkan David pada orang kepercayaannya yang selama ini mengurus bisnisnya di Jakarta. Hal itu juga atas keinginan orang kepercayaan pak Rio.

Dia Ingin berkenalan Dengan David. Selama ini Dia hanya bertemu dengan Pak Rio sehingga Dia ingin berkenalan dengan putra sulung pak Rio.

Karena sedikit memaksa, Pak Rio akhirnya menelpon David untuk mengatur makan malam mereka

"Hallo, selamat sore Pa" sapa David ketika menerima Telpon dari ayahnya

"Sore nak. kamu apa kabar"

"baik. kalau bapa sama yang lainnya gimana ?"

"baik. kami semua di rumah sehat. Bagaimana kamu di jakarta, Vid ?"

"Aman pak. sejauh ini, tidak ada sesuatu yang begitu menyulitkanku" jawab David Sante

"Vid, Kamu mau gk makan malam sama rekan bisnis bapak ?"

"kapan dan dimana, Pak ?"

"nanti tempat akan bapa kasi tau, sekarang bapa hanya ingin menanyakan kesedian kamu"

"boleh pak. David bersedia"

"ya sudah, nanti bapak akan kabarin lagi ke Dia"

"iya pak, aku tunggu kabarnya pak"

"iya nak. jaga dirimu dan juga kesehatanmu di situ" Pak Rio mengingatkan David

"iya pak terima kasih pak. aku tutup telponnya ya pak"

"iya nak. selamat sore" jawab pak Minggus dan langsung mematikan telfon genggamnya.

Setelah memutuskan telfon dengan putranya, Pak Rio langsung mengabarkan pada orang kepercayaannya mengenai kesediaan David untuk makan malam bersama keluarga mereka.

Orang kepercayaan Pak Rio ingin mereka makan malam di rumahnya saja agar menambah keakraban di antara mereka.

Orang yang di maksuk Pak Rio ayah David adalah Pak Candra. Pak Candra merupakan orang yang selama ini membantu ayahnya mengurus bisnisnya yang ada di Jakarta.

Awalnya pak Candra ingin menjemput David namun David menolak keinginan Pak Candra, David berniat untuk ke sana sendiri karena Dia tidak ingin merepotkan Pak Candra.

David sering melewati jalan menuju perumahan tempat pak Candra sehingga Dia tau arah jalan menuju ke sana.

David Hanya meminta pada Pak Candra agar menjemputnya di pintuh Gerbang perumahannya karena Dia tidak tau letak pasti Rumah Pak Candra.

Atas pesan ayahnya, David hanya memakai pakaian biasa untuk menghadiri makan malam itu karena makan malam itu hanya di hadiri oleh keluarga Pak Candra dan di rumah Pak Candra.

Dengan Santai David menuju Rumah Pak Candra. Dia pergi bersama Reva karena malam itu malam minggu dan Reva tidak ada kegiatan sehingga David mengajak Reva menemaninya.

Karena Jarak Rumah yang cukup jauh, David berangkat lebih seduh menuju Rumah pak Candra. Dia tidak ingin telat tiba di Rumah pak Chlandra karena terjebak kemacetan.

Sebelum berangkat, David sudah terlebih dahulu menghubungi Pak Candra sehingga Pak Candra menyuruh Salah seorang anaknya bersama beberapa orang anak buahnya untuk menunggu David Pintu Gerbang Perumahan mereka.

Ketika melihat mobil David, Mereka Langsung melambaikan tangan pada David dan menyuruhnya mengikuti mobil mereka.

Ada 2 mobil yang menjemput David sehingga kedua mobil itu mengapid mobil David. Satu mobil di depan sedangkan satunya di belakang.

Melihat tubuh kekar serta wajah seram dari orang yang menjemput mereka membuat Reva ketakutan namun cepat di tenangkan oleh David katanya

"Gk usah panik Va, kamu bersama kaka" ucap David ketika Reva melihat ke arahnya dengan wajah pucat dan ketakutan

"kita gk bakalan di apa - apain sama mereka kan, kak ?" jawab Reva memastikan pada David

"gk.... mereka teman papaku"

"iya kak" jawab Reva singkat karena tidak ingin mengganggu David yang sedang menyetir.

Jalanan yang mereka lewati sangat sepi dan juga kosong. Hampir tidak ada orang ataupun mobil yang mereka temui di sepanjang jalan menuju rumah Pak Chandra.

Mereka tiba di rumah yang cukup besar, disana sudah berjejer beberapa laki - laki berpakaian serba hitam serta memakai Kaca Mata Hitam.

Tampang mereka benar - benar sangar sehingga membuat Reva enggan turun dari mobilnya. Dia ketakutan melihat Mereka.

David menyadari itu sehingga dengan cepat Dia keluar dari mobilnya dan membuka kan pintu mobil untuk Reva agar Dia bisa turun jika tidak mungkin Reva tidak akan turun dari mobilnya dan mungkin akan mati ketakutan di mobil.

David Lalu menggandeng tangan Reva dan bersamanya memasuki Rumah Pak Candra yang begitu ketat di jaga oleh para Bodyguard.

Dengan penuh percaya diri David melangkah memasuki rumah Pak Candra, berbeda dengan Reva yang ketakutan sehingga Dia memilih untuk terkadang menyembunyikan wajahnya di bahu David.

David dan Reva di antar oleh seorang Bodyguard Pak Candra bersama putra pak Chandra yang menjemputnya tadi untuk masuk ke dalam Rumah dan langsung menuju Ruang makan.

Rumah Pak Candra cukup besar sehingga jika David dan Reva sendirian, Mungkin mereka akan nyasar mencari letak Ruang makan di rumah Pak Chandra.

Ternyata David sudah di tunggu keluarga Pak Chandra di Ruang makan sehingga Dia dan Reva langsung bergabung bersama mereka.

Tampang Pak Chandra cukup Seram dan kelihatannya cukup galak di lihat dari wajah dan senyumnya.

David sedikit kaget karena Senior Pintar dan Cantik di kampus yang sempat di gombalin sama David ternyata ikut duduk di meja makan itu.

Dia hanya tersenyum melihat ke arah David sambil menunduk Hormat pada David. David Langsung di suruh Duduk di bangku yang sudah di sediakan untuknya oleh pak Chandra.

David lalu berkenalan Dengan mereka semua yang satu meja makan dengannya. Istri Pak Chandra namanya Bu Rein.

mereka mempunyai 3 orang anak yang semuanya hadir di makan malam tersebut. Anak pertama mereka adala Seorang cewek yang merupakan senior Galak di kampus David sewaktu mereka ospelmab.

Ternyata senior Galak itu namanya Rika. David baru mengetahui namanya sekarang karena Dia tidak Sempat berkenalan dengan Rika saat ospelmab kemarin dan mereka berbeda jurusan.

Anak kedua Pak candra seorang cowok bernama Rudi yang masih remaja dan anak ketiganya bernama Leo.

Yang menjemput David dan Reva di pintu Gerbang tadi adalah Rudi Putra kedua Pak Candra bersama beberapa orang bodyguard.

Setelah berkenalan, Pak Candra mulai berbasi - basi dengan David dengan bertanya mengenai perjalanan mereka ke Rumahnya tadi

"apa kamu terjebak macet, tadi ?" tanya Pak Candra pada David

"seperti biasa Pak, tapi gk begitu macet" jawab David dengan sopan pada Pak Candra

"bagaimana dengan suasana di Jakarta, apa kamu betah nak" tanya Pak Candra lagi

"iya Pak, Sejauh ini saya cukup betah Pak"

"Habis makan malam jangan buru - buru pulang, Bapak ingin memperkenalkan sesuatu pada kamu" Kata Pak Candra dengan serius pada David

"iya pak"

Sementara mengobrol, pelayan mengantarkan makan malam yang sudah mereka siapkan sehingga mereka menghentikan obrolan untuk menyantap makan malam yang sudah di hidangkan.

Makan malam itu sangat sunyi, hanya terdengar bunyi kecil dari piring saat di sentuh sendok tanpa ada yang berbicara.

Mereka semua makan dengan tenang hingga makanan mereka habis barulah mereka kembali berbicara.

Reva tidak banyak berbicara karena Dia ketakutan dengan orang - orang berwajah seram yang tidak bersahabat tersebut sehingga Dia lebih memilik untuk Diam dan terkadang menyembunyikan wajahnya di lengan David.

David tidak gerogi dan takut dengan mereka karena mereka sangat baik dan Ramah padanya dan terkesan sangat menghormatinya.

Episodes
1 Keluarga David
2 Berangkat ke Ibu Kota
3 Tiba di Rumah Paman
4 Mobil Baru
5 Ke Rumah Bibi Minggas
6 Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7 Kenalan Pak Rio
8 Rika
9 Rika dan Hanna
10 Menghadiri Acara Pernikahan
11 Putri Kedua Hardinata
12 Kecelakaan
13 Mengantar Arindi Pulang
14 Ke Bengkel
15 Mengundang Makan Malam di Rumah
16 Makan Malam Bersama
17 Sahabat Lama Rio, Ayah David
18 Apartemen Baru
19 Teman Komunitas David
20 Pasar Malam
21 Pengalaman Pertama
22 Kamar Arindi
23 Waterbom Pantai Indah Kapuk
24 Kembali ke London
25 Ngampus Lagi
26 Pergi bersama Rika
27 Habis Ujian
28 Jamuan Malam
29 Kegilaan yang menjadi Nyata
30 David menjadi Ketua Dema
31 Belanja Bahan Makanan
32 Masakan Rika
33 Masakan Rika
34 Kerumah Kakek Hans
35 David di Serang
36 Telepon di Tengah Malam
37 Operasi
38 Melewati Masa kritis
39 Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40 Penyelidikan
41 Kunjungan Hans dan Keluarganya
42 Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43 Menghibur Bu Sussn
44 Setelah Koma, Masih tetap Sama
45 Diagnosa Dokter
46 Curhatan Pak Candra
47 Orang Masa Lalu Rio
48 Kembali Ke Rumah
49 Robert dan David
50 Keluar dari Rumah Sakit
51 Rayakan Ulang Tahun Reva
52 Berlibur ke Kota Rio
53 Kembali ke Ibu Kota
54 Kembali Ke Jakarta
55 Curhat ke Ibu
56 Nonton Tv
57 Magang
58 Pengakuan pada David
59 Rencana Perjodohan
60 Makan Malam Bersama
61 Pindah ke Jakarta
62 Pembukaan Cafe
63 Beradu Suara di Atas Panggung
64 Cemburu
65 Hampir Saja Terbongkar
66 Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67 Hadiah Mobil
68 Jurus Aska
69 Curhatan Aska
70 Dilema
71 Pertimbangan
72 Masakan Reva
73 Masakan Reva
74 Ajakan Libur
75 Perusahaan Baru
76 Kerusuhan di Cafe
77 Amarah Aska
78 Penyelesaian Masalah yang Apik
79 Kembali Terjerat Masalah
80 Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81 Ketegasan David
82 Rudy Ikut Begabung
83 Jogging Bersama
84 Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85 Undangan Kampus
86 Pilihan Yang Salah
87 Mengunjungi Reva
88 Rayuan Arindi
89 Tawaran Kerja Sama
90 Tawaran Andre
91 Jangan Melihat Dari Cover
92 Masa Lalu Rika
93 Menyiapkan Diri
94 Kegundahan David
95 Curhatan Rika
96 Kecemasan Rika
97 Dilema
98 Obrolan Bersama Arindi
99 Kemesraan Arindi
100 Rencana Mega Proyek Dream Island
101 Bersantai di Ruang Tengah
102 Geli-Geli Gimana Gitu
103 Tidak Jadi
104 Karena Rasa Nyaman
105 Puas Dengan Cara Kerja David
106 Kecemasan Andre
107 Jalan Bersama David
108 Kunjungan Andre dan Dara
109 Kecemasan David
110 Kehabisan Akal
111 Bertemu
112 Si Kepala Batu
113 Kecemasan Rika
114 Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115 Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116 Pendadaran Rika
117 Malam Perayaan
118 Kepergok
119 Masalah Lagi
120 Maen ke Rumah David
121 Rio dan Kemisteriusannya
122 Kegalauan Reva
123 Berhasil Menghibur David
124 Marcel Kakak Arindi
125 Ke Cafe Reva
126 Tantangan Marcel
127 Kecelakaan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Keluarga David
2
Berangkat ke Ibu Kota
3
Tiba di Rumah Paman
4
Mobil Baru
5
Ke Rumah Bibi Minggas
6
Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7
Kenalan Pak Rio
8
Rika
9
Rika dan Hanna
10
Menghadiri Acara Pernikahan
11
Putri Kedua Hardinata
12
Kecelakaan
13
Mengantar Arindi Pulang
14
Ke Bengkel
15
Mengundang Makan Malam di Rumah
16
Makan Malam Bersama
17
Sahabat Lama Rio, Ayah David
18
Apartemen Baru
19
Teman Komunitas David
20
Pasar Malam
21
Pengalaman Pertama
22
Kamar Arindi
23
Waterbom Pantai Indah Kapuk
24
Kembali ke London
25
Ngampus Lagi
26
Pergi bersama Rika
27
Habis Ujian
28
Jamuan Malam
29
Kegilaan yang menjadi Nyata
30
David menjadi Ketua Dema
31
Belanja Bahan Makanan
32
Masakan Rika
33
Masakan Rika
34
Kerumah Kakek Hans
35
David di Serang
36
Telepon di Tengah Malam
37
Operasi
38
Melewati Masa kritis
39
Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40
Penyelidikan
41
Kunjungan Hans dan Keluarganya
42
Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43
Menghibur Bu Sussn
44
Setelah Koma, Masih tetap Sama
45
Diagnosa Dokter
46
Curhatan Pak Candra
47
Orang Masa Lalu Rio
48
Kembali Ke Rumah
49
Robert dan David
50
Keluar dari Rumah Sakit
51
Rayakan Ulang Tahun Reva
52
Berlibur ke Kota Rio
53
Kembali ke Ibu Kota
54
Kembali Ke Jakarta
55
Curhat ke Ibu
56
Nonton Tv
57
Magang
58
Pengakuan pada David
59
Rencana Perjodohan
60
Makan Malam Bersama
61
Pindah ke Jakarta
62
Pembukaan Cafe
63
Beradu Suara di Atas Panggung
64
Cemburu
65
Hampir Saja Terbongkar
66
Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67
Hadiah Mobil
68
Jurus Aska
69
Curhatan Aska
70
Dilema
71
Pertimbangan
72
Masakan Reva
73
Masakan Reva
74
Ajakan Libur
75
Perusahaan Baru
76
Kerusuhan di Cafe
77
Amarah Aska
78
Penyelesaian Masalah yang Apik
79
Kembali Terjerat Masalah
80
Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81
Ketegasan David
82
Rudy Ikut Begabung
83
Jogging Bersama
84
Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85
Undangan Kampus
86
Pilihan Yang Salah
87
Mengunjungi Reva
88
Rayuan Arindi
89
Tawaran Kerja Sama
90
Tawaran Andre
91
Jangan Melihat Dari Cover
92
Masa Lalu Rika
93
Menyiapkan Diri
94
Kegundahan David
95
Curhatan Rika
96
Kecemasan Rika
97
Dilema
98
Obrolan Bersama Arindi
99
Kemesraan Arindi
100
Rencana Mega Proyek Dream Island
101
Bersantai di Ruang Tengah
102
Geli-Geli Gimana Gitu
103
Tidak Jadi
104
Karena Rasa Nyaman
105
Puas Dengan Cara Kerja David
106
Kecemasan Andre
107
Jalan Bersama David
108
Kunjungan Andre dan Dara
109
Kecemasan David
110
Kehabisan Akal
111
Bertemu
112
Si Kepala Batu
113
Kecemasan Rika
114
Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115
Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116
Pendadaran Rika
117
Malam Perayaan
118
Kepergok
119
Masalah Lagi
120
Maen ke Rumah David
121
Rio dan Kemisteriusannya
122
Kegalauan Reva
123
Berhasil Menghibur David
124
Marcel Kakak Arindi
125
Ke Cafe Reva
126
Tantangan Marcel
127
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!