Episode sembilan

Gadis itu tersenyum lirih. Wajahnya begitu pucat dan pandangan matanya sayu. Tubuhnya menggigil kedinginan dan Rava nyaris membelalakkan matanya ketika mendapati bagian bawah gaun gadis itu penuh dengan noda darah yang sangat banyak.

"Oh My God, apa yang terjadi denganmu? Ayo masuk!" seru Rava sambil menarik tubuh gadis itu. Namun Mirai menahan tubuhnya, ia menggeleng pelan menandakan bahwa ia tidak ingin masuk. Gadis itu menatap lirih pada buntalan yang berada dalam pelukannya. Dengan tangan gemetar Mirai menyerahkan buntalan itu kepada Rava.

Dan tidak ada yang bisa Rava lakukan selain menerima buntalan itu. Betapa terkejutnya Rava ketika melihat isi buntalan itu.

Seorang bayi.

Tubuh ringkihnya memucat karena suhu dingin dan sangat lemah.

"Itu anakku Rav…" gumam Mirai lirih, "Dia mirip denganmu 'kan?" Gadis itu tersenyum lemah.

Rava tidak menjawab. Matanya tertuju pada bayi lemah yang kini kesulitan bernapas. Prediksinya adalah Mirai baru saja melahirkan bayi ini. Dan ditengah hujan lebat begini ia membawa bayinya kemari.

"Aku memang mengatakan kalau aku tidak akan merepotkanmu, tapi ayah akan membunuh anak ini jika tahu bahwa selama ini aku mempertahankannya"

Rava menatap Mirai tidak mengerti, "Apa maksudmu? Kemana saja kamu selama ini?"

"Rava… kamu masih mencintaiku 'kan? Apa kamu mau merawat anak ini untukku? Aku mohon."

Rava mengerjapkan matanya bingung. Ia memang masih sangat mencintai gadis di depannya ini, tapi semua yang terjadi sekarang sungguh diluar dugaannya.

Sejenak Rava memandang lagi tubuh menggigil gadis di depannya itu. Mata yang biasanya bersinar bening itu kini terlihat redup dan membengkak. Air mata kesedihan dan keputus asaan melebur menjadi satu bersama air hujan yang membasahi sekujur tubuhnya.

"Tentu aku akan merawatnya, tapi bagaimana denganmu?" Rava tidak perduli lagi apakah ia akan menyesali keputusan yang ia ambil ini. Yang ia inginkan hanyalah melindungi gadis yang ia cintai ini beserta bayinya.

"Sudah kubilang kan Rav, ayah akan membunuh anak ini kalau beliau tahu aku telah melahirkannya. Selama ini aku pindah ke kota kecil di Bristol untuk mempertahankan bayi ini sampai dia lahir. Beliau mengira aku sudah menggugurkan bayi ini. Aku juga berbohong pada beliau dengan bilang bahwa aku sedang menjalani masa praktik akhir. Aku sungguh tidak bisa kalau harus membunuh darah dagingku sendiri. Dia tidak bersalah" jelas Mirai penuh dengan tangisan yang membuatnya terlihat semakin menyedihkan.

"Mirai, menikahlah denganku! Kita rawat anak ini bersama!" Rava menggenggam tangan dingin gadis itu dengan satu tangannya yg bebas.

Mirai menggeleng lemah, "Ayah sudah menjodohkanku dengan lelaki lain Rava… Aku sudah melakukan kesalahan besar. Kali ini aku tidak mungkin menolak keinginan ayah. I'm so sorry Rava…"

Rava terdiam di tempat. Sungguh dia ingin memaksa gadis ini untuk menikah dengannya. Kalau perlu mereka akan kawin lari saja. Dengan begitu Mirai tetap bisa bersama buah hatinya ini 'kan? Tapi jika melihat kondisi Mirai yang seperti ini, Rava tidak sampai hati untuk memaksanya.

"Suatu saat, kalau anak ini bertanya, katakan ibunya sudah mati… ya?"

"T-tapi Mirai…"

Mirai menyentuh bayinya untuk yang terakhir.

"Jangan pernah maafkan mamamu yang hina ini ya, sayang." Kembali air matanya menetes. Tak kuasa rasanya bila harus berpisah. Tapi apalah daya.

"Rava… tolong bawa dia kedalam, dia terlihat kedinginan"

Rava terlihat ragu namun kemudian dia membawa bayi mungil itu ke dalam rumahnya.

Di dalam kamarnya Rava mulai mengganti kain bedong yang lembab itu dengan kain kering seadanya yang ia punya.

Rava mendesah lega ketika mendapati bayi itu tidak terlalu pucat seperti tadi. Bayi itu masih berwarna merah dan terlihat begitu rapuh. Rava tidak pernah menangani bayi sebelumnya. Tapi dia mencoba sebaik mungkin demi sang bayi.

Mendadak Rava teringat sesuatu, bukankah Mirai masih diluar?

Setelah memastikan bayi itu aman, bergegas Rava berlari menuju pintu rumahnya. Namun dia tidak mendapati siapapun berada di sana.

Lelaki itu cemas luar biasa. Bayangkan saja, seorang wanita yang baru melahirkan berada di luar seorang diri dengan cuaca seperti ini.

Saking cemasnya hingga ia tidak sadar kalau air mata perlahan menetes di pipinya. Rasa cemas dan putus asa bercampur menjadi satu saat menyadari jika dia telah kehilangan gadis itu lagi. Rava merasa kalau dirinya benar-benar tidak berguna.

Rava kemudian menarik payung yang terletak disamping pintu rumahnya. Ia berniat mencari Mirai. Dengan kondisi seperti itu Mirai pasti belum terlalu jauh 'kan?

Tetapi baru selangkah dia keluar, dari arah kamarnya terdengar suara tangisan yang begitu kuat.

Lelaki itu terdiam di tempat. Kini dia berada dalam dua pilihan. Mirai atau bayi yang kini menangis histeris itu.

Kondisi bayi itu sangat lemah, jika Rava meninggalkannya sekarang, ia tidak yakin kalau bayi itu masih hidup begitu dia kembali nanti. Lalu bagaimana dengan Mirai?

Rava mengepalkan tangannya erat, sejenak ia bimbang. Hingga akhirnya,

"Maafkan aku" bisiknya lirih lalu membalikkan badannya.

Pria itu berlari cepat menuju kamarnya dan dengan segera dia memeluk bayi yang masih saja terus menangis itu.

"Ssst… jangan nangis…" bisik Rava lirih sambil menepuk punggung bayi itu pelan, "Jangan nangis… ayah sudah disini… ayah mohon jangan menangis…"

FLASHBACK END*

"Setelah itu aku membawa Gio ke Indonesia. Ayah dan ibuku awalnya menolak Gio masuk ke keluarga kami. Tapi aku tetap mempertahankannya demi janjiku pada Mirai. Aku udah menganggapnya seperti anak kandungku sendiri." ujar Rava menyelesaikan ceritanya.

"Lalu… Mirai gimana?" tanya Bianca.

Rava menghela napas, "Entalah… aku nggak tahu… terakhir yang kudengar dia nikah dan pindah ke Jerman sama suaminya"

Bianca memainkan bibirnya, "Dia egois banget sih, ngasi anaknya sama orang lain, harusnya kan dia mempertahankan bayinya?"

"Dia nggak punya pilihan, Bi. Kalau Mirai membawa Gio ke rumahnya, maka ayahnya pasti akan membunuh Gio".

"Tapi kalau aku nggak akan seperti itu. Aku akan pindah ke kota lain dan ngerawat anakku walau seorang diri." gumam Bianca.

Rava terkekeh pelan, "Tenang aja, kamu nggak perlu ngerawat anakmu seorang diri, kok" Rava memajukan tubuhnya, menatap Bianca yang terheran dengan kalimatnya, "Karena, kalau suatu saat kamu punya anak, kita berdua yang akan merawatnya, hm?"

Bianca membulatkan matanya, "Ng-ngomong apa sih !" gerutunya sambil memukul-mukulkan album itu ke tubuh Rava. Tiba-tiba saja Rava menahan tangan Bianca. Mendadak suasan menjadi hening.

Rava menatap Bianca tajam. Sementara Bianca balik menatap Rava dengan tatapan ragu-ragu.

Tangan Bianca yang semula melayang di udara perlahan diturunkan Rava dan meletakkannya di sisi samping tubuh Rava.

Pria bersuara bass itu mendekati tubuh Bianca perlahan, sementara Bianca yang tertunduk hanya bisa mundur sedikit demi sedikit. Namun aktivitas mundurnya terhenti ketika punggungnya menabrak meja side-bed di belakangnya.

"K-kamu mau apa?" tanya Bianca gugup. Suaranya terdengar parau. Sesekali gadis itu mengintip wajah Rava dari sela-sela poninya.

Bisa dilihatnya wajah Rava begitu dekat dengan wajahnya. Wajah tampan gurunya itu terlihat begitu serius. Membuat jantung Bianca memompakan darah berpuluh-puluh kali lebih cepat.

Terpopuler

Comments

Asih Setiawan

Asih Setiawan

semangatnya..💪

2021-01-10

0

dewi vs eta Wulan

dewi vs eta Wulan

smgt thor

2021-01-08

0

Najwatirta

Najwatirta

kasian baby Gio...

tapi gpp berarti Rava masii perjaka juga

2020-12-26

9

lihat semua
Episodes
1 Episode satu
2 Episode dua
3 Episode tiga
4 Episode empat
5 Episode lima
6 Episode enam
7 Episode tujuh
8 Episode delapan
9 Episode sembilan
10 Episode sepuluh
11 Episode sebelas
12 Episode duabelas
13 Episode tigabelas
14 Episode empat belas
15 Episode lima belas
16 Episode enam belas
17 Episode tujuh belas
18 Episode delapan belas
19 Episode sembilan belas
20 Episode dua puluh
21 Episode dua puluh satu
22 Episode dua puluh dua
23 Episode dua puluh tiga
24 Episode dua puluh empat
25 Episode dua puluh lima
26 Episode dua puluh enam
27 Episode dua puluh tujuh
28 Episode dua puluh delapan
29 Episode dua puluh sembilan
30 Episode tiga puluh
31 Episode tiga puluh satu
32 Episode tiga puluh dua
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episose 84
85 Episode 85 (Special Gio n Rava)
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98 Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode satu
2
Episode dua
3
Episode tiga
4
Episode empat
5
Episode lima
6
Episode enam
7
Episode tujuh
8
Episode delapan
9
Episode sembilan
10
Episode sepuluh
11
Episode sebelas
12
Episode duabelas
13
Episode tigabelas
14
Episode empat belas
15
Episode lima belas
16
Episode enam belas
17
Episode tujuh belas
18
Episode delapan belas
19
Episode sembilan belas
20
Episode dua puluh
21
Episode dua puluh satu
22
Episode dua puluh dua
23
Episode dua puluh tiga
24
Episode dua puluh empat
25
Episode dua puluh lima
26
Episode dua puluh enam
27
Episode dua puluh tujuh
28
Episode dua puluh delapan
29
Episode dua puluh sembilan
30
Episode tiga puluh
31
Episode tiga puluh satu
32
Episode tiga puluh dua
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episose 84
85
Episode 85 (Special Gio n Rava)
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98
Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!