Setelah menemui Kim Tan di kediamannya, Raydeng langsung memenuhi undangan dua pria yang sangat berpengaruh di dunia kriminal.
"Ray, selamat datang. Mari duduk!" ucap pria yang menggunakan kemeja putih dengan kancing terbuka hingga dadanya terlihat.
"Alan apa kabar?" sapa Ray pada pria yang bernama Alan Darling yang baru saja menyambut dan mempersilahkannya duduk.
Alan Darling salah satu kaki tangan dari kelompok Mara Salavatuchra. Kelompok paling kejam di dunia. Kelompok ini berdiri tahun 1980 di California yang berisi orang orang Salvador.
Rayden duduk di sebelah pria lain. Salah satu kaki tangan kelompok La Cosa Nostra. Yang lahir pada abad 19, dianggap sebagai kelompok termuda namun tidak butuh waktu lama bagi kelompok asal Sisilia menjadi besar. La Cosa Nostra dengan basis kekeluargaan dan hirarki. Upacara penerimaan ini di kenal rumit dan hanya terbuka bagi orang Sisilia. Selain itu mereka punya kode etik yang harus di taati salah satunya wajib menjaga rahasia. Jika gagal melakukannya berarti sama dengan eksekusi mati. Pria itu bernama Antonio Belucci.
"Lama kita tidak jumpa, Ray," sapa Antonio pada Rayden.
Rayden hanya tersenyum, lalu ia mengeluarkan kotak rokok dari balik saku jaketnya.
"Ada apa kalian mengundangku datang ke sini?" tanya Rayden sembari mengeluarkan sebatang rokok, lalu menyalakannya. Sesaat ia mainkan rokoknya sebelum menghisapnya dalam dalam.
"Tenang Ray, nikmati saja dulu minumannya." Sela Antonio.
"Ini." Alan menyodorkan sebuah dokumen ke hadapan Rayden.
Sesaat Rayden hanya diam memperhatikan dokumen itu, perlahan ia matikan rokoknya di asbak. Lalu mengambil dokumen yang ada di atas meja dan membukanya. Terdapat dua buah foto pria yang cukup seluruh kota itu tahu siapa dua pria dalam foto itu. Rayden menatap tajam Alan dan Antonio cukup lama. Lalu menutup kembali dokumen itu, menatap kedua sahabatnya yang tertawa kecil lalu tertawa terbahak bahak. Awalnya Rayden hanya diam, kemudian ia ikut tertawa terbahak bahak. Entah apa yang ada di kepala mereka saat ini.
***
Satu jam berlalu, Rayden sudah kembali dari pertemuan itu. Ia langsung masuk ke dalam rumahnya. Lagi lagi ia melihat Elina tengah tertidur pulas di sofa. Kebiasaan gadis itu selain telat bangun pagi, juga pelupa dan sering tidur di sembarang tempat kalau sudah tidak bisa menahan kantuknya. Rayden tersenyum, menggelengkan kepalanya menatap sesaat Elina. Lalu ia kembali berjalan menuju kamar pribadinya.
Lastri yang memperhatikan arah dapur, jantungnya berdegup kencang karena Elina ketahuan Rayden tidur di sofa. Sepeninggal Rayden, sahabat Elina itu langsung membangunkan Elina dengan cara menepuk pipinya kencang. Hingga gadis kecil itu terkejut bukan main.
"Elina bangun!"
"A, appa?"
Elina terbangun mengucek matanya menatap Lastri sahabatnya.
"Tuan sudah-?"
"Apa? aku di panggil?" potong Elina langsung bangun dan berlari tanpa menunggu ucapan Lastri selanjutnya. Membuat Lastri menepuk keningnya sendiri.
"Ya ampun, Elina!" seru Lastri menatap Elina yang berlari menaiki tangga menuju lantai dua kamar Rayden.
"Mati kau Elina.." guman Lastri pelan.
Sementara Rayden yang baru saja selesai mandi hanya menggunakan balutan handuk, terkejut melihat pintu kamarnya terbuka. Nampak Elina yang masih kacau karena kaget, berjalan menghampirinya.
"Tuan memanggilku?" tanya Elina menundukkan kepala.
"Siapa bilang aku memanggilmu?" tanya Rayden balik.
"Yang bilang siapa ya tadi?" gumam Elina pelan.
Rayden hanya menggelengkan kepalanya, baginya sudah tidak aneh dengan sikap Elina yang teledor. Sudah lebih dari setahun ia bekerja, tentu Rayden tahu bagaimana kedua asisten rumah tangganya.
"Kembali ke tempatmu, tidak ada yang memintamu datang kesini."
"Ba, baik tuan." Elina membungkukkan badannya sesaat lalu putar badan meninggalkan kamar Rayden dengan tergesa gesa.
"Ada ada saja." Gumam Rayden.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
ani nurhaeni
semoga nasiib baiik ada di pihak elina
2022-09-25
0
Halimah99
entah mengapa aku lebih suka cerita mafia
2021-11-13
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
makanya Elina dengerin dulu orang ngokong sampai selesai... jangan asal pergi aja 😄
2021-07-14
0