Episode empat belas

Matahari bersinar cerah pagi ini dan sedikit berbaik hati membagikan cahayanya pada sebuah kamar. Berkat cahaya matahari itu seorang gadis cantik berambut hitam sebahu terbangun dari tidurnya.

Bianca –gadis itu- menggerakkan otot-otot tubuhnya yang kaku selama tidur. Matanya melirik ke samping dan mendapati seorang pria masih tertidur. Bianca terkikik pelan ketika melihat mulut pria itu agak terbuka. Dengan perlahan ia menarik selimut dan menutupi mulut pria tadi.

Gadis cantik bermata bak mutiara hitam itu bangkit dari tempat tidurnya. Suatu kejutan dia sudah bangun tanpa dibangunkan.

Bianca lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Begitu sampai di kamar mandi Bianca melepaskan pakaiannya satu persatu hingga benar-benar polos.

Selesai mandi, Bianca lalu mengenakan seragam sekolahnya. Gadis itu lalu bergerak menuju kasurnya dan menghela napas ketika mendapati pria itu masih tertidur.

"Pak guru…" Bianca mengguncang-guncang bahu pria itu, "Udah pagi, cepet bangun"

Dan beruntung bagi Bianca karena Rava bukanlah tipe yang susah bangun.

"Tumben kamu bangun pagi" gumam Rava sambil mengucek matanya.

"Aku juga gak mungkin bangun siang selamanya, sana mandi" perintah Bianca yang sedang mengenakan dasinya.

Namun bukannya menuruti perintah sang istri, Rava malah menguap pelan dan menghempaskan badannya ke kasur. Melihat itu Bianca menghela napas dan menarik tangan suaminya.

"Ayo bangun" rengek Bianca. Rava membuka matanya dan dengan langkah gontai berjalan menuju kamar mandi.

Pria besar selesai, sekarang tinggal mengurus si pria kecil.

Sebelum membangunkan Gio, Bianca lebih memilih untuk mempersiapkan air mandi Gio. Setelahnya gadis cantik itu berjalan menuju kasur Gio dan menggoyangkah tubuh mungil bocah itu.

"Gio~" panggil Bianca, "Cepat mandi sana"

"Ummm~~"

"Ayo bangun" gumam Bianca lagi. Kali ini sambil menyingkap tirai kamar dan merapikan mainan Gio yang berserakan di lantai kamarnya.

"Celamat pagi mommy"

"Pagi juga jagoan" balas Bianca sambil mengacak rambut Gio lalu menuntun bocah kecil itu menuju kamar mandi.

Oke, selesai.

Bianca lalu menuruni tangga menuju dapur. Gadis cantik itu menghidupkan kompor untuk memanaskan air. Dengan telaten Bianca mengiris beberapa bawang. Bianca bukan sama sekali tidak bisa memasak. Dia cukup bisa masak. Hanya saja rasa malasnya lebih besar, jadi Bianca sangat jarang memasak sendiri.

Menu sarapan hari ini adalah nasi goreng. Itu bukan hal yang sulit baginya.

Setelah airnya matang Bianca lalu membuatkan susu empat gelas. Memang mereka hanya bertiga di rumah ini. Tapi bukankah setiap pagi mereka selalu kedatangan tamu kecil nan super manis?

"Mommy!" seru Gio.

"Sini Gio. Kita sarapan dulu" ujar Bianca yang tengah menyusun piring di meja. Tidak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi. Tanpa perlu disuruh Gio langsung membukakan pintu.

"Pagi Bi"

"Pagi" balas Bianca singkat. Gadis cantik itu masih terlalu sibuk menyusun hidangan di meja hingga tidak sadar kalau kini Rava berdiri di belakangnya.

"Oh waow..Apa aku masih bermimpi?" Tanya Rava sambil memperhatikan sang istri.

Bianca menoleh sejenak ke belakang" Apa maksudmu?".

"Aku cuma nggak nyangka kalau seorang Bianca Sabian ternyata bisa masak. Aku terpukau." sahut Rava sambil bertepuk tangan ringan. "Apa kamu salah minum obat? Atau kamu menang lotre?"

"Ya, ya.. sesukamu sajalah. Kalau mau sarapan, cepat duduk, jangan banyak omong. Mumpung aku lagi baik" jawab Bianca sambi masih sibuk dengan masakannya.

Setelah nasi goreng sudah matang, Bianca menatanya di empat buah piring. Dan ketika Bianca berbalik hendak membawa sebagian ke meja makan…

'cup~'

Bianca membatu ditempat, "A-apa yang kamu lakukan?" gumamnya disertai dengan rona merah diwajah. Untung refleknya masih bagus, kalau tidak, dua piring di tangannya pasti sudah terjun bebas ke bawah.

"Morning kiss. Ungkapan rasa trima kasihku karena kamu udah mengurus segala keperluan kami hari ini." sahut Rava tulus sambil duduk.

"Apa kamu juga nyium wanita lain saat mengungkapkan rasa terima kasihmu?"

"Nggak lah. Itu karena kamu adalah istriku. Wajar kan pasangan suami istri melakukannya." Ujar Rava santai sambil mulai membuka korannya.

Bianca hanya memajukan bibirnya. Yah, mungkin sebuah kiss in the morning tidak terlalu buruk.

...****************...

"Gio, ini bekalmu" Bianca mengulurkan sebuah kotak bekal berwarna biru kepada Gio yang baru saja turun dari mobil.

"Thank you Mommy!" sahut Gio riang seraya memberikan kecupan manis dipipi ibunya. Setelah memastikan Gio dan Yuni masuk ke TK dengan aman, Rava menyalakan mesin mobil dan meninggalkan TK itu.

"Kamu buat bekal untuk Gio?" tanya Yunho.

Bianca mengangguk, "Daripada sembarangan makan yang gak terjamin kebersihannya lebih baik aku buatin bekal kan? Lagian juga supaya Gio mau ngehemat uang jajannya"

Rava hanya tertawa kecil mendengarnya. Bianca entah kenapa jadi terdengar seperti ibu-ibu, pikirnya. (Emak-emak mode on. Wkwkwk)

"Terus bekal ku mana?" celetuk Rava. Bianca memandang Rava bingung. Gadis cantik itu kemudian meraih tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak bekal berwarna merah, "Nih…" ujarnya sambil menyerahkan kotak bekal itu ke Rava.

"Bekalmu sendiri?" tanya Rava.

Bianca menggeleng, "Nanti aku makan di kantin sama Jeni aja"

Sebenarnya bekal itu memang untuk dirinya sendiri. Bianca tidak menyangka kalau Rava akan meminta bekal juga padanya.

"Nggak jadi. Biar aku makan di kantin aja"

"Sama Bu Ara?" tanya Bianca dengan nada memastikan.

"Bukan. Sama Yoga, kenapa?"

Bianca hanya menggeleng.

Hening sejenak.

Rava fokus ke jalanan sementara Bianca memainkan ponselnya.

"Oh ya…" suara bass Rava memecah keheningan, "Nanti malam orang tuaku mengundang kita untuk makan malam, kurasa orang tuamu juga akan datang"

"Untuk apa?"

"Aku juga nggak tahu, pokoknya jam delapan kita sudah sampai di rumah orang tuaku"

"Hmm…" Bianca hanya manggut-manggut.

...****************...

Bel istirahat berbunyi. Para guru keluar dari kelas diikuti oleh beberapa siswa.

"Kamu bawa bekal?" seru Jeni terkejut ketika Bianca mengeluarkan kotak bekal berwarna merah dari tasnya.

"Hm, kenapa emang?"

"Hahaha… nggak apa-apa sih, tapi ini pertama kalinya kamu bawa bekal 'kan?" ujar Jeni.

Yah, memang pertama kali. Seingatnya Bianca paling sering beli makanan di kantin, itupun kalau dia sedang tidak bolos, "Kamu juga jarang bolos akhir-akhir ini. Kayaknya nikah sama Pak Rava sangat merubahmu ya Bi?"

Bianca tertegun sejenak, sepertinya apa yang dikatakan sahabatnya itu ada benarnya juga. "Aku berubah karena Gio. Karena aku ibunya, aku harus memberi contoh yang baik 'kan?"

Jeni terkikik pelan, "Kamu benar-benar sudah berubah, Bi"

"Huft apaan sih, oh ya aku mau makan di atap. Ikut gak?"

"Nggak deh," Jeni menggeleng, "Aku mau main game dulu" ujarnya sambil menunjukkan PSP-nya. Meskipun wanita yang terkesan lemah lembut, tapi jangan salah, Jeni itu ratunya main game. Bakat terpendam sepertinya. Haha..

Bianca mengangguk. Gadis cantik itu memilih untuk makan di atap sendirian. Bianca sebenarnya tidak suka makan sendirian, tapi dia menyukai udara segar di atap sekolah.

Entah hanya perasaan Bianca atau memang demikian adanya, Bianca merasa kalau suasana di koridor sekolah yang ramai ini terasa sangat suram. Semua siswa, atau tepatnya semua siswi terlihat menatap ke satu objek.

Bianca melirikkan matanya, hendak melihat objek apa yang diperhatikan para siswi itu hingga membuat wajah mereka terlihat begitu keruh seperti wajah author waktu begadangin dua balita sekaligus, ckckck… itu masa-masa yang suram haha.

Dan bibir bawahnya maju beberapa centi ketika mata beningnya mendapat pemandangan yang begitu menyebalkan. Seorang pria super tampan yang menjadi idola seluruh siswi di SMA Harapan sedang bersama dengan seorang wanita super centil yang merupakan musuh abadi pada siswi di sekolah ini.

Siapa lagi kalau bukan, Rava dan Ara.

Mereka berjalan beriringan sambil sesekali tertawa kecil. Dan apa-apaan itu, Ara dengan seenaknya mengalungkan lengannya pada lengan Rava. Aish, Bianca yang istri sahnya saja belum pernah seperti itu.

Dengan langkah agak menghentak, Bianca mendekati Rava dan Ara, "Mau kemana kalian?" tanya Bianca dingin

Terpopuler

Comments

Elaephela

Elaephela

kok ada ya siswa berbicara sama gurunya seperti itu, walaupun notabennya guru itu adalah suaminya sendiri, tapi masih bisa dibedakan lah antara hubungan guru dan siswa, apalagi sudah ketahuan satu sekolah kalau siswa itu sudah menikah, kok ga dikeluarkan dari sekolah, waduhhh kacau

2021-08-03

1

Asih Setiawan

Asih Setiawan

next

2021-01-10

0

dewi vs eta Wulan

dewi vs eta Wulan

lanjuut

2021-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu
2 Episode dua
3 Episode tiga
4 Episode empat
5 Episode lima
6 Episode enam
7 Episode tujuh
8 Episode delapan
9 Episode sembilan
10 Episode sepuluh
11 Episode sebelas
12 Episode duabelas
13 Episode tigabelas
14 Episode empat belas
15 Episode lima belas
16 Episode enam belas
17 Episode tujuh belas
18 Episode delapan belas
19 Episode sembilan belas
20 Episode dua puluh
21 Episode dua puluh satu
22 Episode dua puluh dua
23 Episode dua puluh tiga
24 Episode dua puluh empat
25 Episode dua puluh lima
26 Episode dua puluh enam
27 Episode dua puluh tujuh
28 Episode dua puluh delapan
29 Episode dua puluh sembilan
30 Episode tiga puluh
31 Episode tiga puluh satu
32 Episode tiga puluh dua
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episose 84
85 Episode 85 (Special Gio n Rava)
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98 Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode satu
2
Episode dua
3
Episode tiga
4
Episode empat
5
Episode lima
6
Episode enam
7
Episode tujuh
8
Episode delapan
9
Episode sembilan
10
Episode sepuluh
11
Episode sebelas
12
Episode duabelas
13
Episode tigabelas
14
Episode empat belas
15
Episode lima belas
16
Episode enam belas
17
Episode tujuh belas
18
Episode delapan belas
19
Episode sembilan belas
20
Episode dua puluh
21
Episode dua puluh satu
22
Episode dua puluh dua
23
Episode dua puluh tiga
24
Episode dua puluh empat
25
Episode dua puluh lima
26
Episode dua puluh enam
27
Episode dua puluh tujuh
28
Episode dua puluh delapan
29
Episode dua puluh sembilan
30
Episode tiga puluh
31
Episode tiga puluh satu
32
Episode tiga puluh dua
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episose 84
85
Episode 85 (Special Gio n Rava)
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98
Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!