Episode sebelas

"Bi, hari ini kamu seram banget, sih"

Bianca mengangkat kepalanya dan menatap Jeni. Jeni bukan orang pertama yang menanyainya seperti itu. Tadi saat sarapan pun Gio dan si kecil Yuni juga mengatakan kalau auranya terasa begitu suram.

"Bukan urusanmu" sahut Bianca malas dan kembali mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.

Yah, sejak kejadian tadi malam Bianca merasa kalau mood-nya benar-benar rusak. Dan penyebabnya tidak lain adalah karena Rava. Penjelasan Rava semalam benar-benar membuatnya gundah gulana.

Tidak lama bel berbunyi menandakan jam pelajaran sejarah selesai dan berganti dengan pelajaran selanjutnya. Yaitu matematika. Yang itu artinya Rava akan memasuki kelas ini.

Mengingat kenyataan itu Bianca mendecih kesal. Mood nya langsung terjun bebas ke titik terendah.

"Oh iya Bi, aku baru ingat satu hal" celetuk Jeni sambil mengeluarkan buku matematikanya.

"Apa?" sahut Bianca cuek.

"Ngomong-ngomong kamu sama Pak Rava belum bulan madu 'kan?"

Bianca menatap Jeni jengah. Bukan karena bulan madu, tetapi karena Jeni yang menyebutkan nama pria brengsek itu.

"Jangan sebut nama orang itu lagi didepanku" desisnya tajam.

Kalau orang normal yang mendengar itu maka akan langsung tahu bahwa seorang Bianca Sabian sedang marah. Namun sepertinya Jeni bukanlah orang normal seperti layaknya orang kebanyakan.

Dengan polosnya gadis bersuara lemah gemulai itu justru bertanya, "Hm? Kamu berantem sama Pak Rava, ya?"

'BRAAKK!'

Bianca menggebrak meja yang menyebabkan semua siswa menatap ke arahnya. Mereka sangat terkejut. Sudah lama mereka tidak melihat Bianca yang penuh emosi ini lagi. Semenjak menikah dengan Rava, Bianca mulai sedikit lebih tenang, tapi sekarang seperti menjadi Bianca yang dulu lagi.

"BISA GAK JANGAN NGOMONGIN COWOK BRENGSEK ITU!" teriak Bianca frustasi.

Seketika semua orang kembali tercengang dibuatnya. Termasuk seseorang yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Bianca Sabian, jangan berteriak di dalam kelas" tegur Rava.

Bianca mengangkat kepalanya dan mendapati sang guru berdiri di pintu kelas. Tangan Bianca terkepal kuat. Kalau tatapan tajam Bianca bisa membunuh orang, Rava pasti sudah mati sekarang.

Tanpa memperdulikan tas dan bukunya Bianca segera keluar kelas dengan langkah menghentak-hentak.

Rava menaikkan alisnya menatap siswi sekaligus istrinya itu. Sejak tadi pagi Bianca terus-terusan badmood. Ditanya jawabnya ketus, sarapan tidak selera dan tidak seceria biasanya. Dan Rava tidak tahu kenapa.

"Bianca kenapa?" celetuk salah satu siswa, "Dia kelihatan kayak nangis deh"

( JENI )

***

Bianca mengangkat kepalanya. Mata beningnya yang sembab kini memandang langit biru nan luas.

Ya, sembab.

Tadi dia menangis.

Menangis karena Rava…?

Sudah lama sekali rasanya ia tidak pernah menangis. Ia bukanlah tipe perempuan cengeng yang mudah menangis.

Dan hari ini, Bianca tidak tahu karena apa dia menangis. Dia hanya membiarkan butir-butir bening itu menyusuri pipinya. Dan itu membuatnya merasa lebih baik.

Gadis cantik itu menyenderkan punggungnya pada dinding di atap sekolah. Ingatannya kembali ke waktu kemarin. Ketika Rava menyentuhnya dengan begitu lembut. Ketika Rava menciumnya. Moment itu masih terekam dengan sangat baik di benak Bianca. Bahkan Bianca seperti masih bisa merasakan sentuhan itu sekarang.

Tapi sayang. Sentuhan itu bukan ditujukan pada Bianca, melainkan kepada seorang gadis bernama Mirai yang Bianca yakin masih dicintai oleh Rava.

Bianca memeluk erat lututnya. Kenapa?

Kenapa dia merasa sedih ketika mengetahui bahwa hingga sekarang pun Rava masih mencintai gadis itu?

Perasaan sakit apa ini?

Sakit sekali seolah dadamu ditusuk paksa dan diputar, membuatnya terasa begitu perih.

Apakah Bianca cemburu? Dan apakah itu artinya dia kini telah jatuh cinta pada Rava?

Bianca menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin kan perasaan cinta tumbuh hanya dalam dua hari?

Dia bukan perempuan yang mudah jatuh cinta. Banyak lelaki yang mendekatinya sedari dulu, tapi tak ada satupun yang mampu membuatnya jatuh cinta.

Itu mustahil…

"Ternyata kamu disini"

Bianca melirikkan matanya dan mendapati sosok tegap Rava berdiri tidak jauh darinya.

"Apa yang kamu lakuin disini? Kembali ke kelas sana" perintah Rava.

"Apa hak-mu memerintahku?" balas Bianca ketus.

Melihat itu Rava menghela napas pelan. Guru tampan itu mendudukkan dirinya disamping Bianca, "Dengar, aku tahu kamu marah sama aku. Tapi itu masalah di rumah, jangan bawa ke sekolah"

Bianca mendecih, "Kamu ngomong apa sih?"

"Aku tahu kamu marah sama aku, Bi. Tapi ini disekolah, bedakan urusan rumah dengan sekolah"

Bianca memilih untuk tidak menjawab. Gadis cantik berambut hitam itu memilih meninggalkan Rava setelah sebelumnya menabrakkan bahunya ke lengan Rava.

Meninggalkan Rava yang hanya menghela napas. Ia tidak mengerti apa penyebab kemarahan Bianca.

***

Rava meletakkan tasnya dengan malas di mejanya, kemudian duduk sambil memijat keningnya.

"Capek, hm?" celetuk Yoga yang sedang membaca majalah.

"Ya gitu deh…" jawab Rava seadanya.

"Kemarin berapa ronde sama Bianca?" tanya Yoga sekali lagi, kali ini ditambah seringai mesum.

"Ck, bisa nggak kamu jangan ngomongin hal itu?"

"Aku 'kan cuma nanya" sahut Yoga santai sambil mengangkat kedua bahunya.

Rava menghela napas, "Kurasa… Bian marah sama aku"

"Kalian berantem? Belum juga seminggu nikah. Ck, ini pasti karena kamu selingkuh, ya 'kan?"

"Aish, jangan samain aku sama kamu, ya!"

"Jadi, kenapa Bianca marah sama kamu?"

"Aku nggak tahu…" gumam Rava lirih sambil menyenderkan badannya ke kursi.

"Huft, kemarin itu aku nggak sadar udah cium dia, waktu itu aku inget Mirai - mamanya Gio. Setelah itu seharian dia menghindariku. Sepertinya dia marah karena aku menciumnya. Waktu kujelaskan aku menciumnya karena inget Mirai, entah kenapa dia jadi marah sama aku. Padahal aku cuma mau meluruskan kesalah pahaman aja. Salahku dimana coba?"

"Ya Tuhan~" desah Yoga sambil memutar matanya, "Jelas aja dia marah"

"Marah kenapa? Karena aku menciumnya? Kan aku udah minta maaf"

Giliran Yoga yang memijit-mijit dahinya, "Daripada marah, mungkin cemburu lebih tepat" gumamnya.

"Cemburu?"

"Hei, Tuan Muda Rava, kamu sadar nggak sih kalau Bianca itu udah jadi istrimu? Waktu kamu cium dia, mungkin aja dia ngerasa seneng, tapi kamu malah bilang kalau kamu menciumnya karena inget istri pertamamu. Jelas aja lah dia cemburu"

Rava terdiam sejenak, "Jadi… apa itu artinya dia suka sama aku?"

"Emang kenapa? Toh kamu suaminya 'kan?"

Kembali Rava terdiam. Bianca menyukainya? Yang benar saja. Rasanya tidak mungkin.

"Kami baru dua hari menikah, nggak mungkin cinta bisa tumbuh dalam kurun waktu sependek itu"

"Ckckck… kamu terlalu sempit menilai cinta, kawan" ujar Yoga sok bijak.

"Terus, aku harus gimana supaya dia maafin aku?"

Yoga menyeringai. Pria tampan dengan badan jangkung itu melemparkan sebuah majalah ke arah Rava, "Tunjukin itu sama dia, terus kalau suasana udah pas, 'sentuh' dia dengan lembut"

Terpopuler

Comments

Reny Widyastuti

Reny Widyastuti

pintar matematik
tapi bodoh soal cinta

2021-08-01

0

sherina

sherina

iyalah rav cemburu... kalo itu kejadian sama aku . suamiku bayangin cew lain.. tak potek2 tulang2 nya.. ga ada jatah kuliah malem seminggu😅

2021-01-28

2

Asih Setiawan

Asih Setiawan

cemburu..😁

2021-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu
2 Episode dua
3 Episode tiga
4 Episode empat
5 Episode lima
6 Episode enam
7 Episode tujuh
8 Episode delapan
9 Episode sembilan
10 Episode sepuluh
11 Episode sebelas
12 Episode duabelas
13 Episode tigabelas
14 Episode empat belas
15 Episode lima belas
16 Episode enam belas
17 Episode tujuh belas
18 Episode delapan belas
19 Episode sembilan belas
20 Episode dua puluh
21 Episode dua puluh satu
22 Episode dua puluh dua
23 Episode dua puluh tiga
24 Episode dua puluh empat
25 Episode dua puluh lima
26 Episode dua puluh enam
27 Episode dua puluh tujuh
28 Episode dua puluh delapan
29 Episode dua puluh sembilan
30 Episode tiga puluh
31 Episode tiga puluh satu
32 Episode tiga puluh dua
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episose 84
85 Episode 85 (Special Gio n Rava)
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98 Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode satu
2
Episode dua
3
Episode tiga
4
Episode empat
5
Episode lima
6
Episode enam
7
Episode tujuh
8
Episode delapan
9
Episode sembilan
10
Episode sepuluh
11
Episode sebelas
12
Episode duabelas
13
Episode tigabelas
14
Episode empat belas
15
Episode lima belas
16
Episode enam belas
17
Episode tujuh belas
18
Episode delapan belas
19
Episode sembilan belas
20
Episode dua puluh
21
Episode dua puluh satu
22
Episode dua puluh dua
23
Episode dua puluh tiga
24
Episode dua puluh empat
25
Episode dua puluh lima
26
Episode dua puluh enam
27
Episode dua puluh tujuh
28
Episode dua puluh delapan
29
Episode dua puluh sembilan
30
Episode tiga puluh
31
Episode tiga puluh satu
32
Episode tiga puluh dua
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episose 84
85
Episode 85 (Special Gio n Rava)
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98
Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!