SO 6

Seharian Rayden berada di luar rumah, bertemu rekan rekannya dan menjalankan bisnis yang selama ini di kelolanya.

Tepat pukul tujuh malam, Rayden kembali ke rumahnya. Pria itu langsung memasuki kamar pribadinya, karena ia ingin beristirahat lebih cepat setelah seharian bekerja.

Di depan pintu kamarnya Rayden tertegun sesaat, ia teringat Elina yang biasanya akan tertidur di sofa ruang tamu. Tapi kali ini ia tidak melihat Elina di sofa itu. Tak terlintas sedikitpun di benak Rayden, jika ia telah mengunci Elina di kamar mandi tadi pagi.

"Mungkin gadis itu tidur di kamarnya," guman Rayden.

Perlahan ia membuka pintu kamar, lalu masuk ke dalan bermaksud untuk membersihkan diri sebelum tidur. Hanya dengan menggunakan balutan handuk, Rayden membuka pintu kamar mandi yang terkunci. Betapa terkejutnya ia melihat Elina tengah meringkuk di lantai kamar mandi beralaskan handuk.

"Ya Tuhan, aku lupa sudah menguncinya di sini," ucap Rayden pelan.

Buru buru ia menghampiri Elina karena takut terjadi sesuatu hal padanya. Namun baru saja ia hendak jongkok, tangan Elina langsung menggapai handuk Rayden dan menariknya hingga melorot ke bawah.

"Tuan, aku lapar!" serunya sembari bangun dan berdiri tegap di hadapan Rayden.

"Elina, jangan lihat ke bawah," ucap Rayden matanya melotot menatap tajam wajah gadis itu.

"Tuan aku lapar, kau mengurungku seharian," sungut Elina tengadahkan wajah menatap Rayden.

"Oke, oke, kau tenang. Aku janji akan mengambilkan kau makan. Asal kau turuti perintahku."

"Baik tuan!" sahut Elina tersenyum mengembang. "Tuan kenapa kikuk?" tanya Elina kepalanya hendak menunduk ke bawah.

"Jangan lihat ke bawah!" pekik Rayden mengangkat dagu Elina supaya tetap melihat ke arahnya

"Baiklah tuan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Elina.

"Sekarang kau putar tubuhmu, lalu keluar dari sini tanpa melihat lagi ke belakang. Oke?" perintah Rayden memberikan aba aba.

Elina menganggukkan kepalanya, lalu memutar tubuhnya dengan pelan sesuai anjuran Rayden.

"Sekarang kau keluar dari sini cepat!"

"Baik!" sahut Elina sembari melangkagkan kakinya tanpa menoleh ke belakang

Rayden bisa bernapas lega, lalu membungkukkan badan mengambil handuk yang tergeletak di lantai.

"Tuan!" seru Elina balik badan menghadap Rayden di ambang pintu.

"ELINA!" Pekik Rayden buru buru melilitkan handuk sembarangan di tubuhnya.

"AAAAAAAAAAHHKKK!" pekik Elina menutup wajahnya dengan ke dua telapak tangannya. Lalu gadis itu berlari keluar kamar mandi.

"Elina," ucap Rayden kesal. "Kenapa gadis itu benar benar ceroboh!" sungut Rayden.

***

Elina duduk di kursi sudut ruang makan menikmati makan malamnya setelah seharian ia di kurung Rayden. Raut wajahnya tidak menampakkan ia kesal atau marah. Tetapi sebaliknya, sumpah serapah ia lontarkan untuk Rayden sembari mengunyah makanan.

"Majikan nggak tahu diri, sudah tahu ada aku di kamar mandi. Bisa bisanya dia nggak pakai apa apa, huh!"

Elina selalu asik dengan dirinya tanpa perduli sekitarnya, tanpa ia sadari Rayden tengah berdiri di ambang pintu memperhatikan Elina yang tengah makan sambil merutuki kejadian tadi.

"Rasanya waktu berjalan lambat, aku bosan tiap hari di teriaki majikan tak tahu diri itu. Ibu, bapak, aku mau pulang. Kapok kerja jadi TKW."

"Siapa majikanmu yang tak tahu diri?" tanya Rayden pelan berdiri di samping Elina yang menundukkan kepalanya.

"Siapa lagi kalau bukan manusia bernama Rayden." Elina menjawab tanpa menoleh.

"Oh, aku?"

Elina membulatkan matanya, tengadahkan wajah menatap Rayden yang susah berdiri di sampingnya.

"Tu, tuan sudah selesai?" ucap Elina lalu berdiri membungkukkan badan sesaat. "Bukan tuan, tuan salah dengar. Yang kumaksud bukan tuan, tapi tetanggaku di kampung." Elina menjawab tanpa di pikir lebih dulu, membuat Rayden kesal tapi juga ingin tertawa namun ia tahan.

"Jika besok kau ulangi kesalahanmu lagi, hukumanmu akan bertambah dua kali lipat."

"Iya tuan, aku janji tidak akan melakukan kesalahan lagi. Elina kembali membungkuk sesaat.

" Besok ada teman temanku datang ke sini, kuharap kau tidak melakukan kesalahan Elina, atau kau akan menyesal."

"Baik tuan."

Terpopuler

Comments

ani nurhaeni

ani nurhaeni

kalauu kelakuan art nya kaya elina siihh emng pantes di marahiinn
untung nya elina cuma ada di novel
sekareep muu deehh elina

2022-09-25

0

Dwi Rahayu

Dwi Rahayu

ngakak abis...bacanya
🤣🤣🤣🤣🤣

2021-08-28

0

lie

lie

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!