Masa Orientasi Mahasiswa Baru

Di ospelmab Kampusnya kemarin, David bertemu dengan Seorang cewek bernama Hanna dan menjadikan Hanna sebagai temannya.

Mereka satu kelompok di Ospelmab dan ternyata mereka berdua dari jurusan Hukum dan juga satu kelas setelah kulia aktif sehingga membuat mereka berdua menjadi akrab.

setelah ospelmab berakir, Mereka berdua masih terus akrab bahkan sering pergi bersama dan mengerjakan tugas bersama.

Hanna merupakan anak yang rajin dan pandai. Dia juga selalu mengingatkan David dan mengajaknya untuk mengerjakan tugas jika mereka sedang ada tugas.

Hal itulah yang membuat David begitu perhatian pada Hanna karena kebaikan Hanna yang selalu mengingatkan Dia untuk belajar dan mengerjakan tugas.

Keluhan Hanna pada David selalu berusahan di penuhi oleh David. Dia seperti tidak ingin membuat Hanna kecewa.

Enatah siapa yang memulainya terlebih dahulu, tiba - tiba saja mereka sudah saling chating menggunakan kata sayang dan saat itulah awal meraka berdua mulai pacaran.

Hanna menjadi cewek pertama yang David pacari setelah Dia berada di Jakarta. Hanna juga sangat membantu David dalam proses penyesuaian dengan situasi yang baru serta tempat yang baru dan juga Suasana yang baru di kota Jakarta.

Semenjak David ke Jakarta, Pak Rio mulai menghujaninya dengan Uang. Dia selalu memberikan yang terbaik buat David serta selalu memenuhi apapun yang di inginkan David.

Pak Rio ingin Memfasilitasi David dengan kemewahan karena Dia ingin David mengembangkan bisnisnya yang ada di Jakarta beberapa tahun ke depan.

Hal itulah yang membuat Pak Rio berusaha memfasilitasi David dengan segala kemewahan sehingga Dia bisa di terima dengan baik di kota Jakarta.

Setelah beberapa bulan kuliah, David Merasa ada yang Aneh dan juga janggal pada dirinya karena Dia merasa selalu di ikuti dan di awasi oleh Orang.

Akan tetapi Rasa cueknya lebih besar dari pada rasa penasarannya sehingga Dia membiarkan Hal itu tanpa mencari taunya.

Pikir David, Selagi mereka tidak mengganggu dirinya dan juga aktifitasnya, itu bukan sesuatu yang bermasalah bagi David.

David juga beberapa kali terlibat perselisihan dengan beberapa orang di kampus maupun di Club malam tempat Dia biasa nongkrong bersama teman - temannya ataupun Tomi pamannya namun selalu terselesaikan tanpa sepengetahuan David.

Setelah beberpa bulan menjalin hubungan, Hanna dan David mengakiri hubungan mereka. Mereka berdua memutuskan untuk menjadi temanan di bandingkan pacaran karena pacaran di nilai terlalu mengekang buat mereka berdua.

Sifak misterius dan cara bergaul David yang menurut Hanna liar membuatnya merasa bahwa Dia tidak pantas untuk berpacaran dengan David.

Setelah Putus, David dan Hanna masih tetap Akrab bahkan mereka berdua masih sering keluar bersama ataupun mengerjakan tugas bersama.

David mencoba mendekati beberapa cewe setelah putus dari Hanna namun hubungan David dengan mereka tidak bertahan lama karena hubungan yang mereka jalani hanya untuk sekedar bersenang - senang.

David sering mengenalkan teman cewek yang sedang Dia dekati pada Hanna begitu juga dengan Hanna, Dia selalu mengenalkan teman cowoknya pada David.

Dari semua teman yang satu jurusan dengannya, David hanya Akrab dengan Hanna. Teman yang lainnya Dia tidak begitu akrab bahkan terkesan dingin da cuek pada mereka.

Suatu ketika David di cegat oleh 4 orang Anak mudah di jalanan sepi karena di tuduh ngerayu Pacar salah satu dari mereka.

Sendirian melawan 4 orang yang mencegatnya membuat David sangat kewalahan. mereka juga Hebat dalam Duel sehingga membuat David beberapa kali terkena pukulan dari mereka.

David yang kewalahan dan sudah tidak bisa menahan emosinya seperti kesetanan melawan mereka sehingga membuat salah satu dari keempat pemudah itu jatuh terkapar tidak sadarkan diri terkena tendangan dari David.

Melihat Hal itu membuat ke 3 teman lainnya kabur meninggalkan David dan seseorang yang terkapar itu karena mereka berpikir bahwa Dia sudah meninggal.

Dalam keadaan panik, David tiba - tiba di hampiri oleh dua orang laki - laki yang sudah sedikit berumur.

Entah dari mana datangnya, tiba - tiba saja mereka sudah muncul di samping David. David yang kaget dengan kehadiran mereka langsung bersiap lagi untuk bertarung lagi.

Akan tetapi salah satu dari mereka langsung menghentikan David sambil berkata

"tenanglah nak, kami bukan musuhmu. apa kamu terluka ?" kata salah satu Dari mereka menenangkan David sambil menanyakan keadaannya

"gk pak. aku gk pa - pa" sahut David masih tetap waspada karena David tidak mengenal mereka bahkan belum pernah bertemu mereka sebelumnya

"Pergilah Nak, Biar kami yang akan bertanggung jawab atas semuanya" Kata bapa itu ketika sudah berada di samping David

"terima kasih Pak" kata David dan langsung pergi dari sana dengan buru - buru menuju mobilnya karena Rasa panik dan juga takut

David tidak begitu jelas melihat wajah mereka berdua karena jalan itu sangat Sepi dan juga kurang pencahayaan sehingga cahaya di tempat itu remang - remang.

itu adalah pertama kalinya Dia memukul orang hingga jatuh pingsan tak sadarkan diri. dia beberapa kali terlibat perkelahian sama orang namun tidak sampai membuatnya pingsan.

Ketika David sudah di atas mobil, seseorang dari mereka berkata pada David

"gk usah panik dan takut nak. kami akan mengurus semuanya"

"iya pak" jawab David dan langsung buru - buru pergi dari tempat itu.

David memacu kendaraan dengan sedikit ngebut karena Dia masih takut dan juga cemas dengan kejadian yang baru saja di alaminya tadi.

Banyak yang Dia pikirkan mulai orang yang terkapar tadi hingga kemungkinan Dia akan di penjara sehingga membuatnya semakin cepat memacu kendaraannya.

Entah kenapa, yang ada pikirannya saat ini adalah secepatnya tiba di rumah opa Hans. cuma itu yang ada di pikirannya.

seperti biasa, Reva yang membuka kan pintu untuk David karena semuanya sudah beristrahat termasuk bi Ati yang tidak mampu bagadang.

Meskipun sudah di rumah, pikiran David masih di hantui dengan kejadian yang baru Dia alami di perjalanan tadi.

Dia juga penasaran dengan kedua orang tadi yang secara tiba - tiba sudah muncul di sampingnya entah dari mana datangnya.

David memasang kuping ke arah jalan raya sambil mendengar apakah bunyi sirene polisi akan segera datang dan menangkapnya.

Hampir sejam David menunggu dengan berbagai macam pikiran yang berkecambuk di otaknya, namun tidak ada yang menekan bell pintu gerbang rumah mereka.

David yang merasa frustasi langsung menuju kamar mandi untuk mandi sekaligus menyegarkan badan dan pikiran.

Keesokan harinya, Meskipun sedikit cemas dan gugup, David tetap memaksakan diri untuk pergi ke kampus.

David tidak ingin kejadian semalam merampas kebebasannya. Dia sekaligus ingin mencari tau kedua orang yang membantunya semalam.

Karena cahaya lampu yang samar - samar membuat David tidak begitu mengenal dengan wajah mereka berdua.

Dengan perasaan Was - Was David berangkat ke kampusnya. Dia takut ketiga orang itu akan melakukan serangan balasan terhadapnya.

Episodes
1 Keluarga David
2 Berangkat ke Ibu Kota
3 Tiba di Rumah Paman
4 Mobil Baru
5 Ke Rumah Bibi Minggas
6 Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7 Kenalan Pak Rio
8 Rika
9 Rika dan Hanna
10 Menghadiri Acara Pernikahan
11 Putri Kedua Hardinata
12 Kecelakaan
13 Mengantar Arindi Pulang
14 Ke Bengkel
15 Mengundang Makan Malam di Rumah
16 Makan Malam Bersama
17 Sahabat Lama Rio, Ayah David
18 Apartemen Baru
19 Teman Komunitas David
20 Pasar Malam
21 Pengalaman Pertama
22 Kamar Arindi
23 Waterbom Pantai Indah Kapuk
24 Kembali ke London
25 Ngampus Lagi
26 Pergi bersama Rika
27 Habis Ujian
28 Jamuan Malam
29 Kegilaan yang menjadi Nyata
30 David menjadi Ketua Dema
31 Belanja Bahan Makanan
32 Masakan Rika
33 Masakan Rika
34 Kerumah Kakek Hans
35 David di Serang
36 Telepon di Tengah Malam
37 Operasi
38 Melewati Masa kritis
39 Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40 Penyelidikan
41 Kunjungan Hans dan Keluarganya
42 Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43 Menghibur Bu Sussn
44 Setelah Koma, Masih tetap Sama
45 Diagnosa Dokter
46 Curhatan Pak Candra
47 Orang Masa Lalu Rio
48 Kembali Ke Rumah
49 Robert dan David
50 Keluar dari Rumah Sakit
51 Rayakan Ulang Tahun Reva
52 Berlibur ke Kota Rio
53 Kembali ke Ibu Kota
54 Kembali Ke Jakarta
55 Curhat ke Ibu
56 Nonton Tv
57 Magang
58 Pengakuan pada David
59 Rencana Perjodohan
60 Makan Malam Bersama
61 Pindah ke Jakarta
62 Pembukaan Cafe
63 Beradu Suara di Atas Panggung
64 Cemburu
65 Hampir Saja Terbongkar
66 Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67 Hadiah Mobil
68 Jurus Aska
69 Curhatan Aska
70 Dilema
71 Pertimbangan
72 Masakan Reva
73 Masakan Reva
74 Ajakan Libur
75 Perusahaan Baru
76 Kerusuhan di Cafe
77 Amarah Aska
78 Penyelesaian Masalah yang Apik
79 Kembali Terjerat Masalah
80 Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81 Ketegasan David
82 Rudy Ikut Begabung
83 Jogging Bersama
84 Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85 Undangan Kampus
86 Pilihan Yang Salah
87 Mengunjungi Reva
88 Rayuan Arindi
89 Tawaran Kerja Sama
90 Tawaran Andre
91 Jangan Melihat Dari Cover
92 Masa Lalu Rika
93 Menyiapkan Diri
94 Kegundahan David
95 Curhatan Rika
96 Kecemasan Rika
97 Dilema
98 Obrolan Bersama Arindi
99 Kemesraan Arindi
100 Rencana Mega Proyek Dream Island
101 Bersantai di Ruang Tengah
102 Geli-Geli Gimana Gitu
103 Tidak Jadi
104 Karena Rasa Nyaman
105 Puas Dengan Cara Kerja David
106 Kecemasan Andre
107 Jalan Bersama David
108 Kunjungan Andre dan Dara
109 Kecemasan David
110 Kehabisan Akal
111 Bertemu
112 Si Kepala Batu
113 Kecemasan Rika
114 Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115 Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116 Pendadaran Rika
117 Malam Perayaan
118 Kepergok
119 Masalah Lagi
120 Maen ke Rumah David
121 Rio dan Kemisteriusannya
122 Kegalauan Reva
123 Berhasil Menghibur David
124 Marcel Kakak Arindi
125 Ke Cafe Reva
126 Tantangan Marcel
127 Kecelakaan
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Keluarga David
2
Berangkat ke Ibu Kota
3
Tiba di Rumah Paman
4
Mobil Baru
5
Ke Rumah Bibi Minggas
6
Masa Orientasi Mahasiswa Baru
7
Kenalan Pak Rio
8
Rika
9
Rika dan Hanna
10
Menghadiri Acara Pernikahan
11
Putri Kedua Hardinata
12
Kecelakaan
13
Mengantar Arindi Pulang
14
Ke Bengkel
15
Mengundang Makan Malam di Rumah
16
Makan Malam Bersama
17
Sahabat Lama Rio, Ayah David
18
Apartemen Baru
19
Teman Komunitas David
20
Pasar Malam
21
Pengalaman Pertama
22
Kamar Arindi
23
Waterbom Pantai Indah Kapuk
24
Kembali ke London
25
Ngampus Lagi
26
Pergi bersama Rika
27
Habis Ujian
28
Jamuan Malam
29
Kegilaan yang menjadi Nyata
30
David menjadi Ketua Dema
31
Belanja Bahan Makanan
32
Masakan Rika
33
Masakan Rika
34
Kerumah Kakek Hans
35
David di Serang
36
Telepon di Tengah Malam
37
Operasi
38
Melewati Masa kritis
39
Kedatangan Pak Rio dan Keluarganya
40
Penyelidikan
41
Kunjungan Hans dan Keluarganya
42
Bu Susan Sudah Pasrah dengan Keadaan Putra Sulungnya
43
Menghibur Bu Sussn
44
Setelah Koma, Masih tetap Sama
45
Diagnosa Dokter
46
Curhatan Pak Candra
47
Orang Masa Lalu Rio
48
Kembali Ke Rumah
49
Robert dan David
50
Keluar dari Rumah Sakit
51
Rayakan Ulang Tahun Reva
52
Berlibur ke Kota Rio
53
Kembali ke Ibu Kota
54
Kembali Ke Jakarta
55
Curhat ke Ibu
56
Nonton Tv
57
Magang
58
Pengakuan pada David
59
Rencana Perjodohan
60
Makan Malam Bersama
61
Pindah ke Jakarta
62
Pembukaan Cafe
63
Beradu Suara di Atas Panggung
64
Cemburu
65
Hampir Saja Terbongkar
66
Pujian dan Rasa Terimakasih pada David
67
Hadiah Mobil
68
Jurus Aska
69
Curhatan Aska
70
Dilema
71
Pertimbangan
72
Masakan Reva
73
Masakan Reva
74
Ajakan Libur
75
Perusahaan Baru
76
Kerusuhan di Cafe
77
Amarah Aska
78
Penyelesaian Masalah yang Apik
79
Kembali Terjerat Masalah
80
Mengunjungi Rumah Bos Riswan
81
Ketegasan David
82
Rudy Ikut Begabung
83
Jogging Bersama
84
Gereja Pertama Kali Bersama Arindi
85
Undangan Kampus
86
Pilihan Yang Salah
87
Mengunjungi Reva
88
Rayuan Arindi
89
Tawaran Kerja Sama
90
Tawaran Andre
91
Jangan Melihat Dari Cover
92
Masa Lalu Rika
93
Menyiapkan Diri
94
Kegundahan David
95
Curhatan Rika
96
Kecemasan Rika
97
Dilema
98
Obrolan Bersama Arindi
99
Kemesraan Arindi
100
Rencana Mega Proyek Dream Island
101
Bersantai di Ruang Tengah
102
Geli-Geli Gimana Gitu
103
Tidak Jadi
104
Karena Rasa Nyaman
105
Puas Dengan Cara Kerja David
106
Kecemasan Andre
107
Jalan Bersama David
108
Kunjungan Andre dan Dara
109
Kecemasan David
110
Kehabisan Akal
111
Bertemu
112
Si Kepala Batu
113
Kecemasan Rika
114
Kedatangan Paman Hans ke Rumah Baru
115
Berkenalan dengan Keluarga Besar David
116
Pendadaran Rika
117
Malam Perayaan
118
Kepergok
119
Masalah Lagi
120
Maen ke Rumah David
121
Rio dan Kemisteriusannya
122
Kegalauan Reva
123
Berhasil Menghibur David
124
Marcel Kakak Arindi
125
Ke Cafe Reva
126
Tantangan Marcel
127
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!