Setelah masuk kedalam dunia kerja Alyss mulai menekuni pekerjaan nya dengan sangat baik. Ia masuk kedalam divisi dokter bedah umum.
"fyuhhhh untung saja aku mendapat prof. Reani sebagai mentor ku, aku pasti akan berusaha lebih keras lagi!! semangat alyss!!" ucap nya dalam hati dengan sungguh-sungguh.
Prof. Reani merupakan profesor senior di rumah sakit tersebut, yang dikenal dengan perawakan yang sangat ramah terutama pada pasien yang di rawat di RS JBS, namun sangat tegas pada bawahannya dan mampu membimbing dengan baik.
drett...drett...drett....
getaran hp alyss yang berbunyi di dalam saku pakaian nya
" semua wajib berkumpul di ruang lab 1 dalam 15 menit terhitung dari sekarang "
Begitu bunyi pesan yang dilihat oleh alyss. Pesan tersebut dikirim oleh prof. Reani di grup mereka. alyss langsung membulatkan matanya dan berlari menuju ruang lab 1, ia menuju lift agar cepat sampai namun saat berlari ia tak sengaja
BRUKKK....
"Awwhh tangan ku... " saat ia mendongak kan kepala nya ia melihat seorang pria tampan dengan wajah tenang dan tatapan yang begitu dingin padanya.
"duh padahal tangan kan harta yang paling berharga bagi dokter, tapi kok wajah nya tidak asing ya?? seperti pernah melihat sebelumnya. Tapi dimana??" gumamnya dengan suara pelan.
" Maaf pak saya tidak sengaja menabrak anda karna sedang terburu-buru tadi " ucap alyss dengan sesopan mungkin pada pria yang baru saja di tabrak nya.
Pria itu hanya melihat nya dengan sinis dan memalingkan wajah nya.
" sombong sekali dia " ucap alyss dalam hati
" seharusnya anda lebih berhati-hati saat berlari di koridor rumah sakit, dokter alyss" ucap pria yang berdiri di samping pria tampan tersebut, sambil melirik kartu nama yang di gantung di jas dokter alyss.
Alyss menoleh melihat pada sumber suara.
Deg...
"eh dia kan pak rian sekretaris Presdir. Duh mati aku yang ku tabrak ternyata presdir Hazel " ucap alyss dengan terkejut dalam hati
" Baik pak, saya akan lebih berhati-hati" Alyss menjawab dengan sopan pada sekretaris rian
" fyuhhhh akhirnya sampai juga. Dasar wajah manekin tidak punya ekspresi " gerutu Alyss saat ia memikirkan presdir RS yang sangat sombong itu sembari melangkah kan kaki nya menuju ruang lab 1.
Disana ia sudah melihat beberapa rekan seperantara yang sama dengan nya sudah sampai terlebih dahulu.
prof Reani menyampaikan maksud dan tujuan nya mengumpulkan mereka. Sekitar 2 jam mereka habiskan waktu di dalam ruang tersebut mendengarkan ucapan prof Reani.
" Yahhh malam ini harus lembur, kenapa banyak sekali data yang harus di periksa? Tapi tak apa aku akan secepatnya melesaikan nya lalu pulang dan nonton drama kesukaan ku hihihi..." kata alyss pada dirinya sendiri sambil menyibukkan diri dengan melihat data-data pasien yang akan ditanganinya.
Prof Reani memanggil mereka untuk menyampaikan pekerjaan tambahan bagi mereka berupa pemeriksaan data pasien yang akan segera dioperasi, walaupun saat ini mereka sedang tidak dalam shift malam.
"Akhirnya siap juga!!!" ucap alyss sambil meregangkan tubuh dengan mengangkat tangan nya dan meluruskan kaki nya sambil duduk diatas kursi.
Alyss melihat jam dinding yang menunjukkan jam 01.00 AM dini hari
" yahhh sudah sangat malam. Apa aku tidur di kamar dokter saja ya?" alyss pun melangkah kan kakinya menuju ruangan untuk tidur para dokter di RS tersebut dan ia melihat seluruh ranjang sudah penuh terpakai oleh dokter-dokter lainnya.
" Yasudah lah aku pulang saja, lagi pula tidak terlalu jauh juga" pasrah nya saat melihat para dokter yang sudah tidur dengan lelap tersebut.
Saat itu alyss tak tau bahwa ia tak akan sampai ke apartemen nya malam itu
Saat di perjalanan pulang Alyss merasakan haus di tenggorokan nya, ia pun mampir sebentar di mini market, Alyss memilih jalan kaki selain karna jarak nya yang cukup dekat ia juga berfikir sekalian berolahraga malam.
jam yang sudah menunjukkan 01.35 AM dini hari menandakan malam yang semakin larut.
Alyss memilih jalan pintas untuk kembali ke apatermennya ia memilih jalan kecil yang disinari beberapa lampu. Alyss mulai bergidik ngeri saat melewati jalan kecil itu
"Duh kalo ketemu hantu gimana yah, serem banget lagi, mau balik uda nanggung, jangan sampai jumpa kakak serem rambut panjang deh... " harap alyss dalam hati
" oh aku telpon saja ayah, agar aku dapat berbicara sepanjang perjalanan" ide muncul di kepalanya
" tapi sudah jam segini, ayah pasti sudah tidur sudahlah aku tak usah mengganggu ayah, lebih baik aku pura-pura sedang bertelepon dengan seseorang saja" pikir nya sambil melihat arloji di tangan nya dan mengambil Hp di dalam tas yang ia kenakan.
"Halo, aku baru akan sampai sebentar lagi, kau sudah menunggu ku?"
"......"
" owh kau sudah menunggu di depan apartemen? sabarlah sebentar lagi aku juga akan sampai"
"......"
" hahahaha ada-ada saja kau ini"
percakapan palsu alyss dengan menggunakan Hp yang sedang ia letakkan di telinganya, untuk mengurangi takut saat berjalan sendiri menyelusuri jalan kecil itu.
Sampai pada sebelum belokan di jalan kecil itu ia mendengar suara rintihan orang kesakitan yang sudah mulai tak berdaya
" Duh apa hantu nya sudah keluar? jangan sampai dong....
kak hantu aku numpang lewat ya, ga ganggu kok cuma lewat aja"
ucap alyss dalam hati yang masih berfikir bahwa suara tersebut bukanlah manusia.
Namun saat ia sampai pada belokan alangkah terkejut nya alyss melihat seorang pria paruh baya yang sedang bersimbah darah di sekujur tubuh nya akibat tikaman-tikaman dari pria berbaju serba hitam dan memakai masker, darah pria paruh baya tersebut mengalir di pisau pria misterius itu setetes demi setetes, dan ada kepuasan pada mata pria tersebut melihat korbannya sudah mulai tak berdaya.
" AAAAKKKKHHH" teriak nya sembari langsung menutup mulut nya dengan kedua telapak tangannya.
Alyss pun langsung berlari sambil mencoba menghubungi polisi
*TETAPI......
GREB*...
Tangan pria itu menangkap dan memegang tangan mungil alyss yang sedang mencoba menelpon polisi. Pria itu langsung mematikan Hp alyss dan membanting nya dengan sekuat tenaga, yang membuat alyss begitu terkejut
"Harus ku apakan orang yang suka ikut campur ini?" ucap pria tersebut dengan senyuman seringai jahat sambil membuka masker wajah nya dan berbicara dengan halus di dekat telinga Alyss
" Tolong....
Ampuni aku, aku takkan bilang pada siapapun" ucap Alyss memohon dengan suara yang sudah gemetaran dan menunduk ke bawah, tak berani melihat siapa yang sedang berbicara pada nya
" oh ya? kau takkan bilang siapa pun? tapi hanya orang mati yang dapat menjaga rahasia"
Deg....
" TIDAK...
Aku dapat menjaga rahasia, sungguh aku tak bohong" ucap Alyss meyakinkan pria itu dengan menahan air mata nya yang mulai meleleh karna ketakutan.
Melihat gadis yang tak berdaya itu awalnya pria tersebut ingin mengganggunya lebih lama lagi.
" Baiklah, sekarang kau ikut aku" ucap nya sembari menarik rambut Alyss menuju mobil nya
" DUDUK!!" perintah pria itu. Alyss pun duduk dan pria tersebut langsung mengikat tangan kemudian kaki Alyss dan kemudian mengemudikan mobil nya
"Tuhan tolong aku....
Aku sangat takut..... hiks hiks" ucap nya dalam hati sambil menangis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Bundanya Alvhia
aku suka dengan adekan yang penuh ke kejaman ini
2022-06-28
1
Luluk Wahyuni Mariadi
ternyata pk presdir..
2021-12-20
0
Mami Yo
aq juga pernah pura2 nelpon...waktu nungguin seseorang lama banget datangnya...😁😁
2021-11-25
1