sehabis makan mereka bersantai sambil bercerita bersama. Di saat cerita bersamalah Andre mulai mengorek Identitas Pria mudah yang wajahnya seperti tidak asing di benaknya
"Darimana asalmu nak ?" tanya Andre pada David di sela cerita mereka
"aku dari tempat yang sangat jauh dari sini, om" Jawab David hendak menyembunyikan nama kotanya
"hmmm... tapi tempat itu punya nama kan ?" tanya Andre lagi karena Dia mengetahui jika David sedang berusaha ingin menyembunyikan nama kotanya
"pasti ada nama kan, kotamu ?" tanya Harlan yang ikut penasaran dengan daera Asal David
"saya dari timur om" jawab David mulai jujur karena sudah tidak punya alasan untuk berbohong lagi
"aku sama Andre sewaktu SMP dulu punya seorang sahabat dari sana" Jawab Harlan yang sudah mulai ingat tentang teman SMP mereka Rio
"siapa namanya pak, mungkin saja saya kenal" Tanya David pada Harlan karena Dia cukup banyak mengenal Warga di kota mereka atau mungkin Dia bisa mencari taunya lewat kedua orang tuanya di kampung
"Rio Borges namanya" Jawab Harlan dengan Mantap karena Dia masih ingat betul dengan nama sahabat SMP'nya itu.
"iya benar, namanya Rio Borges" Lanjut Andre karena persahabatan mereka yang singkat sewaktu SMP kemarin meninggalkan kesan yang cukup membekas di hati kedua orang yang duduk bersamanya sekarang
"Itu adalah ayahku. Namanya Rio Borges. Ayahku dulu perna bersekolah di SPK Xaverius jakarta" Jelas David pada mereka berdua
"Benarkah itu ? Kamu datang ke rumah yang tepat nak" Sahut Andre senang karena Dugaannya selama ini benar
"Bagaimana kabar ayahmu, nak ?" tanya Harlan pada David
"Baik om. Dia sehat - sehat saja om"
"Puji Tuhan. Kamu datang di rumah yang tepat Nak. Karena kamu adalah Anak Rio Borges maka kamu adalah bagian dari keluarga ini" kata Andre dengan Serius sambil melihat Ke arah David
"Jangan sungkan - sungkan untuk meminta bantuan jika kamu mendapat kesulitan ya, Nak" Lanjut Harlan
"iya om. Sejauh ini saya belum begitu mendapat kesulitan" Sahut David pada Mereka
"Sekarang kamu tinggal di mana ?" tanya Andre pada Rio Lagi
"Di rumah kakekku tapi beberapa hari ke depan aku sudah pindah ke apartemenku om" Sahut Rio pada mereka
"Jadi Rumah itu masih tetap ? rumah itu merupakan tempat kami menghabiskan masa remaja kami nak" sahut Andre lagi
"Sering - seringlah bermain kesini" Lanjut Harlan
"iya om" Terima kasih sudah menerimaku
Mereka terus mengobrol dengan asyicknya hingga tidak terasa sudah larut malam sehingga Rio berpamit pulang.
Arindi yang tidak hati - hati ketika mengantar David kedepan terpleset dan Hampir jatuh, untung saja cepat di tangkap oleh David.
Adegan tanpa sengaja itu di hadapan kedua orang tua Arindi sehingga membuat David salah tingkah begitu juga dengan Arindi.
Untung saja Dia sudah Hampir pulang jika tidak mungkin kejadian itu akan membuat David kaku sepanjang makan malam mereka.
"makanya hati - hati kalau jalan Rin" tegur Dara di antara keheningan mereka
"Hmmm.... gk di jalan, gk di rumah sama saja. anak kami terus ngerepotin kamu" sahut Andre sengaja memuji David untuk mengembalikan Rasa percaya diri David yang langsung ciut karena secara refleks menanggap Arindi dan memeluknya agar tidak terjatuhn ke lantai di hadapan keluarga besarnya
"Maaf kak, Rindi gk sengaja" jawab Rindi dengan malu - malu
"iya... gk apa dek. Lain kali harus lebih hati - hati. Om tante dan semuanya, David pamit. terima kasih untuk jamuannya" Kata David sekalian Pamit kepada mereka semua di situ
"iya nak, Hati - hati. sering - seringlah berkunjung kesini" Sahut Harlan pada David dan hanya di jawab dengan Anggukan
Andre pulang sudah Larut malam sehingga Reva yang membukakan pintu untuk David. Reva sedikit lega karena kali ini David pulang ke rumah dalam keadaan tidak terpengaruh Alkohol.
Kebiasaan David jika pulang larut malam selalu Dalam keadaan terpengaruh alkohol sehingga terkadang harus di papah Reva hingga ke kamar David.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments