Mobil Baru

Dua Hari setelah David tiba di Jakarta, tiba - tiba ada sebuah Truk memasuki Halaman Rumah Hans membawa Sebuah mobil baru yang masih dalam bungkusan.

Hans dan Tomi sedikit kaget karena tidak ada dari mereka yang memesan mobil dan tidak ada yang memberitahukan mereka jika hari ini di rumah mereka akan di antarkan sebuah mobil.

David lalu menjelaskan kepada mereka jika mobil itu mungkin mobil yang di pesan ayahnya buat David karena sebelum kesini ayahnya pernah berjanji padanya untuk membelikan dirinya sebuah mobil yang akan Dia digunakan saat pergi kuliah nantinya.

ternyata memang benar, Mobil itu di peruntukan buat David oleh ayahnya Rio. Pak Rio memesan mobil itu dari Rekan bisnisnya yang ada di Jakarta.

Tomi dan Hans yang kebetulan berada di situ langsung menghampiri mereka untuk melihat mobil apa yang di beli Rio buat Putra sulungnya itu.

Mereka sangat kaget dan juga kagum, Ternyata mobil yang di pesan Rio buat David Sebuah mobil Ferrari portofino berwarna merah yang harganya cukup membuat kuping mereka berdua memanas.

Berbeda dengan David yang sedikit kesal dengan ayahnya karena Dia lebih suka dengan mobil lamborghini ketimbang mobil Ferrari namun Dia juga tidak bisa menolak pemberian ayahnya itu.

Hans dan Tomi sangat kaget melihat mobil yang ada di depan mereka itu. Mereka tidak menyangkan Bahwa Rio akan membeli mobil Sport mewah buat putra sulungnya David.

Tomi dan Hans langsung datang menghampiri mobil tersebut dan mengecek interior dari mobil Ferrari yang baru saja datang.

Mereka begitu terpesona dengan interrior dari mobil Ferrari tersebut karena sangat elegan dan juga mewah.

Tomi langsung bertanya pada David

"kamu bisa menyetir mobil Sport, Vid ?" tanya Tomi sedikit meragukan kemampuan David karena Tomi sendiri belum pernah menyetir mobil mewah

"Bisa paman. Di rumah saya sering mengendarai mobil sport punya teman, Paman" jawab David dengan santai

"Ayo.... silakan di coba mobil barumu. Paman dan kakek belum pernah menyetir mobil Sport" suruh Hans pada David untuk mencoba mobil barunya

"baik paman. aku akan mencobanya terlebih dahulu" ucap David sambil menaiki mobilnya itu

"Hati - hati Vid. Harga mobil itu sangat mahal" sahut Tomi yang masih meragukan kemampuan keponakannya itu

"gk pa - pa paman. saya sudah terbiasa menyetir mobil sport" Jawab David sante sambil memanaskan mesin mobilnya

David meminta untuk mencoba mobil itu terlebih dahulu sebelum menandatangi Surat tanda serah terima mobil tersebut.

Hal itu membuat Tomi sedikit kesal karena David masih keberatan dengan hadiah yang di berikan ayahnya meskipun hadiah itu sangat mahal harganya.

Sambil di temani salah seorang pegawai yang ikut mengantar mobilnya, David mencoba mengendarai mobil Ferrari yang baru saja di belikan oleh ayahnya.

selama ini Dia belum pernah mengendarai mobil ferrari, Dia hanya mengendarai mobil lamborghini sehingga Dia sedikit kebingungan mengendarai mobil ferrari.

Dengan Perasaan Cemas Tomi dan Hans melihat David membawa mobil Sport miliknya itu keluar dari halaman rumah milik Hans.

Mereka takut David hanya kepedean dan Akan menghancurkan mobil yang harganya Hanpir mencapai 10 milyar tersebut.

Harga mobilnya itu bahkan lebih mahal dari rumah yang mereka tempati sekarang yang harganya hanya berkisaran 6 Milyar.

Mobil Ferrari itu di bawah keluar oleh David dengan mulus. Setelah terbiasa dengan mobil Ferrari, David sedikit memacu mobil tersebut dijalanan sekalian mencoba tarikan dari mobil Sport Ferrari.

David sangat senang dan juga puas karena ternyata Tarikan dari mobil sport Ferrari tidak kalah sangarnya dengan mobil lamborghini.

Bahkan mobil Ferrari lebih mudah untuk di kendarai dan di kendalikan di bandingkan dengan mobil Lambhorgini membuat David langsung jatuh Hati pada mobil Ferrari.

Setelah Sejam lebih memacukan mobil barunya di Jalanan, David kembali ke rumah Hans.

Setelah mengisi semua identitas, formulir dan menandatangani surat serah - terima, Mereka langsung pergi meninggalkan David dan juga mobilnya.

Sepanjang Hari tomi terus berdecak kagum melihat mobil Ferrari milik David dan juga mengetahui fakta bahwa David mampu membawa mobil sport.

Ketika pulang dari sekolah, Reva sangat kaget mendapati sebuah mobil sport terpakir di depan rumah opanya.

mobil itu terlihat masih sangat mulus dan baru sehingga mengundang banyak tanda tanya di keningnya.

Reva segera masuk ke dalam Rumah dan mengecek siapakan tamu kaya raya yang sedang mengunjungi ruma opanya.

Setelah mengecek kesana kemari, Dia tidak menemukan orang membuat reva semakin bingung.

Setelah berganti pakaian, Reva langsung menuju meja makan untuk makan Siang. ternyata disana Sudah ada David, Tomi, Hans dan juga Ria tanpa ada orang lain lagi sehingga Reva langsung bertanya pada mereka

"oma, opa... yang di depan itu mobil siapa ?" tanya Reva dengan sedikit Heran

"itu mobil David" jawab tomi singkat

"apa ? ah kak tomi bercandanya gk lucu" selah Reva Kaget dan tidak percaya jika mobil itu milik David

"seriuslah. aku mah kalau bercanda pasti pake mikir. tanya aja sama oma dan opa kalau gk percaya" jawab Tomi sambil mengambil lauk yang ada di atas meja

"benaran opa ?" tanya Reva sambil melirik ke Arah opa dan omanya

"iya.... ayo makan. kamu gk lapar ?" sahut Hans sambil menyuruh Reva mengambil makanannya

"Kak David nanti ajak Reva jalam - jalan menggunakan mobil kaka ya" rengek Reva pada David

"iya. Nanti kaka pengen ngajak kamu berkunjung ke rumah Bibi minggas. aku belum mengunjungi mereka sejak kedatanganku kesini. kamu tau kan, Rumah bibi minggas ?" tanya David pada Reva

"iya kak. aku tau rumahnya" jawab Reva dengan semangat

"ok. nanti ke sana sekalian ngantarin oleh - oleh yang kemarin aku bawa buat mereka" jawab David

"ok kak" jawab Susan sambil mengambil makanan yang ada di depannya karena Dia juga sudah sangat kelaparan

"Hari minggu barulah kita mengunjungi rumah kedua orang tuamu" Lanjut David lagi

Reva hanya menjawabnya dengan anggukan karena Dia sedang menguyah makan yang sedang ada di mulutnya.

David sekalian meminta ijin Pada Kakek Hans dan Oma Ria untuk mengunjungi Rumah bibi Minggas bersama Reva karena saat ini bibi Minggas sudah tinggal bersama suaminya.

Hans Dan Ria memberi ijin pada David dan Reva untuk mengunjungi Rumah Minggas yang jaraknya hanya sekitar belasan KM dari rumah mereka.

Akan tetapi Hans berpesan pada mereka untuk berhati - hati karena jalanan cukup rame. Dia tidak ingin mobil baru David langsung rusak karena kecelakaan.

David hanya mengangguk sambil memastikan pada Hans dan Ria jika semuanya akan baik - baik saja sehingga mereka tidak perlu cemas.

Sehabis makan David menyuruh Reva segera beristrahan karena sore harinya Dia akan mengajaknya mengunjungi Rumah Bibi Minggas.

Episodes
1 Keluarga David
2 Berangkat ke Ibu Kota
3 Tiba di Rumah Paman
4 Mobil Baru
5 Ke Rumah Bibi Minggas
6 Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7 Kenalan Pak Rio
8 Rika
9 Rika dan Hanna
10 Menghadiri Acara Pernikahan
11 Putri Kedua Hardinata
12 Kecelakaan
13 Mengantar Arindi Pulang
14 Ke Bengkel
15 Mengundang Makan Malam di Rumah
16 Makan Malam Bersama
17 Sahabat Lama Rio, Ayah David
18 Apartemen Baru
19 Teman Komunitas David
20 Pasar Malam
21 Pengalaman Pertama
22 Kamar Arindi
23 Waterbom Pantai Indah Kapuk
24 Kembali ke London
25 Ngampus Lagi
26 Pergi bersama Rika
27 Habis Ujian
28 Jamuan Malam
29 Kegilaan yang menjadi Nyata
30 David menjadi Ketua Dema
31 Belanja Bahan Makanan
32 Masakan Rika
33 Masakan Rika
34 Kerumah Kakek Hans
35 David di Serang
36 Telepon di Tengah Malam
37 Operasi
38 Melewati Masa kritis
39 Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40 Penyelidikan
41 Kunjungan Hans dan Keluarganya
42 Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43 Menghibur Bu Sussn
44 Setelah Koma, Masih tetap Sama
45 Diagnosa Dokter
46 Curhatan Pak Candra
47 Orang Masa Lalu Rio
48 Kembali Ke Rumah
49 Robert dan David
50 Keluar dari Rumah Sakit
51 Rayakan Ulang Tahun Reva
52 Berlibur ke Kota Rio
53 Kembali ke Ibu Kota
54 Kembali Ke Jakarta
55 Curhat ke Ibu
56 Nonton Tv
57 Magang
58 Pengakuan pada David
59 Rencana Perjodohan
60 Makan Malam Bersama
61 Pindah ke Jakarta
62 Pembukaan Cafe
63 Beradu Suara di Atas Panggung
64 Cemburu
65 Hampir Saja Terbongkar
66 Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67 Hadiah Mobil
68 Jurus Aska
69 Curhatan Aska
70 Dilema
71 Pertimbangan
72 Masakan Reva
73 Masakan Reva
74 Ajakan Libur
75 Perusahaan Baru
76 Kerusuhan di Cafe
77 Amarah Aska
78 Penyelesaian Masalah yang Apik
79 Kembali Terjerat Masalah
80 Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81 Ketegasan David
82 Rudy Ikut Begabung
83 Jogging Bersama
84 Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85 Undangan Kampus
86 Pilihan Yang Salah
87 Mengunjungi Reva
88 Rayuan Arindi
89 Tawaran Kerja Sama
90 Tawaran Andre
91 Jangan Melihat Dari Cover
92 Masa Lalu Rika
93 Menyiapkan Diri
94 Kegundahan David
95 Curhatan Rika
96 Kecemasan Rika
97 Dilema
98 Obrolan Bersama Arindi
99 Kemesraan Arindi
100 Rencana Mega Proyek Dream Island
101 Bersantai di Ruang Tengah
102 Geli-Geli Gimana Gitu
103 Tidak Jadi
104 Karena Rasa Nyaman
105 Puas Dengan Cara Kerja David
106 Kecemasan Andre
107 Jalan Bersama David
108 Kunjungan Andre dan Dara
109 Kecemasan David
110 Kehabisan Akal
111 Bertemu
112 Si Kepala Batu
113 Kecemasan Rika
114 Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115 Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116 Pendadaran Rika
117 Malam Perayaan
118 Kepergok
119 Masalah Lagi
120 Maen ke Rumah David
121 Rio dan Kemisteriusannya
122 Kegalauan Reva
123 Berhasil Menghibur David
124 Marcel Kakak Arindi
125 Ke Cafe Reva
126 Tantangan Marcel
127 Kecelakaan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Keluarga David
2
Berangkat ke Ibu Kota
3
Tiba di Rumah Paman
4
Mobil Baru
5
Ke Rumah Bibi Minggas
6
Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7
Kenalan Pak Rio
8
Rika
9
Rika dan Hanna
10
Menghadiri Acara Pernikahan
11
Putri Kedua Hardinata
12
Kecelakaan
13
Mengantar Arindi Pulang
14
Ke Bengkel
15
Mengundang Makan Malam di Rumah
16
Makan Malam Bersama
17
Sahabat Lama Rio, Ayah David
18
Apartemen Baru
19
Teman Komunitas David
20
Pasar Malam
21
Pengalaman Pertama
22
Kamar Arindi
23
Waterbom Pantai Indah Kapuk
24
Kembali ke London
25
Ngampus Lagi
26
Pergi bersama Rika
27
Habis Ujian
28
Jamuan Malam
29
Kegilaan yang menjadi Nyata
30
David menjadi Ketua Dema
31
Belanja Bahan Makanan
32
Masakan Rika
33
Masakan Rika
34
Kerumah Kakek Hans
35
David di Serang
36
Telepon di Tengah Malam
37
Operasi
38
Melewati Masa kritis
39
Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40
Penyelidikan
41
Kunjungan Hans dan Keluarganya
42
Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43
Menghibur Bu Sussn
44
Setelah Koma, Masih tetap Sama
45
Diagnosa Dokter
46
Curhatan Pak Candra
47
Orang Masa Lalu Rio
48
Kembali Ke Rumah
49
Robert dan David
50
Keluar dari Rumah Sakit
51
Rayakan Ulang Tahun Reva
52
Berlibur ke Kota Rio
53
Kembali ke Ibu Kota
54
Kembali Ke Jakarta
55
Curhat ke Ibu
56
Nonton Tv
57
Magang
58
Pengakuan pada David
59
Rencana Perjodohan
60
Makan Malam Bersama
61
Pindah ke Jakarta
62
Pembukaan Cafe
63
Beradu Suara di Atas Panggung
64
Cemburu
65
Hampir Saja Terbongkar
66
Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67
Hadiah Mobil
68
Jurus Aska
69
Curhatan Aska
70
Dilema
71
Pertimbangan
72
Masakan Reva
73
Masakan Reva
74
Ajakan Libur
75
Perusahaan Baru
76
Kerusuhan di Cafe
77
Amarah Aska
78
Penyelesaian Masalah yang Apik
79
Kembali Terjerat Masalah
80
Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81
Ketegasan David
82
Rudy Ikut Begabung
83
Jogging Bersama
84
Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85
Undangan Kampus
86
Pilihan Yang Salah
87
Mengunjungi Reva
88
Rayuan Arindi
89
Tawaran Kerja Sama
90
Tawaran Andre
91
Jangan Melihat Dari Cover
92
Masa Lalu Rika
93
Menyiapkan Diri
94
Kegundahan David
95
Curhatan Rika
96
Kecemasan Rika
97
Dilema
98
Obrolan Bersama Arindi
99
Kemesraan Arindi
100
Rencana Mega Proyek Dream Island
101
Bersantai di Ruang Tengah
102
Geli-Geli Gimana Gitu
103
Tidak Jadi
104
Karena Rasa Nyaman
105
Puas Dengan Cara Kerja David
106
Kecemasan Andre
107
Jalan Bersama David
108
Kunjungan Andre dan Dara
109
Kecemasan David
110
Kehabisan Akal
111
Bertemu
112
Si Kepala Batu
113
Kecemasan Rika
114
Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115
Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116
Pendadaran Rika
117
Malam Perayaan
118
Kepergok
119
Masalah Lagi
120
Maen ke Rumah David
121
Rio dan Kemisteriusannya
122
Kegalauan Reva
123
Berhasil Menghibur David
124
Marcel Kakak Arindi
125
Ke Cafe Reva
126
Tantangan Marcel
127
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!