Hayy guyss mungkin di episode ini bakal ada adegan kekerasannya yah. Harap bijak dalam membaca😉. Jangan lupa beri dukungan buat Author. Like, Komen, Share, Serta favorit yah jika kalian suka hihihi🤗🤗🤗.
Jangan lupa beri kritik dan saran yah buat Author🥰. Selamat membaca😊
...****************...
Hazel mengendarai mobil nya di jalan yang sudah mulai berkurang kepadatannya dikarnakan malam yang sudah semakin larut tak seperti di siang hari yang sering menemui kemacetan
"Kemana aku ya? Apa aku ke Bar saja? disana pasti banyak orang-orang menyebalkan. cocok untuk berburu mangsa" ucap Hazel dengan diiringi dengan senyuman di wajah nya.
Ia sudah tak sabar mencari mangsa yang akan menemani nya bermain malam ini. terlintas banyak ide psyco yang berada dikepalanya, hanya dengan memikirkan nya saja sudah membuat Hazel bersemangat. Ia pun menambah kecepatan mobil nya menuju bar terbesar di kota itu.
Setelah 35 menit...
Hazel telah tiba di Bar Reynesli bar ini merupakan Bar terbesar dan termegah yang berada di kota itu.
Hazel pun mulai melangkahkan kaki nya masuk ke dalam Bar. Tak berselang lama ia masuk kedalam Bar Hazel sudah mulai di datangi para wanita-wanita matrealistis yang berada di dalam Bar tersebut.
Hazel memang tak memesan privat room agar ia lebih leluasa memilih mana yang akan menjadi korbannya malam ini
"Apa kau datang sendiri? bolehkan aku bergabung" Tanya seorang wanita berpakaian minim mendatangi Hazel dengan senyuman menggoda di wajahnya
"Ya, tentu" jawab Hazel singkat sembari memainkan gelas berisi Alkohol yang sedang ia pegang.
Wanita itu merasa seperti mendapat lampu hijau pun langsung mendudukkan dirinya dikursi kosong sebelah Hazel.
"Ya ampun dia terlihat tampan dan kaya. Dari kaki sampai kepala semuanya mengenakan brand ternama. Aku harus bisa mendapatkannya" pikir wanita itu dalam hati seraya memperhatikan Hazel dari bawah ke atas.
"Kau terlihat lesu. Apa sedang memiliki masalah?" tanya wanita itu dengan suara selembut mungkin untuk menarik perhatian Hazel.
"Apa urusannya dengan mu? Aku punya masalah atau tidak" jawab Hazel dengan ketus. Wanita itu tersentak dengan jawaban Hazel yang begitu acuh tak acuh padanya.
"Tidak, aku hanya ingin menghibur mu jika kau memiliki masalah" jawab wanita itu seraya memandang wajah Hazel dengan seksama.
"Oh ya? Bagaimana cara kau menghibur ku?"
Tanya Hazel dengan mengangkat satu alisnya ke atas.
Wanita itu begitu mendengar pertanyaan Hazel, ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan berusaha mendekatkan dirinya pada Hazel.
"Mungkin aku bisa...." tangan wanita itu menyentuh wajah Hazel dan berusaha untuk mencium Hazel. Hazel langsung memalingkan wajah nya kesamping.
"Ck Murahan!" gumam Hazel sambil mendorong tubuh wanita tersebut dengan kasar menjauh darinya. Dan memandang wanita itu dengan tatapan yang jijik.
"Maaf aku mungkin sedikit mabuk" ucap nya saat Hazel mendorong tubuh nya.
Hazel tak berkata apapun dan meninggalkan wanita itu begitu saja.
"Ahhhh sangat menjijikkan tangan nya menyentuh wajah ku, bahkan jika dia ku jadikan korban ku, pisau-pisau ku terlalu berharga untuk digunakan menyiksanya"
Kesal Hazel dalam hati sembari mencari tempat duduk baru. Hazel memang sangat anti dengan "wanita kotor" seperti itu.
Melihat hal tersebut membuat nya mengingat ayahnya yang selalu membawa wanita-wanita seperti itu ke rumah mereka saat Hazel masih kecil.
Ia pun menemukan tempat duduk yang cocok dan memesan segelas minuman pada bartender di Bar tersebut. Tak selang beberapa lama seorang pemuda datang padanya dengan sikap seolah-olah sudah kenal dekat dengan Hazel.
" Hy bro, disini sendiri saja?" ucap pemuda itu sembari merangkul pundak Hazel.
Hazel hanya berdehem mendengar pertanyaan pemuda itu. Tanpa bertanya pada Hazel ia langsung duduk di kursi kosong sebelah Hazel
"Kenapa diam saja? kau tak tau caranya bersenang-senang disini?" tanya nya dengan nada sedikit mengejek.
"Bukan urusanmu" jawab Hazel ketus. Mendati jawaban yang seperti itu membuat nya menjadi marah.
"Dasar sialan! Aku berusaha bersikap baik tapi kau malah tak tau berterimakasih" ucap nya sembari mencengkram kera pakaian yang dikenakan oleh Hazel.
"Aku sudah menemukan nya" ucap Hazel sembari tersenyum menyeramkan menatap pemuda itu.
"Hey tenang lah, mengapa tak minum dahulu? aku akan mentraktir minuman untuk mu" ucap Hazel sembari berusaha melepaskan cengkraman di kera pakaiannya.
Pemuda itu melepaskan cengkramannya dengan perlahan.
" Yah baiklah" ucap pemuda itu pada Hazel. Hazel pun langsung memanggil bartender dan memesan minuman.
"Lalu apa kau tau bagaimana cara nya bersenang-senang?" tanya Hazel memancing pemuda tersebut.
"Tentu saja"
"Kalau begitu coba kau minta no telpon wanita yang sedang berdiri disana" ucap Hazel sembari menunjuk wanita dengan gaun hitam yang pendek membentuk seluruh tubuh nya.
"Kau bercanda? itu sangat mudah. Aku bahkan bisa mendapatkannya malam ini" Jawab pria tersebut dengan nada yang begitu percaya diri.
"Aku hanya ingin melihat kau mendapatkan no nya saja" ucap Hazel pada pemuda tersebut.
"Ya ya Baiklah, lihatlah dengan baik" Pemuda itu pun berdiri dan menghampiri wanita yang ditunjuk oleh Hazel.
Sementara itu Hazel mulai memasukkan obat bius kedalam minuman pemuda tersebut. setelah beberapa menit pemuda tersebut datang dengan melambaikan Hpnya di hadapan Hazel.
"Lihat aku sudah dapat no nya. Ini sangat mudah bagiku" ucap pria tersebut dengan bangga.
"Ya kau benar, mari kita bersulang" ucap Hazel sembari mengangkat gelasnya, diikuti oleh pemuda itu yang juga mengangkat gelasnya.
Tak selang beberapa lama pemuda itu mulai merasa mengantuk dan kehilangan kesadarannya.
......................
Di kediaman Hazel
Hazel sudah mendapat calon korbannya pun membawa nya keruangan putih.
"Dimana ini?" tanya pemuda itu dengan bingung mendapati dirinya terbangun di ruangan asing dalam keadaan tangan dan kaki yang terikat dengan rantai
"Sudah bangun?" ucap Hazel dengan santai. Ia duduk di kursi tak jauh dari pemuda itu.
Pemuda itupun langsung menoleh ke arah sumber suara dan melihat Hazel yang tengah menatap nya.
"KAU GILA? LEPASKAN AKU!!" ucap pemuda tersebut dengan nada yang meninggi.
"Oh baiklah" Hazel menjawab dengan santai sembari mengambil pisau tajam berukuran besar dan segera menghempasnya ke arah kaki pemuda itu yang masih terikat rantai.
Sontak pemuda itu langsung menjerit kesakitan. Darah nya pun langsung memuncrat hingga mengenai wajah Hazel.
"Bukankah kau tadi ingin aku melepaskannya? aku sedang berusaha untuk memotong kaki mu. Agar terlepas dari rantai ini" ucap Hazel dengan senyum di wajah nya yang dipenuhi dengan seringai jahat
"KAU GILA?!! APA YANG TELAH KULAKUKAN HINGGA MEMBUAT MU MENYIKSAKU? DASAR SI*LAN" ucap pemuda itu yang di penuhi dengan kekesalan terhadap Hazel. Mendengar hal itu Hazel tertawa dengan keras
"HAHAHAHAHAHAH....
Kau tak ada salah apapun aku hanya ingin bersenang-senang. Apa kau tak tau caranya bersenang-senang?" ucap Hazel sembari menatap pemuda tersebut dan mengembalikan pertanyaan pemuda itu saat mereka sedang di Bar tadi.
"Sial pisau nya kurang tajam untuk memotong kaki mu, aku pakai ini saja ya?" ucap Hazel sembari mengangkat kampak.
Tanpa aba-aba lagi Hazel pun langsung mengayunkan kampak tersebut ke kaki pemuda tersebut hingga putus.
Darah yang menyembur keluar membasahi wajah dan ruangan Hazel. Hazel juga melakukan hal sama pada kaki sebelahnya begitu juga pada kedua tangan pria itu.
Malam itu di penuhi dengan suara teriakan pemuda yang sedang kesakitan dan suara tawa Hazel melihat penderitaan pemuda tersebut.
Setelah melewati malam itu tak terasa mentari pagi pun mulai tiba. Jam menunjukkan pukul 06.30 AM
"Hoamm" Alyss menguap saat terbangun dari tidur nya ia masih merasakan nyeri pada bahunya akibat lemparan cangkir Hazel kemarin malam.
Ia pun mempersiapkan diri dan mandi. Saat dikamar mandi ia melihat memar di bahunya.
"Duh memar yang di tangan dan kaki saja belum hilang sekarang sudah tambah di bahu. Mungkin sebentar lagi kulit ku tak berwarna putih lagi, tapi sudah berubah menjadi biru"
Gerutu Alyss dengan suara lirih di dalam kamar mandi.
Setelah siap ia pun langsung menuju ke dapur dan memasak untuk Hazel. Hazel yang turun kebawah melihat Alyss yang sedang memasak untuknya membuat nya terus memperhatikan pergerakan Alyss. Ia melihat terkadang Alyss mengusap bahunya sesekali.
"Kenapa dia mengusap bahunya? apa karna aku melemparkan cangkir padanya kemarin malam? Apa dia terluka?" pikir Hazel ketika melihat Alyss.
"Sudah siap!" ucap Alyss sembari memindahkan seluruh makanan buatan nya ke atas meja.
Alyss pun segera beranjak memanggil Hazel, tak selang beberapa langkah ia ingin memanggil Hazel, Hazel telah muncul dihadapannya.
"Tuan Sarapannya telah siap" ucap Alyss sembari menatap Hazel.
Kini ia sudah tak menundukkan kepalanya lagi karna takut membuat Hazel kesal padanya.
"Ya baiklah" Hazel pun pergi ruang makan dan memakan masakan Alyss.
Setelah selesai makan Hazel pun berdiri dan hendak pergi ke RS JBS. Ia berhenti sejenak, dan...
"Alyss?" ucap Hazel memanggil nama Alyss
"Ya tuan" Jawab Alyss tersentak mendengar Hazel memanggil namanya.
Sebelumnya Hazel tak pernah memanggil namanya dan bertanya siapa namanya.
*Tapi kali ini dia memanggilnya?
"Bagaimana ia tau namaku*?" pikir Alyss dalam hati.
Hazel pun mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya dan melemparkannya kepada Alyss.
Alyss pun langsung menangkap benda itu.
"Salep untuk memar?" gumam Alyss melihat benda yang dilempar Hazel padanya.
"Pakai itu!" perintah Hazel dan segera pergi
"Baik tuan" Alyss langsung menjawab Hazel.
......................
Diperjalanan menuju RS..
"Ada yang salah dengan ku. Kenapa aku peduli padanya? padahal aku tak pernah memperdulikan orang lain, bahkan semalam aku baru saja membunuh orang. Haisshh" ucap nya dalam hati sembari memegang kening dengan tangan kanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
siti yanti
Hanya bisa katakan SADISS
2022-12-28
0
Rahma
ehhheemm,,,,,benih benih cinta mulai tumbuh ne,,,,🥰🥰🥰🤭
2022-04-19
0
Resky Herianti
asli psycopat ini si Hazel
2021-11-27
0