Di ruangan Presdir RS JBS
Hazel duduk dan menyandarkan tubuh nya di ditempat duduk nya sembari mengandahkan wajah nya menatap atap ruangan.
"Huhh jika kau masih ada. Apa kau bisa memaafkan ku? Ada apa denganku? Kenapa aku mengingat kejadian itu lagi? mengingatkanku dengannya......" ucap Hazel dalam hati sembari pikiran nya melayang mengingat bayangan kilas balik ingatan yang selalu menghantuinya.
" Apa ini karna Alyss? dia terus membuatku mengingat kembali gadis itu. Membuatku mengingat kejadian yang sangat ingin ku lupakan.....
Akhh SIAL" Hazel mulai kesal dengan pikiran sendiri.
Ia pun memijat keningnya sendiri dengan tangan nya yang berada di antara kedua alisnya.
Tok..Tok..Tok....
Suara ketukan pintu dari luar ruangan.
" Masuk" ucap Hazel mendengar suara ketukan pintu dan membuyarkan pikirannya yang melayang sejenak tadi.
"Hari ini kau ada pertemuan jam 02.00 PM di hotel Grand Blue Sky dengan tamu yang datang dari inggris, untuk membicarakan tentang pengembangan obat baru" ucap Rian saat berhadapan dengan Hazel sembari memberinya dokumen-dokumen untuk segera di tangani Hazel.
"Hanya itu kan? jadwal ku untuk hari ini?" tanya Hazel sembari tangan nya membuka berkas-berkas dokumen tersebut.
"Ada apa dengan mu? Jadwal mu sangat padat hari ini. Kau lupa dengan rapat dan seminar yang harus kau hadiri? Belum lagi beberapa acara sosial yang mengundang mu sebagai tamu?" ucap Rian kesal mendengar pertanyaan Hazel yang melupakan semua jadwal padat yang telah tersusun.
"Yahh...
Aku melupakannya, aku sedang tak fokus belakangan ini. Lain kali aku tak akan lupa lagi" Jawab Hazel lirih sembari melihat wajah Rian yang terlihat menahan kekesalan.
"Ya ya ya.... jangan sampai lupa lagi" ucap Rian menjawab pernyataan Hazel dengan mendengus lirih.
"Oh ya seperti biasa, urus tikus kecil yang ku bereskan kemarin malam" perintah Hazel pada Rian. Dan Rian pun sudah mengeri maksud tikus kecil yang diucapkan Hazel.
" Ya, baiklah. Tak ada hal lain lagi?" ucap Rian pada Hazel.
"Tidak"
"Baik, aku permisi dulu" ucap Rian sembari membungkukkan tubuh nya dan berbalik keluar meninggalkan ruangan Hazel.
Tikus kecil adalah sebutan untuk korban-korban Hazel. Agar aksinya tak diketahui oleh siapapun atau bahkan di curigai, ia membuat kematian para korbannya seperti kecelakaan atau bahkan bunuh diri.
Rian yang membantunya untuk membereskan para tikus kecil itu. Maka dari itu tak akan ada satupun yang menaruh curiga padanya. Apalagi ia tak punya motif membunuh pada korban.
Hazel pun mulai melakukan rutinitas sibuk nya seperti biasa.
"Huhff Seperti nya malam ini aku akan lembur" ucap Hazel dalam hati melihat jadwalnya yang begitu padat.
......................
Sementara itu di kediaman Hazel
Langit mulai berwarna jingga yang menunjukkan hari telah sore. Seperti biasa para pekerja rumah pulang jam 05.00 PM dan Hanya para penjaga yang berada dirumah itu untuk menjaga keamanan kediaman Hazel dan Alyss yang sedang di sandra oleh Hazel.
"Sangat membosankan disini. Tak ada yang bisa aku lakukan" gumam Alyss sembari melihat keluar jendela dari dalam kamarnya.
"Huhhh aku kangen Ayah, Ibu juga Lala...
dan kak leo" sambungnya.
"Oh apa aku jalan-jalan saja yah disekitar taman rumah ini. Mana tau melihat jalan untuk kabur dari sini" ide terlintas di kepala Alyss.
Alyss pun keluar dan menyelusuri taman di kediaman Hazel. Ia melihat pintu gerbang yang berada jauh dari rumah utama. Kediaman yang ditempati Hazel sangat luas. memiliki taman yang sangat bagus.
Alyss mencoba mengingat jalan ke kediaman Hazel saat ia pertama kali di bawa kesini. Ia baru teringat bahwa kediaman ini berada jauh dari pemukiman.
Seperti kerajaan yang terpisah. Setiap sudut rumah, halaman, serta gerbang terpasang cctv. Dan penjaga yang terus berlalu-lalang memperhatikan serta menjaga keamanan di situ.
"Tak ada celah bagi ku untuk kabur" gerutu Alyss yang sejak tadi berjalan menyelusuri kediaman Hazel.
"Sudahlah hari sudah mulai gelap. Lebih baik aku masuk dan menyiapkan makanan untuk nya. Yang terpenting adalah aku bisa selamat dahulu hari ini" ucap Alyss menyemangati dirinya sendiri.
Alyss pun kembali masuk ke rumah megah milik Hazel dan mulai menyiapkan makan malam untuk nya. Setelah pukul 07.15 PM tak ada tanda-tanda bahwa Hazel telah pulang.
"Kemana dia? Apa dia tak pulang? Sudah disiapkan makan malam malah dia yang tidak tau dimana." guman Alyss ketika melihat jam di dinding
"Tapi ini bagus!! Aku harap dia tak pernah pulang lagi kesini!" Ucap Alyss dengan nada penuh pengharapan agar Hazel tak pernah kembali dan ia bisa terbebas dari tempat itu
Malam pun semakin larut.
Hazel telah menyelesaikan seluruh jadwal nya. Ia kembali ke kediaman nya sekitar pukul 11.35 PM Hazel melonggarkan dasi nya dan masuk ke dalam rumah nya. Ia tak melihat Alyss di dalam rumah nya.
"mungkin dia sudah tidur" pikir Hazel.
Hazel yang merasa haus pun segera pergi kedapur mencari minuman untuk membasahi tenggorokannya.
Saat berada di dapur ia melihat makanan yang sudah tersusun rapi diatas meja.
" Dia tak lupa memasak makan malam ku hari ini" ucap Hazel dalam hatinya yang tanpa disadari diikuti oleh senyum di wajahnya.
Hazel mengambil sendok dan mencoba makanan yang dibuat Alyss.
"Hmm lumayan, tapi sudah dingin" ucap nya lirih sembari terus mencoba makanan itu.
Tanpa terasa Hazel terus mencoba dan memakan makanan itu hingga habis.
"Huff Kenyang sekali perutku, padahal aku tadi sudah makan di hotel dengan para klien" ucap Hazel sembari mengusap bibir nya dengan sapu tangan.
Setelah makan dan perut yang sudah terisi dengan penuh membuatnya tak merasa kantuk.
"Sudah malam dan aku belum merasa mengantuk. Apa aku mencoba menonton tv saja untuk tidur? jika aku sering minum obat tidur itu tak baik buat diriku sendiri" gumam Hazel.
Hazel pun melangkah kan kaki nya menuju ruang tengah dengan tv berukuran besar. Ia menyalakan tv nya dan duduk di sofa besar di di depan tv.
Sekitar hampir 1 jam melihat acara di tv Hazel mulai merasakan kantuk di matanya. Mata nya mulai terasa berat dan tak disadari ia pun sudah tertidur di sofa yang berada di ruang tv
...
"Kakak kapan dia akan melepaskan kita? Aku takut" ucap seorang anak perempuan kecil
"Tenanglah tak usah takut" jawab anak laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolah.
"AKHHHHHH" suara teriakan seseorang dari luar ruangan.
"Kak aku takut" ucap anak perempuan itu sambil menangis dan terus menggenggam tangan Anak laki-laki itu.
"Tak apa kakak disini"
"Apa kau mau permen? Kita akan keluar, tenanglah" sambung anak laki-laki itu sembari merogoh kantung seragamnya mencari permen untuk menenangkan anak perempuan itu.
Anak perempuan itu mengangguk dan menerima permen dari anak laki-laki itu.
Klik...
Suara pintu terbuka. dan tampak lah seorang pria dengan darah di wajah nya dan memegang gergaji yang penuh dengan darah sehingga menetes jatuh ke lantai di tangannya.
"Tak apa anak manis jangan takut, paman tak jahat" ucap pria itu ketika hendak memegang tangan anak perempuan itu yang sedang ketakutan hingga gemetaran dan menangis.
PLAKK..
Anak laki-laki itu langsung menepis tangan pria yang berlumuran darah tersebut. Pria itu naik pitam dan memukuli anak laki-laki tersebut.
...
Hazel menggeliat kesana kemari karena mimpi buruk yang datang padanya setelah sekian lama.
"Tidak... Tidak..." gumam nya di tengah tidurnya.
Dikamar Alyss...
Alyss terbangun dari tidur nya karna merasakan haus yang teramat sangat di tenggorokan nya. Ia pun bangun dan pergi ke dapur untuk minum. Sebenarnya ia sendiri malas untuk bangun dan kedapur mengambil minum tapi karna tak tahan Haus ia pun bangkit dan ke dapur.
Saat Alyss hendak kembali ke kamar ia melihat Hazel yang gelisah dalam tidur nya. Alyss pun menghampiri Hazel dan berusaha membangunkannya.
"Tuan, tuan bangun..." Ucap Alyss sembari menggoyangkan tubuh Hazel agar ia bangun.
Hazel yang mulai tersadar pun langsung menangkap tangan Alyss dan membalik tubuh Alyss ke sofa. Hazel mencengkram kedua tangan Alyss yang di satukan dan tangan satu lagi mencekik leher Alyss.
Sontak Alyss terkejut dengan apa yang di lakukan Hazel.
"Tu-tuan i-ini aku" ucap nya terbata-bata karna Hazel mencekiknya.
Hazel yang kesadaran nya mulai pulih pun baru bisa melihat Alyss yang sedang ia tindih sembari tangan nya memengang kedua tangan Alyss dan mencekik leher nya juga.
Ia perlahan melepaskan cengkraman nya pada tangan Alyss dan melonggar kan cekik kan nya.
"Uhuk uhuk" Alyss terbatuk saat Hazel telah melepasnya.
Ia memegang lehernya dan tubuh nya gemetaran serta wajahnya mulai pucat karna merasakan takut.
Hazel yang melihat wajah Alyss yang pucat serta gemetaran di tubuhnya membuatnya menepuk keningnya dan bertanya.
"Kenapa kau disini?"
"Ta-tadi saya haus tuan" ucap nya sembari memegang lehernya.
"A-Apa tuan tadi bermimpi buruk?" Alyss memberanikan diri dengan bertanya pada Hazel.
Hazel tak menjawab pertanyaan Alyss. dan malah bergumam.
"Huhh Bagaimana caraku mengusir mimpi buruk ini" ucap nya lirih. Alyss yang mendengar itu pun langsung berbicara
"Jika orang mimpi buruk, biasanya ia tidak dapat tidur sementara karna harus menenangkan pikirannya" ucap Alyss pada Hazel.
Hazel pun menatap Alyss ketika ia berbicara padanya.
"Tapi aku harus tidur, besok aku banyak memiliki pekerjaan" jawab nya ketus.
"Owh apa aku harus membunuh mu saja malam ini agar bisa tenang kembali" sambung Hazel sembari menatap Alyss dengan tatapan seperti serigala pemburu.
Pikiran sedang kacau karna ia memimpikan kejadian yang menimpa dulu. Alyss yang mendengar hal itu membuat wajah nya semakin pucat.
"Harusnya aku tadi tak pergi minum" ucap ny dalam hati menyesali keputusan nya untuk pergi minum.
Alyss pun memikirkan cara agar dia bisa selamat malam ini.
" Tu-tuan, biasanya orang juga jika sedang bermimpi buruk akan minta di temani tidur dengan orang lain. Agar orang lain tersebut dapat mengusir mimpi buruknya" ucap Alyss asal pada Hazel karna ia masih belum ingin mati malam ini.
"Yasudah kau temani aku tidur. usir mimpi buruk ku, jika kau tak bisa maka besok kau tak akan melihat matahari lagi" ucap Hazel dengan penuh penekanan pada Alyss saat mendengar sarannya.
"Eh I-iya tuan" jawab Alyss yang belum mencerna perkataan Hazel karna terlalu takut.
"Eh menemani dia tidur?" ucap Alyss saat sudah mencerna perkataan Hazel.
Mau tak mau pun Alyss menuruti perintah Hazel. "Ya sudahlah, toh hanya menemaninya tidur, dari pada ia membunuhku" pikir Alyss saat menemani Hazel tidur di sofa.
Hazel pun tanpa terasa mulai tertidur saat Alyss berada di sampingnya.
Tanpa ia sadari ia pun mulai tidur dengan lelap malam itu saat Alyss berada di dekatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Rinjani
ini mimpi buruk pyscopat 2 kepribadian ganda🤲👏👏👏
2021-12-08
0
Erik Andriansyah Ibrahim
iya cmn dri troma jdi 1 kbiasan dia untuk mmbunuh orng yg g brdosa
2021-10-24
0
uli
mirip film drakor
2021-10-10
0