tak terasa mentari pagi pun telah menampakkan sinar nya memberikan cahaya mengganti malam. Hazel terbangun dari tidurnya dan melihat Alyss yang juga tertidur dengan duduk di lantai dan menyandarkan tubuh nya di sofa tempat Hazel tidur.
"Aku benar-benar tertidur dengan lelap, dan mimpi buruk itu tak datang lagi" ucap Hazel sambil mengusap rambutnya sendiri.
"Dia benar-benar mampu mengusir mimpi buruk ku" ucap Hazel sambil memandang wajah Alyss yang sedang tertidur, dan tanpa ia sadari pun ujung bibir nya naik ke atas.
Menandakan adanya senyuman di wajah dingin Hazel, bukan senyuman mengerikan yang biasa ia tunjukkan saat menyiksa para korbannya.
Alyss pun mulai menggeliat menandakan ia sudah mulai bangun. Alyss mengusap matanya, dan membuka perlahan matanya namun ia terkejut melihat Hazel yang sudah bangun dan duduk di sofa sambil memperhatikannya.
"Eh tuan sudah bangun?" tanya nya saat melihat Hazel yang sedang menatap nya.
"Kalau aku sudah duduk, pasti sudah bangun"
jawab Hazel dengan nada acuh tak acuhnya.
"Eh I-iya" ucap Alyss menggaruk wajah nya yang tak gatal sama sekali saat mendengar pernyataan Hazel.
Melihat hal itu Hazel ia sedikit ingin bermain dengan Alyss.
"Lucu juga dia, ingin aku kerjain rasanya hahah" ucap Hazel dalam hati yang melihat Alyss menjadi kikuk saat ia menjawab pertanyaan Alyss.
"Kau bilang jika di temani tidur oleh seseorang maka ia dapat mengusir mimpi buruk dan tak akan ada mimpi buruk lagi" ucap Hazel dengan wajah serius menatap Alyss.
"Ten-tentu tuan" jawab Alyss terbata-bata karna gugup mendengar ucapan Hazel.
"Tetapi, mengapa mimpi buruk tadi malam datang lagi?" tanya Hazel dengan Hawa yang menekan Alyss
"Eh I-itu mungkin karena tuan...." jawab Alyss dengan memutar bola mata nya ke atas mencari jawaban dari pertanyaan Hazel.
"Karena apa?" tanya Hazel yang semakin ingin mengerjai Alyss melihat nya kebingungan.
"Apa ya?" Gumam Alyss yang mulai kehabisan akal untuk menjawab pertanyaan Hazel.
"Jawab!!!" ucap Hazel dengan nada yang mulai meninggi.
"Eh i-itu?" ucap Alyss yang makin panik saat mendengar suara Hazel yang mulai meninggi seperti membentaknya.
"HAHAHAHAHAHAH" tawa Hazel menggelegar ke seluruh ruangan. Hazel melihat Alyss yang kebingungan membuat nya ingin tertawa.
Di pandangan Hazel saat ini Alyss terlihat lucu dan cukup menggemaskan.
Mendengar tawa Hazel membuat Alyss terdiam sekaligus bingung.
"Mulai sekarang kau tidur denganku!" petintah Hazel terengah-engah selepas tertawa.
"Iya tuan" jawab Alyss yang masih bingung.
"Eh tidur dengan tuan?" sambung Alyss saat sudah sepenuh nya mencerna perkataan Hazel.
Alyss pun kaget dengan perintah Hazel kali ini. Sontak ia langsung menyilangkan tangan nya di dada.
"Hahahah Ada apa dengan mu? tenang saja aku tak tertarik denganmu" ucap Hazel yang tertawa lagi melihat wajah Alyss yang terkejut bingung.
"Tapi tetap saja kan aku perempuan" gerutu Alyss kesal melihat Hazel yang tertawa.
"Tenang aku sedang tak tertarik pada wanita" ucap Hazel saat mendengar ucapan Alyss yang diiringi dengan nada kekesalan di dalam nya.
"Ohhhh" ucap Alyss mengangguk-angguk.
"Hah berarti selama ini tuan tertarik dengan pria?" tiba-tiba Alyss berkata seperti apa yang terlintas dipikirannya.
"Tentu saja tidak!" Hazel langsung memotong ucapan Alyss dengan segara.
"Pantas saja selalu dekat dengan sekretaris Rian" ucap Alyss dengan nada lirih.
"Kubilang tidak!" suara Hazel yang mulai meninggi.
"Tidak apa-apa sekretaris Rian kan tampan"
ucap Alyss yang tak menghiraukan pernyataan Hazel
"Tapi apa sekretaris Rian tau kalau Hazel seorang psyco" ucap Alyss dalam hati
"Kalau kau tak menutup mulut juga, jangan Harap kau bisa bersuara lagi" ucap Hazel yang sudah mulai kesal tingkat tinggi.
"Mmm" suara yang dikeluarkan Alyss dengan menutup mulut nya dan tangan nya digerakkan seperti menutup resleting.
Setelah itu mereka pun mulai melakukan kegiatan seperti biasanya. Hazel yang bersiap pergi ke RS dan Alyss yang harus bergegas membuat sarapan untuk Hazel
"Huh tak hanya cara bersenang-senang nya saja yang gila. Pilihan untuk kekasih nya juga tak normal. Kasihan sekali sekretaris Rian bekerja dengan nya"
pikir Alyss dalam hati sembari memotong sayur untuk dimasak sebagai sarapan Hazel.
......................
JBS Hospital.
Hazel yang berada di ruangan nya terus memikirkan kejadian semalam. Biasa saat ia mengalami mimpi buruk ia akan kesulitan tidur, Ia akan meminum obat tidur atau menyiksa serta membunuh orang lain agar ia merasa tenang.
Namun mengapa kini hanya di temani Alyss saja sudah dapat membuat nya tidur dengan lelap?
Tanpa obat penenang, tanpa adanya korban.
......................
Sementara itu.
Larescha yang tak dapat menghubungi Alyss yang sudah hampir satu minggu dan juga tak mendapat kabar tentang Alyss yang seperti hilang tanpa jejak. Ia mulai khawatir, apa lagi Ayah dan Ibu Alyss menanyakan kabar putrinya pada Larescha karna hilang kontak dengan Alyss.
"Apa aku ke RS dia berkerja saja yah? dia bahkan tak ada di apatermennya"
"Ya aku akan pergi ke RS nya setelah pulang bekerja hari ini untuk mencarinya"
ucap Larescha dalam hati. Ia mulai mengkhawatirkan sahabat nya itu yang sudah hilang kabar hampir seminggu
Tak terasa sore pun mulai tiba. Larescha yang sedang bersiap-siap untuk pulang dari kantor menuju RS JBS tempat Alyss bekerja untuk mencari kabar dari sahabatnya itu.
Sesampai nya di RS Larescha pun bertanya pada perawat yang lalu lalang di RS tersebut.
"Permisi sus, Apakah saya dapat bertemu dr.Alyss? saya temannya" tanya Larescha pada salah satu perawat yang lewat
"Maaf kak saya tidak tau" ucap perawat tersebut.
"Oh baik sus" balas Larescha.
Saat Larescha berbicara dengan perawat yang di rumah sakit tersebut Leo melihatnya. Tentu saja ia langsung menghampiri Larescha
"Kau, bukannya kau teman Alyss?" Tanya leo pada Larescha.
"Iya, kau kak leonard kan?" ucap nya saat melihat Leo berbicara padanya.
"Ya aku Leonard, Apa kau tau kemana Alyss? dia tak datang berkerja beberapa hari ini" ucap Leo dengan bertanya pada Larescha
"Loh dia tak datang berkerja juga?" ucap Larescha malah bertanya balik pada Leo.
"Ya dia tak datang, apa ia sedang sakit?" Tanya Leo yang sudah mulai menunjukkan kekhawatirannya.
Mendengar hal tersebut mangkin membuat Larescha khawatir.
"Dimana dia?" pikir nya dalam hati.
Melihat Larescha yang menjadi bengong membuat Leo menjentikkan jarinya di depan wajah Larescha
"Hey, kau tau kabar Alyss?"
"Tidak, dia hilang kabar hampir seminggu, dia tidak ada di apartemen nya dan tidak bisa dihubungi sekarang ia juga tak datang bekerja. Bagaimana ini?" ucap Larescha yang mulai panik.
"Kemana Alyss? kita Harus segera mencarinya!" ucap Leo dengan keras pada Larescha.
Hazel yang sedang lewat pun mendengar ada yang mengucapkan nama Alyss.
"*Alyss?"
"Mereka ingin mencarinya? kalian tak akan menemukannya. Karena sekarang ia sudah menjadi milik ku*"
ucap Hazel dalam hati ketika mendengar ada yang ingin mencari Alyss. Sambil melewati Larescha dan Leo yang sedang berbicara ingin menemukan Alyss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Nabila hasir
merinding sama pak presdirnya
2021-10-26
0
Yunia Abdullah
mungkin k dpan y s hazel sembh
2021-10-12
1
Fransiska Widyanti
tadi bilang gak suka perempuan kok sekarang bilang " DIA MILIKKU " plin plan nih si direktur psyco 🤦🏻♀️
2021-10-07
1