Setelah Hazel mengendong Alyss di pundaknya dan membawanya masuk kedalam rumah. Alyss langsung pergi ke kamar nya dan menutup pintunya
"Kenapa dia menggendongku? Apa dia sedang ingin menghukum ku? Tuhan kumohon...." ucap Alyss dalam hati ia sangat takut ketika Hazel mengancam nya tadi, kata-kata yang keluar dari mulut Hazel terus terngiang di kepalanya.
"Ya aku tak boleh membuatnya marah lagi!" ucap Alyss dalam hati yang berusaha menyemangati dirinya sendiri.
"Sekarang aku akan membuat makan malamnya"
"Huh rasanya sangat ingin meracuninya" ucap Alyss yang sebelumnya ingin membuat makan malam ketika ingat apa yang dikatakan Hazel untuk mengancamnya membuat nya ingin meracuni Hazel.
...
Makanan telah tersedia diatas meja dengan tersusun sangat rapi. Hazel mengambil sendok dan mulai makan makanan yang dihidangkan Alyss.
Alyss yang jika telah siap dan menghidangkan makanan nya diatas meja maka biasanya ia akan kembali ke kamar dan makan jika Hazel telah siap. Tetapi..
"ALYSS!!!" Panggil Hazel dari ruang makan
"Lah kenapa dia memanggilku? Apa aku melakukan kesalahan lagi?" ucap Alyss dalam hati ketika mendengar Hazel memanggil namanya.
Alyss pun melangkahkan kaki nya menuju ruang makan untuk menghampiri Hazel.
"Duduk!" perintah Hazel ketika melihat Alyss datang.
Alyss pun bingung ingin mendudukkan dirinya dimana. Ia takut membuat Hazel marah jika dia duduk di kursi meja makan yang sama dengan Hazel.
Melihat Alyss yang tak kunjung duduk dan malah terdiam membuat Hazel mengulangi perkataan nya lagi dengan nada yang meninggi.
"Apa kau tuli? Aku menyuruhmu duduk!" ucap Hazel yang mulai kesal.
"Eh iya tuan, tapi saya duduk dimana?" tanya Alyss dengan hati-hati.
"Kau duduk di udara saja" jawab Hazel kesal mendengar pertanyaan Alyss.
"Yah duduk dikursi ini lah" sambungnya sembari menunjuk salah satu kursi yang berada di dekatnya.
"Baik tuan" ucap Alyss sembari menarik kursi dan mendudukkan dirinya di kursi tersebut.
"Kenapa duduk saja lama sekali" gerutu Hazel kesal melihat Alyss.
"Saya takut tuan akan marah jika saya duduk di meja yang sama dengan tuan" jawab Alyss lirih.
"Kenapa aku harus marah?" tanya Hazel heran pada Alyss.
"Jadi itu yang membuat nya lama ketika aku suruh duduk. Apa aku semenyeramkan itu?" ucap Hazel dalam hati
"Ka-karna tuan tidak menyukai ku" jawab Alyss ketika mendengar pertanyaan Hazel.
"Kenapa aku tak menyukai mu? Aku menyukaimu makanya kau masih ku biarkan hidup" ucap Hazel sambil memainkan sendok nya mengambil makanan dan memasukkan kedalam mulutnya.
Deg...
"Apa maksud perkataan nya?" ucap Alyss dalam hati ketika ia mendengar ucapan Hazel barusan.
Melihat Alyss yang kembali terdiam membuat Hazel mengeluarkan suara.
" Sekarang kau makanlah, ambil piring mu dan makanlah sekarang bersamaku!" ucap Hazel ketika melihat Alyss.
"Makan dengan tuan? tak usah tuan, aku makan setelah tuan selesai saja" Alyss menolak halus keinginan Hazel.
"Ini bukan permintaan tapi perintah!" ucap Hazel dengan wajah serius memandang Alyss
.
"Oh apa kau meletakkan racun di makanan ini, sehingga tak ingin membuatmu makan denganku?" sambung Hazel dengan nada curiga sambil menatap Alyss
"Tentu saja tidak tuan" Sanggah Alyss ketika mendengar Hazel menuduh nya meracuni makanannya.
Alyss pun langsung berdiri dan beranjak mengambil piring baru dan duduk di tempat ia semula lagi. Hazel yang melihat hal tersebut pun tanpa sadar ia tersenyum
"Baiklah, sekarang makanlah" ucap Hazel melihat Alyss yang sudah mengambil piring.
"Baik tuan" ucap nya singkat dan mulai makan malam bersama Hazel.
"Mulai sekarang jika aku sedang makan kau juga, harus makan bersama ku. Kau ingat itu baik-baik" ucap Hazel di tengah-tengah makan malam nya
"Baik tuan" jawab Alyss sembari menganggukkan kepalanya.
" Apa tadi kau terluka? saat terjatuh?" tanya Hazel sambil memandang wajah Alyss yang sedang makan.
"Tidak tuan, saya tak terluka sama sekali" Alyss menjawab pertanyaan Hazel
"Lalu kenapa tadi kau tak bisa berdiri?" Tanya Hazel sekali lagi.
"Tadi karena saya terkejut makanya saya tak dapat berdiri" ucap Alyss menjelaskan.
"Oh baiklah" ucap Hazel dan melanjutkan makan malam nya.
Setelah selesai makan malam, Alyss membereskan tempat makan nya dengan Hazel dan segera mencucinya.
Hazel yang melihat Alyss sedang mencuci piring tiba-tiba berkata.
"Jika kau menurut dan menjadi anak baik, mungkin aku juga bisa sedikit bersikap baik pada mu" ucap Hazel saat melihat Alyss.
Alyss yang telah selesai mencuci piring pun mematikan kran air dan menoleh ke arah Hazel.
"Menurut? Apa selama ini saya kurang menurut pada tuan?" Tanyanya bingung pada Hazel.
"Yah kau memang menuruti ku, tapi kau juga terlalu banyak bertanya" jawab Hazel dengan sambil memalingkan wajah nya ketika Alyss melihat nya dengan seksama.
"Malam ini kau temani aku tidur, setelah aku tertidur kau baru boleh pergi" Sambung Hazel sembari beranjak meninggalkan Alyss tanpa menunggu jawaban dari Alyss.
...
Jam menunjukkan pukul 09.00 PM. Hazel yang tengah sibuk mengetik laptop dan memeriksa dokumen pekerjaan nya pun mendapat ketukan pintu dari luar ruangan kerjanya.
tok..tok..tok....
"Ya, masuk" jawabnya singkat dengan mata yang masih tertuju pada laptopnya.
"Tu-tuan Apa saya bisa menonton tv?" Tanya nya gugup.
Mendengar hal itu Hazel langsung mengalihkan pandangan mata nya menuju Alyss.
"Ingin menonton tv? Kenapa harus permisi lagi? nonton saja" jawab Hazel ketika mendapati pertanyaan Alyss.
"Kenapa ingin menonton tv saja harus permisi dahulu.." ucap nya dalam hati.
"Tidak, saya hanya....
saya takut tuan marah jika saya menonton tv" ucap Alyss lirih.
"Apa aku semenyeramkan itu? Sampai ingin lihat tv saja kau sudah ketakutan" tanya Hazel pada Alyss sembari menatap wajah Alyss dengan lekat
"Tentu saja kau sangat menyeramkan, kau bahkan bisa membunuh orang lain tanpa merasa bersalah" gerutu Alyss dalam hati, dan tentu saja ia tak mengatakan hal itu pada Hazel karna takut membuat Hazel kesal lagi
"Tidak tuan, tapi mungkin nanti tuan bisa terganggu jika saya menonton tv" jawab Alyss dengan sesopan mungkin agar Hazel tak kesal.
"Kau malah lebih mengganggu jika mendatangi ku hanya untuk bertanya hal ini"
ucap Hazel dengan matanya yang sudah dialihkan lagi ke arah layar laptopnya.
"Eh I-iya" jawab Alyss kikuk.
"Yasudah, katanya kau ingin menonton tv?" ucap Hazel ketika melihat sekilas Alyss yang menjadi kikuk.
"Baik tuan" Alyss pun menjawab Hazel dan beranjak keluar dari ruangan kerja Hazel menuju ruang tv.
"Yah...
Tak ada film yang mengasikkan, eh ini kan film disney frozen? aku liat ini saja deh" ucap Alyss lirih ketika mengganti saluran tv dan mendapatkan acara tv disney frozen.
"Hahahahah" Tawa Alyss ketika melihat tv, ia sedang melihat tingkah olaf yang lucu sehingga membuat nya tertawa.
Hazel yang saat itu telah selesai mengerjakan pekerjaan nya pun keluar dari ruangan kerja dan melihat Alyss yang sedang tertawa seperti anak kecil
"Lihat dia, seperti anak kecil. Bahkan yang dilihat nya juga tontonan anak-anak" ucap Hazel dalam hati ketika melihat Alyss.
Hazel pun mendatangi Alyss yang sedang menonton tv.
"Apa yang sedang kau lihat? Kenapa sampai tertawa?" Tanya Hazel yang pura-pura tak tau.
"Eh tu-tuan" jawab Alyss yang terkejut ketika mendengar suara Hazel.
"Sedang lihat frozen tuan, olaf nya lucu" sambung Alyss ketika melihat Hazel yang mulai mendudukkan dirinya di samping Alyss.
Alyss pun menjadi canggung saat Hazel berada di sampingnya.
"Hmm...
Ya sudah jika film nya sudah habis kau temani aku tidur" ucap Hazel datar pada Alyss.
"Eh I-iya tuan" jawab Alyss yang menjadi kikuk
Setelah 30 menit kemudian.
Film disney frozen telah selesai dan Hazel meminta Alyss untuk menemani nya tidur, karena sebelumnya saat Alyss berada di dekat Hazel, tidur Hazel pun semakin nyenyak.
Alyss dan Hazel pun masuk ke kamar. Alyss mengambil kursi dan di letakkan nya di samping ranjang Hazel.
"Kenapa kursi nya jauh sekali? dekatkan lagi" ucap Hazel ketika melihat kursi yang di letakkan Alyss terasa cukup jauh baginya.
"Eh, iya tuan" ucap Alyss menurut pada Hazel.
Sekarang jarak kursi Alyss dan ranjang Hazel sangat dekat.
"Yah begini kan bagus. Anak baik" ucap Hazel dengan tersenyum sembari menepuk puncak kepala Alyss.
Tak butuh waktu lama Hazel pun tertidur dengan lelap saat Alyss berada di dekatnya.
"Apa dia sudah tidur?" tanya Alyss dalam hati seraya melambaikan tangan nya di depan wajah Hazel.
"Jika seperti ini dia tak begitu menyeramkan, tapi tetap saja dia adalah orang yang sangat kejam" gumam Alyss saat di lihat nya wajah Hazel yang tengah tertidur dengan tenang seperti anak kecil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Solaichah Solaichah
ceritanya hampir sama dgn tawanan bos mafia,yg akhirnya mlh tergila2 sma tawanan nya
2022-01-07
0
Fransiska Widyanti
obatnya direktur
2021-10-07
1
maestuti dewi saraswati
semangat 💪💪💪💪
2021-09-20
0