Jam menunjukkan pukul 08.00 PM
Hazel keluar dari ruangan kerja nya dan menuju dapur karna ia sudah mulai merasakan lapar di perut nya. Namun ia tak melihat apa pun diatas meja
"Kemana dia? Kenapa belum menyiapkan makan malam ku? ckk" Hazel berdecak melihat meja makan yang masih kosong belum terdapat 1 makanan pun diatasnya.
Memang biasanya Hazel jarang memakan masakan rumah ia terbiasa makan roti dengan selai atau makanan siap saji yang pesan antar.
Namun sejak tadi pagi saat ia memakan sarapan buatan Alyss Hazel menyukainya. ia merasa seperti memiliki seseorang yang selalu ada untuk nya.
"ALYSS!!!!!!!!!!!" Teriak Hazel memanggil Alyss yang membuat seluruh ruangan menjadi bergema.
Setelah memanggil beberapa kali tetap tak ada balasan dari Alyss. Hazel makin dibuat kesal karna tak ada sahutan dari Alyss ia pun melangkahkan kaki nya menuju kamar Alyss dengan penuh kekesalan yang memenuhi dirinya
BRAKKKK.........
Hazel menendang pintu kamar Alyss. Alyss yang sedang mandi pun terkejut mendengar suara gebrakan pintu yang di tendang Hazel ia pun tak berani bersuara sama sekali. Hazel yang melihat tak ada Alyss di kamar nya pun langsung membuat amarah nya memuncak hingga ia tak mendengar suara guyuran air dari kamar mandi.
"Mana dia? Apa dia kabur?" Pikir Hazel dengan amarah yang sedang memenuhi seluruh isi kepalanya.
"ALYSS!!! DIMANA KAU?!!" teriak Hazel di kamar Alyss.
Mendengar Hazel memanggil namanya dengan begitu keras pun membuat Alyss terkejut hingga tersentak
" Di-disini tuan, aku sedang mandi" jawab nya lirih dengan suara yang sedikit tertahan dan gemetar.
Sedangkan Hazel yang tak mendengar suara lirih Alyss mencari ke seluruh kamar Alyss hingga...
Cklik...
Suara gagang pintu kamar mandi saat dibuka oleh Hazel. Alyss terkejut mendengar suara pintu yang terbuka dan langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Hazel berada diantara pintu yang terbuka Alyss dan Hazel masih memproses pikirannya hingga terdiam beberapa saat.
Dan...
"AAAAAAHHHHHHHH DASAR CABUL!!!!" teriak Alyss yang terkejut sembari melempar botol shampo pada Hazel.
Hazel pun yang dilempar botol shampo langsung refleks dengan menghindar dari lemparan Alyss dan segera menutup pintu kamar mandi dengan segera.
deg deg deg........
Suara detak jantung hazel yang berdebar seusai menutup pintu.
"Kenapa aku menjadi berdebar seperti ini? Apa karna aku belum pernah melihat tubuh wanita?...
Ahhh SIAL.." dengus Hazel kesal.
Jantung nya berdebar dengan cepat dan tanpa ia sadari wajah nya pun mulai memerah merona.
"Fyuhhhh" Hazel membuang helaan nafas nya dengan kasar sembari menepuk jidat nya dengan telapak tangan nya. Lalu pergi keluar dari kamar Alyss
*Sementara itu....
"Apa dia sudah gila? Kenapa membuka pintu kamar mandi orang lain secara tiba-tiba*" gerutu Alyss yang berada di dalam kamar mandi nya dan memulai melanjutkan mandi nya yang sempat tertunda.
"Tapi dia kan memang sudah gila, kalau masih waras kenapa membunuh orang lain hanya untuk kesenangan?" pikir Alyss.
Hanya dengan memikirkan bahwa ia tinggal dengan pembunuh berantai saja sudah membuat bulu kuduk nya merinding.
Setelah 15 menit berlalu....
Alyss keluar dari kamar nya dan mencari Hazel. Ia melihat Hazel tengah duduk berada dekat jendela dengan secangkir teh hangat diatas meja.
"Ia terlihat sangat normal jika seperti itu...
tapi mengapa seperti orang yang sedang kesepian?" pikir Alyss yang melihat Hazel tengah duduk dengan tenang di hadapannya.
"Tuan" Panggil Alyss pada Hazel.
Hazel menoleh ke arah Alyss yang tengah memanggilnya.
"Ma-Maaf tadi tak sengaja melempar tuan dengan botol shampo" ucap Alyss dengan menundukkan kepala nya menghadap lantai.
"Apa kau meminta maaf pada lantai?" balas Hazel sambil menatap Alyss.
Alyss pun langsung mengangkat kepalanya melihat Hazel yang berada tepat di depannya.
"Ti-tidak tuan" jawab Alyss yang langsung menatap Hazel
" Lalu bagaimana caramu menebus permintaan maaf mu" tanya Hazel dengan mengangkat 1 alis nya.
"De-dengan....." Alyss pun bingung menjawab pertanyaan Hazel, ia sendiri pun tak tau bagaimana cara ia menebus kesalahannya sendiri.
Hazel menyeruput teh nya hingga habis sambil menatap wajah Alyss yang tampak kebingungan.
"Bagaimana dengan ini? Aku akan melempar cangkir ini kearah mu. Dan kita akan impas, kau boleh menghindar jika bisa" sembari tangannya mulai mengangkat cangkir teh nya dan melemparkan cangkir itu dengan kuat ke arah Alyss.
Alyss tak mampu menghindar karna secara tiba-tiba cangkir itu sudah melayang ke arah nya dan ...
Brak...
Suara cangkir yang menghantam tubuh Alyss dan mengenai bahunya. Alyss memundurkan kaki nya beberapa langkah kecil ke belakang karna hantaman dari cangkir yang dilempar Hazel. Ia meringis pelan merasakan sakit karna terkena lemparan yang begitu kuat.
"Huh aku tak jadi merasa simpati padanya, padahal ia sebelumnya terlihat seperti orang yang sangat kesepian. Ternyata dia hanya orang gila tanpa perasaan! DASAR PSYCO GILA!!!"
runtuk Alyss dengan kesal sekaligus merasakan takut disaat bersamaan ketika ia mulai merasakan sakit pada bahunya
Cangkir itu jatuh kebawah kaki Alyss dan pecah meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Melihat Alyss yang seperti itu membuat Hazel merasakan sedikit iba di hatinya.
"Mengapa aku merasa kasihan?
Aku tak pernah begini sebelumnya. Apa karna wajah nya mirip gadis itu? AKHH SIAL malam ini aku mencari seseorang untuk bermain dengan ku" pikir Hazel dalam hati. Saat melihat wajah Alyss yang menahan rasa sakit
"Oh ya dan lagi kau juga berbuat salah karna tak menyiapkan makan malam ku" ucap Hazel dengan penuh penekanan pada Alyss.
Alyss terkejut dan langsung menjawab mencari alasan.
" I-Itu karna aku tak sengaja tertidur tuan, dan setelah itu aku mandi. Tuan juga tak bilang pada ku untuk membuat makan malam" jawabnya dengan terbata-bata sembari memikirkan alasan.
"Oohh kau sudah sangat nyaman disini hingga bisa tertidur dengan nyenyak? dan apa aku harus menyuruh mu terlebih dahulu baru kau tau pekerjaan mu?" tanya Hazel sambil memincingkan mata nya menatap Alyss dengan sinis.
"Tentu saja tidak tuan" sanggah Alyss dengan cepat.
"Apanya yang tidak?" tanya Hazel yang ingin mempermainkan Alyss
"Hmmm??" Alyss memutar bola matanya ke atas mencari alasan.
"I-itu tentu saja kau tak perlu menyuruhku agar aku tau tentang pekerjaan ku" jawab Alyss dengan apa yang terlintas di kepalanya.
"Lalu kenapa tadi tak siapkan makan malam?" Hazel berbicara sambil menatap lekat wajah Alyss.
"Itu karena....." jawab Alyss sambil memutar bola mata nya ke atas lagi
"Sudahlah kali ini ku biarkan, tapi tak ada yang kedua kalinya. Jika kau masih terus seperti ini akan ku buat kau tak perlu lagi menggunakan tangan mu lagi" Ucap Hazel dengan serius sembari beranjak dari tempat duduknya.
Deg...
"Apa maksudnya? ia akan memotong tangan ku jika aku lupa lagi?" Alyss mengerutkan dahi nya sebab ia memikirkan arti ucapan dari Hazel.
Ketika malam semakin larut dan jam telah menunjukkan pukul 00.20 AM dini hari Hazel pun bersiap mencari korbannya untuk dibawa ke kediaman megahnya dan menemaninya bermain.
Sebenarnya pria di malam dia bunuh dan terlihat oleh Alyss merupakan pria yang ia rencanakan untuk dibawanya pulang terlebih dahulu dan ia siksa, namun karena pria itu terus memberontak walaupun telah di bius membuat amarah Hazel naik dan membunuh nya di tempat, karna kecerobohannya itulah yang membuat nya ketauan oleh Alyss.
"Kali ini aku tak akan ceroboh lagi" ucap Hazel dalam hati dan mulai menyalakan mesin mobil nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠
kenapa ga ambil mayat di RS nya aja trs mainin deh tuh mayat..😑
2022-03-15
0
Tirtha Zahra
ko serem yah, Thor karya y
2021-12-08
0
Rinjani
ihhh apa ada yaa gila ini sih kok bisa seh aaah malas bacanya ngerii
2021-12-03
0