SO 2

Semua di awali dengan kata.

"Elinaaaa!!

Seorang gadis bertubuh mungil berlari cepat menuruni tangga dari lantai dua menuju lantai dasar. Menghampiri majikannya yang bernama Rayden. Ia lupa menyiapkan sarapan untuk Rayden karena kesiangan.

Dengan napas terengah engah, tenggorokannya terasa kering hinnga untuk menelan saliva saja Elina kesulitan saking takutnya bila Rayden kembali memarahinya karena sering kesiangan bangun di pagi hari.

" I, iyya tuan." Suaranya tercekat di tenggorokan.

"Kalau kau setiap hari seperti ini, aku bisa memecatmu." Rayden menarik napas dalam dalam menatap tajam gadis bertubuh mungil, berambut panjang yang di ikat sembarangan berdiri di hadapannya dengan kepala tertunduk.

Sesaat Elina terdiam coba mencerna ucapan Rayden, lalu menganggukkan kepalanya sesaat.

"Maaf tuan."

"Mana sarapanku?" Rayden mengetuk ngetuk meja dengan jarinya, dengan tatapan terus ke arah Elina yang masih diam terpaku.

"Elina!"

"Ba, baik tuan."

Buru buru gadis kecil itu mempersiapkan sarapan pagi Rayden sesuai permintaannya. Setelah selesai Elina berdiri di belakang Rayden, menunggu pria itu selesai sarapan.

Dari ruangan lain terdengar suara langkah, Elina menatap ke arah pintu ruangan yang terbuka. Nampak seorang wanita cantik, berambut panjang terurai. Berjalan dengan langkag gemulai mendekati Rayden mencium pipi pria itu sekilas.

"Pagi sayang."

"Hem!" sahut Rayden terus menikmati sarapannya tanpa melihat sedikitpun ke arah wanita itu.

"Aku mau mengajakmu bertemu Papa."

Wanita itu duduk di kursi meja makan berhadapan dengan Rayden.

"Mei Shin, aku sibuk."

Rayden menoleh ke belakang meminta Elina menyiapkan sarapan untuk wanita yang bernama Mei Shin. Namun wanita itu menolak, Elina kembali berdiri di belakang Rayden. Mendengarkan semua percakapan mereka, meski tidak terlalu banyak bahasa yang mereka ucapkan mampu Elina mengerti.

"Ray, kau sudah berjanji untuk menemui Papa! ucap Mei Shin dengan nada sedikit di naikkan satu level.

" Tidak sekarang, aku sibuk!"

Rayden berdiri, lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan di susul Mei Shin. Sementara Elina membereskan bekas sarapan Rayden. Meski jarak mereka berada di ruang tengah. Namun pembicaraan di antara mereka masih bisa Elina dengar. Sekilas Elina memahami, kalau wanita yang bernama Mei Shin itu adalah kekasih Rayden. Wanita itu meminta Rayden untuk segera menikahinya. Namun Rayden menolak untuk menikahi Mei Shin karena Rayden hanya sebatas kekasih tidak ingin lebih dari itu untuk menjalin hubungan dengan Mei Shin.

Tak lama Elina tidak lagi mendengar suara perdebatan di antara mereka. Rupanya Rayden mengikuti permintaan Mei Shin untuk menemui Papanya. Elina membereskan semuanya dengan tenang. Setelah pekerjaannya selesai, ia menemui teman sejawatnya sesama TKW yang berasal dari daerah Jawa.

"Mbak Lastri belum selesai? biar kubantu." Elina bertanya pada Lastri yang tengah membereskan sofa dan bekas minuman yang berjajar di atas meja. Lastri menoleh ke arah Elina yang tengah menegang sapu.

"Ndak perlu El, biar mbak yang selesaikan. Kau istirahat saja." Lastri menjawab, sembari terus merapikan meja.

"Tidak apa apa mbak, pekerjaanku sudah selesai." Sahut Elina tersenyum.

"Terserah kalau kau tidak keberatan." Lastri berdiri tegap sesaat menatap Elina. Kemudian kembali membungkukkan badan membersihkan meja.

"Iya Mbak."

***

Sementara itu Rayden sudah berada di kediaman Kim Tan. Ayah dari Mei Shin, salah satu milyuner dari daratan Cina yang mengendalikan peeusahaan terbesar dalam bidang Telekomunikasi.

Kim Tan merentangkan kedua tangannya saat melihat putri semata wayangnya menghampiri dan memeluknya dengan manja.

"Papa!"

Rayden sendiri hanya diam berdiri mematung memperhatikan dengan kedua tangannya ia masukkan ke dalan saku celana. Raut wajah pria itu terlihat datar dan cuek melihat kemanjaan Mei Shin tengah berbicara dengab Papanya.

"Rayden, apa kabarmu." Sapa Kim Tan, melepaskan pelukan putrinya berjalan menghampiri Rayden.

"Baik."

"Duduklah, kita bicara sebentar."

Kim Tan mempersilahkan Rayden untuk duduk, namun pria itu menolaknya. Ia sangat tidak menyukai hal yang formal apalagi kalau menyangkut masalah perasaan.

Penolakan Rayden membuat Kim Tan sedikit tersinggung, tapi cepat cepat pria paruh baya itu bersikap tenang seperti semula. Sekilas ia menoleh ke arah putrinya, terbatuk kecil lalu tersenyum pada Rayden.

"Oke."

"Cepat katakan, aku tidak punya waktu banyak." Rayden tetap dalan posisinya tadi, menatap datar Kim Tan.

"Kapan kau akan menikahi putriku?" tanya Kim Tan. Hatinya mulai merasakan tidak enak, ia sangat tahu siapa pria yang di cintai putrinya itu. Meski berkali kali ia melarangnya.

"Menikah?"

Rayden tertawa kecil, mengeluarkan tangannya dari saku celana menutup mulutnya yang terbatuk kecil. Merasa geli dengan pertanyaan Kim Tan. Membuat pria paruh baya itu wajahnya sedikit merah padam.

"Aku tidak pernah menjanjikan putrimu untuk menikahinya, kau harus tahu itu Tuan."

"Ray!" seru Mei Shin berjalan menghampiri mereka berdua. "Selama ini hubungan kita kau anggap apa?" tanya Mei Shin.

Gejolak amarah dalam dada wanita itu seakan meledak, tapi ia harus berusaha menenangkan dirinya. Jika tidak, maka Rayden akan meninggalkannya.

"Ray aku-?"

"Jika kau bermimpi untuk menikah denganku, teruslah bermimpi. Jika kau ingin bahagia, maka cari pria lain yang mau menikahimu. Aku tidak bisa."

Potong Rayden tanpa mau mendengarkan apa yang akan di katakan Mei Shin. Sikap acuh dan ucapan Rayden jelas membuat Mei Shin patah hati begitu pula dengan Sanga Ayah yang merasa terhina dengan ucapan pria di hadapannya. Putrinya seorang wanita cantik, terhormat dan putri seorang milyuner. Banyak pria yang ingin menikahinya. Tapi mengapa pria di hadapannya bisa begitu merendahkan putri tunggalnya itu.

"Kalau hanya itu yang ingin kalian katakan, cukup jelas bukan? apa keputusanku?"

Rayden tersenyum sinis, lalu memutar tubuhnya meninggalkan ruangan. Tidak perduli dengan isak tangis Mei Shin , terluka karena ucapan Rayden.

"Papa.." ucap Mei Shin lirih.

"Tenanglah Nak, kau bisa mencari pria lain yang lebih dari pria brengsek itu."

Kim Tan coba menenangkan, meski hatinya ikut merasa terhina dan di rendahkan Rayden. Namun putrinya tetap bersikeras, bahwa ia hanya akan menikahi satu pria saja yaitu Rayden.

Terpopuler

Comments

ani nurhaeni

ani nurhaeni

sukaa... next

2022-09-25

0

Halimah99

Halimah99

baru mampirr, mulai seru nich

2021-11-13

0

lie

lie

kayanya setu nih ottor..moga jadi tambah favorite ku ya

2021-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!