Episode lima belas

Dengan langkah agak menghentak, Bianca mendekati Rava dan Ara, "Mau kemana kalian?" tanya Bianca dingin.

Persis seperti seorang istri yang memergoki suaminya sedang jalan berdua dengan perempuan lain. Tidak lupa pandangan mematikan gratis untuk Ara.

"Oh, hai Bi. Kami mau makan siang di kantin" jawab Rava santai.

"Katanya mau makan sama Pak Yoga?"

"Emm… yah, Yoga masih ada kerjaan…" jawab Rava sekenanya. Tidak mungkin dia bilang kalau Yoga sedang baca majalah dewasa edisi terbaru di ruang guru 'kan?

Bianca merengut kesal. Gadis cantik itu lalu menarik tangan Rava yang digandeng Ara, hingga tangan Ara terlepas dengan kasar dan meletakkan kotak bekal warna merah di telapak tangan Rava. Lalu setelahnya pergi begitu saja.

"Wah ada bekal, Rav, kita makan bekal ini berdua saja ya?" ujar Ara berbinar-binar dengan tidak tahu malu kembali menggandeng lengan Rava.

Rava diam sejenak. Memperhatikan sang istri yang sudah pergi menjauh. Kemudian pria itu melepas gandengan Ara pada lengannya, "Maaf Ara, sepertinya hari ini kamu makan sendiri saja ya?"

Dan tanpa persetujuan dari Ara, Rava langsung berlari mengejar Bianca yang belum begitu jauh. Sejenak pemandangan di koridor itu bagaikan surga bagi para anggota Love VaBian Couple.

...****************...

"Tau nggak, hari ini kamu manis banget" gumam Rava begitu mereka sampai di atap.

Ya mereka.

Rava dan Bianca.

Hanya berdua. Hohohoo~

"Tumben gombal" sahut Bianca sarkatis. Rava hanya tertawa kecil, pria itu kemudian membuka kotak bekal dan menyuap sesendok ke mulutnya. Lalu sesuap lagi ia sodorkan ke Bianca dan dengan senang hati Bianca membuka mulutnya. Kebetulan ia memang sedang amat sangat lapar.

Dan begitulah cara mereka menghabiskan makanan dari kotak bekal berwarna merah itu. Hingga tidak tersisa apapun di kotak bekal itu.

"Wah, kita gak bawa minum" gumam Rava ketika menyadari bahwa mereka tidak bawa minum. Pria itu kemudian berdiri dari duduknya, "Tunggu bentar, biar aku minum dulu"

"Nggak usah" Bianca menahan tangan Rava, "Ada… yang ingin kutanyakan"

Rava kembali mendudukan dirinya "Soal apa?"

Bianca tidak langsung menjawab. Gadis cantik itu menarik kakinya hingga menyentuh dadanya. Sebelah tangannya memeluk lututnya dan sebelah lagi menulis-nulis gambar abstrak di lantai. Dagunya ia tumpukan pada lututnya dan bibirnya yang begitu kissable itu bergoyang-goyang lucu.

"Ada apa Bi?" tanya Rava lagi. Dia tidak tahu kenapa, tapi dia senang sekali memanggil Bianca hanya dengan sebutan 'Bi'. Kesannya menggemaskan, sesuai sama orangnya.

"Eum… aku mau tanyaaa~" gumam Bianca pelan dengan nada yang terkesan manja.

Tidak tahukah dia kalau karena nadanya itu sang suami mulai 'membayangkan yang iya-iya'?

"Tanya apa Bi?" tanya Rava lagi dengan nada luar biasa sabar.

"Itu…" Bianca menggerakkan telunjuknya di lantai, "Apa… kamu masih menyukai Mirai?"

Rava tercengang. Rava pikir topik ini sangat dihindari oleh Bianca. Tapi siapa sangka justru Bianca lah yang memulainya sekarang. "Kenapa kamu nanya gitu Bi?"

"Pengen tahu aja" sahut Bianca pura-pura cuek. Padahal dalam hati gadis cantik itu sedang gundah gulana. "Jadi gimana?"

"Eumm…yah… kurasa masih" jawab Rava, yang sukses membuat Bianca menghela napas kecewa, "Begitu ya" lirih Bianca. Entah mengapa ia merasa begitu terluka.

...****************...

"Bi… udah siap?" panggil Rava yang sudah berada di depan mobil. Seperti yang dia bilang tadi pagi, malam ini mereka akan makan malam di rumah keluarga Pratama.

Tak perlu menunggu lama, Bianca sudah keluar sambil menggandeng Gio.

Bocah mungil itu mengenakan kaus santai berwarna putih dengan bawahan berupa celana pendek berwarna coklat krim.

Sedangkan Bianca mengenakan gaun terusan berwarna nude sepanjang lutut, rambut dikuncir kuda dengan poni dan beberapa helai rambut masih dibiarkan terurai. Membuat penampilan Bianca terlihat dewasa. Ditambah make up yang minimalis membuat gadis yang biasanya sudah cantik itu jadi tampak segar.

Sementara Rava mengenakan jas hitam dan celana panjang hitam. Dibalik jasnya, Rava juga mengenakan kemeja berwarna hitam.

Dari rumah Rava menuju kediaman keluarga Pratama membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit.

Dan begitu mereka tiba, mereka langsung disambut dengan hidangan yang menggugah selera.

Di meja makan selain ada Ayah dan Ibu Rava, juga ada Ayah dan Ibu Bianca.

"Jadi kapan nih Bian?" tanya Ibu Rava pada Bianca yang tadi sedang sibuk melap sisa makanan di mulut Gio.

"Eh, kapan apanya Ma?"

Ibu Rava hanya tersenyum tipis, "Tentu saja masalah momongan, kapan kamu bakal ngasi cucu sama kami, hm?"

Bianca membulatkan matanya. Untung saja dia sedang tidak makan, kalau iya mungkin nasi dimulutnya sudah bermuncratan saking terkejutnya. Gadis cantik itu melirik Rava yang juga terlihat salah tingkah.

"Mama sudah nggak sabar ingin menimang cucu mama, Bian…" tambah Ibu Rava lagi.

"Eh itu…" Rava mulai angkat bicara, "Kami baru akan memikirkan soal anak begitu Bian tamat sekolah Ma. Bian kan juga harus kuliah dulu setelahnya"

"Lama sekali" celetuk Ibu Bianca.

"Iya lama sekali sayang, bukannya lebih cepat lebih baik? Gio juga pasti ingin punya adik secepatnya 'kan? Gak apa-apa punya anak dulu, habis itu baru lanjut kuliahnya." tambah Ibu Rava.

"Bukan begitu Ma. Hanya saja Bian kan masih sekolah. Mana mungkin dia harus hamil sambil sekolah. Biar bagaimana juga aku ini masih gurunya Bianca di sekolah 'kan? Lagipula dua bulan lagi sudah masuk ujian akhir dan setelah itu Bian akan lulus sekolah. Mengenai kuliah kita bisa bicarakan nanti saja. Tolong bersabar dulu ya Ma"

Hening. Semua yang berada di meja makan itu memandang Rava dengan tatapan takjub. Sejujurnya mereka tau kalau Rava pasti akan menolak, bagaimanapun Bianca masih sekolah kan. Mereka hanya gregetan saja dan tidak sabar tentunya.

"Hahaha… pintar sekali kamu nak, Rava" ujar Ibu Bianca sambil tertawa, "Rasanya aku nggak menyesal melepas Bianca padamu. Kamu benar benar lelaki sejati."

Dipuji begitu oleh sang mertua, membuat Rava hanya mengangguk sambil tersenyum canggung. Tidak sengaja matanya menangkap raut wajah Bianca yang tertunduk malu-malu.

"Oh ya, kami sudah memutuskan untuk bulan madu kalian"

"Bulan madu?" Bianca dan Rava membeo bersamaan.

"Yap, kalian akan bulan madu di pantai Okinawa, Jepang. Disana benar-benar tempat yang bagus. Kalian bisa pergi tiga hari lagi"

"Apa? Tiga hari lagi?" seru Rava, "Kenapa mendadak sekali? Lagipula kenapa nggak menunggu masa liburan saja? Setelah upacara kelulusan kita bisa punya banyak waktu."

"Sayang sekali sudah tidak bisa dibatalkan lagi. Soalnya mama dan mama Bianca sudah memesan tiket pesawat kesana"

"Lalu hotel dan kamar kalian akan menginap juga sudah dipersiapkan. Pokoknya kalian tinggal pergi saja. Anggap saja kalian liburan biasa." tambah Ibu Bianca.

"Ha? Lalu gimana dengan sekolahku? Sekolah Gio juga gimana?" protes Bianca.

"Tidak, Gio tetap disini. Karena ini bulan madu kalian jadi kalian saja yang pergi. Masalah sekolah lupakan saja dulu, toh kalian hanya pergi selama tiga hari kok. Jadi minggu depan kalian sudah bisa kembali ke Jakarta" jelas Ibu Bianca panjang lebar.

Rava dan Bianca menghela napas. Mereka tahu kalau hanya akan jadi percuma kalau membantah ucapan orang tua mereka.

Sementara Gio? Oh, bocah kecil nan lucu itu hanya sibuk dengan makanannya.

Terpopuler

Comments

Ferial Aziz

Ferial Aziz

buat rafa cemburu buta dan posesif

2022-03-25

0

Reny Widyastuti

Reny Widyastuti

ketemu ibunya gio

2021-08-01

0

Bundanya REvan

Bundanya REvan

jngan sampai nanti dijepang ketemu dg mirai,,,

2021-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu
2 Episode dua
3 Episode tiga
4 Episode empat
5 Episode lima
6 Episode enam
7 Episode tujuh
8 Episode delapan
9 Episode sembilan
10 Episode sepuluh
11 Episode sebelas
12 Episode duabelas
13 Episode tigabelas
14 Episode empat belas
15 Episode lima belas
16 Episode enam belas
17 Episode tujuh belas
18 Episode delapan belas
19 Episode sembilan belas
20 Episode dua puluh
21 Episode dua puluh satu
22 Episode dua puluh dua
23 Episode dua puluh tiga
24 Episode dua puluh empat
25 Episode dua puluh lima
26 Episode dua puluh enam
27 Episode dua puluh tujuh
28 Episode dua puluh delapan
29 Episode dua puluh sembilan
30 Episode tiga puluh
31 Episode tiga puluh satu
32 Episode tiga puluh dua
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episose 84
85 Episode 85 (Special Gio n Rava)
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98 Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode satu
2
Episode dua
3
Episode tiga
4
Episode empat
5
Episode lima
6
Episode enam
7
Episode tujuh
8
Episode delapan
9
Episode sembilan
10
Episode sepuluh
11
Episode sebelas
12
Episode duabelas
13
Episode tigabelas
14
Episode empat belas
15
Episode lima belas
16
Episode enam belas
17
Episode tujuh belas
18
Episode delapan belas
19
Episode sembilan belas
20
Episode dua puluh
21
Episode dua puluh satu
22
Episode dua puluh dua
23
Episode dua puluh tiga
24
Episode dua puluh empat
25
Episode dua puluh lima
26
Episode dua puluh enam
27
Episode dua puluh tujuh
28
Episode dua puluh delapan
29
Episode dua puluh sembilan
30
Episode tiga puluh
31
Episode tiga puluh satu
32
Episode tiga puluh dua
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episose 84
85
Episode 85 (Special Gio n Rava)
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98
Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!