SO 10

Malam ini, Rayden menutuskan untuk bertemu dua rekan bisnisnya di kediaman Alan. Memastikan apakah Elina sudah di lenyapkan atau masih ada.

Hati kecilnya selalu mendorongnya untuk segera mencari tahu Elina, meski pikiran Rayden berkali kali membantahnya. Namun pada akhirnya hati kecilnya yang memenangkan tindakan apa yang harus Rayden ambil.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di kediaman Alan. Pria itu langsung masuk ke dalam rumah Alan tanpa banyak pertanyaan dari para penjaganya. Namun apa yang terjadi di rumah itu di luar dugaan Rayden. Ia mendapati Mei Shin tengah berbincang dengan Alan dan terlihat sangat akrab. Terbersit tanda tanya dalam benak Rayden, sejak kapan? Mei Shin mengenal Alan dan bisa se-akrab itu?

Melihat kedatangan Rayden yang tiba tiba membuat Alan dan Mei Shin terkejut. Mereka berdiri menyambut kedatangan Rayden.

"Rayden?" sapa Mei Shin menjadi salah tingkah.

"Halo teman, kenapa kau datang tidak memberitahuku terlebih dahulu," sapa Alan tersenyum mengembang lalu mempersilahkan Rayden untuk duduk di sofa

Rayden duduk di sofa dengan tatapan tajam ke arah Mei Shin. Bukan karena ia cemburu, tapi ada yang aneh dengan sikap dan kehadirannya malan ini di rumah Alan. Secara wanita itu bukan bagian dari organisasi yang Alan kuasai. Namun tatapan tajam Rayden di salah artikan oleh Mei Shin. Wanita itu berpikir kalau Rayden tengah menahan cemburu.

"Mei, sedang apa kau di sini?" tanya Rayden penuh selidik.

"Oh, kebetulan sekali kalau Papa Mei Shin masih sahabatku. Jadi kami sering bertemu sekedar untuk berbincang. Lagi pula kami sahabat sudah sejak lama," sela Alan menjelaskan panjang lebar pada Rayden karena khawatir terjadi kesalahpahaman.

Rayden melirik ke arah Alan, menganggukkan kepalanya seolah percaya dengan penuturan Alan. Meski ada yang ganjal dari penjelasan yang di berikan. Setahu Rayden, Ayah dari Mei Shin tidak pernah memiliki hubungan dengan ketua organisasi apapun. Namun Rayden berusaha untuk mempercayainya, karena tujuan dia bukan untuk perduli dengan urusan Mei Shin.

"Alan, bisa kita bicara empat mata?" pinta Rayden.

"Tentu, silahkan," potong Mei Shin lalu berdiri dan berlalu di hadapan mereka berdua tanoa harus di minta terlebih dahulu.

"Ada apa Ray?" tanya Alan menatap ke arah Rayden yang mengeluarkan kotak rokok lalu menyalakan satu batang rokok.

"Di mana Antonio? dan bagaimana keadaan gadis itu? apakah sudah-?"

"Gadis itu ada di rumah Antonio, aku pikir dia sudah melenyapkan meskipun aku belum tahu pasti. Ini sudah berapa hari Ray? kemungkinan gadis itu sudah lenyap," potong Alan sudah mengerti maksud ke datangan Rayden.

"Lenyap?" ucap Rayden pelan. Ada yang menggelitik di hatinya, ada yang menusuk di jantungnya, saat Alan mengatakan kalau Elina bisa saja sudah di lenyapkan.

"Kau kenapa?" tanya Alan melihat raut wajah Rayden berubah sendu.

"Tidak apa apa," sahut Rayden pelan. "Baguslah kalau sudah di lenyapkan, tidak ada lagi yang perlu di khawatirkan lagi bukan?"

Alan mengangguk pelan, menatap wajah Rayden penuh tanda tanya. Ia melihat ada sesuatu yang beda pada Rayden tapi ia sendiri tidak tahu apa yang beda dari Rayden.

"Waktu kita tinggal empat hari, kau harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Ingat, wanita nomer dua, banyak wanita cantik bisa kau dapatkan. Jadi, fokus pada pekerjaanmu Ray."

"Apa kau mulai meragukanku? kenapa?" tanya Rayden, penuturan Alan terdengar berbeda di telinga Rayden. Tidak seperti biasanya, namun Rayden masih berusaha untuk tidak mencurigai Alan.

"Ada apa denganmu Ray?" Alan balik bertanya.

Namun Rayden enggan menjawab, ia memilih bangun dari tempat duduknya lalu berpamitan untuk kembali pulang.

"Apa kau menyukai gadis kecil itu, Ray?" gumam Alan pelan.

"Kemana Ray? apa sudah pergi?" tanya Mei Shin membuyarkan lamunan Alan.

"Ya, dia sudah pergi," sahut Alan kembali duduk di sofa di ikuti Mei Shin.

"Jadi? Ray datang ke sini hanya untuk bertanya tentang gadis bodoh itu?" tanya Mei Shin hatinya tersulut api cemburu, namun ia berusaha tetap tenang di hadapan Alan.

"Kau cemburu?" tanya Alan menatap wajah Mei Shin.

"Tidak sayang," jawab Mei Shin tersenyum di sudut bibirnya.

Terpopuler

Comments

nuRRaffa

nuRRaffa

mei shin....??? dia yg harus dilenyap kan

2021-01-12

2

Febi sutan Pradana

Febi sutan Pradana

kapan bucinnya dong mak

2021-01-08

1

Farel ☠️☠️ Poison

Farel ☠️☠️ Poison

bucin deh

2021-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!