Setelah sekitar 45 menit mengendara mobil, pria misterius itu telah sampai ke tempat tujuan nya, disebuah rumah besar dan megah. Bahkan halaman nya saja sangat luas. Alyss yang sejak tadi sedang menangis tanpa suara karna sangat takut pun melihat ke arah mana mobil itu membawa nya.
Ia melihat halaman yang begitu luas dan indah, namun itu semua sedang tak berada dalam pikiran nya, ia hanya memikirkan
*Bagaimana ia selamat kali ini?
Apa yang akan terjadi padanya?
Apakah ini akhir dalam hidup nya*?
Semua pikiran negatif dan kemungkinan terburuk terlintas dalam benak nya.
Mobil pun berhenti, pria misterius itu menarik rambut alyss dengan kasar untuk keluar dari mobil. Alyss pun hanya menangis dan memejamkan matanya karna ketakutan.
Seluruh tubuh nya gemetaran, pikiran nya mulai kosong dan tak tergambarkan rasa takut yang ia rasakan saat ini.
Pria itu membawa nya menuju ruang bawah tanah dirumahnya atau basement. Alyss melihat ruangan yang serba berwarna putih, mulai dari dinding, lantai, atap, serta perabotannya seperti tempat duduk dan juga terdapat tempat tidur atau ranjang di ruangan itu.
Namun yang membuat nya semakin takut dan bergidik ngeri tak hanya ruang putih saja yang ada disitu tapi segala macam benda tajam seperti pisau dengan segala ukuran, gergaji, martil, serta tali bahkan borgol juga ada disana dan sebagian alat-alat mengerikan lainnya.
Pria itupun melempar tubuh alyss hingga tersungkur ke lantai. Alyss menangis dengan sangat ketakutan, pria itu menarik rambut alyss ke atas sehingga kepala alyss mendongak melihat pria itu, dan terkejutnya alyss melihat siapa pria yang sedang di hadapannya
TERNYATA!
"Pre-presdir Hazel?" kata yang keluar dari bibir alyss, ia sangat terkejut dengan pria yang dihadapannya yang sudah menculiknya dan membunuh seorang pria paruh baya barusan saja
Ternyata adalah pria yang memiliki posisi terpandang dan sama sekali tak bisa di sangka akan melakukan perbuatan kejam seperti itu.
Siapa lagi kalau bukan Presdir rumah sakit swasta terbesar yaitu Hazel Rai.
Ia tak habis pikir bagaimana seorang pria yang tampak sempurna ternyata memiliki sifat lain layaknya seorang iblis. Hazel hanya tersenyum sinis melihat wajah terkejut alyss.
"Ke-kenapa anda melakukan ini? Anda adalah seorang Presdir RS terbesar? apa yang anda dapatkan dengan melakukan hal keji seperti ini?" tanya alyss memberanikan diri dengan suara gemetaran dan air mata yang mulai meleleh keluar dari matanya yang begitu sendu.
" Kenapa? tentu saja karna menyenangkan" jawabnya enteng,
" Dan aku mendapatkan kepuasan hanya dengan melihat rasa sakit orang lain, melihat nya berjuang untuk menyelamatkan hidup nya, seperti melihat cacing yang sedang diinjak dan tak mampu membebaskan diri" jawabnya dengan penuh senyuman di wajah nya. Yang membuat nya tampak lebih menakutkan lagi.
Hazel duduk diatas kursi bak seorang raja dan melihat alyss yang sedang terduduk menangis diatas lantai. Ia pun berjalan mengambil pisau kecil yang sangat tajam diatas meja yang tersusun dengan rapi.
Hazel mengarahkan ujung pisau nya ke wajah alyss dan turun hingga ke leher. Alyss tersentak dan terdiam dengan apa yang di lakukan hazel padanya, tubuh nya semakin gemetaran.
Pria itu pun semakin tersenyum melihat hal itu dan menekan sedikit pisau yang berada di leher alyss hingga membuat nya mengeluarkan darah. Alyss yang merasakan perih di lehernya pun mulai mengeluarkan suara
" Ku- kumohon hentikan" lirih ny sambil menangis.
" HAHAHAHAHAH " suara tawa hazel menggelegar di ruangan itu, ia sangat suka melihat ketakutan di wajah korbannya.
"Kalau saja kau tadi tidak melihat hal itu dan berusaha ikut campur dengan menghubungi polisi mungkin aku bisa sedikit mempertimbangkan untuk melepaskan mu, dan kau masih bisa hidup damai dengan status dokter mu itu" jawabnya sambil menarik pisau yang sedang berada di leher alyss.
"Sekarang apa yang bisa kau lakukan untuk membujuk ku?" Hazel memegang dagu alyss dan menatap wajah nya dengan lekat.
Deg....
"apa hanya perasaan ku saja? mengapa wajah nya sangat mirip dengan gadis itu?" Hazel berbicara dalam hati. Sesaat ia melihat wajah alyss mirip dengan wajah anak perempuan yang dulu ia kenal.
"Apa yang ingin yang kau ingin aku lakukan?" Tanya alyss dengan gugup dan cemas
" Hmmmm......
menurut mu" hazel balik bertanya dengan mengangkat satu alis nya ke atas
" A-aku bisa melakukan apa saja asal kau mau membebaskan ku" jawab alyss dengan wajah pengharapan
" Tapi, aku tak ingin membebaskan mu"
" Aku tak akan membunuh mu dengan segara. Asalkan....."
Alyss langsung memotong perkataan hazel
" Asalkan apa?" tanya nya langsung dengan sigap
" Asalkan kau bisa membuatku senang " jawab hazel sambil menarik salah satu ujung bibir nya.
" Ba-bagaimana cara nya? " Alyss yang sudah mulai gugup dan cemas lagi saat melihat seringai di wajah Hazel
"Sekarang aku masih tak tau, kau bisa tidur disini lebih dahulu" sambil berjalan meninggalkan alyss yang sedang terduduk dengan wajah pucat.
"ohh mungkin kau bisa menjadi pembantu disini, pembantu yang tak punya mata, telinga, dan mulut. Kau tau maksudku kan? " ucap Hazel saat hendak memegang gagang pintu ruangan putih itu dan berlalu meninggalkan Alyss.
Alyss mengerti maksud dari ucapan Hazel yang berarti ia tak dapat mengatakan apapun pada orang lain apa yang ia lihat dan dengar dirumah itu.
Tapi apa ia masih memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orang lain?
Sedangkan ia sendiri sudah menjadi tawanan pria yang tak punya hati nurani itu.
" Tuhan kumohon bantu aku, bagaimana aku akan terbebas dari sini? " doa alyss dalam hati dengan sungguh-sungguh.
Malam itu Alyss tak bisa tidur sama sekali. Pikiran nya sedang berkecambuk berkelana memikirkan nasib nya yang selanjutnya, kecemasan menguasai dirinya.
Tak terasa mentari pagi pun mulai menampakkan sinar terang nya. Hazel terbangun dan mengusap wajah, ia pun mulai bersiap-siap untuk menjalankan aktifitas biasanya yaitu sebagai CEO RS JBS.
JBS tak hanya bergerak di bidang rumah sakit saja tetapi juga bergerak di bidang farmasi dan merupakan salah satu perusahaan penyuplai obat-obatan terbesar di negara itu.
Saat Hazel tengah bersiap untuk pergi ia teringat dengan Alyss yang ia kurung di ruangan putih itu.
" Ya ampun aku melupakannya " ucap hazel dalam hati, ia pun langsung melangkahkan kaki nya menuju basement hendak menemui Alyss
Klik...
Bunyi pintu dari ruangan putih yang di buka Hazel. Alyss menoleh melihat sumber suara, Alyss tak bergerak sedikitpun dari tempat ia duduk semalam dan sekarang ia yang sedang terbaring pun langsung bangun melihat Hazel datang.
" Apa kau bisa memasak? " tanya Hazel sembari mengangkat dagu alyss ke atas
" Te-tentu aku bisa" Alyss menjawab langsung perkataan Hazel.
" Baiklah sekarang aku ingin kau membuat sarapan ku. Dan ingat jangan coba-coba meracuni makanan ku!! Atau aku akan membuat mu lebih menderita dari pada kematian " ancam Hazel dengan nada penuh penekanan
" Dan sekarang panggil aku "Tuan". oh ya bersihkan juga dulu tubuh mu" sambung Hazel sambil membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Alyss.
Ikatan di tangan dan kaki Alyss yang begitu kuat hingga meninggalkan bekas.
" Ba-baik tuan"
Alyss bergegas membersihkan dirinya dan naik ke atas untuk membuat sarapan.
" Apa kau belum membersihkan dirimu?" Tanya Hazel saat melihat alyss datang
"Sudah tuan"
" Mengapa masih belum mengganti pakaian mu? "
" Ta-tapikan memang hanya ini pakaian yang ku punya disini" jawab Alyss sambil menunduk ke lantai
" Haissshhh Tunggu sebentar " Hazel pun pergi ke kamar nya dan mengambil beberapa kemeja putih serta celana panjang untuk Alyss.
" Pakai ini" Sambil melempar pakaian yang ia ambil ke Alyss.
Alyss mengambil dan mengganti pakaiannya.
" Ini terlalu besar, pakaian nya tak cocok pada ku" gumam Alyss saat memakai pakaian yang di berikan Hazel, celana yang di pakai alyss pun jatuh kebawah sangkin longgar nya.
" Sudahlah aku memakai kemeja nya saja"
pikir Alyss dan segera keluar untuk membuat sarapan Hazel
Hazel yang melihat Alyss datang hanya mengenakan kemeja putih polos yang kebesaran di tubuh nya, membuatnya tampak sangat imut namun juga menggoda
"Apa kau sedang berusaha menggodaku?" tanya hazel sambil mengerutkan alis nya
" Ti-tidak tuan, celana yang tuan berikan tadi terlalu besar, sehingga tidak pas saat aku pakai " jawab Alyss gugup karna mendapat pertanyaan seperti itu dari Hazel
" Ya sudah. Sekarang buat sarapannya! " perintah Hazel
" Baik tuan"
"Tapi apa tuan punya alergi makanan? " tanya Alyss pada Hazel
" Tak ada" jawab singkat Hazel
Alyss segera menyiapkan sarapan untuk Hazel. Setelah 15 menit makanan sudah siap dan terhidang diatas meja. Hazel mulai menyantap makanan nya
" Lumayan" gumam hazel sembari memasukkan sendok berisi makanan ke mulut nya.
" Kau bisa makan setelah aku pergi, dan beberapa pembantu akan datang sebentar lagi. Katakan kau akan bergabung dengan mereka " Ucap Hazel ketika selesai makan dan mengusap bibir nya dengan sapu tangan
"Baik tuan"
Hazel pun pergi berkerja meninggalkan Alyss
...****************...
PENGENALAN KARAKTER GUYSS
Alysscalla Zalea
Hazel Rai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Siti Aniah
visual nya cocok
2023-08-27
0
Tati Prabowo
bakalan bnyak mengandung bawang nie.... dan emosi pembaca di sini bkalan di mainkan ma aouthor.... sblum baca siapin tisu ma cemilan oke
2022-08-07
1
Febi Telaumbanua
Benny
2022-03-23
0