Selama beberapa hari karna Alyss sedang datang bulan, ia tak menyiapkan makanan untuk Hazel. Bukan karna Alyss bermalas-malasan atau tak mau menyiapkannya, hanya saja Hazel yang melarangnya untuk itu.
Biasanya datang bulan Alyss tak begitu mengganggu jika ia meminum obat pereda nyeri namun karna saat ini Hazel tengah menyandra nya membuat nya tak bisa membeli keperluannya.
Sebelumnya ia hanya meminta para maid untuk membelikan nya pembalut, ia segan jika harus meminta untuk membeli obat pereda nyeri datang bulan juga, padahal uang yang digunakan bukanlah uang para maid melainkan uang Hazel.
......................
6 Hari kemudian.
Tak terasa hampir satu bulan Alyss menghilang karna penculikan yang dilakukan oleh Hazel. Alyss yang setiap hari nya selalu memikirkan cara bagaimana ia dapat kabur, ia sangat takut pada Hazel, namun berusaha tetap tenang ketika berhadapan dengan Hazel dan terus mencoba untuk membuat Hazel senang agar tak menjadi korban kekejaman Hazel
" Ya Tuhan bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini? Kumohon segala dewi keberuntungan bantulah aku...." ucap Alyss dalam hati memohon dengan penuh pengharapan yang teramat sangat.
Senja mulai datang hingga membuat langit berubah menjadi jingga. Alyss yang sejak tadi melihat perubahan warna langit dibawah pohon rimbun yang terdapat di taman Hazel yang terus berdoa agar ia dapat terlepas dari tempat yang sangat berbahaya itu.
Tempat yang membuat nya harus berhati-hati bagaikan berjalan diatas es yang sangat tipis yang dapat retak hingga pecah dengan tiba-tiba.
Hari semakin larut Hazel pun telah kembali ke kediaman nya sepulangnya dari RS dan seperti biasa ia pun langsung mencari keberadaan Alyss, karna ia tak dapat menemukan Alyss di rumah bahkan di kamarnya.
"Dimana dia? apa di taman? " gumam Hazel. Hazel pun langsung melangkahkan kaki nya menuju taman belakang, dan benar saja Alyss berada disana. Hazel melihat Alyss dengan tatapan kosong yang sendu menghadap ke atas melihat langit yang berwarna jingga. Tanpa sadar Hazel pun ikut mengangkat kepala nya ke atas melihat apa yang di lihat Alyss.
Alyss yang sejak tadi terfokus melihat langit dan awan yang bergerak perlahan dan menampilkan warna jingga yang begitu indah, hingga ia sendiri pun tak menyadari kedatangan Hazel
"Ayah, Ibu Bagaimana keadaan kalian? Apa kalian baik-baik saja? Aku sangat merindukan kalian....
Larescha, Apa kau juga baik-baik saja? Maaf aku tak bisa membelikan mu ayam goreng seperti janji ku yang ku buat saat ku bilang jika aku dapat bekerja di RS. JBS...
Maaf, Maafkan Aku......." ucap Alyss sembari melihat langit dengan wajah yang tersenyum tipis tetapi memperlihatkan mata yang di penuhi kesedihan, bahkan menjatuhkan setetes air mata yang terjatuh dari ujung matanya membasahi pipi nya tanpa ia sadari.
Mendengar suara Alyss membuat Hazel menoleh ke arah Alyss lagi. Kali ini tak hanya tatapan kosong yang sendu yang dilihat oleh Hazel namun wajah dengan senyuman yang di paksakan dan mata yang memiliki sorot kesedihan yang mendalam hingga membuat air mata yang berada di dalam nya tak dapat tertampung hingga terjatuh membasahi wajah cantik yang penuh dengan kesedihan itu.
deg....
"Ada apa dengan ku? Kenapa dada ku terasa sesak melihat nya seperti itu " Hazel yang melihat wajah Alyss merasa tak nyaman.
Ia tak mengerti mengapa hanya dengan melihat kesedihan pada Alyss saja sudah mampu membuat nya menjadi gelisah dan tak nyaman. Hazel pun memilih memalingkan wajah dan berlalu masuk kembali ke rumah megah nya meninggalkan Alyss sendiri yang tengah duduk di taman.
Senja yang terlihat indah pun mulai menghilang berganti gelapnya malam yang mulai menyebar. Alyss pun yang sejak siang berada di taman pun akhirnya memilih untuk masuk kembali ke dalam rumah Hazel.
"Sudah kembali?" Suara Hazel mengejutkan Alyss yang sedang masuk kedalam rumah.
"Eh? Tuan sudah pulang?" ucap Alyss melihat Hazel yang duduk bersilang di sofa ruang tengah menunggu Alyss kembali masuk.
"Siapkan makanan ku" perintah Hazel dengan wajah datar menatap Alyss
"Baik tuan" jawab Alyss
Mereka pun makan malam bersama seperti biasa. Selama makan malam mereka tak bersuara sama sekali sehingga terciptalah suasana hening hanya suara piring dan sendok yang beradu. Sesekali Hazel melirik ke arah Alyss untuk melihat wajahnya.
Setelah makan malam Hazel kembali ke ruang kerja nya.
Ia di buat pusing dengan pekerjaan yang menumpuk bagaikan gunung dan bahkan ia sedang memikirkan untuk operasi walikota yang akan di laksanakan di RS nya. RS.JBS terpilih sebagai RS terbaik dan di percayakan untuk merawat dan mengobati walikota disana.
Masalah nya operasi yang rumit dan penyakit yang sulit disembuhkan terdapat pada diri walikota sehingga Hazel dan para dokter serta staf rumah sakit lainnya memutar otak agar semua nya dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan
Hazel yang tengah sibuk melihat data dan dokumen yang tersebar di atas meja nya pun mengarahkan tangannya meraih secangkir kopi untuk melepaskan dahaga nya namun ternyata kopi nya telah habis ia minum.
Melihat kopi nya yang telah habis membuat Hazel memanggil Alyss.
"Alyss!!" Teriak Hazel dari dalam ruang kerja memanggil Alyss. Mendengar Hazel memanggil namanya ia pun segera menghampiri Hazel.
"Ya tuan?" jawab Alyss telah sampai di dalam ruang kerja Hazel.
"Buatkan secangkir kopi lagi" perintah Hazel sembari mata dan tangannya melihat ke arah data dan berkas yang tersebar di atas meja.
"Baik tuan" ucap Alyss sembari melihat apa yang sedang di kerjakan oleh Hazel
" Operasi walikota? sepertinya itu operasi yang rumit. Apa aku bisa gunakan itu untuk bernegosiasi padanya? " ucap Alyss dalam hati ketika melihat data-data yang berada di atas meja Hazel.
Alyss pun pergi ke dapur untuk membuatkan kopi Hazel. Tak lama kemudian Alyss pun kembali dan mengetuk pintu ruang kerja Hazel.
"Masuk" ucap Hazel mendengar suara ketukan pintu dari luar.
"Tuan ini kopinya" ucap Alyss sembari meletakkan kopi ke atas meja Hazel.
"Ya baiklah" jawab Hazel datar
"Emmm Tuan" panggil Alyss ragu. Hazel pun mengalihkan perhatiannya dan melihat ke arah Alyss
"Ya, ada apa?" tanya nya melihat Alyss
"Apa tuan dari tadi sedang memikirkan solusi untuk operasi walikota?" tanya Alyss dengan nada lirih pada Hazel
"Ya?" jawab Hazel sembari menaikkan satu alisnya ke atas.
"Aku tau bagaimana cara mengatasinya. Kita bisa mengoperasi nya dengan resiko kegagalan yang sangat kecil dan peluang keberhasilan yang sangat besar" ucap Alyss dengan percaya diri
Hazel pun yang mendengar ucapan Alyss lantas menyandarkan tubuhnya ke kursi kerjanya.
"Bagaimana kau bisa? bukannya kau masih dokter baru?" ucap Hazel yang masih tak yakin pada Alyss.
"Aku bisa, walaupun aku masi baru tapi aku sangat pintar, dan aku yakin itu" jawab Alyss antusias.
"Yah terserahlah, lalu bagaimana? Apa rencana mu?" tanya Hazel
"A-aku bisa memberi tau mu tapi dengan satu syarat" ucap Alyss memberanikan diri dengan nada lirih
"Syarat? kau ingin bernegosiasi pada ku?" tanya Hazel dengan mengerutkan dahinya menatap Alyss
"I-iya" jawab Alyss ragu.
"Hmm, bagaimana kalau kau ku siksa saja? dan memaksamu mengatakan bagaimana cara yang ingin kau gunakan untuk mengoperasi walikota" ancam Hazel pada Alyss.
Alyss pun yang mendengar ancaman Hazel membuat wajah langsung pucat.
"Bu-bukan begitu, Maaf...
Tapi kumohon jika aku bisa melakukannya turuti permintaan ku satu kali saja" ucap Alyss dengan mata berbinar yang penuh dengan pengharapan.
Melihat hal tersebut membuat Hazel terkesikap.
"Memangnya apa yang kau inginkan? Kalau kau memintaku melepaskan mu takkan ku berikan!" ucap Hazel tegas.
"Itu...." ucap Alyss lirih
"Ya! tak apa, tapi kau harus berjanji untuk mengabulkan permintaan ku nanti" sambung Alyss.
Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang sulit datang ini.
" Apapun itu aku tak boleh melewatkannya!! " ucap Alyss dalam hati
"Baiklah, sekarang mari dengarkan bagaimana caramu mengatasinya" ucap Hazel sembari menatap Alyss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Afia Nur
Dia sudah memakai perasaannya, semoga kedepannya makin uwuw 😍
2021-07-21
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sabar lis sabar
2021-06-09
1
Anisa
👍👍👍👍
2021-05-30
1