Episode enam

"Denger ya, Bian, aku nikah sama kamu itu karena orang tua kita sudah menjodohkan kita, ngerti?

Ini adalah keinginan terakhir almarhumah kakek kita. Agar keluarga kita berdua bersatu"

"Terus ngapain kamu mau - mau aja dijodohin kayak gitu?" pungkas Bianca tidak mau kalah.

"Karena aku anak penurut, nggak kayak kamu!" ketus Rava, "Lagipula Gio masih kecil, anak sekecil itu pasti masih sangat membutuhkan sosok seorang ibu"

Bianca menghela napas, "Aku ini cuma murid SMA biasa. Aku nggak pinter ngurus anak"

"Aku tahu, mengurus diri sendiri saja kamu nggak becus"

Bianca memandang kesal pada Rava yang masih santai menyetir. Matanya menatap Rava sengit. Tapi Rava tetap terlihat tenang dan cuek saja.

"Oh ya, ada beberapa orang yang sudah tau tentang pernikahan kita"

"Siapa?" tanya Bianca masih dengan nada kesal.

"Kepala sekolah dan temanku Yoga, dan kurasa sahabatmu Jeni juga sudah tahu"

"Ah, bener juga. Kayaknya aku harus memperingatkan Jeni sebelum dia bicara ke yang lain"

***

Tidak sampai 15 menit kemudian mobil yang Rava bawa sudah sampai di depan gerbang sekolah. Namun hanya Rava yang berada dalam mobil itu, sedangkan Bianca turun sekitar lima meter dari sekolah. Dia tidak mau kalau ada yang melihatnya turun dari mobil Rava.

Begitu sampai di sekolah Bianca langsung menuju kelasnya. Huft, beruntung waktu berjalan di koridor tadi tidak ada yang menanyainya yang aneh-aneh. Berarti memang tidak ada yang mengetahui tentang pernikahannya dengan Rava.

Namun begitu sampai di kelas ia merasakan aura yang berbeda. Bangku tempatnya dan Jeni duduk terlihat dikerumuni oleh siswa lainnya yang kebanyakan adalah perempuan.

"Ah Bianca! Ayo lihat ini!" ujar Jeni yang sedari tadi dikerumuni.

Bianca mulai merasa tidak enak. Apalagi ketika kerumunan siswi di bangku Jeni tadi kini menatap tajam padanya. Dengan perlahan Bianca mendekati Jeni.

"Lihat apa sih Jen?" tanyanya.

Jeni tersenyum lebar, "Ini loh, photo pernikahanmu sama Pak Guru Rava kemarin. Bagus-bagus lho! Apalagi yang ini!" tunjuk Jeni pada satu photo yang sukses membuat Bianca membulatkan matanya ketika melihat photo itu. Itu photo ketika dirinya berciuman dengan Rava. Aish, siapa yang memotret ini?

"Jeni.. bego banget sih! Ngapain kamu bilang ke yang lain?" bisik Bianca.

"Lho? Memangnya nggak boleh ya?"

"Bianca"

Bianca membalikkan badannya dan mendapati barisan siswi berdiri di depannya. Dengan Tania berdiri paling depan serta anggota 'Love Rava club' lainnya. Tidak hanya siswi dari kelasnya, tapi juga ada siswi dari kelas lain.

"APA BENAR KAMU NIKAH DENGAN PAK GURU RAVA, HAH?" teriak Tania tepat di wajahnya.

"Kalau iya kenapa?" balas Bianca tidak mau kalah. Memang awalnya dia tidak ingin menyebarkan berita ini, tapi semua sudah terlanjur. Photo-photo yang ditunjukkan Jeni barusan menjadi bukti paling nyata.

Bianca hanya diam menatap kerumunan siswi yang seolah siap untuk membunuhnya saat ini. Mungkin setelah ini Bianca harus siap dibenci oleh seluruh siswi di sekolah ini.

"Gimana ini ketua?" tanya Nana ke Tania, "Kita nggak bisa lagi pertahanin club kita karena Pak Guru Rava udah ada yang punya"

Tania berpikir keras. Namun kemudian wanita itu menghela napas, "Dengan sangat terpaksa kita harus membubarkan klub kita" ujarnya dengan nada sangat menyesal dan disambut oleh desahan kecewa dari puluhan siswi lainnya yang kini memenuhi kelas Bianca.

Tentu saja kecewa, sebab di sekolah ini klub Tania dan kawan-kawan adalah klub dimana kamu bisa mengetahui semua hal tentang Rava Pratama. Anggotanya tidak lain adalah seluruh siswi di sekolah ini dengan empat siswi sebagai anggota inti.

"Tapi Tan, kalau klub ini bubar, gimana kami bisa tau kabar ter-update Pak Rava?" tanya seorang siswi yang diiyakan oleh siswi lainnya.

Tania kembali berpikir keras. Sebagai ketua 'Love Rava Club' gadis cantik itu tidak mau kalau harus mengecewakan anggotanya.

"Aku tahu!" seru Tania yang membuat siswi lain memandangnya penuh tanya.

"Jadi gimana ketua?" tanya Sinta.

Tania tersenyum lebar. Gadis itu kemudian berpindah ke samping Bianca dan menghadap ke kerumunan siswi lainnya, "Tenang aja! 'Love Rava Club' nggak bakal bubar!" serunya, "Kita cuma perlu ganti nama klub-nya aja"

"Diganti? Jadi nama klub kita apa?" tanya Tiara bingung.

Tania terkekeh pelan, "Hohoho… mulai sekarang 'Love Rava Club' berganti nama menjadi 'LOVE VA-BIAN COUPLE'!"

"APAH?" tidak hanya para siswi pecinta Rava itu saja yang terkejut, Bianca sendiri terkejut luar biasa. Va-Bian? Aiiish…

"Setuju nggak?"

Para siswi terlihat berpikir.

"Aku setuju" celetuk Tiara, "Mendingan Pak Rava sama Bianca aja kan? Biar Bu Ara yang kecentilan itu berhenti PDKT sama Pak Rava, ya 'kan? Lebih nggak rela kalau Pak Rava jadi sama Bu Ara."

Kini para siswi terlihat setuju dengan ide barusan. Well, daripada Rava digrepe-grepe sama Ara, lebih bagus kalau Bianca saja yang menggrepe-grepe Rava 'kan? Lagian gadis tomboy seperti Bianca sepertinya tidak terlalu dengan hubungan percintaan.

"Nah, mulai sekarang kita adalah anggota 'Love Va-Bian Couple'!"

Bianca mendesah pelan mendengar keputusan seenak jidat para siswi yang terkesan seperti mendapat mufakat saat konfrensi meja bundar.

"Va-Bian keren!"

"Kamu lagi Jen, ngapain ikut-ikutan?" Bianca mendelik kesal pada sahabatnya.

"Hehehe… aku 'kan temanmu, jadi aku akan selalu mendukungmu, Bi"

Bianca hanya memutar bola matanya malas.

***

"Good Morning, pengantin baru" sapa Yoga sambil menyeringai ketika melihat sahabatnya baru tiba.

Rava memutar bola matanya, "Yeah, morning" jawabnya pelan.

"Jadi gimana?" tanya Yoga lagi.

"Apanya yang gimana?"

"Tentu saja istrimu"

"Memang Bianca kenapa?"

Yoga menepuk jidat, "Astaga, maksudku gimana sama istrimu? Sempitkah?" kali ini Yoga menambahkan seringai pada kata terakhirnya.

Rava memasang wajah berpikir. Namun kemudian semburat merah memenuhi wajahnya, "Aish! Ngomong apa sih kamu, Ga!"

"Hei, santai aja kawan! Jadi gimana?"

Rava mendudukkan dirinya di kursi lalu membuka-buka buku absen, "Kami nggak ngelakuin apa-apa semalam"

"Apa? Beneran? Kenapa?"

"Bianca itu masih kecil, aku nggak mau ngelakuin yang kayak gitu sama anak kecil" jawab Rava singkat.

"Aish, jangan bohong deh, Rav"

Rava hanya mendengus kesal, "Buat apa aku bohong? Daripada itu, kamu sendiri kapan nikah, huh?"

"Aku? No, no, kurasa aku nggak bakal nikah, aku ingin hidup bebas"

"Dasar" desis Rava.

Hening sejenak. Ruang guru perlahan mulai ramai didatangi oleh guru lain.

"Mas Rava," Rava mengangkat kepalanya ketika mendengar ada yang memanggilnya.

"Ada apa Ara?" tanya Rava.

"Mas, kudengar mas nikah sama si Bianca, bohong kan?"

"Apa?" Rava membulatkan matanya. Bagaimana Ara bisa tahu? "Gimana kamu bisa tahu?"

"Jadi benar ya?" Ara memasang tampang mewek plus kecewa setengah mati, "Aku tahu dari obrolan siswi"

"Apa?" kalau sudah menjadi obrolan para siswi, berarti kabar pernikahannya dengan Bianca sudah meluas di seluruh sekolah kan?

"Yoga! Kamu yang nyebarin berita itu ya?" tuduh Rava ke Yoga.

"Nggaklah! Aku nggak bilang apapun sama siapapun"

Rava hanya menghela napas. Apa boleh buat kalau sudah ketahuan begini. Dirinya harus siap menghadapi pro dan kontra dari keputusannya ini.

Dengan langkah gontai pria itu berjalan keluar dari ruang guru begitu mendengar bel berbunyi.

Jam pertama adalah di kelas Bianca. Dan untuk pertama kalinya selama ia menjadi seorang guru,entah mengapa tiba - tiba Rava merasa cemas.

Terpopuler

Comments

Queen Tdewa

Queen Tdewa

wah jeni ada2 aja

2022-12-04

0

Ninda Ninda

Ninda Ninda

C

2021-02-16

0

Suratni Ratni

Suratni Ratni

kurang greget gara# Jeny biang rusuh

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu
2 Episode dua
3 Episode tiga
4 Episode empat
5 Episode lima
6 Episode enam
7 Episode tujuh
8 Episode delapan
9 Episode sembilan
10 Episode sepuluh
11 Episode sebelas
12 Episode duabelas
13 Episode tigabelas
14 Episode empat belas
15 Episode lima belas
16 Episode enam belas
17 Episode tujuh belas
18 Episode delapan belas
19 Episode sembilan belas
20 Episode dua puluh
21 Episode dua puluh satu
22 Episode dua puluh dua
23 Episode dua puluh tiga
24 Episode dua puluh empat
25 Episode dua puluh lima
26 Episode dua puluh enam
27 Episode dua puluh tujuh
28 Episode dua puluh delapan
29 Episode dua puluh sembilan
30 Episode tiga puluh
31 Episode tiga puluh satu
32 Episode tiga puluh dua
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episose 84
85 Episode 85 (Special Gio n Rava)
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98 Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode satu
2
Episode dua
3
Episode tiga
4
Episode empat
5
Episode lima
6
Episode enam
7
Episode tujuh
8
Episode delapan
9
Episode sembilan
10
Episode sepuluh
11
Episode sebelas
12
Episode duabelas
13
Episode tigabelas
14
Episode empat belas
15
Episode lima belas
16
Episode enam belas
17
Episode tujuh belas
18
Episode delapan belas
19
Episode sembilan belas
20
Episode dua puluh
21
Episode dua puluh satu
22
Episode dua puluh dua
23
Episode dua puluh tiga
24
Episode dua puluh empat
25
Episode dua puluh lima
26
Episode dua puluh enam
27
Episode dua puluh tujuh
28
Episode dua puluh delapan
29
Episode dua puluh sembilan
30
Episode tiga puluh
31
Episode tiga puluh satu
32
Episode tiga puluh dua
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episose 84
85
Episode 85 (Special Gio n Rava)
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 (special Rava n Gio.bag 1 )
98
Episode 98 (special Rava n Gio.bag.2 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!